Hoaks Pesan Berantai Catut Nama Tokoh Terkenal dari Najwa Shihab hingga Iriana Jokowi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Hoaks Pesan Berantai Catut Nama Tokoh Terkenal dari Najwa Shihab hingga Iriana Jokowi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi hoaks

Liputan6.com, Jakarta – Pesan berantai hoaks yang mencatut nama tokoh publik kerap beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar di aplikasi percakapan maupun media sosial.

Lalu siapa saja tokoh yang namanya dicatut dalam pesan berantai hoaks? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Informasi Salah Tentang Rapid Tes dan PCR Covid-19 Ini Bukan Tulisan Najwa Shihab

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tulisan Najwa Shihab tentang rapid tes dan PCR Covid-19, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut klaim tulisan Najwa Shihab tentang rapid tes dan PCR Covid-19:

“PENTING DIBACA DAN DIPAHAMI UNTUK DIKETAHUI.‼

NAJWA SIHAB KOMEN

KITA BUKAN BODOH TAPI DIBODOHKAN, KITA TIDAK MISKIN TAPI DIMISKINKAN OLEH SEBUAH SISTEM.

Rapid tes itu cek darah, sedangkan covid-19 tidak masuk ke DARAH

Rapid tes cuma cek antibodi reaktif / muncul atau non reaktif bukan cek VIRUS.

Orang FLU kalo ikut rapid tes hasilnya pasti POSITIF karena antibodinya reaktif muncul.

Jadi hasil rapid tes POSITIF belum tentu kena CORONA Itu hanya menunjukkan ANTIBODINYA reaktif/muncul.

PCR tes pun hanya menunjukkan/mengindikasi keberadaan adanya VIRUS tapi gak bisa mejunjukan itu virus apa dan juga gak bisa Membedakan antara virus hidup dan virus mati akibat sudah di bunuh sama antibodi kita.Tes PCR akan memberikan petunjuk hasil positif jika ada virus tapi tidak bisa nengidentifijasi virus jenis apa dan virus hidup atau virus mati.

Selama ini tidak ada yang meninggal disebabkan murni karena Virus Corona.

Jadi kemungkinan yang kata media bertambah banyak yang kena corona / covid 19, diliat dari hasil rapid tes itu belum tentu kena covid-19, Sekali lagi rapid tes cuma mendeteksi antibodi seseorang muncul / reaktif apa tidak, Sedangkan orang flu aja antibodinya pasti muncul /reaktif jika dikakukan rapid tes dengan hasilnya pasti akan positif.

Jadi waspada boleh, Takut juga boleh, Tapi tidak perlu berlebihan sampai ketakutan akut / depresi, Sebab itu akan mempengaruhi imun kita menurun dratis / drop.

Contoh kasus, seseorang panik ketakutan kena corona otomatis jantungnya berdebar kencang mengakibatkan sesak nafas dan besok meninggal.

Contoh kasus ketiga seseorang dengan aktifitas tinggi bekerja terlalu keras lupa istirahat badannya kelelahan jadi lemah, sress dari tes medis meninggalnya bukan karena virus corona tapi karena masuk virus lainya disebabkan imun turun karena kelelahan dan stress berat.

Semoga kita semua semakin paham tentang Covid-19 ini. Dan mindset / pola pikirnya berubah menjadi tenang dan selalu positif menghadapi segala situasi dan kondisi yang tidak menentu saat ini.

#tetaptenang#tetapsemangat#tetapenjoy#janganpanik#janganemosi #jangansusah

Blokir semua postingan postingan gambar/berita yang negatif dan menakutkan segera hapus, selalu berpikir positif, selalu bersyukur perbanyak doa semoga kita semua senantisa di berikan keselamatan didunia dan diahirat Aamiin.

✒ sumber Najwa Shihab”.

Benarkah klaim tulisan Najwa Shihab tentang rapid tes dan PCR Covid-19? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Ajakan Lakukan Gerakan 1821 Catut Nama Iriana Jokowi

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi ajakan Iriana Jokowi untuk melakukan gerakan 1821. Pesan berantai ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 8 Agustus 2022.

Berikut isi pesan berantai tersebut:

“PESAN DARI IBU IRIANA JOKOWI, 1821

**Yth : Para Orang Tua di Seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia**Dan**Dinas Pendidikan 😘

*Memperhatikan Hiruk Pikuknya per HP an….saya usul ( mohon responnya ) dilakukan 😘*”GERAKAN 1821″**Para Ayah dan Bunda yang baik hati, khususnya yg mempunyai anak SMA ke bawah (SMP, SD, TK)…, betapa dasyatnya pengaruh HP terhadap perkembangan anak-anak kita.

**Anak-anak semakin egois,* *susah dikendalikan dan terkena dampak negatif lainnya.**Untuk itu mari kita Lawan dengan “Gerakan 1821”.

**Apa itu “Gerakan 1821”?

**Gerakan 1821 adalah himbauan kepada para orangtua untuk melakukan puasa gadget/HP,**hanya 3 jam saja, yaitu mulai jam 18.00 s/d 21.00.* *Simpan dulu HP-mu Ayah, Bunda, simpan dulu BB, Tab dan laptop nya.**Temanilah anak-anak kita,**hanya 3 jam saja.

**Bersama mereka,**dengan sepenuh hati..sepenuh jiwa & raga kita.

**Apa yang harus dilakukan selama 3 jam?**3B: Bermain, Belajar, Berdoa**Iya, cuma 3 jam dan 3B saja.**Bermain apa saja,

**boleh mainan tradisional, bermain petak umpet, tebak-tebakan, pokoknya apa saja.**Bisa juga menemani mereka belajar.

**Belajar agama dan apa saja yg positif.

**Bisa mengerjakan PR, belajar ilmu baru, berbagi pengalaman pengetahuan dan yang lainnya.**Juga bisa diisi dengan banyak ngobrol.

**Bicara, bicara, dan bicara.

* *Ajak anak-anak bicara.* *Topiknya bisa apa saja.

**Lebih utama bicara tentang mereka, pengalaman mereka, keinginan mereka, pokoknya apa saja.

**Hanya 3B : bermain, belajar, berdoa, dan tidak semuanya harus dilakukan pada saat yang sama, bisa dijadwal dan dibuat se-enjoy mungkin.

**Bisa dikombinasikan.**Pilih aktivitas yang nyaman dilakukan bersama.

**Mari Ayah … ayo Bunda.

**Puasa gadget/HP dan TV..**Hanya 3 jam saja.

**Jam 18 s/d 21 saja!**Ingat ya…1821…!**Mari kita coba…!

**Semoga Bermanfaat….!

**(Sharing gerakan ini yang digagas oleh program PSPA nya Program Sekolah Pengasuhan Anak.)(Minta Tolong disebar luaskan dil)”

Lalu benarkah pesan berantai berisi ajakan Iriana Jokowi untuk melakukan gerakan 1821? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Hoaks Pesan Berantai Tulisan Prof Yusril Ihza Mahendra Terkait Kondisi Indonesia

Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan yang diklaim tulisan dari Yusril Ihza Mahendra terkait kondisi Indonesia. Pesan berantai ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 15 Januari 2023.

Berikut isi postingannya:

“Prof Yusril Setelah Lihat ke dalam.*MUNGKIN TDK DI ERA KITA, TAPI ANAK CUCU KITA NANTI AKAN BERAT DLM CENGKERAMAN CHINAOLEH : PROF. DR. YUSRIL Saya tahu ketika berada di dalam jaringan mereka, *maafkan saya*.Pilihannya ada pada Anda Semua Warga Muslim dan kaum beragama di seluruh Indonesia. Bagi Kita Mungkin Tidak, Tapi Kelak Anak Cucu Kita Akan Menjalani Hidup Yang Berat, Mengapa ?Saudaraku Negeri Ini Sedang Diserang 5 Kekuatan Besar Sekaligus Dalam Waktu Bersamaan :

1. KOMUNIS

2. YAHUDI

3. SYIAH

4. MUNAFIKUN

5. PENG-ASONG ASENGP

enyerangan Telah Dimulai Dengan Sangat Sistematis, Kini Mereka Telah Berhasil Masuk Ke Berbagai Bidang :

1. PEMERINTAH

2. EKONOMI

3. POLITIK

4. MEDIA

5. HUKUM

6. PERTAHANAN

7. PRTAMBANGAN

8. PERKEBUNAN

9. KEHUTANAN

10. PERTANIAN

11. KESEHATAN

12. PENDIDIKAN

13. PESANTREN DSB..

MEREKA JUGA TELAH MENGUASAI STRUKTUR BIROKRASI.DPR, MPR, KPK, POLISI, YG WAJIB INDEPENDEN NON INTERVENSI SDH TUNDUK DLM GENGGAMAN REZIM. DAN TNI JG “SUDAH” NYARIS? Beberapa Kiyai Pesantren Dan Tokoh Akademisi Reformasi Sudah Mulai. Bhkn jbtn rektor yg jg wajib independen hrs atas titah rezimIming2 Penawaran yg Bersifat Duniawi terus Aktif Mereka Lakukan. PALING PARAH ADALAH MEREKA TELAH BERHASIL UBAH KONSTITUSI UUD 45, KINI PRESIDEN BISA DIJABAT OLEH WNI DENGAN KTP NON PRIBUMI.

Beberapa Tokoh Yang Berupaya Mengembalikan Kemurnian Konstitusi UUD 45 Ditangkap Dan Dipenjara Sebagai MAKAR, Wlo Tanpa Dapat Dibuktikan. Fakta Kasat Mata itu REKLAMASI JAKARTA, Dengan Luas 800 Hektar Akan Menampung Lebih Dari 200 juta Penduduk Imigran Cina. Jelas2 hanya Diiklankan di TV dan Media di RRC tidak diiklankan di IndonesiaSeluruh Imigran Cina Otomatis Akan Menjadi WNI Dan Memiliki KTP Seumur Hidup, Mereka Akan Jadi Penyumbang Suara Tetap Setiap Kali PILKADA dan PEMILU Dengan 200 Juta Suara Maka PILKADA PEMILU Akan Mudah dmenangkn Etnis Cina, Sehingga Gubernur Se Indonesia juga Presiden Dapat Dipastikan Akan Selalu Mereka Raih”

Lalu benarkah postingan yang diklaim tulisan dari Yusril Ihza Mahendra terkait kondisi Indonesia? Simak dalam artikel berikut ini…

Cek Fakta Liputan6 update kali ini membahas soal hoax permainan lato-lato

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Deretan Hoaks terkait Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Deretan Hoaks terkait Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi hoaks Presiden Jokowi. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta – Hoaks seputar Presiden Jokowi kerap beredar di masyarakat. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar Presiden Jokowi terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Presiden Jokowi Geram karena Sebagian Pulau Maluku Diambil China

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Presiden Jokowi geram karena pulau Maluku sebagian sudah diambil China. Postingan ini beredar sejak beberapa hari lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 7 Maret 2023.

Dalam postingannya terdapat artikel dari Democrazy News berjudul “Jokowi Geram pulau Maluku sudah diambil China Sebagian”.

Akun itu menambahkan narasi “PURA PURA GERAM PADAHAL DI KASIH KAN KE cina buat BAYAR UTANG. Kelakuan gak berubah”

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Presiden Jokowi geram karena pulau Maluku sebagian sudah diambil China? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Hoaks CIA Bongkar Paspor Presiden Jokowi yang Ternyata Berkewarganegaraan China

Beredar di media sosial postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam postingan yang beredar terdapat logo CNN Indonesia disertai judul artikel “Di nilai Indonesia condong ke Blok China Komunis, CIA bongkar jati diri Presiden Jokowi melalui Passport”

Postingan itu disertai narasi “Dalam perang dingin yang semakin memanas. Para Agen intelijen CIA yang profesional dengan alat Canggih berhasil membuka identitas Negara-negara yang di anggap antek China Komunis, termasuk identitas rahasia presiden Jokowi sebagai kepala Negara Indonesia. CIA telah berhasil membobol Pertahanan Cyber Badan Intelijen China Komunis dengan mengCopi Passport Kewarganegaraan China Komunis milik Jokowi. Ini tentu saja ada maksud yang sangat tajam dan mendalam.”

Lalu benarkah postingan yang menyebut CIA telah membongkar paspor Presiden Jokowi yang ternyata berkewarganegaraan China? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Tidak Benar Gambar Presiden Jokowi dalam Artikel Detik.com “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi”

Beredar di media sosial postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Januari 2023.

Dalam postingannya terdapat artikel Detiknews berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”. Artikel itu disertai gambar Presiden Jokowi menunggangi kerbau berwarna merah dengan kedua putranya.

Akun itu menambahkan narasi “JUDULNYA PROGRAM INDONESIA MAJU BYUUUURRR MEROKET HARTANYA”

Lalu benarkah postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”? Simak dalam artikel berikut ini…

Cek Fakta Liputan6 update kali ini membahas soal hoax permainan lato-lato

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

  • Hoax

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Direstui Jokowi Investor Asing Masuk ke Bandara Kertajati


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Direstui Jokowi Investor Asing Masuk ke Bandara Kertajati yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan banyak pihak yang ingin berinvestasi di bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Saat ini sudah negara tiga negara yang berminat seperti Arab Saudi, India, dan Singapura. Dimana hal ini juga sudah direstui oleh Presiden Joko Widodo.

“Tentu dengan adanya kemampuan Kertajati banyak investor yang ingin join di situ. Kami bersama Pemda Jawa Barat akan mengawal proses yang akan dilakukan di sana, tentu sesuai ketentuan,” kata Budi Karya di Istana Kepresidenan, Jumat (24/3/2023).

Namun prosesnya saat ini masih dalam tahapan penjajakan atau due diligence sehingga bisa dipastikan investor asing ini masuk dengan cara joint venture seperti di Bandara Kualanamu Medan atau pembelian saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ada perusahaan dari Arab, India, Singapura.Sempat saya laporkan ke Presiden (Joko Widodo) dan udah mengarahkan kepada saya bisa dijalankan. ingat bahwa ada regulasi yang harus ditaati. saya beberapa kali bertemu dengan Gubernur Jawa Barat untuk membahas ini agar tidak ada pelanggaran,” kata Budi Karya.

Sebelumnya hal ini juga sempat diungkapkan Budi Karya dalam Jumpa pers Akhir Tahun 2022 di kantornya Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2022). Dia mengatakan ada perusahaan Arab Saudi dan India yang berminat membeli saham bandara Kertajati.

“Kami menawarkan bersama-sama dengan Pemda Jabar, menawarkan untuk kita diskusi. dari India dan Saudi berminat membeli saham dari Kertajati,” ungkapnya, mengutip Detikcom.

Dia menilai salah satu bandara terbesar milik RI ini dinilai akan tumbuh besar sebagai bandara internasional. Terlebih dari arah pengembangannya bakal dijadikan bengkel pesawat (Maintenance, Repair dan Overhaul/MRO) hingga angkutan kargo.

[Gambas:Video CNBC]

Jelang KTT G20, Jokowi Raih Penghargaan Global Citizen Award!

(tib)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Deretan Hoaks Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Deretan Hoaks Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi Hoaks terkait Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Jokowi menjadi salah satu tokoh yang kerap menjadi sasaran hoaks. Hoaks ini menyebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar Presiden Jokowi terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Gambar Presiden Jokowi dalam Artikel Detik.com “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi”

Beredar di media sosial postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 30 Januari 2023.

Dalam postingannya terdapat artikel Detiknews berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”. Artikel itu disertai gambar Presiden Jokowi menunggangi kerbau berwarna merah dengan kedua putranya.

Akun itu menambahkan narasi “JUDULNYA PROGRAM INDONESIA MAJU BYUUUURRR MEROKET HARTANYA”

Lalu benarkah postingan gambar Presiden Jokowi dengan kedua putranya dalam artikel Detik.com berjudul “Saatnya Bergerak Tolak Politik Dinasti yang Membunuh Demokrasi!”? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Hoaks Richard Eliezer Dapat Pangkat Setara Brigadir J dan Langsung Dilantik Jokowi

Kabar tentang Richard Eliezer mendapat pangkat setara dengan almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan dilantik oleh Jokowi beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Februari 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “GANTIKAN PANGKAT BRIGADIR J, JOKOWI LANGSUNG LANTIK BARADA E MALAM INI”. Thumbnail dalam video tersebut memuat gambar Presiden Jokowi yang tengah berjalan didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Terdapat juga foto Richard Eliezer menggunakan seragam polri, seakan-akan tengah dilantik menduduki jabatan tertentu.

“G3GER MALAM INI !! J0KOWI LANGSUNG L4NTIK B4RADA E, GANTI KAN P0SISI BRIGADIR Y0SUA–,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6.400 kali direspons dan mendapat 358 komentar dari warganet.

Benarkah Richard Eliezer mendapat pangkat setara Brigadir J dan akan dilantik oleh Jokowi? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Hoaks Foto Presiden Jokowi Doyan Makan Daging Babi

Beredar di media sosial postingan foto yang mengklaim Presiden Jokowi doyan makan daging babi. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 28 Januari 2023.

Dalam postingannya terdapat foto Presiden Jokowi dengan gambar daging babi di hadapannya. Foto itu disertai narasi “Ternyata Jokowi doyan makan daging babi.”

Selain itu akun tersebut menambahkan narasi “Gak heran dech kalau si Mukidi itu doyan banget makan Daging Babi, La wong Dia itu keturunan dari Orang China kok, lebih tepatnya Orang China Komunis Laten.”

Lalu benarkah postingan foto yang mengklaim Presiden Jokowi doyan makan daging babi? Simak dalam artikel berikut ini…

Isu penculikan yang marak di media sosial akhir-akhir ini kian meresahkan warga. Di Kota Palembang, Sumatera Selatan, polisi memastikan berita itu tidak benar alias hoax. Begitu pula berita siswa SD yang diculik di Tanggamus, Lampung.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

  • Hoax

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Salah Jokowi Pecat 64 Menteri karena Terlibat Pencucian Uang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Salah Jokowi Pecat 64 Menteri karena Terlibat Pencucian Uang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah video dengan narasi mengenai 64 menteri terlibat pencucian uang dipecat oleh Jokowi, beredar di platform Youtube. Video tersebut diunggah oleh kanal SEPUTAR ISTANA pada 13 Maret 2023.

Adapun judul thumbnail sebagai berikut:

Advertisement

BREAKING NEWS
LANGSUNG DI ISTANA NEGARA
DI PECAT MASSAL, 64 MENTRI TERLIBAT PENCUCIAN UANG

Adapun narasi pada video sebagai berikut:

64 PEJABAT TERLIBAT PENCUCIAN UANG, JOKOWI PECAT SEMUANYA

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=N9OyXH9-eDc

Benarkah Jokowi memecat 64 menteri karena terlibat kasus pencucian uang?

Penjelasan

Kami menyimak video berdurasi 8 menit 5 detik tersebut. Dalam video tersebut tidak terdapat informasi yang menyebutkan Presiden Jokowi memecat 64 menterinya karena terlibat kasus pencucian uang.

Dalam video tersebut, terdapat narator yang membacakan artikel berita dari Tribun Medan. Isinya pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menyebutkan, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan sedang menginvestigasi 69 pegawai yang memiliki harta tak wajar.

Masih diamati dari video tersebut, beberapa klip yang ditampilkan tidak terkait dengan narasi bahwa Jokowi memecat 64 menteri yang terlibat pencucian uang.

Sementara itu, terkait klaim 64 menteri, kami memeriksa melalui situs resmi presidenri.go.id, jumlah menteri Kabinet Indonesia Maju hanya 34 orang.

Sumber: Kabinet Indonesia Maju | Presiden RI

Selanjutnya, kami melakukan pencarian menggunakan mesin pencari dengan kata kunci tertentu: jokowi memecat 64 menteri. Hasilnya, ditemukan sejumlah artikel cek fakta dari media mainstream. Di antaranya Kompas.com ([HOAKS] Jokowi Pecat 64 Menteri karena Terlibat Kasus Pencucian Uang | Kompas) dan Antara (Hoaks! Jokowi pecat 64 menteri karena pencucian uang | Antara).

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta TIMES Indonesia, dalam video yang diunggah tidak terdapat informasi atau pembahasan tentang Jokowi memecat 64 menteri karena terlibat pencucian uang.

Menurut misinformasi/disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori Misleading content (konten menyesatkan). Konten ini dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.

—-

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 24 media dan satu komunitas (Mafindo) untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Hoaks Richard Eliezer Dapat Pangkat Setara Brigadir J dan Langsung Dilantik Jokowi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Hoaks Richard Eliezer Dapat Pangkat Setara Brigadir J dan Langsung Dilantik Jokowi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Richard Eliezer Dapat Pangkat Setara Brigadir J dan akan Dilantik oleh Jokowi (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta – Kabar tentang Richard Eliezer mendapat pangkat setara dengan almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan dilantik oleh Jokowi beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 23 Februari 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “GANTIKAN PANGKAT BRIGADIR J, JOKOWI LANGSUNG LANTIK BARADA E MALAM INI“. Thumbnail dalam video tersebut memuat gambar Presiden Jokowi yang tengah berjalan didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Terdapat juga foto Richard Eliezer menggunakan seragam polri, seakan-akan tengah dilantik menduduki jabatan tertentu.

G3GER MALAM INI !! J0KOWI LANGSUNG L4NTIK B4RADA E, GANTI KAN P0SISI BRIGADIR Y0SUA–,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6.400 kali direspons dan mendapat 358 komentar dari warganet.

Benarkah Richard Eliezer mendapat pangkat setara Brigadir J dan akan dilantik oleh Jokowi? Berikut penelusurannya.

Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjalani sidang etik di Gedung Transnational Crime Center (TNCC) Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 22 Februari 2023. Sidang etik tertutup ini digelar terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Y…

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Richard Eliezer mendapat pangkat setara Brigadir J dan akan dilantik oleh Jokowi. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci “richard eliezer dapat pangkat brigadir j dan dilantik jokowi” di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya, tidak ada informasi valid dari media arus utama yang membenarkan kabar tersebut. Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Yandex. Hasilnya terdapat foto identik yang ditemukan pada artikel berjudul “Presiden Jokowi Berangkat ke Washington DC Hadiri KTT Khusus ASEAN-AS” yang dimuat situs presidenri.go.id pada 10 Mei 2022.

Foto Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dimuat dalam klaim, merupakan peristiwa persiapan Jokowi beserta rombongan bertolak ke Washington DC, Amerika Serikat untuk mengadihir pertemuan ASEAN-US Special Summit (AUSS).

Berikut gambar tangkapan layarnya:

Dilansir dari Liputan6.com, Richard Eliezer telah dijatuhi pidana 1 tahun 6 bulan penjara atas kasus pembunuhan Brigadir J. Pada sidang yang digelar Rabu 15 Februari 2023, hakim juga memerintahkan Richard Eliezer tetap berada dalam tahanan.

Referensi:

https://www.presidenri.go.id/foto/presiden-jokowi-berangkat-ke-washington-dc-hadiri-ktt-khusus-asean-as/

Kesimpulan

Kabar tentang Richard Eliezer mendapat pangkat setara Brigadir J dan akan dilantik oleh Jokowi ternyata tidak benar alias hoaks. Tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut. Foto yang digunakan dalam thumbnail video tersebut merupakan hasil rekayasa digital.

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Hoaks Kabar 64 Menteri Jokowi Terlibat Kasus Pencucian Uang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Hoaks Kabar 64 Menteri Jokowi Terlibat Kasus Pencucian Uang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks 64 Menteri Kabinet Presiden Jokowi Terlibat Kasus Pencucian Uang (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta – Kabar tentang 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan telah dipecat secara tidak hormat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook pada 15 Maret 2023 lalu.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “UPDATE TERKINI ISTANA BERGEJOLAK 64 MENTERI DI PECAT, TERLIBAT KASUS PENCUCIAN UANG“.

Pada video berdurasi 10 menit 18 detik itu menampilkan gambar thumbnail Presiden Jokowi yang tengah memimpin upacara pengambilan sumpah jabatan untuk menteri.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa 64 menteri Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan mereka semua dipecat secara tidak hormat.

VIRAL ~ 64 menteri terl1bat k4sus pencuc1an uang, Jokowi p3cat secara t1dak terh0rmat semua nya,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 543 kali direspons dan mendapat 143 komentar dari warganet.

Benarkah kabar 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat? Berikut penelusurannya.

Sering beredar lewat media sosial atau applikasi pengirim pesan, informasi surat lowongan kerja palsu dari BUMN atau perusahaan-perusahaan bonafide lainnya. Bagaimana cara terhindar dari praktik penipuan ini?

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci “64 menteri jokowi terlibat pencucian uang” di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya, tidak ada informasi dari media arus utama yang mengabarkan bahwa 64 menteri Jokowi terlibat pencucian uang dan telah dipecat secara tidak hormat.

Pada video berdurasi 10 menit 18 detik itu tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa 64 menteri Jokowi terlibat pencucian uang dan dipecat dengan tidak hormat.

Video itu justru menampilkan, informasi tentang Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan tengah melakukan investigasi terhadap 69 pegawai yang memiliki harta tak wajar.

Penelusuran kemudian dilanjutkan dengan mengunggah gambar thumbnail dari video tersebut ke situs pencari Google Images.

Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat sejumlah artikel. Satu di antaranya artikel berjudul “Pelantikan Kabinet Indonesia Maju Berlangsung Sederhana dan Singkat” yang dimuat situs kominfo.go.id pada 23 Oktober 2019 lalu.

Foto tersebut merupakan rangkaian dari pengambilan sumpah jajaran menteri dalam rangkaian pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019 lalu.

Berikut gambar tangkapan layarnya.

Referensi:

https://www.kominfo.go.id/content/detail/22327/pelantikan-kabinet-indonesia-maju-berlangsung-sederhana-dan-singkat/0/berita

Kesimpulan

Kabar tentang 64 menteri kabinet Presiden Jokowi terlibat kasus pencucian uang dan dipecat secara tidak hormat ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut. Selain itu, Kabinet Indonesia Maju yang dibentuk Presiden Jokowi hanya berjumlah 35 menteri, bukan 64 menteri.

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

  • menteri

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Hoaks Kabar Sri Mulyani Dipecat Jokowi Dianggap Tak Becus Urus Uang Negara


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Hoaks Kabar Sri Mulyani Dipecat Jokowi Dianggap Tak Becus Urus Uang Negara yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Dipecat Jokowi karena Dianggap Tak Becus Urus Uang Negara (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta – Kabar tentang Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dipecat Jokowi karena dianggap tak becus urus uang negara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 Maret 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “BREAKING NEWS SRI MULYANI DI PECAT JOKOWI SEBUT DIA TAK BECUS URUS UANG NEGARA“.

Video berdurasi 11 menit 1 detik itu menampilkan gambar thumbnail Sri Mulyani dan Jokowi. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar Sri Mulyani dipecat Jokowi karena dianggap tak becus urus uang negara.

JOKOWI P£C4T KEMENKEU SRI MULYANI KARNA TAK B£CVS URU$ UANG NEGARA,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3000 kali direspons dan mendapat 1.300 komentar dari warganet.

Benarkah kabar tentang Sri Mulyani dipecat Jokowi karena dianggap tak becus urus uang negara? Berikut penelusurannya.

Berkaca dari Pemilu dan Pilkada sebelumnya,menjelang dan selama tahun politik, pasti akan banyak kabar bohong dan hoaks yang beredar. Kamu perlu tonton video ini supaya tidak jadi korban hoaks lagi jelang tahun politik 2024 nanti.

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang Sri Mulyani dipecat Jokowi karena dianggap tak becus urus uang negara. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci “sri mulyani dipecat jokowi” di kolom pencarian Google Search.

Hasilnya, tidak ada informasi valid dari media arus utama yang mengabarkan Sri Mulyani dipecat Jokowi karena tak becus urus uang negara.

Pada video berdurasi 11 menit 1 detik itu juga tidak ditemukan informasi Sri Mulyani dipecat Jokowi karena tak becus urus uang negara.

Video itu justru berisi informasi adanya temuan transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 triliun dan desakan mundur terhadap Sri Mulyani dari kursi Menkeu.

Narasi yang disampaikan dalam video itu ternyata mirip dengan artikel berjudul “Kontroversi Yang Dialamai MENKEU SRI MULYANI Dituntut MUNDUR di Era SBY dan JOKOWI” yang dimuat klikpendidikan.id pada 17 Maret 2023.

Referensi:

https://www.klikpendidikan.id/news/3588000788/kontroversi-yang-dialamai-menkeu-sri-mulyani-dituntut-mundur-di-era-sby-dan-jokowi

Kesimpulan

Kabar tentang Sri Mulyani dipecat Jokowi karena dianggap tak becus urus uang negara ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, tidak ditemukan informasi kredibel yang menyebutkan Jokowi memecat Sri Mulyani.

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Sri Mulyani Indrawati kini menjabat sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Kerja.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Blakblakan Bambang Pacul ke Jokowi DPR Tolak RUU Pembatasan Uang Kartal karena Takut Tak Terpilih Lagi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Blakblakan Bambang Pacul ke Jokowi DPR Tolak RUU Pembatasan Uang Kartal karena Takut Tak Terpilih Lagi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengatakan, sulit bagi DPR mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembatasan Transaksi Uang Kartal. Sebab, ada kekhawatiran mereka tak terpilih lagi sebagai legislator pada pemilu selanjutnya jika RUU itu digolkan.

Bambang mengatakan, alasan ini pernah terang-terangan dia sampaikan di hadapan Presiden Joko Widodo.

“Presiden pernah nanya sama saya RUU Pembatasan Uang Kartal. Pak Presiden, kalau RUU Pembatasan Uang Kartal (disahkan), pasti DPR nangis semua,” kata Bambang saat rapat kerja bersama Menko Polhukam Mahfud MD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (29/3/2023).

“Kenapa? Masa dia bagi duit harus pakai e-wallet, e-wallet-nya cuma 20 juta lagi. Nggak bisa, Pak, nanti mereka nggak jadi (anggota DPR) lagi,” lanjutnya diikuti tawa anggota Komisi III lainnya yang juga hadir dalam rapat.

Baca juga: Pertanyakan Motif Mahfud Ungkap Rp 349 T, Politisi PDI-P: Apa Lagi Menari di Panggung Supaya Dilamar?

Bambang juga menjawab Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta supaya pembahasan RUU Perampasan Aset segera dilanjutkan.

Memang, kata Bambang, pengesahan RUU Perampasan Aset masih dimungkinkan. Namun, dia mengaku tak berani mengetok palu jika tak diperintah oleh “ibu”.

“Di sini boleh ngomong galak, Pak, tapi Bambang Pacul ditelepon ibu, ‘Pacul berhenti!’, ‘Siap! Laksanakan!’,” kata Bambang.

“Jadi permintaan Saudara langsung saya jawab. Bambang Pacul siap, kalau diperintah juragan. Mana berani, Pak,” tuturnya, lagi-lagi diikuti tawa para legislator.

Baca juga: Mahfud Beberkan Asal Usul Transaksi Janggal Rp 349 Triliun di Kemenkeu

Politisi PDI Perjuangan itu tak menjelaskan sosok “ibu” yang dia maksud. Hanya saja, dia bilang, untuk mengesahkan RUU tersebut, harus ada persetujuan dari para ketua umum partai politik.

“Loh, saya terang-terangan ini. Mungkin RUU Perampasan Aset bisa (disahkan), tapi harus bicara dengan para ketua partai dulu. Kalau di sini nggak bisa, Pak,” ujarnya.

Ketua DPP PDI-P Bidang Pemenangan Pemilu itu menegaskan, sikapnya ini sama dengan anggota DPR lain. Seluruh legislator, kata dia, tunduk ke “bos” masing-masing.

“Lobinya jangan di sini, Pak. Ini semua nurut bosnya masing-masing,” kata dia.

Sebelumnya, dalam rapat yang sama, Menko Polhukam Mahfud MD meminta supaya DPR segera mengesahkan RUU Perampasan Aset serta RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu mengatakan, dua rancangan undang-undang tersebut krusial untuk mencegah praktik korupsi.

“Tolong melalui Pak Bambang Pacul (Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto), tolong Pak, Undang-Undang Perampasan Aset tolong didukung, Pak, biar kami bisa ambil begini-begini ini Pak. Tolong juga (UU) pembatasan belanja uang kartal didukung, Pak,” kata Mahfud.

Baca juga: Johan Budi Ingatkan Mahfud: Pak Jokowi Tak Suka Menteri Debat di Luar, Langsung Di-reshuffle

Mahfud menuturkan, pemerintah sudah mengajukan RUU Perampasan Aset untuk diproses DPR sejak tahun 2020, namun tiba-tiba dikeluarkan dari daftar program legislasi nasional (prolegnas) ketika hendak dimasukkan dalam daftar prioritas.

“Padahal isinya sudah disetujui oleh DPR yang dulu, pemerintah lalu memperbaiki yang dulu lalu disepakati,” ujarnya.

Pemerintah memang sudah sejak lama menyuarakan pengesahan RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga pernah meminta agar dua RUU itu segera disahkan dan diproses di DPR. Namun, hingga kini kedua RUU itu belum juga berprogres.

“Saya mendorong agar RUU tentang perampasan aset dalam tindak pidana dapat segera diundangkan dan RUU pembatasan transaksi uang kartal segera dimulai pembahasannya,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, 7 Februari 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Peresmian Tol SerpongBalaraja Seksi 1A oleh Jokowi Gairahkan Pasar Properti di Selatan Jakarta


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Peresmian Tol SerpongBalaraja Seksi 1A oleh Jokowi Gairahkan Pasar Properti di Selatan Jakarta yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peresmian ruas Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) Seksi 1A oleh Presiden Joko Widodo Selasa lalu diyakini akan semakin menggairahkan pasar properti di Jabodetabek, khususnya di selatan Jakarta.

Ruas Tol Serbaraja Seksi 1A menghubungkan ujung jalan tol eksisting Ulujami-Pondok Aren-Serpong memiliki panjang 4 kilometer dan merupakan bagian dari lanjutan pembangunan Tol JORR 3, bersama Tol JORR 2 yang direncanakan selesai pada 2023.

Pembangunan Tol Serbaraja ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas masyarakat serta mengurai kemacetan di DKI jakarta khususnya dari arah Barat ke Timur atau sebaliknya agar tidak perlu melalui tengah Jakarta.

Baca juga: Jokowi Resmikan Jalan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A Sebagai Proyek Strategis Nasional

Dengan beroperasinya Tol Serbaraja seksi 1A ini diyakini akan diikuti dengan tingginya kebutuhan akan hunian yang berkualitas dengan harga terjangkau sekaligus memudahkan akses masyarakat ke berbagai tujuan.

Geliat di sektor infrastruktur ini disambut pengembang dengan membangun kawasan perumahan baru. Seperti dilakukan grup Ciputra, melalui anak usaha Ciputra Residence, pengembang ini membangun proyek terbaru CitraGarden Serpong, berjarak 10 menit dari Pintu Tol Serbaraja Seksi 1A.

“CitraGarden Serpong kami kembangkan dengan konsep Green Development, di atas rencana total lahan seluas 350 Ha,” ungkap Budiarsa Sastrawinata, Managing Director Ciputra Group dalam keterangan persnya dikutip Minggu, 25 September 2022.

Hunian ini juga terhubung ke infrastruktur kereta api karena berdekatan dengan Stasiun KA Cisauk yang sudah terkoneksi dengan Terminal Intermoda (hub transportasi) dan berdekatan pula dengan AEON Mall, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Prasetya Mulya di kawasan BSD.

Baca juga: Akses Terputus Karena Proyek Tol Serpong-Balaraja, Warga Minta Dibangun JPO

Konsep EcoCulture

Budiarsa mengatakan, pihaknya mengusung konsep pengembangan Green Development di proyek propertinya ini sejalan dengan konsep pengembangan berkelanjutan EcoCulture yang diusung Ciputra Residence.

Konsep EcoCulture menekankan pada kawasan hunian dan area komersial didesign lebih hijau, infrastruktur dan penataan jalan utama lebih hijau, pembuatan jalur pejalan kaki (pedestrian) yang menghubungkan kawasan hunian dan komersial, pembuatan ribuan lubang biopori untuk menjaga kualitas resapan air tanah, dan penyediaan danau sebagai retention pond.

Lampu penerangan jalan umum (PJU) akan menggunakan lampu hemat energi LED. “Kami juga akan memperbanyak tanaman peneduh untuk menyegarkan lingkungan agar bisa menurunkan suhu di areal mikro, sekaligus memperbanyak oksigen di lingkungan ini,” katanya.

Di samping perawatan lingkungan dan pembangunan infrastruktur, menurut Budiarsa, seluruh pembangunan hunian dan area komersial di CitraGarden Serpong juga menggunakan material bangunan ramah lingkungan, misalnya mengurangi pemakaian bahan kayu dan tidak memakai produk-produk yang tidak ramah lingkungan lainnya.

Menurutnya, cara ini dilakukan untuk menyempurnakan hunian ramah lingkungan, sehingga semua produk rumah, ruko dan perkantoran didesain dengan pertimbangan pencahayaan alami dan sirkulasi udara dengan matang.

Baca juga: Jokowi Resmikan Jalan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1A Sebagai Proyek Strategis Nasional

“Ini didasari dengan studi sun path analysis, wind profiling, dan solar exposure, sehingga desain rumah disesuaikan dengan konsep green house dengan memanfaatkan bukaan ruang yang memudahkan cahaya masuk dan udara bersirkulasi sempurna, sehingga rumah akan lebih terang secara alami meski tidak banyak menggunakan lampu, sekaligus kesejukan akan tetap terjaga dengan meminimalkan kerja AC,” kata Budiarsa.

Di tahap awal, pihaknya memasarkan 2 cluster sekaligus berupa rumah tapak atau landed house harga terjangkau yang terdiri dari rumah 1 lantai dan rumah 2 lantai, yang rencananya akan grand launching di Februari 2023.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.