Waspada Harga Daging Ngamuk di Akhir Tahun Ini Sebabnya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Waspada Harga Daging Ngamuk di Akhir Tahun Ini Sebabnya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – BUMN Klaster Pangan, PT Berdikari (Persero) mengajukan tambahan kuota impor daging sapi. Hal ini karena pasokan dalam negeri terbatas imbas adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga harga daging sapi berpotensi terus naik di akhir tahun 2022.

Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara, mengatakan realisasi impor daging sapi impor dari Brasil sudah diselesaikan, dimana pengiriman terakhir akan dilakukan pada bulan Oktober 2022. Sehingga Bulan November 2022 – Februari 2023 stok daging dipastikan menipis di stok perusahaan

“Kami sudah laporkan kepada Kementerian BUMN adanya tambahan penugasan, karena November – Desember (2022) kita nggak punya dagingnya, Januari – Februari (2023) nggak punya daging karena penugasan itu di Maret, baru bisa sampai itu Juni,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/9/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menjelaskan usulan penambahan impor daging ini juga tidak lepas dengan mewabahnya virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sehingga banyak sapi yang harus dipotong dini.

“Dengan adanya kasus PMK, sapi-sapi itu banyak dipotong lebih cepat. Kita mengalami 2 bulan terakhir oversupply, tapi kemudian kita nggak akan punya sapi,” katanya.

Jika kebutuhan impor ini tidak bisa dipenuhi, maka harga jual sapi berpotensi bisa melonjak.

“Sehingga akan diprediksi kebutuhan impornya ini akan besar kalau tidak diimbangi penugasan sapi Brasil yang harganya masih di bawah sapi Australia sebanyak 15% – 20%, maka harga kami khawatirkan akan naik di awal tahun (2023) atau akhir tahun (2022),” katanya.

Berdikari juga meminta kepada Kementerian Pertanian untuk menambah supplier daging sapi dari Brasil, yang mana saat ini hanya disokong dari Minerva dan JBS saja.”Sehingga kita punya alternatif supplier dan harga pun bisa bersaing,” katanya.

Konsumsi nasional untuk daging sapi di Indonesia mencapai 700 ribu ton, sementara 400 ribu ton yang baru bisa disuplai dari dalam negeri, kemudian 300 ribu ton berasal dari impor baik penugasan Bulog (Kerbau) maupun PT Berdikari (sapi Brasil 20.000 ton).

“Sisanya swasta yang diimpor dari Australia dan AS. Ketergantungan negara kita terhadap daging sapi itu sangat besar,” Harry.

Wah! Ternyata Harga Daging Seharusnya Bisa di Bawah Rp100.000

(hoi/hoi)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran. (

Liputan6.com, Jakarta – Ramadhan atau bulan puasa, sebuah bulan yang suci bagi umat muslim, telah mendekati akhirnya. Jika Ramadhan berakhir, tandanya umat muslim akan merayakan hari kemenangan alias Lebaran Idul Fitri 2023.

Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menginformasikan akan merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April 2023.

Kendati demikian, warganet masih bingung kapan waktu pasti Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung. Kebanyakan mereka bertanya, Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung Jumat atau Sabtu?

Hal ini pun ramai ditanyakan oleh pengguna Twitter di linimasa. Pengguna dengan akun @rea*** bertanya, “Kapan Lebaran 🙁,” tanda titik dua dan buka kurung memperlihatkan kegalauan dirinya tentang kapan sebenarnya hari Lebaran Idul Fitri 2023.

Lalu, pengguna Twitter dengan akun @jij*** juga ikut mempertanyakan hal yang sama, “Woi lebaran kapan sih?

Pengguna lain dengan akun @equ*** mengatakan, “Harus diyakini dulu mau lebaran ikut yang mana dan kapan?

Karena binung dan kesal, pengguna dengan akun @cut*** ikut bertanya perihal waktu pasti Lebaran, “Lebaran jadinya kapan?

Pemilik akun Twitter @haz*** mempertanyakan juga di Twitter, “Jadi yang bener lebaran kapan si, Jumat apa Sabtu?

Warganet lain mempertanyakan hal serupa. Ia bahkan menyebut ibundanya sampai kebingungan mau masak untuk Lebaran. “Ini Lebaran jadi kapan? Nyokap gue kebingungan mau masak buat Lebaran,” kicaunya.

Pemerintah dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri 2023. Meski dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah dan Muhammadiyah selalu satu suara dalam menetapkan Idulfitri.

Pemerintah Gelar Sidang Isbat, Kemungkinan Lebaran Berbeda dengan Muhammadiyah

Ilustrasi ucapan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. (dok. pexels/RODNAE Productions)

Sederet pertanyaan serupa juga dikicaukan oleh banyak warganet lainnya, yang mempertanyakan kapan waktu pasti momen Lebaran Idul Fitri 2023.

Menjawab hal ini, beberapa warganet mengatakan, keputusan kapan Lebaran tergantung dari pilihan masyarakat.

Ikut pemerintah karena bukan Muhammadiyah, kalau yang dari dulu emang NU ikut pemerintah, kenapa pada bingung kapan Lebaran sih?” kata pengguna dengan akun @sir***.

Terlepas dari hal tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.go.id, Kamis (20/4/2023), pemerintah akan terlebih dahulu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1444H/ 2023M.

“Sidang isbat akan digelar pada 20 April 2023 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta,” demikian bunyi keterangan dari Kementerian Agama.

Masih menurut sumber yang sama, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Sidang isbat juga diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta-duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Menag Minta Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan

Ilustrasi Makan Bersama Credit: freepik.com

Dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1444H, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum memutuskan awal Syawal 1444H.

Terlepas dari kemungkinan berbedanya waktu Lebaran Idul Fitri 2023 dari Muhammadiyah dan pemerintah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam agar tetap menjaga tali silaturahmi.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/ 2023 M,” ujar Menag.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Jelaskan Alasan Perbedaan Penentuan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin memberikan penjelasan saat wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Thomas Djamaluddin yang juga merupakan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, menyebutkan, penetapan awal Ramadhan sebelumnya telah ditetapkan seragam, yakni mulai 23 Maret 2023.

Namun, menurutnya akhir Ramadhan atau Idul Fitri bisa terjadi perbedaan, meski masih menunggu sidang isbat pada 29 Ramadhan atau 20 April 2023.

Mengutip blog Thomas, ia menyebut perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, tetapi karena perbedaan kriteria dalam menentukan.

Ia pun menjelaskan, pada Kamis (20/4/2023) terjadi Gerhana Matahari di Indonesia. Menurut Thomas, fenomena Gerhana Matahari dapat dianggap sebagai ijtimak atau konjungsi yang teramati.

“Gerhana Matahari sebagai kondisi Itjimak memang menunjukkan akhir siklus bulan mengitari Bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru Hijriyah,” kata Thomas dalam blognya.

Ada Beda Kriteria Muhammadiyah dan Pemerintah Dalam Tentukan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia pun mengatakan, secara hukum fikih, dasar penetapan bulan baru Hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib.

Menurutnya, posisi Bulan pada saat maghrib 20 April 2023 yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda.

Adapun menurut kriteria wujudul hilal (bulan lebih lambat terbenam dari matahari), pada saat maghrib, bulan telah di atas ufuk. Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri akan berlangsung pada 21 April 2023.

Sementara, kriteria MABIMS mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria, imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal pada waktu tersebut.

Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan pemerintah ditetapkan pada Sabtu 22 April 2023.

Thomas pun menyarankan menunggu hasil sidang isbat Kemenag untuk kepastian waktu Lebaran Idul Fitri 2023.

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Yusuf Mansur Ikut Lebaran Besok Jumat 21 April 2023 Ini Alasannya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Yusuf Mansur Ikut Lebaran Besok Jumat 21 April 2023 Ini Alasannya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kompas TV religi agama

Kamis, 20 April 2023 | 08:05 WIB


Ustaz Yusuf Mansur ikut lebaran Idulfitri 2023 pada hari besok, Jumat 21 April. (Sumber: Youtube Yusuf Mansur Official)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Penceramah sekaligus Waketum Partai Perindo, Yusuf Mansur, umumkan dirinya dan keluarga ikut Lebaran 2023 pada hari besok, Jumat 21 April.

Yusuf Mansur menjelaskan, ia ikut perhitungan gurunya dan mengikut perhitungan menurut metode ilmu hisab.

Maka dari itu, ia memutuskan untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 2023 yang jatuh pada hari besok. 

Meskipun ikut Idulfitri 2023 hari Jumat, Ustaz Yusuf Mansur membebaskan para santri atau jemaah di Pesantren Darul Qur’an, Lembaga yang dipimpinnya ikut Lebaran 2023 hari Jumat seperti dirinya atau ikut hasil sidang Isbat pemerintah yang digelar hari ini.

“Kami sekeluarga, lebaran, Jum’at, izin Allah. Ini menurut cara Hisab, Ilmu Hisab, Guru Mansur. Tapi di Daqu, diserahkan juga ke masing-masing, mau ikut mana,” tulis Yusuf Mansur di akun instagramnya, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Penjelasan BRIN soal Gerhana Matahari Bukan Penanda Awal Bulan Hijriah

Ia juga mengingatkan, bagi muslim yang lebaran duluan agar tidak usah takbir keliling atau pakai speaker luar guna hormati yang masih berpuasa.

“Buat yang lebaran duluan, seperti kami pada kali ini, ya kita-kita ga usah takbiran pake speaker luar.Ga usah takbir keliling. Hargai yang masih berpuasa,” jelas ayah Wirda Mansur itu 

Ia juga mengingatkan agar tidak usah saling meruncingkan perbedaan Idulfitri 2023.

Selain itu, untuk perayaan Lebaran 2023 pada Jumat, ia menyarankan agar perayaannya dibuat sederhana.

“Ga usah show gitu. Kalem aja. Datar. Tp boleh banget bergembira, bahagia. Cuma, jangan ngeledek,” paparnya

Soundsystem saat ied, pun, diatur. Hanya seukuran jamaah yang ikutan lebaran di Jum’at,” tambah alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

Bagi umat Islam, ia juga meminta agar tidak bingung ikut saja pemerintah lewat Sidang Isbat.

Izin Allah. Met Hari Raya ya. Met mudik. Salam buat keluarga besar di mana-mana. Buat kawan-kawan, yang ngg ngerti perhitungannya, mangga ikut pemerintah ya. Gak papa. Maafin kami-kami,” pungkas Ustaz Yusuf Mansur. 

Baca Juga: Ketok Palu 1 Syawal Lebaran 2023 versi Pemerintah Hari Ini, Berikut Link Live Streaming Sidang Isbat

Sumber : Kompas TV

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar
sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA LAINNYA

VOD

Kamis, 20 April 2023 | 08:00 WIB

B-Talk

Kamis, 20 April 2023 | 08:00 WIB

Sains

Kamis, 20 April 2023 | 07:51 WIB

KOMPAS DUNIA

Kamis, 20 April 2023 | 07:36 WIB

Peristiwa

Kamis, 20 April 2023 | 07:34 WIB

KOMPAS DUNIA

Kamis, 20 April 2023 | 07:28 WIB

Musik

Kamis, 20 April 2023 | 07:25 WIB

Agama

Kamis, 20 April 2023 | 07:15 WIB

KOMPAS DUNIA

Kamis, 20 April 2023 | 07:08 WIB

KOMPAS DUNIA

Kamis, 20 April 2023 | 07:05 WIB


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Gerhana matahari total terjadi ketika bulan menutupi matahari sepenuhnya, seperti terlihat di gambar gerhana matahari 1999 ini. Tonjolan matahari terlihat di tepi matahari (berwarna merah) dan korona terlihat berwarna putih.
  • Gerhana matahari cincin (kiri, Mei 2012) terjadi ketika bulan tidak cukup besar untuk menutupi seluruh matahari, sehingga matahari tampak sebagai “cincin” cahaya di sekeliling bulan.
  • Dalam gerhana matahari sebagian (kanan, Oktober 2014) matahari tidak ditutupi seluruh piringan bulan sehingga hanya tertutup sebagian.

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Berdasarkan cara tertutupnya matahari, terdapat empat jenis gerhana matahari: gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari hibrida/campuran. Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari (menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana matahari cincin.[1]

Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana hanya terjadi jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru. Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari (bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi ekliptika dua kali setiap 27,21 hari (bulan drakonis). Karena itu, gerhana matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada “musim gerhana”. Secara matematis, setiap tahunnya terjadi minimal dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana matahari, dan gerhana matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih langka karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama hanya terlihat gerhana sebagian (di dalam penumbra).

Gerhana adalah fenomena alam, tetapi dalam sejarahnya sering dianggap sebagai pertanda atau firasat, dan dapat memicu rasa takut karena matahari tampak hilang dan langit menjadi gelap secara tiba-tiba. Karena tempat dan waktu gerhana matahari masa lalu dapat diketahui melalui perhitungan astronomi, catatan sejarah mengenai gerhana (misal Gerhana Matahari Asyur) memungkinkan sejarawan mengetahui dengan pasti tanggal sebagian peristiwa masa lalu dan memperkirakan tanggal atau tahun peristiwa-peristiwa terkait. Perubahan posisi rasi bintang saat terjadi saat gerhana matahari Mei 1919 digunakan sebagai salah satu bukti teori relativitas umum Albert Einstein.

Mengamati gerhana matahari secara langsung dapat membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.

Jenis

Fase gerhana matahari sebagian dan cincin pada 20 Mei 2012.

Ada empat jenis gerhana matahari, yaitu:

  • Gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi seluruh matahari sehingga korona (yang menyelubungi matahari dan biasanya jauh lebih redup daripada matahari) menjadi terlihat. Pada peristiwa gerhana total, gerhana total hanya tampak di sebuah “jalur” kecil di permukaan bumi.[2]
  • Gerhana matahari cincin, yaitu ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tampak matahari. Alhasil, pinggiran matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.[3]
  • Gerhana matahari campuran atau hibrida antara gerhana total dan gerhana cincin. Di sebagian permukaan bumi terlihat gerhana total, sedangan di titik lain terlihat gerhana cincin. Gerhana campuran seperti ini cukup langka.[3]
  • Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bulan berada tidak tepat di tengah-tengah garis antara matahari dan bumi, sehingga hanya menutupi sebagian matahari. Fenomena ini biasanya terlihat di banyak titik di luar jalur gerhana total atau cincin. Kadang, yang terlihat di bumi hanyalah gerhana sebagian karena umbra (bayangan yang menyebabkan gerhana total) tidak berpotongan dengan bumi dan hanya melewati daerah di atas kawasan kutub.[3] Gerhana sebagian biasanya tidak begitu mempengaruhi terangnya sinar matahari. Kegelapan baru dapat dirasakan ketika lebih dari 90% matahari tertutup bulan, dan bahkan gerhana sebagian yang mencapai 99% tidak lebih gelap dibanding keadaan senja atau fajar.[4]

Matahari (147 hingga 152 juta km dari bumi) terletak sekitar 400 kali lebih jauh dari bumi dibandingkan dengan bulan (362 hingga 405 juta km dari bumi), dan jari-jari matahari juga sekitar 400 kali lebih besar dibanding bulan. Karena perbandingan ini hampir sama, bulan dan matahari tampak hampir sama besar di langit bumi, yaitu sebagai bundaran dengan diameter sudut sekitar 0,5 derajat busur.[3] Namun, karena orbit bulan mengelingi bumi serta orbit bumi mengelilingi matahari berbentuk elips dan bukan lingkaran sempurna, jarak ini berubah-ubah sehingga ukuran tampak matahari dan bulan pun berubah-ubah. Jika posisinya cukup jauh dari bumi, bulan akan terlihat sedikit lebih kecil sehingga tidak dapat menutupi seluruh matahari. Alhasil, terjadi gerhana matahari cincin. Sebaliknya, jika bulan cukup dekat dengan bumi, maka besarnya akan cukup menutupi seluruh matahari sehingga terjadi gerhana matahari total. Gerhana matahari campuran atau hibrida terjadi karena kondisi ini berubah saat gerhana sedang berlangsung.[5] Bumi berbentuk bulat, sehingga permukaannya melengkung dan jarak antara bulan dan permukaan bumi sedikit berbeda di titik-titik yang mengalami gerhana. Jika perbedaan jarak ini mengubah kondisi gerhana dari total menjadi cincin atau sebaliknya, maka terjadilah gerhana campuran.[6]

Jarak antara bumi dan matahari juga berubah-ubah karena orbit bumi yang elips, sehingga besar matahari yang tampak di langit juga berubah-ubah seperti halnya bulan. Namun, karena variasi jaraknya tidak sebesar variasi jarak antara bulan dan bumi, pengaruhnya terhadap kondisi gerhana pun lebih kecil.[3] Ketika bumi berada di titik terjauhnya dari matahari (aphelion, yang terjadi setiap bulan Juli), peluang terjadinya gerhana matahari total sedikit membesar, sedangkan peluang gerhana cincin sedikit membesar di sekitar perihelion atau titik terdekat bumi dengan matahari (terjadi setiap Januari).[7]

Gerhana sentral dan fase-fasenya

Ilustrasi fase-fase gerhana sentral.

Istilah gerhana sentral sering digunakaan sebagai istilah yang meliputi gerhana total, cincin, maupun campuran, karena umumnya dalam gerhana-gerhana tersebut garis yang menghubungkan titik pusat (“sentral”) matahari dan bulan menyentuh permukaan bumi. Gerhana sentral diawali dan diakhiri oleh gerhana sebagian, dan peralihan fase-fase ini disebut titik-titik “kontak”, yaitu:[8]

  • Kontak pertama: saat tepi depan bulan (tepi barat) terlihat tepat “menyentuh” tepi timur matahari untuk pertama kalinya. Setelah kontak pertama, bulan mulai bergerak menutupi matahari dan memulai gerhana sebagian.
  • Kontak kedua: saat tepi belakang bulan (tepi timur) menyentuh tepi timur matahari, sehingga memulai gerhana matahari sentral (total atau cincin).
  • Kontak ketiga: saat tepi depan bulan (barat) meninggalkan tepi barat matahari, mengakhiri gerhana matahari sentral dan kembalinya gerhana sebagian.
  • Kontak keempat: saat tepi belakang bulan (timur) meninggalkan tepi barat matahari, sehingga bulan sama sekali tidak lagi menutupi matahari dan gerhana berakhir.[8]

Perhitungan

Geometri

Geometri gerhana matahari total.

Daerah yang sepenuhnya ditutupi bulan dari cahaya matahari disebut umbra (lihat arsiran gelap di gambar “Geometri gerhana matahari total” di samping). Permukaan bumi yang berada dalam umbra dapat mengamati gerhana matahari total. Di sekitar umbra terdapat penumbra, yaitu daerah lebih besar yang hanya mengalami gerhana sebagian karena posisi bulan tidak menutupi seluruh diameter matahari. Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil ketika menjauh dari matahari, dan setelah di akhir kerucut tersebut terdapat antumbra. Di antumbra, bayangan bulan tidak menutupi seluruh matahari sehingga terlihat gerhana cincin.[9]

Orbit bulan mengelilingi bumi memiliki kemiringan sekitar 5° terhadap bidang orbit bumi mengelilingi matahari (ekliptika). Alhasil, umumnya saat terjadi bulan baru bulan tidak tepat berada di antara bumi dan matahari, melainkan melewati matahari sedikit ke utara atau ke selatan sehingga tidak terjadi gerhana matahari. Gerhana matahari hanya terjadi ketika bulan baru terjadi bersamaan atau berdekatan dengan saat orbit bulan melintasi bidang ekliptika.[10]

Geometri gerhana matahari juga dipengaruhi orbit bulan yang berbentuk elips. Jarak antara bumi dan bulan dapat berubah hingga 6% dari rata-rata, sehingga mengakibatkan bulan tampak membesar atau mengecil dari bumi, dan menentukan apakah terjadi gerhana total atau cincin. Matahari juga tampak membesar dan mengecil sesuai berubahnya jarak bumi dari matahari yang juga memiliki orbit elips, tetapi efeknya lebih kecil. Rata-rata bulan tampak lebih kecil dibandingkan dengan matahari, dan peluang gerhana cincin lebih tinggi dibandingkan dengan gerhana total (sekitar 60% gerhana sentral adalah gerhana cincin). Gerhana total terjadi ketika bulan mendekati bumi melewati rata-rata.[11][12]

Bulan Matahari
Titik terdekat (perigeo) Titik terjauh (apogeo) Titik terdekat (perihelion) Titik terjauh (aphelion)
Jari-jari 1.737,10 km 696.000 km
Jarak 363.104 km 405.696 km 147.098.070 km 152.097.700 km
Diameter
sudut[13]

33′ 30″
(0,5583°)

29′ 26″
(0,4905°)

32′ 42″
(0,5450°)

31′ 36″
(0,5267°)

Ukuran tampak
(skala tetap)

Bulan mengelilingi bumi setiap 27,3 hari jika dihitung dari kerangka acuan tetap, periode revolusi ini disebut dengan bulan nujumi atau sideris. Namun, selama periode ini bumi juga bergerak mengelilingi matahari, sehingga periode antara sebuah bulan baru dan bulan baru selanjutnya lebih panjang dibandingkan panjang bulan nujumi, yaitu sekitar 29.5 hari. Periode ini disebut bulan iqtirani atau sinodis, dan merupakan panjang bulan yang digunakan dalam kalender kamariah seperti kalender Hijriyah atau kalender Jawa.[10]

Dalam orbitnya yang miring, bulan melintasi ekliptika dua kali: dari selatan ke utara (disebut “simpul naik”) dan kembali dari utara ke selatan (“simpul turun”).[10] Namun, posisi simpul-simpul ini selalu berpindah akibat pengaruh gravitasi matahari terhadap bulan, dengan arah berlawanan orbit dan siklus 18,6 tahun. Gerakan simpul ini berarti siklus bulan melintasi simpul naik dan simpul turun lebih pendek dibanding periode bulan nujumi. Periode siklus ini disebut bulan drakonis.[14] Selain itu, perigeo atau titik terdekat bulan dengan bumi juga berubah-ubah di orbitnya dalam siklus 8,85 tahun. Rentang antara suatu perigeo dengan perigeo selanjutnya sedikit lebih panjang dari bulan sideris dan disebut bulan anomalistis.[15]

Posisi simpul naik dan simpul turun di langit bumi relatif terhadap matahari berulang dalam siklus sepanjang kira-kira 346,6 hari, dan periode ini disebut satu tahun gerhana. Gerhana matahari hanya dapat terjadi pada jika bulan baru terjadi berdekatan dengan simpul naik dan simpul turun. Rentang waktu di sekitar dua simpul ini disebut musim gerhana yang terjadi setiap 173,3 hari (346,6 hari/2). Kadang, dua gerhana matahari dapat terjadi dalam satu musim jika dua bulan baru berturut-turut terjadi cukup dekat setelah dan sebelum sebuah simpul. Dalam setahun, paling tidak ada dua gerhana matahari (berdekatan dengan kedua musim gerhana). Karena tahun gerhana lebih pendek dibanding tahun masehi, lima gerhana matahari dapat terjadi dalam setahun.[16] Hal ini terjadi terakhir kali pada 1935, yaitu pada 5 Januari dan 3 Februari (musim gerhana pertama), 30 Juni dan 30 Juli (musim gerhana kedua), dan 25 Desember (musim gerhana pertama dari tahun gerhana selanjutnya).[17] Selain itu, gerhana bulan juga hanya dapat terjadi pada musim gerhana ini. Maksimal tiga gerhana (dua gerhana matahari dan satu gerhana bulan, atau sebaliknya) dapat terjadi dalam satu musim, dan tujuh total gerhana dapat terjadi dalam satu tahun (terakhir kali pada 1982, yaitu tiga gerhana bulan dan empat gerhana matahari).[18]

Gerhana hanya dapat terjadi ketika posisi matahari terletak 15–18° atau lebih dekat dengan simpul ketika simpul tersebut dilewati bulan (untuk gerhana sentral, batasnya adalah 10–12°). Batas-batas ini disebut batas gerhana, dan memiliki rentang karena ukuran tampak dan kecepatan tampak bulan serta matahari berubah-ubah sepanjang tahun. Karena batas-batas ini, setiap musim gerhana memiliki jendela maksimal sebesar 36° untuk terjadinya gerhana (atau 24° untuk gerhana total). Posisi relatif matahari bergeser sekitar 29° dalam satu bulan drakonis (lebih kecil dari “jendela” 36°) dan inilah sebabnya dua gerhana dapat terjadi dalam dua bulan berturut-turut.[19][20] Dua gerhana yang berturut-turut umumnya adalah dua gerhana sebagian, atau kadang satu gerhana sebagian dan satu gerhana sentral.[21][22]

Jalur yang dilewati gerhana matahari

Dalam gerhana sentral, bayangan sentral bulan (umbra untuk gerhana total atau antumbra pada gerhana cincin) bergerak dengan cepat dari barat ke timur di permukaan bumi. Bumi juga berputar dari barat ke timur, dengan kecepatan 28 km/menit di khatulistiwa, tetapi revolusi bulan lebih cepat yaitu 61 km/menit sehingga gerakan bayangan bulan hampir selalu mendekati arah barat–timur dengan kecepatan relatif sebesar selisih antara kecepatan orbit bulan dikurangi kecepatan rotasi bumi.

Jalur yang dilewati bayangan ini memiliki lebar yang tergantung pada jarak bulan dan matahari dari bumi. Jika bulan relatif dekat dengan bumi, umbranya dapat menutupi wilayah yang lebih besar sehingga jalur yang dilewati gerhana sentral dapat memiliki lebar hingga 267 km dan durasi melebihi 7 menit. Di luar jalur bayangan sentral ini, penumbra (yang menyebabkan gerhana sebagian) menutupi wilayah permukaan bumi yang jauh lebih besar. Umbra umumnya memiliki lebar 100 hingga 160 km, sedangkan penumbra dapat memiliki diameter melebihi 6400 km.

Durasi

Faktor-faktor berikut menentukan lamanya sebuah gerhana matahari total, dimulai dari yang perannya paling besar:[23][24]

  1. Posisi bulan yang semakin dekat dari bumi (sehingga tampak lebih besar)
  2. Posisi bumi yang semakin jauh dari matahari (sehingga matahari tampak kecil)
  3. Pusat gerhana terjadi semakin dekat ke khatulistiwa (kecepatan rotasi bumi lebih tinggi sehingga selisihnya dengan kecepatan umbra lebih kecil)
  4. Vektor jalur gerhana (pada titik pusatnya) yang semakin lurus ke timur (sehingga searah dengan vektor rotasi bumi)
  5. Pusat gerhana terjadi mendekati saat terjadi zenit matahari

Berdasarkan perhitungan, gerhana matahari terpanjang yang diketahui saat ini diperkirakan aka terjadi pada 16 Juli 2186, dengan lama 7 menit 29 detik di langit utara Guyana.[23]

Frekuensi dan siklus

Gambar yang menunjukkan kawasan yang dilewati gerhana matahari total dari tahun 1001 hingga 2000, diolah dari Atlas Gerhana Matahari Dunia NASA. Hampir seluruh permukaan bumi pernah mengalami gerhana matahari total.[25]

Gerhana matahari total adalah kejadian langka. Rata-rata, sebuah gerhana matahari total terjadi setiap 18 bulan sekali di suatu tempat di bumi, tetapi untuk tempat yang sama diperkirakan hanya terjadi rata-rata setiap 360 hingga 410 tahun.[26] Gerhana matahari total hanya berlangsung paling lama beberapa menit di setiap lokasi, karena umbra bergerak ke timur melebihi 28 km/menit.[27] Pada 1973, sekelompok pengamat di atas pesawat supersonik Concorde berhasil mengamati gerhana matahari total selama 74 menit dengan cara terbang dengan kecepatan 2.05 Mach searah jalur yang dilewati umbra.[28]

Tanggal dan waktu terjadinya gerhana dapat diprediksi dengan perhitungan siklus gerhana. Saros adalah salah satu siklus gerhana yang paling dikenal dan paling akurat. Sebuah siklus panjang sekitar 6.585,3 hari (sekitar 18 tahun), dan dalam setiap siklus terjadi gerhana dengan jadwal yang hampir persis sama. Karena jumlah harinya tidak bulat, dalam siklus berikutnya posisi terjadinya gerhana akan bergeser sebesar 120° bujur ke arah barat. Posisi lintang juga akan bergeser sedikit (ke selatan dalam siklus bernomor ganjil dan ke utara dalam siklus bernomor genap). Terdapat banyak siklus saros yang aktif bersamaan dengan jadwal yang berbeda-beda, dan setiap siklus memiliki panjang 1226–1550 tahun dan terdiri dari 69–87 gerhana (40–60 di antaranya adalah gerhana sentral). Setiap siklus diawali dengan gerhana sebagian di dekat kawasan kutub, lalu bergeser perlahan-lahan diikuti serangkaian gerhana total atau cincin, dan berakhir di kutub yang berlawanan dengan gerhana sebagian.[29]

Tiap tahun masehi memiliki dua hingga lima gerhana matahari, dan satu gerhana matahari terjadi setiap musim gerhana. Sejak dimulainya kalender Gregorius pada 1582, tahun dengan lima gerhana matahari terjadi pada 1693, 1758, 1805, 1823, 1870, dan 1935, dan selanjutnya akan terjadi pada 2206.[30] Menurut perhitungan, hal ini akan terjadi lagi pada 2206. Rata-rata, terjadi 240 gerhana matahari dalam setiap abad.[31]

Gerhana matahari total terakhir

Adanya gerhana matahari total dan cincin terjadi karena kondisi unik bumi yang memungkinkan bulan dapat seluruhnya menutupi matahari (gerhana total) dan juga dapat terlihat lebih kecil (gerhana cincin). Ratusan juta tahun yang lalu, bulan terletak jauh lebih dekat ke bumi. Alhasil, ketika itu bulan selalu dapat sepenuhnya menutupi matahari dan tidak pernah terjadi gerhana cincin. Karena orbit bulan bergerak menjauhi bumi (sekitar 3.8 cm setiap tahun), pada ratusan juta tahun yang akan datang bulan akan berada terlalu jauh dari bumi sehingga tidak dapat sepenuhnya menutupi matahari, dan gerhana matahari total tidak akan terjadi lagi. Hal ini juga dipercepat dengan semakin terangnya matahari sehingga akan tampak semakin besar.[32] Terdapat perkiraan yang berbeda-beda mengenai waktu terjadinya gerhana matahari total terakhir, berkisar dari 650 juta hingga 1,4 miliar tahun yang akan datang.[32][33]

Gerhana matahari dalam sejarah

Catatan sejarah mengenai gerhana matahari amat berguna untuk sejarawan, karena waktu terjadinya gerhana dapat dihitung dengan tepat sehingga bisa dihubungkan untuk menduga tanggal peristiwa-peristiwa lain maupun penanggalan kalender kuno.[34] Contohnya, catatan Asiria menyebutkan sebuah gerhana matahari di Niniwe dalam sebuah peristiwa yang agaknya terjadi pada tahun ke-9 pemerintahan Ashur-dan III. Dengan perhitungan astronomi diketahui bahwa gerhana ini (kini disebut Gerhana Asyur) terjadi tepat pada 15 Juni 763 SM, sehingga memungkinkan penanggalan bukan hanya masa pemerintahan Ashur-dan III, tetapi juga interpolasi peristiwa-peristiwa lain di Asiria Kuno hingga 910 SM.[35]

Catatan gerhana matahari tahun 993 dan 1004, serta gerhana bulan tahun 1001 dan 1002 oleh Ibnu Yunus sekitar tahun 1005

Selain itu, sekelompok peneliti Universitas Cambridge menduga bahwa Yosua 10:13 menyebutkan peristiwa gerhana matahari cincin pada 30 Oktober 1207 SM, dan menggunakannya untuk memperkirakan masa pemerintahan para Firaun Mesir Kuno.[36] 4.000 tahun lalu, Raja Tiongkok Zhong Kang dilaporkan memenggal dua ahli falak yang gagal memprediksi gerhana matahari.[37] Contoh penanggalan yang lebih spekulatif dilakukan oleh ahli arkeologi Bruce Masse, yang mengubungkan gerhana matahari pada 10 Mei 2807 SM dengan sebuah tubrukan meteor di Samudra Hindia, dengan alasan bahwa banyak mitos-mitos kuno yang menghubungkan gerhana matahari dengan peristiwa banjir.
[38]

Dalam sejarah, gerhana juga sering dianggap sebagai firasat atau pertanda.[39] Sejarawan Yunani Kuno Herodotos menyebutkan bahwa Thales dari Miletos memprediksi sebuah gerhana yang terjadi saat pertempuran antara Bangsa Mede dan Bangsa Lydia. Kedua kubu langsung menghentikan pertempuran dan berdamai akibat gerhana ini.[40] Gerhana ini banyak dipelajari ilmuwan kuno maupun modern, tetapi mereka masih belum sepakat mengenai gerhana yang cocok dengan peristiwa ini. Salah satu kemungkinan adalah gerhana pada 28 Mei 585 SM yang terjadi dekat Sungai Halys (kini Sungai Kızılırmak) di Asia Kecil.[41] Herodotos juga menyebutkan terjadinya gerhana sebelum Kaisar Persia Xerxes I berangkat menyerang Yunani.[42] Menurut sejarah tradisional, serangan Xerxes terjadi pada 480 SM, yang mungkin cocok dengan gerhana matahari cincin di Sardis, Asia Kecil pada 17 Februari 478 SM (diusulkan oleh John Russel Hind)[43] atau sebuah gerhana matahari sebagian di Persia pada 2 Oktober 480 SM..[44] Herodotos juga melaporkan gerhana matahari di Sparta saat Invasi Persia kedua ke Yunani.[45] Namun, tanggal gerhana di Sparta yang mendekati peristiwa ini (1 Agustus 477 SM) tidak cocok dengan tanggal invasi Persia yang diterima sejarawan.[46] Ada juga upaya memperkirakan tanggal tepat Penyaliban Yesus (dan Jumat Agung) dengan mengasumsikan bahwa Kegelapan saat Penyaliban terjadi akibat gerhana matahari. Upaya ini umumnya menemui jalur buntu karena peristiwa tersebut terjadi pada Paskah Yahudi yang terjadi pada bulan purnama dan tidak memungkinkan gerhana matahari. Selain itu, Injil Lukas menyebutkan kegelapan tersebut berlangsung sekitar tiga jam, sedangkan gerhana matahari total tidak mungkin melebihi delapan menit.[47][48]

Catatan gerhana di Tiongkok dimulai dari 720 SM.[49] Ahli falak abad ke-4 SM Shi Shen menyebutkan prediksi gerhana menggunakan posisi relatif matahari dan bulan.[50] Di belahan bumi barat, tidak banyak catatan gerhana yang ditulis sebelum 800 M, yaitu ketika ilmuwan Muslim dan biarawan-biarawan Kristen mulai melakukan pengamatan pada Abad Pertengahan Awal.[49] Ahli falak Muslim Ibnu Yunus mencatat perhitungan jadwal gerhana sebagai salah satu dari banyak hal yang menghubungkan ilmu falak (astronomi) dengan syariah Islam, karena memungkinkan perkiraan waktu pelaksanaan salat kusuf.[51] Catatan pengamatan korona matahari paling awal yang diketahui berasal dari Konstantinopel pada 968 M.[44][49]

Gerhana matahari total pertama kali diamati melalui teleskop di Prancis pada 1706.[49] Sembilan tahun kemudian, ahli astronomi Inggris Edmund Halley memprediksi dan mengamati gerhana matahari pada 3 Mei 1715.[44][49] Berbagai pengamatan terhadap korona saat terjadi gerhana matahari dan meningkatkan pengetahuan komunitas ilmiah tentang matahari. Korona dikenali sebagai bagian atmosfer matahari pada 1842, dan gerhana matahari total 28 Juli 1851 diabadikan dengan foto daguerreotype untuk pertama kalinya.[44] Analisis spektroskopi dilakukan pada gerhana matahari 18 Agustus 1868 dan berperan menghasilkan informasi mengenai komposisi kimia matahari.[44]

Mengamati gerhana matahari

Kacamata khusus untuk melihat gerhana yang mampu melindungi mata dari radiasi berbahaya

Mengamati gerhana secara tidak langsung melalui proyeksi lubang jarum. Inset: Foto dari gerhana yang sama.

Mengamati fotosfer (bundaran terang matahari) secara langsung, bahkan hanya dalam beberapa detik, dapat mengakibatkan kerusakan permanen di retina mata karena kuatnya radiasi (tampak maupun tak tampak) yang dipancarkan fotosfer. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan penglihatan, bahkan hingga menyebabkan kebutaan. Karena retina tidak dapat merasakan nyeri, kerusakan retina dapat terjadi tanpa disadari.[52][53]

Dalam kondisi normal, matahari begitu terang sehingga sangat sulit untuk menatap fotosfer secara langsung selama beberapa detik. Namun, saat gerhana, matahari tertutup oleh bulan sehingga lebih mudah dan lebih menarik untuk dilihat. Melihat ke arah matahari saat gerhana memiliki bahaya yang sama dengan kondisi normal, kecuali pada saat matahari tertutup sepenuhnya. Hal ini tidak terjadi pada gerhana sebagian dan gerhana cincin; pada gerhana total hal ini hanya terjadi pada waktu sangat singkat dan di luar waktu singkat tersebut matahari hanya tertutup sebagian. Melihat matahari, sekalipun dengan menggunakan peralatan seperti teropong, teleskop, dan kamera optis amat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan mata permanen dalam kurang dari satu detik.[54][55]

Mengamati gerhana sebagian dan gerhana cincin

Untuk menghindari kerusakan mata, pengamatan gerhana matahari sebagian dan cincin (termasuk gerhana sebagian yang terjadi sebelum dan sesudah gerhana total) membutuhkan alat pelindung mata atau metode pengamatan tidak langsung. Pelindung mata dilakukan dengan filter yang dirancang khusus untuk menghalangi radiasi berbahaya dari matahari. Kacamata hitam biasa atau alat-alat rumah biasanya tidak cukup untuk tujuan ini.[56][57][58]

Cara yang lebih aman untuk mengamati gerhana adalah pengamatan tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan memproyeksikan citra matahari ke sebuah layar, misalnya sebuah kertas putih. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan sepotong kardus dengan lubang kecil (berdiameter 1mm) di antara matahari dan layar, alat ini disebut kamera lubang jarum. Selain kamera lubang jarum, dapat digunakan teleskop kecil atau teropong yang dapat memperbesar proyeksi matahari di layar.[59]

Mengamati gerhana matahari total

Efek Manik Baily, terjadi saat gerhana matahari total dimulai atau berakhir, ketika sinar matahari mampu menembus lembah-lembah di permukaan bulan.

Ketika seluruh matahari tertutup oleh bulan dalam gerhana matahari total, gerhana dapat dilihat langsung tanpa risiko kerusakan penglihatan. Tetapi, keadaan ini hanya berlangsung beberapa menit dan didahului serta diakhiri gerhana sebagian yang tidak aman untuk dilihat langsung. Gerhana matahari total diawali dengan Efek Manik Baily, secercah sinar matahari terakhir yang tampak di bumi karena menembus lembah-lembah di permukaan bulan. Setelah itu, matahari terlihat begitu redup sehingga tidak bisa dilihat melalui filter. Korona matahari—yang biasanya terlalu redup untuk tampak dari bumi—menjadi terlihat. Kromosfer, tonjolan matahari, dan bahkan semburan matahari mungkin juga terlihat. Saat gerhana total berakhir, Efek Manik Baily terjadi lagi di sisi bulan yang berlawanan.[60]

Fotografi

Gerhana dapat difoto dengan peralatan kamera sederhana, walaupun hasilnya akan sulit untuk sama dengan pemandangan gerhana sesungguhnya. Agar bundaran matahari dan bulan terlihat jelas, dibutuhkan lensa fokus panjang dengan pembesaran tinggi, dan agar bundaran tersebut terlihat besar di hasil foto, dibutuhkan lensa dengan panjang fokus hingga 500 mm. Melihat gerhana melalui jendela bidik optik di kamera dapat merusak mata seperti halnya melihat gerhana secara langsung.[61] Menggunakan layar elektronik tidak berbahaya untuk mata, tetapi dapat merusak sensor kamera tertentu.[62]

Pengejar gerhana

Terdapat komunitas yang gemar mengamati dan merasakan gerhana matahari serta sering bepergian untuk mengikuti tempat terjadinya fenomena tersebut, terutama gerhana matahari total. Seseorang yang demikian disebut umbrafil (“pencinta bayangan”, dari kata umbra yang berarti bayangan dan digunakan untuk menamai bayangan bulan yang menyebabkan gerhana total). Mereka dapat mengetahui jadwal dan lokasi gerhana dari situs-situs internet dan melakukan penyelidikan untuk menemukan tempat yang tepat berdasarkan faktor seperti cuaca maupun politik setempat.[63][64]

Fenomena terkait

Teori relativitas dan gerhana 1919

Pengamatan dalam gerhana matahari total 29 Mei 1919 berperan membuktikan teori relativitas umum Albert Einstein. Salah satu prediksi teori relativitas umum adalah fenomena lensa gravitasi, yaitu prediksi bahwa benda dengan massa besar dapat “membengkokkan” cahaya jika berada di antara sumber cahaya dan pengamat. Gerhana matahari adalah salah satu kesempatan untuk membuktikan teori ini, karena dengan menggelapnya matahari pengamat di bumi dapat mengamati bintang-bintang yang berada di belakang matahari. Ilmuwan Arthur Eddington mengamati posisi dan jarak antara bintang-bintang di rasi Taurus saat berada di belakang gerhana matahari (dengan kata lain, saat matahari berada di antara pengamat di bumi dan sumber cahaya di bintang-bintang tersebut) dan membandingkannya dengan saat tidak ada matahari. Menurut hasil pengamatan dan perhitungannya, Eddington menyatakan bahwa hasilnya sesuai dengan prediksi lensa gravitasi. Pengumuman penemuan ini pada 8 November 1919 di London menjadi awal diterimanya relativitas umum Einstein. Hasil percobaan Eddington sendiri masih mendekati ambang akurasi, tetapi kemudian dikonfirmasi oleh pengamatan-pengamatan lainnya, termasuk pengamatan radio terhadap 3C 279 yang lewat di belakang matahari setiap tahun, dan pengamatan satelit Hipparcos (1989—1993) milik Badan Antariksa Eropa terhadap bintang-bintang di belakang matahari. Dengan peralatan di satelit ini, efek pembengkokan cahaya oleh gravitasi matahari dapat diamati tanpa adanya gerhana.[65][66][67]

Anomali gravitasi

Gerhana matahari, terutama gerhana matahari total, kerap diikuti laporan fenomena-fenomena anomali terkait gravitasi. Pada 1954 dan 1959, fisikawan Maurice Allais melaporkan gerakan-gerakan bandul yang tidak wajar pada saat gerhana matahari.[68] Fenomena ini disebut Efek Allais dan hingga kini keabsahan dan penjelasannya masih diperdebatkan. Pada 1970, Erwin Saxl dan Mildred Allen juga mengamati perubahan mendadak pada gerakan bandul torsi.[69] Ilmuwan Tiongkok Qian-shen Wang beserta rekan-rekannya mengemukakan bahwa pengamatannya pada gerhana matahari 1997 menunjukkan kemungkinan adanya efek “perisai gravitasi”, tetapi hasil ini masih diperdebatkan.[70] Wang dan rekannya Xin-She Yang menerbitkan analisis data baru pada tahun 2002 dan berpendapat bahwa fenomena ini masih belum dapat dijelaskan.[71]

Satelit buatan

Dari luar angkasa, bayangan bulan selama gerhana tampak sebagai noda gelap di permukaan bumi.

Satelit buatan yang mengitari bumi juga dapat berada di antara matahari dan bumi, tetapi tidak ada satelit yang besarnya cukup untuk menyebabkan gerhana. Peristiwa ini disebut transit, dan satelit biasanya hanya lewat di depan matahari dalam hitungan detik. Seperti halnya transit planet-planet, peristiwa tidak menyebabkan gelap.[72]

Satelit buatan ataupun wahana antariksa juga dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari di luar atmosfer bumi, sehingga tidak terpengaruh keadaan cuaca. Kru wahana Gemini 12 milik Amerika Serikat mengamati gerhana matahari total dari luar angkasa pada 1966.[73] Satelit Mir milik Rusia mengamati fase gerhana sebagian dalam gerhana total tahun 1999.[74] Sejumlah satelit, termasuk International Space Station, mengamati gerhana matahari 21 Agustus 2017.[75] Pada Juli 1975, wahana Apollo CSM-111 berposisi di antara matahari dan wahana Soyuz 19, menyebabkan “gerhana matahari” buatan di wahana Soyuz sehingga awaknya dapat mengamati dan mengambil foto korona matahari.

Gerhana dan energi surya

Gerhana matahari 20 Maret 2015 adalah gerhana pertama yang menyebabkan efek signifikan terhadap sistem energi listrik. Wilayah benua Eropa dan Britania Raya menggunakan sekitar 90 gigawatt energi surya dan produksi diperkirakan turun sebesar 34 gigawatt dibandingkan dengan cuaca cerah, sehingga penyedia listrilk melakukan upaya aktif untuk menghindari kekurangan listrik.[76][77]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Sidang Isbat Penetapan Lebaran 2023 Digelar Tertutup Sore Ini


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Sidang Isbat Penetapan Lebaran 2023 Digelar Tertutup Sore Ini yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan sidang isbat penetapan Lebaran Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/4/2023) sore ini.

Sidang isbat akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi Kemenag secara tertutup.

Dalam informasi yang diterima Kompas.com, sidang isbat akan diawali dengan seminar pemaparan posisi hilal pada pukul 17.00 WIB.

Seminar posisi hilal ini dilaksanakan Kemenag secara terbuka untuk umum.

Bahkan, Kemenag menyediakan live streaming di kanal YouTube mereka.

Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri Digelar 20 April, Kemenag Pantau Hilal di 123 Titik

Kemudian, sidang isbat akan dimulai setelah shalat maghrib atau sekitar pukul 18.15 WIB.

Menag akan memimpin jalannya sidang isbat yang akan digelar secara tertutup.

Setelah dicapai keputusan, Menag dan sejumlah perwakilan dari pihak lain akan memberikan hasil sidang isbat penetapan Lebaran 2023 dalam konferensi pers.

Rencananya, jumpa pers tersebut akan digelar pada pukul 19.05 WIB.

Adapun pada Kamis, 20 April 2023 atau 29 Ramadhan 1444 H, posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk.

Baca juga: Menag Terbitkan SE, Minta Umat Islam Jaga Persaudaraan meski Mungkin Lebaran 2023 Beda Tanggal

Posisi hilal berada pada ketinggian 0 derajat 45 menit-2 derajat 21,6 menit dengan sudut elongasi antara 1 derajat 28,2 menit-3 derajat 5,4 menit.

“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin.

Pemantauan hilal dilakukan di 123 titik

Sementara itu, Kemenag mempersiapkan lokasi pengamatan hilal yang tersebar di 123 titik di seluruh Indonesia.

Kamaruddin mengatakan, lokasi pengamatan hilal di Aceh sebagai wilayah paling barat Indonesia berada di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga dan Bukit Blang Tiron Lhokseumawe.

Sementara lokasi pemantauan hilal di Jakarta berada di Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Masjid Hasim Asyari Jakarta Barat, Ponpes Hidayatullah Basmol Jakarta Barat, dan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu.

Kemudian, pemantauan hilal juga dilakukan di wilayah paling timur Indonesia, yaitu Papua.

Lokasi pemantauan hilal di Papua berada di Hotel Waigo (Sorong), Hotel Waigo (Sorong), dan Pantai Hotel Nirmala Beach (Kabupaten Biak Numfor).

Baca juga: Jokowi Pulang Kampung Didampingi Perangkat Terbatas, Minta Anak Buah Lebaran Bersama Keluarga

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2023 Jam Berapa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2023 Jam Berapa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Medan

Jam berapa sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023? Bagi detikers yang sudah tak sabar berhari raya bersama keluarga, mungkin sudah bertanya-tanya tentang hal itu.

Seperti biasa, pemerintah menentukan awal Syawal melalui sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI. Nah, tak perlu jauh-jauh ke kantor Kemenag, masyarakat umum dapat menyaksikan sidang tersebut secara daring.

Berikut detikSumut bagikan jadwal dan link live streaming sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023. Langsung simak informasinya, yuk!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Itu Sidang Isbat?

Istilahnya sendiri memang tak asing. Namun, apakah detikers tahu apa itu sidang isbat? Jika merujuk KBBI, isbat berarti ‘penentuan’ atau ‘penetapan’. Dalam hal ini, sidang isbat adalah sidang yang diadakan untuk menentukan awal bulan kalender Hijriah.

Sidang isbat mungkin identik dengan puasa dan Ramadan. Namun, sidang ini juga digelar untuk menentukan awal tanggal Idul Fitri sampai Idul Adha.

Pelaksanaan sidang isbat dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dan beberapa pihak terkait. Dalam pelaksanaannya, akan dibahas pemaparan posisi hilal (untuk Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha), pelaksanaan sidang isbat, dan telekonferensi pers hasil sidang isbat.

Pelaksanaan sidang isbat Idul Fitri atau awal Syawal umumnya diadakan setiap tanggal 29 Ramadan. Tahun ini, tanggal 29 Ramadan 1444 H bertepatan dengan Kamis, 20 April 2023. Ini seperti yang disebutkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin.

“Sebagaimana biasa, Sidang Isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 20 April 2023,” kata Kamaruddin, dikutip dari detikNews, Kamis (20/4/2023).

Lantas, jam berapa sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2023 digelar? Dilansir detikNews, berikut jadwal selengkapnya:

  • Hari/Tanggal: Kamis, 20 April 2023
  • Waktu: pukul 17.00 WIB sampai selesai
  • Tempat: Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta

Link Live Streaming Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2023

Sidang isbat tahun ini juga digelar secara hybrid atau gabungan daring (online) dan luring (offline). Bagi detikers yang ingin pantengin sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023 dari rumah, berikut link live streaming-nya:

Rangkaian Acara Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2023

Kegiatan sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023 terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu

  • Tahapan Pertama: Sidang terbuka yang diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal dimulai pukul 17.00 WIB.
  • Tahapan Kedua: Sidang tertutup yang melibatkan Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama dimulai pukul 18.15 WIB.
  • Tahapan Ketiga: Pelaksanaan telekonferensi pers hasil sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023 yang akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers.

Jadi, kalau ditanya jam berapa sidang isbat lebaran Idul Fitri 2023, maka jawabannya adalah mulai pukul 17.00 WIB pada Kamis, 20 April 2023. Semoga informasi tadi bermanfaat!

Simak Video “Sering Ditanya Soal Pasangan Saat Lebaran, Ini Jawaban Desy Ratnasari”
[Gambas:Video 20detik]

(astj/astj)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Wali Kota Semarang sebut perbaikan jalur alternatif terus dikebut


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Wali Kota Semarang sebut perbaikan jalur alternatif terus dikebut yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Walaupun libur panjang, kami tetap ada aktivitas. Tim ini bekerja, cek kondisi dulu. Kalau ada lubang, misalnya ya ditambal

Semarang (ANTARA) – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan perbaikan jalan berlubang, khususnya di jalur-jalur alternatif terus dikebut untuk menyambut arus mudik Lebaran 2023.

“Saya tadi sampaikan, jalur-jalur alternatif. Jalur di Palir sudah diaspal. Kemudian, Cangkiran ke arah Gunungpati ini kan milik provinsi,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Demikian juga, kata dia, Jalan Brigjen Sudiarto yang menjadi akses penghubung Mranggen, Demak, dengan pusat Kota Semarang juga menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikannya usai rapat koordinasi dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) mengenai kesiapan menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2023.

“Pada saat kemarin, saya sudah minta, ‘nyuwun’ kepada Pak Gub (Gubernur Jateng) agar bisa diperhalus. Karena di sana masih banyak lubang,” katanya.

Baca juga: Pemkot Semarang siapkan objek wisata sambut mudik Lebaran


Baca juga: Sebanyak 636.418 kendaraan arus mudik akan masuk Gerbang Kalikangkung

Untuk jalur alternatif yang berada di perkotaan, kata dia, menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang, dalam kaitan ini Dinas Pekerjaan Umum untuk memuluskan jalur tersebut.

“Insya Allah nanti bisa lebih detil lagi. Minta masukan camat dan lurah juga. Mereka kan yang punya (wilayah) jalan-jalan berlubang. Tidak mungkin DPU sendiri yang melihat dan memantau,” katanya.

Artinya, kata Ita, memerlukan keaktifan dari jajaran lurah dan camat untuk menyampaikan kendala jalan rusak di wilayah yang dipangkunya agar segera diperbaiki dan bisa mulus pada Lebaran 2023 ini.

Sebelumnya, DPU Kota Semarang telah menggerakkan tim untuk terus menyisir dan mengecek kondisi jalur-jalur alternatif di Kota Atlas demi kenyamanan pemudik menjelang arus mudik Lebaran 2023.

Kepala DPU Kota Semarang Sih Riaung menyebutkan jalur-jalur alternatif yang dimaksud, antara lain Jalan Bumirejo, Jalan Beringin, Jalan Wolter Monginsidi dan jalur Sigar Bencah, Tembalang.

“Lebaran nanti kan banyak tamu (dari) yang mudik ya. Walaupun libur panjang, kami tetap ada aktivitas. Tim ini bekerja, cek kondisi dulu. Kalau ada lubang, misalnya ya ditambal,” katanya.

Saat ini, kata dia, setidaknya ada 10 tim yang dikerahkan DPU Kota Semarang, termasuk dari unit pelaksana teknis dinas (UPTD) untuk menyisir jalur-jalur yang menjadi akses para pemudik.

“Kemarin itu ada 10 tim ya, baik dari bidang (DPU) maupun UPTD. Sehari saja hampir 100 ton (aspal) hotmix, ya untuk memperbaiki jalan-jalan ini menjelang arus mudik,” kata Rianung.

Baca juga: DPU Semarang cek jalur-jalur alternatif jelang arus mudik


Baca juga: Daop Semarang: Masih tersedia 259 ribu tiket KA Lebaran

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Usai Lihat Gerhana Matahari Warga NTT Ini Pusing dan Penglihatannya Kabur


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Usai Lihat Gerhana Matahari Warga NTT Ini Pusing dan Penglihatannya Kabur yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

TRIBUNFLORES.COM, BETUN – Seorang warga asal Desa Motaulun Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka, Sandro setelah melihat gerhana matahari, ia merasakan sakit kepala atau pusing dan penglihatannya kabur.

Awalnya, ia penasaran dengan fenomena gerhana ini sehingga ia melihat dengan mata telanjang . Beberapa menit saya langsung pusing dan penglihatan kabur.

“Saat ini rasa pusing dan penglihatannya sudah kembali normal,” kata Sandro Mantan Ajudan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak tersebut saat dihubungi Pos Kupang, Kamis 20 April 2023 sekitar pukul 12.15 WITA.

Sementara warga Desa Suai Kecamatan Malaka Tengah, Aldy Seran mengatakan, saya mengira akan turun hujan karena cuacanya mendung. Sehingga pakaiannya yang sudah dijemur di luar ruangan rumah akhirnya ia masukan kembali.

Baca juga: Warga Sikka Bunyikan Drum Bekas hingga Cubit Telinga Hewan saat Gerhana Matahari Hibrid

“Menunggu sekitar 30 menit tidak turun hujan ia lalu menatap ke langit dan awannya secara keseluruhan gelap. Tidak kelihatan langit membiru dan ia menduga bahwa ini terjadi gerhana matahari,” jelasnya kepada Pos Kupang.

Dikatakannya, saat ia menduga bahwa ini terjadi fenomena gerhana matahari ia kemudian memanggil beberapa orang untuk menatap ke langit dengan mata telanjang.

“Saat kami sama-sama menatap ke langit dengan mata telanjang, masing-masing dari mereka pusing dan penglihatannya pun kabur,” paparnya.

Tidak hanya pusing dan penglihatannya kabur, lanjut dia, akan tetapi temannya yang bernama Vilanty muntah-muntah.

“Saya muntah-muntah karena sakit kepala atau pusing,” ucapnya mengikuti pengakuan temannya Vilanty.

Baca juga: Kisah Ibu-ibu Pedagang Ubi di Pasar Larantuka, Tak Pulang Jika Belum Laku

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang menyampaikan puncak dari gerhana matahari hibrid tepat pada pukul 12.02 WITA.

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono menyampaikan secara umum gerhana matahari di Provinsi Nusa Tenggara Timur di mulai pada pukul 10.31 WITA dan memasuki puncaknya di pukul 12.02 WITA.

Sementara itu, kata dia gerhana matahari hibrid akan berakhir pada pukul 13.52 WITA.

“Durasi gerhana yang teramati di NTT rata-rata adalah 3 jam 8 menit,” kata dia

Ia menjelaskan gerhana matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Menurut dia, peristiwa gerhana matahari hibrid relatif langka.

Ia menyampaikan walaupun posisi pengamat juga mempengaruhi besar magnitudo gerhana yang akan teramati. Jadi kata dia pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan secara bersamaan di lokasi yang sama.(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Sidang Isbat Idul Fitri Jadwal Lebaran 2023 Pemerintah MuhammadiyahNU


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Sidang Isbat Idul Fitri Jadwal Lebaran 2023 Pemerintah MuhammadiyahNU yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Solo

Sidang isbat penentuan kapan Idul Fitri 1444 H sudah dinantikan masyarakat. Berikut ini informasi lengkap mengenai jadwal sidang isbat Idul Fitri 1444 H dan jadwal Lebaran 2023 versi pemerintah, Muhammadiyah, hingga Nahdlatul Ulama (NU).

Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan tidak serentak. Adanya perbedaan awal 1 Syawal merupakan hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Dikutip dari laman resmi Kemenag RI, perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath).

Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H

Sidang isbat adalah sidang yang dilakukan untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah. Dalam menentukan 1 Syawal atau Idul Fitri, biasanya sidang isbat digelar pada 29 Ramadhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari detikNews, sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 akan digelar pada 20 April mendatang di Kantor Kemenag.

“Insyaallah tanggal 29 Ramadan/20 April,” kata Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, seperti dilansir detikNews.

Kamaruddin mengatakan ada potensi perbedaan waktu Idul Fitri pada tahun ini. Kendati demikian, dia meminta semua pihak menunggu hasil sidang isbat.

“Walau ada potensi perbedaan kita tunggu hasil sidang isbat,” ujar Kamaruddin

Jadwal Lebaran 2023 Versi Pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI hingga saat ini belum mengumumkan kapan Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Penetapan ini akan diumumkan usai hasil sidang isbat 20 April mendatang.

Dikutip dari detikHikmah keputusan dalam sidang isbat tersebut nantinya diambil dari informasi awal berdasarkan hasil hisab atau perhitungan secara astronomis. Hasil hisab tersebut kemudian akan dikonfirmasi lagi lewat hasil lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.

Dalam penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 2023, pemerintah menggunakan kriteria yang mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) 2021.

MABIMS adalah kumpulan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura guna mengusahakan unifikasi kalender Hijriah. Di Indonesia, kriteria tersebut diterapkan pada tahun 2022 lalu.

Sementara itu, dalam SKB 3 Menteri terbaru, Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada 22 dan 23 April 2023. Dalam SKB tersebut juga telah ditetapkan cuti bersama Lebaran 2023 mulai 19 April.

Jadwal Lebaran 2023 Versi Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah mengumumkan kapan Hari Raya Idul Fitri 2023/1 Syawal 1444 H melalui hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah 1444 H pada Februari lalu. Hasilnya, Muhammadiyah menetapkan Lebaran Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023.

Adapun penentuan tersebut didasarkan pada posisi geometris benda-benda langit seperti Matahari, Bumi, dan Bulan.

Jadwal Lebaran 2023 Versi NU

Hingga saat ini, Nahdlatul Ulama (NU) juga belum menetapkan kapan Lebaran 2023. Biasanya, organisasi Islam ini menunggu keputusan sidang isbat Kemenag.

Demikian informasi lengkap mengenai sidang isbat Hari Raya Idul Fitri 1444 H dan kapan Lebaran 2023 versi pemerintah, Muhammadiyah, dan NU.

Simak Video “Lalin Tol Japek Diberlakukan Contra Flow 2 Lajur”
[Gambas:Video 20detik]

(ams/dil)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Warga Masih Blokir Tol Jatikarya hingga Tengah Malam Kendaraan Belum Bisa Melintas


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Warga Masih Blokir Tol Jatikarya hingga Tengah Malam Kendaraan Belum Bisa Melintas yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bekasi, Beritasatu.com – Sejumlah warga di Jatikarya, Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga Rabu (22/3/2023) tengah malam masih memblokir tol Jatikarya ruas Cimanggis-Cibitung. Akibatnya kendaraan tidak dapat melintas ruas tersebut.

Pantauan Beritasatu.com, warga masih berkumpul di dekat pintu keluar tol Jatikarya menuju Jalan Alternatif Cibubur. Warga membentangkan kayu hingga bambu untuk menutupi akses tol.

Bentuk protes ini dilakukan oleh warga sejak pukul 15.00 WIB. Hingga malam ini warga belum membuka akses tersebut. Sementara itu terlihat ada beberapa aparat berseragam kepolisian yang berjaga namun pemblokiran tetap berlangsung.

“Sampai malam ini kami tetap belum ada kepastian dan di sini kami tegaskan sekali bahwa kami di sini bukan menutup akses jalan tol melainkan kami menguasai kembali tanah kami yang belum dibayar,” kata salah satu warga yang mengaku sebagai ahli waris, Gunun kepada Beritasatu.com.

Gunun, depan kedua  dari kiri, bersama warga lain.

Gunun dan warga mengeklaim bahwa dari sisi hukum, tanah yang dipersoalkan adalah tanah warga. Putusan dari tingkat pengadilan negeri, pengadilan tinggi, hingga Mahkamah Agung menyebut tanah di ruas tol adalah tanah milik warga.

Gunun juga menjelaskan, dalam perkara ini sudah ada peninjauan kembali (PK) kedua yang diajukan pihak lawan. Isi putusannya adalah sah tanah tersebut milik warga.

Putusan itu sudah ada sejak 2000 atau 22 tahun lalu. Dengan demikian, menurut Gunun, tidak boleh ada kegiatan pembangunan di lokasi itu. “Sudah inkrah atau yang mempunyai kekuatan hukum tetap sudah ada keputusan dari MA,” katanya.

“Kalau institusi negara tidak patuh pada hukum maka rakyatnya akan terinjak-injak. Pengguna jalan inilah salah satunya yang menjadi korban sedangkan 22 tahun kami terzolimi,” kata Gunun yang menantang agar dirinya dibawa atau ditangkap bila memang salah.

Warga kesal karena tanahnya yang tidak terkena pembangunan jalan tol sekarang justru diganggu dengan adanya aktivitas alat berat. Kekesalan itu diwujudkan dengan memblokir ruas tol Cimanggis-Cibitung.

Sejumlah warga memblokir tol Jatikarya ruas Cimanggis-Cibitung.

Namun dalam pernyataannya, warga beralasan tidak menutup jalan tol melainkan menguasai tanah mereka yang belum dibayar.

“Yang jelas kamu menuntut secepat-cepatnya karena kami telah toleran. Bahkan lebih dari bertoleransi. Ini imbas kekecewaan karena tanah kami yang tidak terkena terkena pembebasan jalan tol malah diturunin lagi alat berat,” ungkap Gunun.

Gunun juga meminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi warga. “Intinya Pak Presiden selesaikan hak kami. Kami yakin Pak Jokowi akan menyelesaikan ini,” tambah Gunun.

Aksi protes sudah dilakukan berkali-kali oleh warga. Warga menilai ada oknum yang menghambat proses pencairan uang konsinyasi yang sudah ada di Pengadilan Negeri Kota Bekasi.

Diduga penghambatan proses pencairan itu terjadi akibat BPN belum menerbitkan surat rekomendasi ke PN Bekasi. Padahal Kementerian PUPR telah membayarkan secara sukarela di PN Bekasi sesuai dengan penetapan No.20/EKS.G/2021/PN.Bks Tanggal 2 Juni 2021 Jo. Berita Acara Teguran/Aanmaning Tanggal 15 Juni 2021 dan Tanggal 22 Juni 2021.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.