Tantangan Produsen Aki Lokal Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Tantangan Produsen Aki Lokal Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Transisi penggunaan kendaraaan bermotor dengan mesin bakar internal atau internal combustion engine (ICE) menuju kendaraan listrik akan mengeliminasi beberapa penggunaan komponen, seperti aki.

Memang, komponen tersebut tidak akan langsung hilang seketika karena mobil listrik masih menggunakannya untuk beberapa kebutuhan. Tapi dalam jangka menengah dan panjang, bisa jadi bakal mengancamnya.

Apalagi, komponen pada baterai kendaraan listrik sama sekali berbeda dengan aki yang sudah beredar sampai sekarang, yakni basis lied acid dan lithium-ion. Membuat perusahaan aki tidak bisa langsung melakukan peralihan.

Baca juga: Ini Sasis Bus Listrik Mercedes Benz yang Mungkin Masuk Indonesia

Demikian dikatakan oleh Quality Assurance Department Head PT Trimitra Baterai Prakasa (TBP), Heru Darmawan dalam konferensi pers peluncuran Massiv Hybrid di Jakarta, kamis (29/9/2022).

“Terus terang, aki yang beredar sekarang merupakan makhluk yang berbeda dengan baterai pada kendaraan listrik. Baik pada bahan baku, teknologi, serta lainnya,” kata dia.

“Jadi kalau pabrik switching, hanya bisa dipakai bangunan dan utilitasnya. Semua peralatan benar-benar berbeda. Jadi terus terang, kami belum berpikir untuk ke arah sana,” kata Heru, melanjutkan.

Walau begitu, dengan melihat perkembangan kendaraan listrik sepertinya aki masih dibutuhkan pada mobil maupun sepeda motor berbasis baterai.

Baca juga: Alasan Indonesia Harus Mulai Beralih Pakai Kendaraan Listrik

Sebagai contoh pada pameran GIIAS 2022 lalu yang fokus pada pengenalan kendaraan listrik, masih ada perusahaan aki yang unjuk gigi.

“Kemudian bulan lalu ada conference di Eropa dan mereka membicarakan atas kemungkinan aki masih digunakan dalam EV. Sebab kalau komponen elektrikal seperti lampu hanya mengandalkan 100V baterai, ada risiko seperti kebakaran,” ucapnya.

Meski demikian, apabila pabrikan diminta untuk mulai berfokus pada industri kendaraan listrik guna mendukung proses transisi elektrifikasi kendaraan bermotor nasional, Heru menyebut pihaknya siap saja.

Baca juga: Kriteria Motor yang Bisa Dikonversi Jadi Kendaraan Listrik

Sebab, PT TBP yang sudah memproduksi beberapa merek aki dengan tingkat TKDN mencapai 70 persen dan menjalani kegiatan ekspor, sudah bermitra dengan salah satu perusahaan Jepang.

“Jadi apabila saatnya tiba, tinggal mengajukan permintaan, teknologinya nanti seperti apa dan bagaimana,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/395/SET.M.EKON.3/07/2022

Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia

Tokyo, 26 Juli 2022

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik rencana tambahan investasi pembangunan kendaraan listrik oleh Toyota Motor Company di Indonesia. Komitmen ini disampaikan oleh Shigeru Hayakawa, Vice Chairman of the Board of Directors of Toyota Motor Corporation dalam pertemuan dengan Menko Airlangga di Tokyo, Jepang (26/07).

“Saya meyakini bahwa permintaan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua di Indonesia maupun di kawasan ASEAN kedepan akan terus meningkat. Indonesia dapat dijadikan industrial base produksi Electric Vehicle (EV) untuk dipasarkan di kawasan ASEAN maupun di Indonesia sendiri,” ujar Airlangga.

Selain itu, Toyota juga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi serta penurunan impor bahan bakar fosil dengan mempopulerkan penggunaan Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Pihak Toyota menyampaikan bahwa rencana untuk menambah beberapa jenis kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) sudah masuk dalam pipeline waktu 4 tahun ke depan. 

Akio Toyoda yang merupakan President Toyota Motor Corporation, pertama kali menjanjikan komitmen investasi di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan KTT Osaka di 2019 lalu. Dalam waktu 3 tahun setelahnya, investasi Toyota telah mencapai Rp14 triliun. Dalam pertemuan dengan Menko Airlangga, Shigeru Hayakawa menyatakan akan menambah investasi sebesar Rp27,1 triliun selama 5 tahun ke depan. Hayakawa mengatakan, “kami berharap dengan penambahan jumlah investasi ini di Indonesia, Pemerintah Indonesia memahami keseriusan kami terhadap elektrifikasi kendaraan bermotor.”

Selain memberikan komitmen investasi, dalam pertemuan ini juga dibahas terkait upskilling kemampuan engineer di Indonesia, Toyota telah membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi. Bekerjasama dengan Pertamina dan Inalum, Toyota telah berupaya membangun industri baterai di Indonesia melalui peningkatan keahlian engineer lokal.

Toyota Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan SDM lokal, termasuk generasi berikutnya dari teknologi untuk mobilitas, yang direpresentasikan oleh elektrifikasi. Untuk mempersiapkan keterampilan masa depan masyarakat Indonesia menuju era elektrifikasi dan digitalisasi, Toyota Indonesia juga mengembangkan xEV Center sebagai “Fasilitas Pembelajaran Elektrifikasi” dan untuk mendukung Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0) yang digagas oleh Kementerian Perindustrian menuju IR4.0

Toyota Indonesia bersama dengan para Teknisi dari Indonesia, juga mengembangkan konsep Kijang Innova BEV untuk mempelajari teknologi dan kondisi guna menyiapkan penggunaan yang lebih nyata oleh masyarakat di Indonesia. Menutup pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa akan melibatkan kendaraan listrik produksi Toyota dalam perhelatan G20 November mendatang untuk para delegasi.

Pada pertemuan ini Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI di Tokyo Heri Ahmadi, Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kemenperin. Sedangkan dari TMC dihadiri oleh Shigeru Hayakawa, Vice Chairman of the Board of Directors of Toyota Motor Corporation (TMC), Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), beserta jajaran Direksi TMC dan TMMIN. (ekon/ltg/fsr/hls)

***

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono Moegiarso

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & Youtube: @PerekonomianRI
Email: [email protected]
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suzuki resmi memperkenalkan teknologi Smart Hybrid ke masyarakat di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung hingga 10 April ini di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

 Teknologi smart hybrid merupakan teknologi terbaru dari Suzuki untuk membantu mengefisienkan konsumsi bahan bakar pada kendaraan.

Teknologi ini dalam waktu dekat akan diluncurkan di Indonesia dan akan disematkan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di sini.

Gosip yang mengemuka, teknologi Smart Hybrid akan disematkan Suzuki untuk pertama kalinya pada model MPV larisnya, Ertiga, dan akan rilis di semester II 2022.

4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan, teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.

Teknologi ini menurutnya merupakan teknologi elektrifikasi yang paling rasional dengan kebutuhan pasar sebelum Indonesia benar-benar masuk ke era elektrifikasi penuh.

“Teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.
Dengan kita melakukan sosialisasi ini, kita kenalkan teknologi smart hybrid ini ke pembaca (media) karena kami sadar perlu memberikan edukasi tentang teknologi yang akan kami hadirkan,” ujarnya di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Paparan teknologi Smart Hybrid yang segera diaplikasikan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia, di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Donny berpendapat, pasar otomotif Indonesia saat ini masih market driven. Artinya, industri otomotif seperti Suzuki harus beradaptasi dengan permintaan konsumen.

“Sebetulnya kalau kita lihat, industri otomotif Indonesia masih market driven, industri harus beradaptasi dengan permintaan konsumen. Hal utama adalah kepuasan pelanggan dan daya jangkau konsumen,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Teknologi Smart Hybrid Suzuki yang Segera Akan Hadir di Indonesia

Dia menambahkan, pasar terbesar di kendaraan roda empat di Indonesia adalah first car buyer. “Persentasenya mencapai 80 persen,” kata Donny.

“Maka saya bilang teknologi smart hybrid Suzuki ini paling cocok diaplikasikan untuk mendapatkan hasil maksimal dari keterjangkauan daya beli konsumen.

Begini Cara Kerjanya

Yulius Purwanto, Head of 4W Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), di booth Suzuki di pameran IIMS Hybrid 2022, Rabu (6/4/2022) lalu membeberkan, teknologi smart hybrid mulai bekerja pada saat mesin mulai di-restrat alias mulai melaju.

Baca juga: Penjualan Fleet Suzuki Naik Selama 2021, New Carry Kontributor Tertinggi

“Daya pada baterai (aki) akan mengirim daya ke ISG (Integrated Smart Generator) yang berada di belakang mesin dan akan menghasilkan laju mobil yang sangat smooth nyaris tanpa suara, berbeda dengan ketika engine dinyalakan di awal,” ujar Yulius.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Menuju 2035 dengan Lexus RZ


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Menuju 2035 dengan Lexus RZ yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sekitar dua pekan setelahnya, All New Lexus RZ ini diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta. Mobil ini belum resmi dipasarkan di Tanah Air, tetapi pihak Lexus Indonesia mengatakan pemasaran Lexus RZ akan dimulai dalam waktu dekat setelah semua proses homologasi dan administratif selesai dilakukan.

”The All New Lexus RZ hadir sebagai milestone baru pada era elektrifikasi Lexus di Indonesia,” tutur General Manager Lexus Indonesia Bansar Maduma pada perkenalan Lexus RZ tersebut. Sementara Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Fumitaka Kawashima menyebut RZ ini sebagai bagian dari evolusi mobil-mobil listrik murni Lexus menuju target tahun 2035 saat semua mobil bermerek Lexus akan sepenuhnya elektrik alias BEV (battery electric vehicle).

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Bagian buritan Lexus RZ 450e saat diuji di Perancis selatan, Sabtu (26/2/2023).

Lexus RZ memang bukan BEV pertama Lexus. Predikat mobil listrik murni pertama Lexus itu dipegang oleh Lexus UX 300e yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak November 2020. Namun menurut Assistant Chief Engineer Lexus RZ, Yushi Higashiyama, ini adalah Lexus pertama yang dikembangkan dari platform yang dibuat khusus untuk mobil listrik. Sementara UX 300e dikembangkan dari platform mobil bermesin konvensional.

Platform khusus untuk mobil listrik ini disebut e-TNGA, atau versi elektrik dari arsitektur TNGA (Toyota New Global Architecture). Platform dasar ini juga digunakan oleh mobil listrik Toyota bZ4x dan Subaru Solterra, tetapi Higashiyama menegaskan bahwa RZ memiliki berbagai perbedaan fundamental dibanding “saudara-saudara”-nya tersebut.

Kembali ke Aix-en-Provence, RZ ini diperkenalkan baru dengan satu varian di seluruh dunia, yakni RZ 450e. Mengusung konsep desain “Spindle Body”, mobil listrik baru ini sekilas tampak mirip dengan All New Lexus RX yang diluncurkan lebih dulu. Secara desain, RZ mengusung garis-garis siluet mobil konsep Lexus LF-Z Electrified yang dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Deretan Lexus RZ 450e saat diuji di Perancis selatan, Sabtu (26/2/2023).

Salah satu yang menjadi ciri khas bahasa desain ini adalah bentuk khas spindle grille yang tak lagi terpisah dari berbagai elemen “wajah” mobil, tetapi lebih menyatu dan terintegrasi dengan bagian depan mobil itu. Sebagai konsekuensi mobil listrik yang tak membutuhkan pendinginan sebesar mobil bermesin konvensional, bagian wajah ini didesain lebih tertutup dan solid.

Secara dimensi, Lexus RZ berada di antara Lexus NX dan Lexus RX. Mobil baru ini memiliki panjang 4.805 milimeter (mm), lebar 1.895 mm, tinggi 1.635 mm dan jarak antarsumbu roda (wheelbase) 2.850 mm. Mobil berbentuk crossover SUV ini juga memiliki jarak overhang pendek, yakni 995 mm di depan dan 960 mm di belakang.

Higashiyama menambahkan, Lexus RZ mengusung baterai litium-ion berkapasitas 71,4 kWh yang didesain khusus untuk memiliki umur panjang. Lexus mengklaim, performa baterai ini masih akan bertahan di posisi 90 persen atau lebih setelah pemakaian selama 10 tahun. Tentu saja banyak faktor yang memengaruhi umur baterai ini, salah satunya adalah metode pengecasan yang sering dipakai.

Baca juga: RZ 450e, Lembaran Baru Elektrifikasi Lexus

”Salah satu langkah untuk memperpanjang umur baterai adalah sebisa mungkin menjaga baterai selalu di posisi 80 persen penuh, jadi tidak perlu selalu menggunakan pengecas cepat sampai baterai penuh 100 persen. Disarankan untuk lebih sering memakai pengecas lambat (slow chargers) di rumah,” ujar Higashiyama dalam sesi tanya jawab di Chateau la Coste, tempat kami menginap di pinggiran Aix-en-Provence.

Waktu pengecasan baterai dengan menggunakan fasilitas fast charger DC berdaya 50 kilowatt (kW) adalah sekitar 90 menit dari kondisi low-battery hingga terisi penuh 100 persen. Sementara dengan AC wall charger berdaya 7,4 kW, dibutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk mengisi penuh baterai.

Dengan kapasitas baterai ini, Lexus RZ bisa menempuh jarak sekitar 400 kilometer (km), tergantung pada berbagai faktor, seperti kecepatan mobil, suhu udara, pemakaian penyejuk udara, hingga ukuran roda. Tersedia dua pilihan ukuran roda pada RZ, yakni 18 inci dan 20 inci.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Baterai litium ion dipasang di bagian bawah lantai Lexus RZ 450e dan menjadi bagian dari struktur kendaraan sehingga membuat mobil lebih rigid dengan titik pusat gravitasi yang rendah.

Dengan pelek ukuran 20 inci, jarak tempuh RZ berada pada kisaran 395 km. Sementara dengan pelek 18 inci, jarak tempuh itu bisa mencapai 435-440 km. Konsumsi listrik rata-rata mencapai 16,8-18,7 kWh per 100 km. Angka-angka ini didapatkan dari siklus uji WLTP dengan mobil dikendarai pada mode berkendara Normal.

Jarak tempuh ini memang tidak bisa dibilang istimewa, karena para pesaingnya di kelas premium sudah menjangkau rentang jarak tempuh 500-600 km. Bahkan, Toyota bZ4X yang dikembangkan dari platform yang sama memiliki rentang jarak tempuh di atas 500 km.

Gerak empat roda

All New RZ juga menerapkan teknologi e-Axle yang merupakan paket modular berisi motor listrik, gigi-gigi transmisi, dan ECU (electronic control unit) yang diletakkan di antara roda penggerak. Pada RZ, terdapat dua e-Axle pada poros roda depan dan poros roda belakang yang dipadukan dengan teknologi sistem kendali all wheel drive DIRECT4.

Motor listrik di poros roda depan mengeluarkan tenaga 201 HP dan torsi 265 Nm, sementara motor listrik di poros roda belakang mengeluarkan tenaga 107 HP dan torsi 170 Nm. Sistem DIRECT4 mengatur secara otomatis pembagian tenaga yang disalurkan ke empat roda sesuai dengan kondisi medan dan pengendaraan, untuk menjamin stabilitas dan kualitas berkendara yang halus dan konsisten.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Spoiler di bagian belakang atap Lexus RZ 450e yang unik. Foto diambil saat uji kendara internasional di Perancis selatan, Sabtu (26/2/2023).

Seperti apa rasanya di jalanan? Pada kesan pertama, rasa yang muncul dari RZ adalah rasa nyaman khas sebuah Lexus. Akselerasi terasa sangat halus dan terkendali walaupun tetap bertenaga.

Pengendalian pun terasa sangat presisi saat melewati jalan-jalan perdesaan di pedalaman Aix-en-Provence. Bahkan, penyesuaian yang dibutuhkan untuk menyetir mobil dengan posisi kemudi di sebelah kiri ini tidak membutuhkan waktu terlalu banyak.

Pada pengalaman uji-uji kendara sebelumnya di negara setir kiri, dibutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan rasa berkendara yang pas sehingga mobil bisa dijalankan secara konstan di posisi yang benar di jalan. Namun dengan RZ ini, perasaan ”menyatu” dengan mobil didapatkan cukup cepat, sehingga berkendara dengan setir kiri bisa dilakukan dengan santai dan percaya diri.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Lexus RZ 450e saat diuji di Perancis selatan, Sabtu (26/2/2023).

Sensasi OMG

Satu pengalaman unik saat menjajal RZ di Perancis selatan ini adalah mencoba untuk pertama kalinya teknologi steering-by-wire (SBW). Oleh Lexus, teknologi ini dinamakan One Motion Grip (OMG).

Dengan fitur ini, sistem kemudi sepenuhnya diaktifkan secara elektronik. Tak ada lagi koneksi mekanis antara roda kemudi di kabin dengan sistem kemudi di roda. Alih-alih, sebuah modul elektronik di roda kemudi mengirimkan sinyal-sinyal elektronik ke aktuator di rak stir yang terhubung ke roda depan.

Baca juga: UX 300e, Pembuka Generasi Lexus Elektrik

Sudut belok roda ditentukan oleh sudut putaran roda kemudi dan kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, rasio putaran roda lebih rendah, sehingga gerak pada roda kemudi tidak terlalu berpengaruh pada sudut belok roda. Sementara pada kecepatan rendah, sudut roda kemudi direspons lebih tajam dengan sudut belok yang lebih besar.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Interior kabin depan Lexus RZ 450e saat diuji di Perancis selatan, Sabtu (26/2/2023).

Sistem ini memungkinkan bentuk roda kemudi yang berubah secara revolusioner. Alih-alih berbentuk bundar seperti biasanya, roda kemudi RZ dengan OMG memiliki bentuk seperti tuas kemudi pada pesawat terbang.

Sudut putarnya juga tidak banyak, dari mentok ke mentok hanya ”menghabiskan” sudut 150 derajat, alias tidak sampai satu putaran penuh. Hal ini menghilangkan kebiasaan memutar roda kemudi berkali-kali untuk berbelok pada kecepatan rendah, misalnya saat hendak parkir.

Pada saat dicoba, memang perlu penyesuaian awal untuk mendapatkan rasa mengemudi yang normal. Namun setelah beberapa saat, pengendalian mobil terasa natural seperti biasanya. Bahkan saat harus menikung di belokan tajam nyaris seperti u-turn, mobil bisa dikendalikan dengan nyaman dan aman.

KOMPAS/EDDY HASBY

All New Lexus RZ 450e diperkenalkan dalam pameran Gaikindo Jakarta Auto Week di JCC Senayan, Jumat (10/3/2023).

Higashiyama mengatakan, ada dua sistem redundan yang menggerakkan fitur OMG ini sehingga pengendara tidak perlu khawatir jika terjadi kerusakan pada satu sistem karena sistem cadangan akan segera mengambil alih.

Saat ini teknologi SBW di Lexus ini masih dalam tahap pengembangan akhir dan kemungkinan baru akan diluncurkan ke pasar tahun 2025. Menurut Higashiyama, teknologi ini akan menjadi fondasi dari mobil-mobil Lexus di masa depan.

Itu sebabnya, tak salah menyebut mobil ini adalah pijakan Lexus menuju visi 2035.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Sosok peraga Lexus RZ 450e saat ditunjukkan ke para jurnalis di Perancis selatan, Jumat (25/2/2023).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Telah Tersedia Skema Pembiayaan Motor Listrik Tanpa Bunga dari PT Pegadaian Syariah


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Telah Tersedia Skema Pembiayaan Motor Listrik Tanpa Bunga dari PT Pegadaian Syariah yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – PT Pegadaian (Persero) melalui Pegadaian Syariah menghadirkan fitur pembiayaan kendaraan bermotor listrik. Layanan ini bisa diakses di gerai Pegadaian konvensional dengan akad pembiayaan syariah, proses mudah dan biaya terjangkau. Nasabah juga bisa memilih berbagai macam merek yang tersedia di Indonesia.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, fitur pembiayaan kendaraan bermotor listrik ini disebutkan untuk mendukung Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Serta membantu mensukseskan program pemerintah dalam mewujudkan sistem transportasi ramah lingkungan.

PT Pegadaian (Persero) melalui Pegadaian Syariah menghadirkan fitur pembiayaan kendaraan bermotor listrik untuk membantu dan memudahkan masyarakat dalam memiliki kendaraan listrik [ANTARA/HO – Pegadaian].

“Kami berharap produk Pegadaian Syariah cicil kendaraan dapat memberi manfaat bagi banyak pihak, tidak hanya membantu masyarakat untuk bisa memiliki kendaraan, kendaraan bermotor listrik ini bisa membantu mengatasi isu lingkungan. Utamanya mengurangi gas emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan konvensional,” jelas Elvi Rofiqotul Hidayah,  Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian.

Pembiayaan cicil kendaraan dengan prinsip syariah ini dapat diakses di seluruh gerai Pegadaian syariah maupun konvensional di seluruh Indonesia dengan uang muka yang terjangkau. Jangka waktu pembiayaan mulai 12 sampai 60 bulan.

Baca Juga:
Sambut Ramadan 1444 H, Pegadaian Beri Bantuan Senilai Total Rp150 Juta

Untuk proses pengajuan pembiayaan melalui produk Pegadaian Syariah cicil kendaraan, nasabah cukup melampirkan fotokopi KTP, Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan (SK) pengangkatan pegawai tetap, slip gaji 2 bulan terakhir, Surat Keterangan Usaha (bagi nasabah yang memiliki usaha) dan dokumen persyaratan tertentu.

Setelah mengisi formulir pengajuan, nasabah cukup membayar uang muka yang disepakati dan menandatangani akad pembiayaan.

“Proses pengajuan sangat cepat dan mudah, yang terpenting Pegadaian Syariah tidak menerapkan bunga, melainkan adanya biaya pemeliharaan barang (mu’nah pemeliharaan) sebesar 0,9 persen dari nilai taksiran marhun (barang jaminan),” lanjut Elvi Rofiqotul Hidayah.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Perlu Mencari Model Bisnis Terbaik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Perlu Mencari Model Bisnis Terbaik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak aspek yang perlu disiapkan untuk menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia. Tidak hanya soal manufaktur seperti perakitan baterai dan lokalisasi produk, tetapi juga ekosistem dan bisnis modelnya.

Sehingga, sebagaimana dijelaskan Direktur Corporate Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, baik konsumen maupun investor dapat kejelasan dan kepastian untuk menggunakan kendaraan listrik.

“Ekosistem dan business model pada mobil listrik itu jangan disamakan dengan kendaraan konvensional, jauh berbeda. Selain baru, berbagai aspek jauh beda seperti soal used car,” kata dia belum lama ini.

Baca juga: 6 Mobil Termahal di GIIAS 2022, Paling Mahal Tembus Rp 7,7 Miliar

Menurut Bob, pasar kendaraan bekas untuk kendaraan listrik di dunia saat ini belum dapat ditentukan secara pasti. Sebab ada sektor yang masih belum ada yaitu ekosistem baterai sebagai komponen utama di jenis transportasi terkait.

Mengingat, komponen baterai itu menguasai sampai 40 persen dari harga jual kendaraan listrik. Apabila bagian terkait belum bisa dimanfaatkan kembali atau daur ulang, depresiasi kendaraan listrik jadi tidak pasti.

Pasalnya, komponen baterai setiap tahunnya pasti memiliki suatu penyusutan sebagai dampak dari pengisian daya listrik bertegangan tinggi, kondisi cuaca, dan karakteristik penggunaan.

“Kemudian teknologi baterai pada mobil listrik itu terus berkembang tiap dua tahunya, seperti jarak tempuh yang semakin panjang dengan waktu charging lebih sebentar. Nah, bagaimana tuh menghitung return of investment-nya,” ucap Bob.

Baca juga: Alasan Toyota Indonesia Hadirkan Mobil Hybrid

Adapun bisnis model yang mungkin saja bisa diterapkan supaya mendorong era elektrifikasi ialah terkait penyewaan mobil listrik di tempat-tempat tertentu. Sebagai gambaran, bisa dilihat dari layanan sepeda di tempat wisata.

“Jadi, butuh ekosistem di kawasan wisata, perkantoran, fasilitas umum seperti stasiun atau bandara, dan lain sebagainya,” kata dia.

“Lalu misal kita membeli private car (listrik), terus bisa di recycle ke fleet business seperti menjadi taksi dan sebagainya. Pada akhirnya akan berputar terus tak berhenti di satu titik. Itu bisa juga,” ucap Bob lagi.

Selain itu, ekosistem pada sektor pembiayaan alias leasing juga menjadi penting sebab, ketimpangan kelas ekonomi di Indonesia cukup besar. Sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa berkontribusi terhadap pengurangan emisi.

Baca juga: Cara Mengatur Waktu Pengapian Mesin Mobil Konvensional

Tidak lupa juga soal pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang baiknya ditentukan jarak keberadaannya antara fasilitas serupa lainnya.

“Mobil listrik itu memang harus mahal di awal karena ada berbagai aspek yang menuntut hal tersebut. Berbeda dengan kendaraan berbahan bakar minyak ya. Jadi finance company ini harus berhitung lagi,” kata Bob.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Bengkel Konversi Mobil Listrik dan Baterai Jadi Perhatian


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Menuju Era Elektrifikasi Indonesia Bengkel Konversi Mobil Listrik dan Baterai Jadi Perhatian yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Pemerintah telah menerbitkan aturan konversi mobil konvensional ke mobil listik lewat Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 15 tahun 2022.

Namun sejauh ini masih sedikit bengkel tersertifikasi yang mampu melakukan konversi sesuai standar.

Selain itu, salah satu kendala yang dihadapi bengkel modifikasi adalah biaya konversi memang tidak murah, terutama komponen baterai.

Toyota Kijang Innova EV Concept di ajang IIMS Hybrid 2022, juga muncul di seremoni pembukaan pameran otomotif ini, Kamis (31/3/2022) [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Tomi Gunawan, dari bengkel Tomi Airbrush menjelaskan baterai dan motor listriknya yang memang masih mahal dan sebagian besar diimpor dari luar negeri.

Baca Juga:
Rolls-Royce Black Badge Wraith Black Arrow Jadi Produk Pemungkas Menuju Era Mobil Listrik, Inspirasi dari Thunderbolt

“Sebenarnya orang lebih problem ke baterai, ada plus minusnya. Sehingga kini lebih ke modifikasi. Tapi jika sudah berjalan, konsumen tinggal pilih mau yang jarak tempuh berapa itu tinggal disesuaikan dengan harga,” ujar Tomi di JCC Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Nanun demikian, Tomi optimistis bila ke depan akan banyak bengkel modifikasi yang melakukan konversi ke mobil listrik.  Hanya, saat ini memang masih ada yang baru belajar, terkait teknologi baru itu.

“Indonesia bisa bikin produk massal sebenarnya, kita bikin rumah girboks, gir untuk transfer dari listrik ke gardan manualnya, itu tinggal kita produksi,” ungkap Tomi.

Ia menambahkan, ketika sudah ada prototipe terkait konversi mobil listrik, kemudian sudah dilakukan uji tipe, maka untuk melakukan produksi massal sudah bisa dilakukan di masa mendatang.

Baca Juga:
Kendaraan Listrik, Benar Ramah Lingkungan atau Ada Dampak Buruk?

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan saat ini baru ada 10 bengkel yang tersertifikasi untuk melakukan konversi motor listrik. Sementara bengkel untuk konversi mobil listrik sejauh ini belum ada yang mendaftarkan diri.

Jumlah bengkel ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah, yakni 50 bengkel konversi motor listrik.

Beberapa bengkel konversi motor listrik ini di antaranya Litbang ESDM, Elders Garage, dan Juara Bike (Selis).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Indonesia Wajib Punya Sinergi Roadmap Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Indonesia Wajib Punya Sinergi Roadmap Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Demi optimalisasi percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) nasional, Indonesia perlu memiliki sinergi road map atau peta jalan energi, emisi, dan kendaraan bermotor.

Pasalnya, dijelaskan oleh Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, keberlangsungan popularitas kendaraan listrik sebagai moda transportasi sangat bergantung pada kebijakan energi.

Apabila terpisah-pisah, bahkan target waktu (timeline)-nya berbeda, para pelaku bisnis dan investor bisa kebingungan untuk menentukan strategi untuk mencapainya.

Baca juga: Fitur Tambahan pada Bus Mewah, Harus Diperhatikan Keamanannya

“Katakan lah Indonesia punya target pengurangan emisi 32 persen pada tahun 2030. Nah energi-nya seperti apa? Kemudian pada sektor otomotif (termasuk transportasi), seperti apa? Ini harus saling sinergi, ketemu,” katanya di Jakarta belum lama ini.

“Kemudian jangan hanya buat perencanaannya itu satu tahun ke depan, tidak ada yang bisa kita perbuat. Tapi kalau 10 tahun bahkan 20 tahun, banyak yang bisa kita lakukan. Jadi harus punya prespektif jangka panjang,” lanjut Bob.

Lebih jauh, hubungan yang saling bersinergi antara energi, emisi, dan kendaraan listrik sangat terlihat apabila membicarakan sumber daya utama pada teknologi terkait yaitu lithium.

Bob mengatakan, saat ini litium jumlahnya tetap alias tidak bertambah. Sehingga saat ini, tantangan para manufaktur, ialah memanfaatkan sumber daya tersebut untuk bisa mengurangi emisi setinggi-tingginya.

Baca juga: Sopir Harus Punya Ikatan Emosional dengan Bus yang Dikendarainya

“Selain itu, apabila bicara pengurangan emisi, kalau di era elektrifikasi juga sangat erat kaitannya dengan pembangkit listrik. Mobilnya listrik tapi listriknya pakai batu bara, ya bagaimana ya,” kata dia.

“Maka timing itu jadi penting kapan menggunakan energi baru terbarukan sebagai sumber energi sehingga lithium yang dipakai itu efektif dalam mengurangi emisi,” tambah Bob.

Misalnya, di India, renewable energi sudah lebih murah dari bahan bakar fosil. Alasannya, karena semua masyarakat dibebaskan untuk mengaplikasikan solar panel dan jika pemakaiannya berlebih, bisa dijual ke pemerintah.

Sehingga secara alamiah, harga dari energi baru terbarukan lebih murah dan akhirnya membuat masyarakat tertarik ke sana.

Baca juga: Mobil Hybrid Jangan Sampai Terendam Banjir, Bisa Rugi Ratusan Juta

“Ini yang harusnya kita pelajari. Vietnam juga, dia banyak menggunakan gas. Sehingga pembangkit listriknya bahkan lebih bersih dari Jepang. Itulah yang kita dalami saat ini untuk Indonesia,” ucap Bob.

Toyota Indonesia sendiri, kata dia lagi, mengaku akan terus mengikuti peta jalan yang sudah ditetapkan pemerintah. Di mana, pada 2030 diharapkan emisi akan turun 32 persen dan lima tahun setelahnya aktivitas di pabrik sudah zero emission.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Eksistensi Euro 4 Menuju Elektrifikasi Upaya Transisi Menekan Emisi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Eksistensi Euro 4 Menuju Elektrifikasi Upaya Transisi Menekan Emisi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Mitsubishi Fuso Fighter X Euro 4. (Dian Kurniawan / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta – Bumi kian panas. Ancaman krisis iklim pun menjadikan elektrifikasi transportasi sebuah keniscayaan.

Berdasarkan laporan United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change pada 2021, Bumi telah dengan cepat memanas 1,1 derajat Celcius lebih tinggi dari era pra industri. Bahkan kini bergerak menuju 1,5 derajat Celcius.

Menurut hasil studi Institute for Essential Services Reform (IESR), sektor transportasi menjadi penyumbang sekitar seperempat dari total emisi gas rumah kaca global. Jumlah emisi ini akan semakin meningkat seiring berkembangnya perekonomian suatu negara.

Di Indonesia, sektor transportasi menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar kedua (157 juta ton CO2 atau 27 persen) setelah sektor industri (215 juta ton CO2 atau 37 persen) pada 2019. Indonesia pun menargetkan mencapai emisi gas rumah kaca puncak pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih awal.

Salah satu upaya transisi menekan emisi sebelum era elektrifikasi, pemerintah Indonesia mengeluarkan regulasi standar emisi Euro 4 untuk seluruh mobil bermesin diesel. Kebijakan yang diberlakukan mulai 7 April 2022 ini merupakan upaya menekan emisi gas rumah kaca hingga 26 persen.

Dengan kebijakan standar emisi Euro 4 ini, setiap usaha maupun kegiatan produksi tipe baru kendaraan bermotor beroda empat atau lebih, wajib memenuhi ketentuan Baku Mutu Emisi Gas Buang yang pengujiannya dilakukan menggunakan bahan bakar minyak diesel (solar) dengan parameter Cetane Number (CN) minimal 51, kandungan sulfur maksimal 50 ppm, dan kekentalan 2-4,5 mm2/s.

Standar emisi Euro awalnya diterapkan negara-negara Eropa untuk mengurangi emisi dengan menggunaan teknologi transportasi yang lebih ramah lingkungan. Dimulai pada awal 1990, Eropa mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penggunaan katalis untuk mobil bensin, sering disebut standar Euro 1. Kemudian secara bertahap, Eropa memperketat peraturan menjadi standar Euro 2 (1996), Euro 3 (2000), Euro 4 (2005), Euro 5 (2009), dan Euro 6 (2014).

Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) telah meluncurkan truk listrik Fuso eCanter Next Generation secara global. Fuso eCanter generasi terbaru ini direncanakan bakal dijual di Indonesia.

Dampak Eksistensi Fuso di Era Euro 4

(ki-ka) Product Strategy Director of PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Shun Yatsugi, Presdir Nobukazu Tanaka, Sales & Marketing Director Duljatmono dan Kei Kubota pada peluncuran Mitsubishi truk Fuso model Canter dan Fighter X di ICE BSD, Tangerang (25/03/2022). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dengan adanya kebijakan standar emisi Euro 4, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi kendaraan niaga Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, langsung meluncurkan 15 varian Canter dan 14 varian Fighter X pada Maret 2022. Semua varian Canter dan Fighter X itu telah menggunakan mesin dengan standar emisi Euro 4.  

“Sebagai penerus dari Fuso Maru-P, kami meluncurkan Fighter X untuk memenuhi kebutuhan bisnis konsumen. Tersedia 14 varian Fighter X yang dapat dipilih,” ungkap Presiden Direktur PT. KTB Nobukazu Tanaka.

Hadir dengan standar Euro 4, mesin 4V21 untuk Canter dan mesin 6M60 untuk Fighter X dengan teknologi Common Rail dapat menghasilkan tenaga mesin yang maksimal, torsi yang lebih tinggi di range RPM yang lebih panjang sehingga performanya lebih optimal.

Selain itu, teknologi Exhaust Gas Recirculation, Positive Crankcase Ventilation, dan Diesel Oxidation Catalyst Muffler mampu menurunkan kadar emisi NOx (Nitrogen Oxide) sehingga emisi gas buang kendaraan lebih ramah lingkungan.

Dampak dari dimulainya era Euro 4, produk-produk PT. KTB mendapatkan respons positif dari konsumen. “Terutama di bisnis pertambangan. Jambi adalah salah satu contoh yang memberikan respons positif,” ujar Duljatmono, Sales and Marketing Director PT. KTB, seperti dilansir situs resminya ktbfuso.co.id, Jumat (27/1/2023).

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Jambi, PT. Putra Mandiangin Utama (PT. PMU) telah memesan 300-unit Canter FE SHDX Euro 4. Menurut Managing Director PT. PMU Muhammad Alyafei, Mitsubishi Fuso telah terkenal dengan produk yang kuat, andal, dan berkinerja tinggi. “Hadir dengan reputasi yang baik, produk FUSO telah dijual dan dipercaya di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami memilih FUSO sebagai kendaraan yang mendukung bisnis kami.”

Sementara itu, PT. Metalik Bara Sinergi (PT. MBS) yang bergerak di bidang jasa angkutan batubara juga telah memesan 100-unit Canter FE SHDX Euro 4. Managing Director PT. MBS Haspin Walad mengaku mempercayakan Mitsubishi Fuso sebagai kendaraan operasional karena mendapat masukan dari tim driver di lapangan.

“Mereka memberitahukan bahwa kendaraannya mudah dikendarai dan komunikasi dengan mekanik profesional dan tenaga penjual luar biasa. Jadi, kami tidak ragu untuk menggunakan Fuso sebagai kendaraan operasional kami untuk mendukung bisnis kami.”

Respons positif konsumen PT. KTB ini sejalan dengan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Berdasarkan data tersebut, penjualan Mitsubishi Fuso dari semua tipe sepanjang 2022 mencapai 37.586 unit, melampaui Isuzu yang menjual 36.646 unit dan Hino 30.853 unit. Capaian itu pun mengukuhkan Mitsubishi Fuso sebagai market leader untuk kendaraan niaga.

Menuju Era Elektrifikasi

Mitsubishi Fuso eCanter Next Generation di ajang IAA Transportation 2022, Hannover, Jerman. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Selain truk bersandar Euro 4, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) juga telah meluncurkan truk listrik Fuso eCanter Next Generation secara global. Namun, hingga kini truk ramah lingkungan itu belum juga dijual di Indonesia. 

Dalam peluncuran pada ajang IAA Transportation 2022 di Hannover, Jerman, yang dihadiri Liputan6.com, Presiden dan CEO MFTBC Karl Deppen mengungkap sejumlah pembaruan yang disematkan pada Fuso eCanter Next Generation. “Generasi terbaru eCanter memiliki konsep baterai modular baru dengan tiga opsi berdasarkan jarak sumbu roda – S, M dan L,” katanya pada Senin 19 September 2022.

Untuk Fuso eCanter Model S memiliki jangkauan mengemudi 70 km, model M menawarkan 140 km dan model L dapat melaju hingga 200 km. Sama seperti model sebelumnya, eCanter generasi terbaru yang serba elektrik menawarkan pengendaraan yang tenang dan mulus sehingga lebih sedikit mengurangi kelelahan pengemudi.

“Kami juga telah menambahkan lebih banyak fitur keselamatan, seperti sistem rem mitigasi tabrakan tercanggih kami, ABA5. Selanjutnya, fitur Sideguard Assist, yang memperingatkan pengemudi tentang titik buta, juga akan membantu meningkatkan keselamatan di jalan, terutama bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda di lingkungan perkotaan,” ujar Deppen.

Setiap paket baterai lithium-ion berkinerja tinggi memiliki kapasitas 370V/13.5kWh, dan Fuso eCanter generasi terbaru ditenagai dengan enam paket baterai terpasang. Ini memberikan eCanter jangkauan sekitar 100 km per pengisian daya, yang mampu diisi oleh dua jenis sistem pengisian baterai, yakni pengisian daya AC normal, atau pengisian DC cepat yang sesuai dengan protokol CCS2.

Menurut Deppen, pihaknya berencana untuk menjual truk listrik Fuso eCanter generasi terbaru ke berbagai pasar otomotif besar di sejumlah negara.

“Dengan senang hati saya umumkan bahwa awal penjualan untuk pasar Eropa direncanakan pada Q4 2022, dan produksi seri Fuso Next Generation eCanter akan menyusul pada 2023. Dalam beberapa tahun ke depan, kami juga bertujuan untuk membawa kendaraan ini ke pasar internasional kami, seperti Singapura, Hong Kong, Indonesia, dan pasar Taiwan. Dan juga ke pasar kami saat ini Australia dan Selandia Baru,” Deppen memungkasi.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bos Toyota Jelaskan Pentingnya Hybrid Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bos Toyota Jelaskan Pentingnya Hybrid Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Proses transisi industri menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor harus dilakukan secara hati-hati agar tepat sasaran dan meminimalisir seluruh risiko. Apalagi untuk perusahaan yang sudah memiliki rantai pasok begitu panjang seperti Toyota.

Jangan sampai, seperti dijelaskan Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Pras Ganesh, langkah yang memiliki tujuan mulia tersebut pada akhirnya malah merugikan banyak pihak.

“Tujuan kita ialah mengurangi emisi (decarbonization) dan mencapai cabon neutrality di 2025. Oleh karena itu kita memperkenalkan elektrifikasi kendaraan listrik melalui strategi multiple pathways,” ujar dia dalam presentasinya.

Baca juga: Libur Nataru, Ini Daftar Ruas Tol Baru yang Bakal Dibuka Fungsional

“Apalagi mobilitas di Asia itu berbeda-beda sehingga dibutuhkan berbagai teknologi yang sesuai peruntukannya,” lanjut Pras.

Dengan latar belakang tersebut, maka mobil listrik murni berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) bukan satu-satunya cara untuk mengurangi emisi.

Tetapi ada teknologi lain yaitu hybrid electric vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), sampai Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Lebih jauh dikatakan bahwa BEV dan FCEV merupakan teknologi yang ampuh mengurangi emisi CO2 karena memang suatu kendaraan tak menghasilkan emisi sama-sekali. Sebab tidak ada mesin pembakaran.

Namun untuk menerapkannya, butuh investasi besar baik pada sisi infrastruktur, industri dan bisnis, keuangan, dan lain-lain. Belum lagi metode penggunaan kendaraan harus disesuaikan kembali.

Sementara HEV, walau masih memakai mesin bakar sebagai penggerak utama, sangatlah relefan diterapkan untuk mengurangi emisi dan konsumsi BBM karena tak membutuhkan infrastruktur tambahan dan perubahan karakter penggunaan. Sehingga secara biaya, lebih murah.

Baca juga: Masih Dendam, Marc Marquez Enggan Berdamai dengan Valentino Rossi

“Mengambil studi kasus penjualan HEV di Thailand selama 2009-September 2022, Toyota mengalami tren penjualan yang positif yaitu sekitar 150.000 unit. Jumlah ini berkontribusi mengurangi emisi sampai 0,8 juta ton CO2,” ucap Pras.

Dalam kesempatan serupa, dijelaskan bahwa Toyota sejak 1997 sedikitnya sudah memiliki lebih dari 60 model pilihan untuk elektrifikasi, yang di antaranya 48 model HEV, 5 model PHEV, 8 model BEV, dan 2 model FCEV.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.