VW Bilang Era Elektrifikasi Indonesia Baru Agresif pada 2024


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul VW Bilang Era Elektrifikasi Indonesia Baru Agresif pada 2024 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Pertumbuhan kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV) Indonesia diprediksi baru mulai agresif pada 2024-2025 mendatang. Dalam periode terkait, infrastruktur pendukung dianggap sudah cukup tersedia.

Selain itu, pemain atau produk yang ditawarkan ke pasar pun makin ramai sehingga banyak yang menggunakannya, baik secara pribadi maupun non pribadi seperti taksi.

Sebab 2020, dengan hanya 14 model mobil listrik yang tersedia di pasar, peningkatan penjualannya nyaris sampai 120 persen dibanding Januari-Desember 2020.

Baca juga: VW Janji Bakal Agresif Tahun Ini di Indonesia, Bawa Produk Baru

Hanya saja, penguasaan pasar kendaraan listrik belum terlihat mengalami akselerasi. Artinya, dalam hitungan volume masih jauh di bawah, bahkan masih lebih kecil dari segmen mobil sedan, tepatnya mencakup 0,3 persen dari sebelumnya 0,2 persen terhadap total pasar.

Demikian kesimpulann ucapan Ahmad Badawi, National Sales Manager PT Garuda Mataram Motor (GMM) atau agen tunggal pemegang merek Volkswagen (VW) di Tanah Air, di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

“Menurut saya, seharusnya 2-3 tahun ke depan pasar mulai agresif. Tapi bukan berarti kita baru perkenalkan kendaraan listrik dalam kurun waktu tersebut, tidak sampai lah,” katanya.

Perkiraan tersebut juga sejalan dengan keyakinan pemerintah RI di mana target pengembangan industri kendaraan listrik yang termaktub dalam peta jalan (roadmap) hingga 2030 bisa teralisasi.

Pada beleid itu, disebutkan bahwa pada 2025, Indonesia dapat memproduksi lebih dari 2 juta unit mobil listrik dan sepeda motor listrik, dengan masing-masing volume 400.000 unit dan 1,76 juta unit.

Baca juga: VW Optimis Penjualan Tahun Ini Naik 52 Persen

Namun, Badawi belum ingin membicarakan lebih lanjut mengenai model kendaraan listrik mana saja yang akan dihadirkan di Indonesia. Sebab saat ini perusahaan masih dalam tahap studi.

“Banyak pertimbangan untuk membawa produk baru, baik di sisi kesiapan infrastruktur, fasilitas, sampai volume pasarnya. Tetapi tetap, kita tidak tinggal diam, akan purpose ke arah sana,” katanya.

Diketahui, di pasar global VW sudah memiliki tiga mobil listrik yaitu VW ID.3 sebagai entry level, VW ID.4, VW e-Golf, dan VW e-up!. Pada tahun lalu, jumlah penjualan ID.3 menjadi yang paling banyak dengan angka 56.500 unit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Volkswagen Pimpin Penjualan Mobil Listrik Berbasis Baterai Buktikan Konsistensi Produksi Kendaraan Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Volkswagen Pimpin Penjualan Mobil Listrik Berbasis Baterai Buktikan Konsistensi Produksi Kendaraan Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Salah satu raksasa kendaraan roda empat dari Jerman, Volkswagen Group membagikan rapor menarik di sektor penjualan mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV). Keberhasilan ini diraih untuk pasar Eropa dan mencapai posisi keempat untuk kategori yang sama di Amerika Serikat. Peningkatan terkuat datang dari perusahaannya di China, di mana pengiriman BEV naik sebesar 68 persen year-on-year (YoY).

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi Volkswagen, perusahaan dengan markas besar di Wolfsburg ini berhasil mengejar jalur listriknya secara konsisten. Meskipun banyak tantangan dalam tiga tahun terakhir, seperti kekurangan semikonduktor dan lockdown COVID-19.

Kemajuan besar dalam produk elektrifikasi ditandai dengan menjual 572.100 unit kendaraan listrik pada 2022. Angka ini menunjukkan terjadinya kenaikan signifikan 26 persen bagi VW dibanding pencapaiannya pada 2021.

“Total pengiriman unit BEV mencapai 6,9 persen, naik dari 5,1 persen tahun sebelumnya,” jelas Volkswagen.

Baca Juga:
Rolls-Royce Black Badge Wraith Black Arrow Jadi Produk Pemungkas Menuju Era Mobil Listrik, Inspirasi dari Thunderbolt

Volkswagen ID.5 GTX  bertenaga listrik  [Volkswagen Newsroom].

Dan di tengah peningkatan pencapaian pada kendaraan listrik, penjualan global VW pada 2022 turun 7 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi 8,3 juta unit. Penyebabnya adalah kendala pasokan dan penghentian sementara produksi.

Pada paruh kedua 2022, situasi pasokan yang sedikit membaik menyebabkan peningkatan pengiriman sebesar 12 persen y-o-y. Namun, hal ini tidak dapat menutupi kerugian sebesar 22 persen y-o-y pada semester pertama 2022.

“Brand kami telah menunjukkan kinerja bagus terkait pengiriman di lingkungan yang sangat menantang tahun lalu. Saya bangga bahwa transformasi kami ke produk tenaga listrik menarik konsumen, dan mencapai pangsa target kami sekitar 7 hingga 8 persen untuk semua kendaraan listrik meskipun ada hambatan,” jelas Hildegard Wortmann, anggota Extended Executive Committee Penjualan Volkswagen.

Porsi pengerjaan BEV pada 2020 telah dinaikkan 2,5 persen, dan pada 2021 menjadi 5,1 persen. Serta menjadi 6,9 persen untuk 2022. Selama 2022, pabrik baru VW di Emden, Hanover, dan Chattanooga mulai memproduksi BEV.

Tahun ini, markas Volkswagen di Wolfsburg akan menyusul membuat mobil listrik. Oleh karena itu, ditargetkan untuk mencapai tingkat pengiriman BEV sekitar 11 persen pada 2023.

Baca Juga:
BMW dan VW Siap Saingi Tesla hingga Berani Kucurkan Modal Habis-habisan

Hal itu akan menjadi dasar untuk mencapai tujuan jangka menengah sekitar 20 persen EV pada 2025. Kemudian pada 2030, setiap kendaraan Volkswagen yang dikirimkan secara global diharapkan bertenaga full-electric.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Toyota Karawang investasi Rp42 triliun untuk kendaraan elektrifikasi HEV


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Toyota Karawang investasi Rp42 triliun untuk kendaraan elektrifikasi HEV yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Karawang (ANTARA) – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menghadirkan kendaraan elektrifikasi Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan nilai investasi sebesar Rp4,2 triliun di pabrik Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, di Karawang, Senin, mengatakan produksi Kijang Innova Zenix merupakan upaya kami untuk terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif Indonesia.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan kuat pemerintah dalam pengembangan industri otomotif nasional dan kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Kijang sebagai kendaraan pilihan utama keluarga Indonesia selama tujuh generasi,” katanya.

Menurut dia, produksi lokal Kijang Innova Zenix mencerminkan posisinya yang tumbuh berkembang bersama industri otomotif dan konsumen Indonesia selama 45 tahun hingga kini masuk ke era elektrifikasi.

Baca juga: Harga minyak naik, Toyota proyeksikan lonjakan ekspor mobil

Kijang Innova Zenix HEV juga menorehkan sejarah sebagai ekspor model elektrifikasi pertama Toyota Indonesia yang akan menjangkau pelanggan di 13 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

Langkah tersebut sesuai dengan komitmen untuk terus berkontribusi pada neraca perdagangan Indonesia. Keseluruhan Kijang Innova baru ini direncanakan melanglang ke lebih dari 40 negara, mulai dari Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah dengan rencana volume sebesar 8.500 unit/tahun pada tahun pertamanya.

Disebutkan, Kijang Innova Zenix, baik tipe konvensional maupun hybrid memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan menjadi bagian komitmen Toyota untuk mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Kijang Innova Zenix, baik tipe konvensional maupun hybrid, memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi dan menjadi bagian komitmen Toyota untuk mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Relaksasi PPnBM naikkan penjualan ritel Toyota hingga 111 persen

Toyota menyediakan beragam pilihan kendaraan yang hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan, dan kendaraan berteknologi elektrifikasi yaitu HEV, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga hydrogen sehingga semakin banyak masyarakat pengguna kendaraan beroda empat yang dapat turut berkontribusi menurunkan emisi karbon.

Produksi perdana ini disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Jepang untuk RI Kanasugi Kenji, dan Toyota Motor Corporation (TMC) CEO of Asia Region and President of Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien, yang didampingi manajemen Toyota Indonesia diantaranya Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto, Vice President Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, serta jajaran Direksi PT TMMIN dan PT TAM.

Produksi Kijang Innova Zenix yang menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja baru, dikembangkan tim global bersama para engineer Indonesia yang secara aktif dan integral memberikan kontribusi dalam setiap tahap pengembangan, termasuk di lini produksi.

Baca juga: Toyota tarik 186.790 unit mobil sedan dari pasar China

Dalam produksinya, Kijang Innova Zenix dibidani 120 engineers lokal yang dibekali beragam keahlian yang bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas global untuk melahirkan produk dan proses manufaktur berstandar global, serta didukung oleh SDM pemasok lokal yang mumpuni.

Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, Bob Azam, menyampaikan, dalam pengembangan Kijang Innova Zenix, Toyota Indonesia memberikan komitmen dan perhatian penuh bagi partisipasi aktif serta penguatan kedalaman industri otomotif nasional.

Hal tersebut dilakukan dengan menggandeng lebih dari 100 rantai pasok lokal lapis pertama selain pemasok lokal lapis kedua dan ketiga dalam pengembangannya.

Sebanyak delapan pemasok lokal juga terlibat dalam perakitan baterai Kijang Innova HEV di pabrik Karawang TMMIN.

“Kijang Innova Zenix menjadi bukti peningkatan kemampuan dan kualitas rantai pasok lokal memasuki era elektrifikasi, tanpa harus meninggalkan industri otomotif nasional yang selama ini telah mendukung perekonomian dan neraca dagang Indonesia,” ungkapnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Tantangan Produsen Aki Lokal Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Tantangan Produsen Aki Lokal Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Transisi penggunaan kendaraaan bermotor dengan mesin bakar internal atau internal combustion engine (ICE) menuju kendaraan listrik akan mengeliminasi beberapa penggunaan komponen, seperti aki.

Memang, komponen tersebut tidak akan langsung hilang seketika karena mobil listrik masih menggunakannya untuk beberapa kebutuhan. Tapi dalam jangka menengah dan panjang, bisa jadi bakal mengancamnya.

Apalagi, komponen pada baterai kendaraan listrik sama sekali berbeda dengan aki yang sudah beredar sampai sekarang, yakni basis lied acid dan lithium-ion. Membuat perusahaan aki tidak bisa langsung melakukan peralihan.

Baca juga: Ini Sasis Bus Listrik Mercedes Benz yang Mungkin Masuk Indonesia

Demikian dikatakan oleh Quality Assurance Department Head PT Trimitra Baterai Prakasa (TBP), Heru Darmawan dalam konferensi pers peluncuran Massiv Hybrid di Jakarta, kamis (29/9/2022).

“Terus terang, aki yang beredar sekarang merupakan makhluk yang berbeda dengan baterai pada kendaraan listrik. Baik pada bahan baku, teknologi, serta lainnya,” kata dia.

“Jadi kalau pabrik switching, hanya bisa dipakai bangunan dan utilitasnya. Semua peralatan benar-benar berbeda. Jadi terus terang, kami belum berpikir untuk ke arah sana,” kata Heru, melanjutkan.

Walau begitu, dengan melihat perkembangan kendaraan listrik sepertinya aki masih dibutuhkan pada mobil maupun sepeda motor berbasis baterai.

Baca juga: Alasan Indonesia Harus Mulai Beralih Pakai Kendaraan Listrik

Sebagai contoh pada pameran GIIAS 2022 lalu yang fokus pada pengenalan kendaraan listrik, masih ada perusahaan aki yang unjuk gigi.

“Kemudian bulan lalu ada conference di Eropa dan mereka membicarakan atas kemungkinan aki masih digunakan dalam EV. Sebab kalau komponen elektrikal seperti lampu hanya mengandalkan 100V baterai, ada risiko seperti kebakaran,” ucapnya.

Meski demikian, apabila pabrikan diminta untuk mulai berfokus pada industri kendaraan listrik guna mendukung proses transisi elektrifikasi kendaraan bermotor nasional, Heru menyebut pihaknya siap saja.

Baca juga: Kriteria Motor yang Bisa Dikonversi Jadi Kendaraan Listrik

Sebab, PT TBP yang sudah memproduksi beberapa merek aki dengan tingkat TKDN mencapai 70 persen dan menjalani kegiatan ekspor, sudah bermitra dengan salah satu perusahaan Jepang.

“Jadi apabila saatnya tiba, tinggal mengajukan permintaan, teknologinya nanti seperti apa dan bagaimana,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/395/SET.M.EKON.3/07/2022

Toyota Tegaskan akan Tambah Investasi di Indonesia dan Berdayakan SDM Lokal untuk Menuju Era Elektrifikasi di Indonesia

Tokyo, 26 Juli 2022

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik rencana tambahan investasi pembangunan kendaraan listrik oleh Toyota Motor Company di Indonesia. Komitmen ini disampaikan oleh Shigeru Hayakawa, Vice Chairman of the Board of Directors of Toyota Motor Corporation dalam pertemuan dengan Menko Airlangga di Tokyo, Jepang (26/07).

“Saya meyakini bahwa permintaan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua di Indonesia maupun di kawasan ASEAN kedepan akan terus meningkat. Indonesia dapat dijadikan industrial base produksi Electric Vehicle (EV) untuk dipasarkan di kawasan ASEAN maupun di Indonesia sendiri,” ujar Airlangga.

Selain itu, Toyota juga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi serta penurunan impor bahan bakar fosil dengan mempopulerkan penggunaan Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Pihak Toyota menyampaikan bahwa rencana untuk menambah beberapa jenis kendaraan Hybrid Electric Vehicle (HEV) sudah masuk dalam pipeline waktu 4 tahun ke depan. 

Akio Toyoda yang merupakan President Toyota Motor Corporation, pertama kali menjanjikan komitmen investasi di Indonesia kepada Presiden Joko Widodo dalam pertemuan KTT Osaka di 2019 lalu. Dalam waktu 3 tahun setelahnya, investasi Toyota telah mencapai Rp14 triliun. Dalam pertemuan dengan Menko Airlangga, Shigeru Hayakawa menyatakan akan menambah investasi sebesar Rp27,1 triliun selama 5 tahun ke depan. Hayakawa mengatakan, “kami berharap dengan penambahan jumlah investasi ini di Indonesia, Pemerintah Indonesia memahami keseriusan kami terhadap elektrifikasi kendaraan bermotor.”

Selain memberikan komitmen investasi, dalam pertemuan ini juga dibahas terkait upskilling kemampuan engineer di Indonesia, Toyota telah membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi. Bekerjasama dengan Pertamina dan Inalum, Toyota telah berupaya membangun industri baterai di Indonesia melalui peningkatan keahlian engineer lokal.

Toyota Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan SDM lokal, termasuk generasi berikutnya dari teknologi untuk mobilitas, yang direpresentasikan oleh elektrifikasi. Untuk mempersiapkan keterampilan masa depan masyarakat Indonesia menuju era elektrifikasi dan digitalisasi, Toyota Indonesia juga mengembangkan xEV Center sebagai “Fasilitas Pembelajaran Elektrifikasi” dan untuk mendukung Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0) yang digagas oleh Kementerian Perindustrian menuju IR4.0

Toyota Indonesia bersama dengan para Teknisi dari Indonesia, juga mengembangkan konsep Kijang Innova BEV untuk mempelajari teknologi dan kondisi guna menyiapkan penggunaan yang lebih nyata oleh masyarakat di Indonesia. Menutup pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa akan melibatkan kendaraan listrik produksi Toyota dalam perhelatan G20 November mendatang untuk para delegasi.

Pada pertemuan ini Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI di Tokyo Heri Ahmadi, Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kemenperin. Sedangkan dari TMC dihadiri oleh Shigeru Hayakawa, Vice Chairman of the Board of Directors of Toyota Motor Corporation (TMC), Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), beserta jajaran Direksi TMC dan TMMIN. (ekon/ltg/fsr/hls)

***

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono Moegiarso

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & Youtube: @PerekonomianRI
Email: [email protected]
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Tumbuh Signifikan dan Miliki Kontribusi Besar ke PDB Sektor Otomotif Dukung Era Elektrifikasi Menjadi Masa Depan Sistem Transpo


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Tumbuh Signifikan dan Miliki Kontribusi Besar ke PDB Sektor Otomotif Dukung Era Elektrifikasi Menjadi Masa Depan Sistem Transpo yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/681/SET.M.EKON.3/11/2022

Tumbuh Signifikan dan Miliki Kontribusi Besar ke PDB, Sektor Otomotif Dukung Era Elektrifikasi Menjadi Masa Depan Sistem Transportasi Indonesia

Karawang, 21 November 2022

Di tengah berbagai tantangan The Perfect Storm yang tengah melanda dunia saat ini, perekonomian Indonesia tetap mampu bangkit dan meneruskan tren pemulihannya. Pada Kuartal III-2022, perekonomian Indonesia tetap melanjutkan pertumbuhan positif yakni sebesar 5,72% (yoy). Indonesia juga disebut sebagai “the bright spot in the dark”, dengan perekonomian yang mampu tumbuh di atas rata-rata perekonomian global.

Pertumbuhan ekonomi yang impresif tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan non migas. Industri pengolahan non migas mampu tumbuh sebesar 4,88% (yoy) dengan kontribusi sebesar 16,10% terhadap PDB. Sementara itu, pertumbuhan sektor otomotif sendiri berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Industri Alat Angkutan merupakan salah sektor industri yang tergabung dalam industri pengolahan non migas, dan sektor ini pun bertumbuh cukup signifikan sejak Kuartal II-2021 lalu sehingga mampu meneruskan tren pemulihan sampai tumbuh mencapai 10,26% pada Kuartal III-2022.

Dari sisi produksi, utilisasi industri kendaraan bermotor pada Oktober 2022 lalu mencatatkan capaian sebesar 69,20%, sudah meningkat lebih tinggi dibandingkan selama pandemi yang rata-rata hanya sebesar 40%. Ke depannya, sektor industri diharapkan mampu untuk terus tumbuh dan tercermin dari Purchasing Manager Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali mengalami ekspansi ke level 51,8 pada Oktober 2022 atau meneruskan tren ekspansif 14 bulan berturut-turut.

“Indonesia adalah pasar kendaraan bermotor terbesar di ASEAN. Akan tetapi, Car Ratio Roda 4 di Indonesia masih relatif rendah yaitu sebesar 99 mobil per 1.000 penduduk, menandakan industri otomotif masih berpotensi besar untuk tumbuh di masa depan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara “The First Production of Local Electrified Vehicle: From Indonesia to the World” yang diadakan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Senin (21/11).

Berdasarkan data Gaikindo, pada Oktober 2022 secara wholesales dari pabrik ke dealer mobil baru tercatat sebanyak 93,19 ribu unit atau tumbuh 23,37% (yoy) jika dibandingkan Oktober 2021. Sementara itu, potensi permintaan Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik di dunia diperkirakan juga akan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit EV hingga 2040 (sumber: Bloomberg).

Untuk menangkap peluang tersebut sekaligus mendukung agenda Conference of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21), Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB)/BEV untuk Transportasi Jalan.

“Berbagai regulasi turunan dari Perpres tersebut juga telah diterbitkan dalam rangka mempercepat pengembangan ekosistem KBL-BB di Indonesia. Semoga langkah produksi mobil dengan teknologi elektrifikasi ini dapat memberikan manfaat bagi ketahanan ekonomi serta mendukung komitmen Net Zero Emission,” jelas Menko Airlangga.

Selain itu, Toyota Group sudah menyiapkan lahan besar untuk pengembangan mobil listrik tersebut. Ditambah lagi, investasi sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp28,3 triliun akan disiapkan untuk lima tahun ke depan.

Kemudian, Toyota Group juga telah menyiapkan xEV Center “The First Electrification Learning Center” sebagai advokasi publik untuk elektrifikasi. Fasilitas ini akan ditingkatkan sebagai capability center guna mempersiapkan SDM dan keahlian masa depan Indonesia menuju era elektrifikasi yang sejalan dengan kebijakan Pemerintah.

“Kami mengucapkan selamat kepada PT TMMIN atas produksi perdana kendaraan elektrifikasi lokal Indonesia untuk dunia, yakni kendaraan Toyota Kijang. Semoga ini turut mendorong terciptanya ekosistem EV secara berkelanjutan. Saya juga berharap nanti mobil jenis lain, baik SUV atau MPV, bisa menggunakan teknologi EV,” tutup Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara ini antara lain yaitu Menteri Perindustrian, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, CEO of Asia Region for TMC and President of TMAP, Presiden Direktur TMMIN, dan Wakil Presiden Direktur TAM. (rep/fsr)

***

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: [email protected]
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Suzuki Siapkan Ertiga Hybrid untuk Bersaing di Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Suzuki Siapkan Ertiga Hybrid untuk Bersaing di Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TANGERANG, KOMPAS.com – Setelah sebelumnya sempat menghadirkan Ertiga Diesel Mild Hybrid pada 2017 lalu, kini Suzuki kembali menyatakan kesiapannya dalam menyambut elektrifikasi kendaraan di Tanah Air pada masa mendatang.

Sebagai informasi, mild hybrid merupakan teknologi hasil inovasi Suzuki yang disebut Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-Ion Battery.

Secara teknis ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan oleh ISG dapat menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Baca juga: PLN Sediakan Layanan Home Charging

“Gabungan kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, ringan, compact serta kinerja bahan bakar menjadi lebih efisien. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid,” ujar Mahardian Ismadi Brata, Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor di GIIAS, Rabu (17/11/2021).

Menurut Mahardian, berdasarkan hasil riset yang panjang, kendaraan dengan teknologi mild hybrid dinilai paling cocok dikembangkan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat.

Teknologi kendaraan elektrifikasi ini juga tergolong praktis sekaligus paling murah karena hanya membutuhkan 5 sel baterai.

Baca juga: Cara Federal Oil Berbagi kepada Konsumen

Selain itu, teknologi mild hybrid ini juga bisa diaplikasikan pada semua model kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia dan di pasar global.

“Kami berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai bentuk komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Suzuki,” kata dia.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, Suzuki tetap akan mengandalkan Ertiga sebagai model bersaing di segmen elektrifikasi. Tapi, Ertiga Hybrid bakal punya harga yang paling bersaing bahkan tidak terlalu jauh dari model konvensional, apalagi dibandingkan merek lain di segmen ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Tantangan Besar Industri Otomotif Nasional di Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Tantangan Besar Industri Otomotif Nasional di Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

SOLO, KOMPAS.com – Pemerintah bakal memberikan insentif pada masyarakat untuk membeli kendaraan listrik. Baik untuk motor listrik baru, hasil konversi, mobil listrik, hingga bus listrik.

Kebijakan tersebut disambut baik berbagai pihak, termasuk salah satunya produsen mobil Toyota. Meski tidak terpilih sebagai merek yang mendapatkan insentif, Toyota tetap menyambut baik kebijakan pemerintah.

Justru yang Toyota lihat adalah tantangan besar yang ada di depan mata dalam rangka menyambut era elektrifikasi ini. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan status mobil listrik di pasaran yang sebagian besar inden hingga berbulan-bulan.

Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azam mengatakan, Toyota menyambut baik upaya pemerintah memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik meski Toyota sendiri tidak termasuk yang terpilih.

Baca juga: Elektrifikasi Kendaraan Menjadi Fokus Pemerintah

“Pemerintah kan memang fokusnya ingin mempercepat era elektrifikasi, terlihat dari pemberian insentif yang dilakukan adalah untuk baterai electric vehicle (BEV), namun yang sebenarnya dihadapi saat ini adalah suplai baterai yang tidak ada,” ucap Bob kepada rekan media, Selasa (7/3/2023).

Dia mengatakan proses industri ini sangat bergantung pada suplai baterai, karena produsen mobil tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus bekerja sama dengan produsen baterai.

“Melihat kondisi saat ini, baterai masih menjadi komponen yang susah didapat, suplainya lama, maka dari itu yang terpenting adalah mempersiapkan infrastrukturnya seperti komponen mobil listriknya, baterainya dan sejenisnya,” ucap Bob.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Maju di Industri Otomotif Lewat Elektrifikasi

Dia juga mengapresiasi adanya seminar yang membahas percepatan elektrifikasi dan salah satu ekosistem yang dibahas adalah baterai, sehingga beberapa pihak menjadi belajar harus mempersiapkan apa dalam menyambut era elektifikasi ini.

“Bagaimana cara mempercepat pengadaan komponen baterai itu salah satu yang penting, Toyota sendiri mengikuti suplainya dari mana, ini kan perusahaan manufaktur otomotif bukan perusahaan baterai, jadi tetap harus bekerja sama,” ucap Bob.

Dia juga mengatakan semua negara sebenarnya ingin langsung bisa memproduksi mobil listrik, tapi kondisi yang membuatnya tidak bisa.

Baca juga: Menuju Era Elektrifikasi, 53 Persen Konsumen di Dunia Pilih Mobil Hybrid

“Di seluruh dunia kan bukan source (sumber) lithiumnya yang tidak ada, tapi (mining) pertambangan lithiumnya yang terbatas,” ucap Bob.

Jadi, baterai bakal menjadi kunci dalam industri otomotif di era elektifikasi ini. Ketika produsen baterai sudah tercipta, suplai baterai tersedia maka era elektifikasi ini akan mudah tercipta dengan melakukan percepatan produksi kendaraan listrik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Spectre Resmi Diperkenalkan Menjadi Tonggak RollsRoyce Motor Cars di Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Spectre Resmi Diperkenalkan Menjadi Tonggak RollsRoyce Motor Cars di Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Rolls-Royce Motor Cars secara resmi memperkenalkan Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik perdana buatan House of Rolls-Royce di Goodwood, West Sussex, England, Britania Raya. Diberi nama Rolls-Royce Spectre, inilah titik tolak bagi perusahaan mobil super mewah itu untuk beralih ke produksi all-electric atau bertenaga listrik murni secara total mulai 2030.

“Spectre adalah nama warisan Rolls-Royce yang menggambarkan kinerja mesin nyaris tanpa suara, dan menjadi penanda awal produksi seri mobil listrik kami,” papar Chief Executive Officer (CEO) Rolls-Royce, Torsten Müller-Ötvös, dikutip dari rilis resmi Rolls-Royce Motor Cars sebagaimana diterima Suara.com.

Sebagaimana saudara-saudara atau pendahulunya, Rolls-Royce Spectre hadir dalam konsep Rolls-Royce Bespoke atau desain personalisasi para pemesan. 

Simak interior menawan dari mobil listrik Rolls-Royce Spectre, desain Starlight Doors , Fascia Illuminated yang menampilkan lebih dari 5,500 bintang, sampai desain jok depan terinspirasi jahitan khas Inggris [Rolls-Royce Motor Cars/RRAP].

Kategori mobil listrik perdana Rolls-Royce ini adalah Ultra-Luxury Electric Super Coupé pertama di dunia. Semangat yang disandangnya adalah penerus spiritual dari produk Rolls-Royce Phantom Coupé. Yaitu salah satu produk Rolls-Royce dengan penggunaan nama “Spectre” untuk pertama kalinya. Kini bertransformasi dalam semangat masa depan di atas kendaraan bertenaga listrik.

Baca Juga:
Soal Polemik Timnas Israel di Pildun U20, Gubernur Herman Deru Enggan Jadi Sarana Politik

Seluruh rangka menggunakan Rolls-Royce All-Aluminium Architecture of Luxury, dengan material sama digunakan untuk pesawat luar angkasa. Sementara konstruksinya dibuat lebih rigid 30 persen dibandingkan produk-produk Rolls-Royce sebelumnya.

Untuk interior, Rolls-Royce Spectre menghadirkan arsitektur SPIRIT yang diwujudkan lewat berbagai fitur digital mewah hasil desain ulang dan disajikan dalam gaya Rolls-Royce klasik.

Selain mengelola fungsi mobil, fitur juga terintegrasi ke aplikasi Whispers untuk interaksi antara pemilik Rolls-Royce Spectre dengan mobil mereka dari jarak jauh. Juga untuk mendapatkan informasi terkini saat berada di mobil.

Menginjak di sektor bespoke atau berdasar pesanan, selain desain fastback Spectre yang terinspirasi oleh haute couture sampai seni kontemporer, unsur teknis seperti koefisien drag terendah yang pernah ada untuk Rolls-Royce bisa ditemukan dalam sosok Rolls-Royce Spectre.

Sehingga bisa disimak betapa aerodinamisnya mobil mewah ini selagi melaju, paduan antara pelek diameter 23 inchi bersama coupé dua pintu. Sebuah desain perdana bagi Rolls-Royce, hampir seratus tahun sejak berdirinya perusahaan.

Baca Juga:
Mantan CEO Solo FC Ajak Masyarakat Bersatu Dukung Piala Dunia U-20: Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Para peminat yang hendak meminang Rolls-Royce Spectre bisa memilih fitur Bespoke paling canggih secara teknologi. Antara lain desain Starlight Doors atau pilihan panel kayu Canadel, Fascia Illuminated yang menampilkan lebih dari 5,500 bintang, sampai desain jok depan terinspirasi jahitan khas Inggris.

Dan tak kalah menarik adalah sistem revolusioner Decentralised Intelligence yang mewujudkan “Rolls-Royce dalam definisi tinggi” dengan 141.200 variabel pengirim-penerima bagi para penggunanya. Serta baterai sebagai sumber tenaga kendaraan yang berbobot 700 kg. Operasionalnya dijamin halus, tanpa suara tambahan di kabin.

Sebagai catatan, untuk durabilitas mesin dan suspensi, Rolls-Royce terus melakukan pengujian atas Spectre dengan simulasi penggunaan 400 tahun. Setelah Arjeplog di Swedia, French Riviera juga menjadi lokasi menilik resistensi coupe super mewah bertenaga listrik itu.

Spesifikasi Rolls-Royce Spectre

  • Konfigurasi pintu dan jok: 2 pintu/4 jok
  • Dimensi (panjangxlebarxtinggi): 5.453 mm x 2.080 mm x 1.559 mm
  • Jarak sumbu roda: 3.210 mm
  • Radius putar: 12,7 m
  • Bobot kosong: 2.975 kg
  • Jangkauan dengan sekali pengisian baterai: 520 km WLTP
  • Torsi: 900 Nm dari powertrain 430 kW atau 577 dk
  • Akselerasi 0-100 km per jam: 4,5 detik
  • Peluncuran ke pasar global: kuartal keempat 2023
  • Harga: Antara Rolls-Royce Cullinan dan Rolls-Royce Phantom.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suzuki resmi memperkenalkan teknologi Smart Hybrid ke masyarakat di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung hingga 10 April ini di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

 Teknologi smart hybrid merupakan teknologi terbaru dari Suzuki untuk membantu mengefisienkan konsumsi bahan bakar pada kendaraan.

Teknologi ini dalam waktu dekat akan diluncurkan di Indonesia dan akan disematkan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di sini.

Gosip yang mengemuka, teknologi Smart Hybrid akan disematkan Suzuki untuk pertama kalinya pada model MPV larisnya, Ertiga, dan akan rilis di semester II 2022.

4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan, teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.

Teknologi ini menurutnya merupakan teknologi elektrifikasi yang paling rasional dengan kebutuhan pasar sebelum Indonesia benar-benar masuk ke era elektrifikasi penuh.

“Teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.
Dengan kita melakukan sosialisasi ini, kita kenalkan teknologi smart hybrid ini ke pembaca (media) karena kami sadar perlu memberikan edukasi tentang teknologi yang akan kami hadirkan,” ujarnya di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Paparan teknologi Smart Hybrid yang segera diaplikasikan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia, di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Donny berpendapat, pasar otomotif Indonesia saat ini masih market driven. Artinya, industri otomotif seperti Suzuki harus beradaptasi dengan permintaan konsumen.

“Sebetulnya kalau kita lihat, industri otomotif Indonesia masih market driven, industri harus beradaptasi dengan permintaan konsumen. Hal utama adalah kepuasan pelanggan dan daya jangkau konsumen,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Teknologi Smart Hybrid Suzuki yang Segera Akan Hadir di Indonesia

Dia menambahkan, pasar terbesar di kendaraan roda empat di Indonesia adalah first car buyer. “Persentasenya mencapai 80 persen,” kata Donny.

“Maka saya bilang teknologi smart hybrid Suzuki ini paling cocok diaplikasikan untuk mendapatkan hasil maksimal dari keterjangkauan daya beli konsumen.

Begini Cara Kerjanya

Yulius Purwanto, Head of 4W Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), di booth Suzuki di pameran IIMS Hybrid 2022, Rabu (6/4/2022) lalu membeberkan, teknologi smart hybrid mulai bekerja pada saat mesin mulai di-restrat alias mulai melaju.

Baca juga: Penjualan Fleet Suzuki Naik Selama 2021, New Carry Kontributor Tertinggi

“Daya pada baterai (aki) akan mengirim daya ke ISG (Integrated Smart Generator) yang berada di belakang mesin dan akan menghasilkan laju mobil yang sangat smooth nyaris tanpa suara, berbeda dengan ketika engine dinyalakan di awal,” ujar Yulius.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.