Suzuki Siapkan Ertiga Hybrid untuk Bersaing di Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Suzuki Siapkan Ertiga Hybrid untuk Bersaing di Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TANGERANG, KOMPAS.com – Setelah sebelumnya sempat menghadirkan Ertiga Diesel Mild Hybrid pada 2017 lalu, kini Suzuki kembali menyatakan kesiapannya dalam menyambut elektrifikasi kendaraan di Tanah Air pada masa mendatang.

Sebagai informasi, mild hybrid merupakan teknologi hasil inovasi Suzuki yang disebut Smart Hybrid Vehicle by Suzuki. SHVS dibangun dengan kombinasi perangkat Integrated Starter Generator (ISG) serta Lithium-Ion Battery.

Secara teknis ISG pada SHVS berfungsi sebagai motor penggerak, menggantikan alternator konvensional. Tenaga yang dihasilkan oleh ISG dapat menghidupkan kembali mesin dan membantunya saat berakselerasi sehingga hasilnya dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Baca juga: PLN Sediakan Layanan Home Charging

“Gabungan kedua perangkat ini membuat pengalaman berkendara menjadi jauh lebih baik, ringan, compact serta kinerja bahan bakar menjadi lebih efisien. Teknologi seperti ini dikenal juga sebagai Mild Hybrid,” ujar Mahardian Ismadi Brata, Asst To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept. Head PT Suzuki Indomobil Motor di GIIAS, Rabu (17/11/2021).

Menurut Mahardian, berdasarkan hasil riset yang panjang, kendaraan dengan teknologi mild hybrid dinilai paling cocok dikembangkan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan dan output yang diinginkan masyarakat.

Teknologi kendaraan elektrifikasi ini juga tergolong praktis sekaligus paling murah karena hanya membutuhkan 5 sel baterai.

Baca juga: Cara Federal Oil Berbagi kepada Konsumen

Selain itu, teknologi mild hybrid ini juga bisa diaplikasikan pada semua model kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia dan di pasar global.

“Kami berharap melalui riset-riset berikutnya sistem SHVS ini dapat diterapkan untuk kendaraan-kendaraan Suzuki, khususnya yang ada di Indonesia, sebagai bentuk komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen Suzuki,” kata dia.

Dari informasi yang diperoleh Kompas.com, Suzuki tetap akan mengandalkan Ertiga sebagai model bersaing di segmen elektrifikasi. Tapi, Ertiga Hybrid bakal punya harga yang paling bersaing bahkan tidak terlalu jauh dari model konvensional, apalagi dibandingkan merek lain di segmen ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Teknologi Smart Hybrid Langkah Awal Suzuki Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suzuki resmi memperkenalkan teknologi Smart Hybrid ke masyarakat di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 yang berlangsung hingga 10 April ini di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

 Teknologi smart hybrid merupakan teknologi terbaru dari Suzuki untuk membantu mengefisienkan konsumsi bahan bakar pada kendaraan.

Teknologi ini dalam waktu dekat akan diluncurkan di Indonesia dan akan disematkan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di sini.

Gosip yang mengemuka, teknologi Smart Hybrid akan disematkan Suzuki untuk pertama kalinya pada model MPV larisnya, Ertiga, dan akan rilis di semester II 2022.

4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan, teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.

Teknologi ini menurutnya merupakan teknologi elektrifikasi yang paling rasional dengan kebutuhan pasar sebelum Indonesia benar-benar masuk ke era elektrifikasi penuh.

“Teknologi Smart Hybrid ini langkah awal bagi Suzuki untuk menuju era elektrifikasi.
Dengan kita melakukan sosialisasi ini, kita kenalkan teknologi smart hybrid ini ke pembaca (media) karena kami sadar perlu memberikan edukasi tentang teknologi yang akan kami hadirkan,” ujarnya di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Paparan teknologi Smart Hybrid yang segera diaplikasikan di kendaraan Suzuki yang dipasarkan di Indonesia, di acara Media Gathering: Seeds of Future di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta, Jumat (8/4/2022) petang. 

Donny berpendapat, pasar otomotif Indonesia saat ini masih market driven. Artinya, industri otomotif seperti Suzuki harus beradaptasi dengan permintaan konsumen.

“Sebetulnya kalau kita lihat, industri otomotif Indonesia masih market driven, industri harus beradaptasi dengan permintaan konsumen. Hal utama adalah kepuasan pelanggan dan daya jangkau konsumen,” ujarnya.

Baca juga: Mengenal Teknologi Smart Hybrid Suzuki yang Segera Akan Hadir di Indonesia

Dia menambahkan, pasar terbesar di kendaraan roda empat di Indonesia adalah first car buyer. “Persentasenya mencapai 80 persen,” kata Donny.

“Maka saya bilang teknologi smart hybrid Suzuki ini paling cocok diaplikasikan untuk mendapatkan hasil maksimal dari keterjangkauan daya beli konsumen.

Begini Cara Kerjanya

Yulius Purwanto, Head of 4W Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), di booth Suzuki di pameran IIMS Hybrid 2022, Rabu (6/4/2022) lalu membeberkan, teknologi smart hybrid mulai bekerja pada saat mesin mulai di-restrat alias mulai melaju.

Baca juga: Penjualan Fleet Suzuki Naik Selama 2021, New Carry Kontributor Tertinggi

“Daya pada baterai (aki) akan mengirim daya ke ISG (Integrated Smart Generator) yang berada di belakang mesin dan akan menghasilkan laju mobil yang sangat smooth nyaris tanpa suara, berbeda dengan ketika engine dinyalakan di awal,” ujar Yulius.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Toyota Bicara Kemungkinan Bawa Raize Hybrid ke Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Toyota Bicara Kemungkinan Bawa Raize Hybrid ke Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Executive Chief Engineer Toyota Motor Corporation (TMC) Toshihiro Nakaho menyatakan, tak menutup kemungkinan untuk membawa sederet produk kendaraan elektrifikasi ke Indonesia.

Termasuk di antaranya, Raize Hybrid sebagai salah satu Sport Utility Vehicle (SUV) murah yang lebih ramah lingkungan dan sudah mulai dipasarkan di Jepang pada 1 November 2021 lalu.

Hanya saja untuk mulai dipasarkan bahkan diproduksi di dalam negeri lewat fasilitas milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), membutuhkan waktu. Sebab, suplai untuk komponen baterai dan elektrikal masih sangat terbatas.

Baca juga: Toyota Bicara Peluang Usai Turun Insentif Kendaraan Listrik

“Dari sisi teknis, ceritanya sama dengan seberapa besar kemungkinan Agya untuk diaplikasikan sistem hybrid. Tapi sangat sulit untuk sekarang karena cost planning issue atau battery supply issue di Indonesia,” kata dia di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Terlebih, Raize merupakan produk yang sengaja dihadirkan oleh Toyota untuk bisa menjangkau pasar SUV entry level lebih luas, dengan kisaran harga Rp 200 jutaan sampai Rp 300 jutaan.

Apabila perseroan memaksakan kehendak untuk membawa Raize Hybrid sementara banyak komponen yang masih impor dan mahal, maka target dimaksud tidak dapat terlaksana. Sebab harga mobil bakal melebihi Rp 300 jutaan.

“Pada entry model, satu aspek yang terpenting adalah cost. Jadi, biaya yang tinggi, tidak bisa diterima oleh pasar (konsumen di segmennya),” lanjut Toshihiro.

Baca juga: Luhut: Indonesia Impor Lithium dari Australia

Untuk diketahui, Raize terbaru dilengkapi mesin 1.200 cc 3-silinder berteknologi e-Smart Hybrid. Mesin itu, didedikasikan sebagai pembangkit listrik dan dayanya akan menggerakkan motor listrik untuk kemudian menyalurkan tenaga ke roda depan.

Mesin ini diklaim memiliki struktur yang sederhana dengan ukuran kompak, namun tetap bertenaga dengan daya 106 Ps atau setara 104 tk dan torsi 170 Nm.

Mesin tersebut juga dirancang untuk kecepatan rendah dan menengah, sehingga cocok untuk pemakaian di dalam kota.

Raize di Jepang mendapat fitur keselamatan preventif yang dijuluki Smart Assist. Fitur ini telah menjadi perlengkapan standar pada semua model. Fungsi terkait dukungan peringatan tabrakan dan penghindaran tabrakan juga disematkan.

Baca juga: Dijual Rp 1,190 Miliar, Toyota Sebut Beli bZ4X Masih Inden Panjang

Kemudian, ada juga fitur pendeteksi jika kendaraan lewat belakang sampai adaptive cruise control.

Bicara soal harga, di Jepang Raize Hybrid ditawarkan mulai dari 2.163.000 yen atau setara dengan Rp 270 jutaan hingga 2.328.000 yen atau setara Rp 291 jutaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

SstMusuh Avanza Bakal Punya Hybrid Segini Harganya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul SstMusuh Avanza Bakal Punya Hybrid Segini Harganya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrikan otomotif yang merakit mobilnya di Indonesia mulai menatap era elektrifikasi. Termasuk pabrikan Jepang, kini Mitsubishi yang enggan diam dengan pergerakan masif para kompetitornya.

Meski terlihat adem ayem ketika pesaingnya mengeluarkan mobil hybrid dan full Electric Vehicle (EV), ternyata Mitsubishi diam-diam tengah menyiapkan mobil jagoannya yakni Xpander untuk masuk ke versi hybrid.

“Xpander Hybrid kemungkinan rilis di IIMS atau GIIAS tahun ini. Perubahannya minor tapi yang pasti bakal ada versi hybridnya,” kata sumber CNBC Indonesia itu, Rabu (11/1/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika jadi rilis, maka MPV ini bakal lebih dulu memasuki era elektrifikasi. Sementara pesaing yang sama di kelasnya, yakni Avanza belum juga ada tanda-tanda menuju hybrid. Kakaknya, Kijang Innova yang justru lebih dulu masuk ke elektrifikasi.

Namun, harga Innova Zenix Hybrid masih tergolong tinggi yakni mulai dari Rp 458-611 juta. Sementara itu Xpander Hybrid diprediksi bakal di bawahnya.

“Kemungkinan harga di bawah Rp 400 juta,” kata sumber tersebut.

Jika Mitsubishi jadi merilis Xpander Hybrid, ini menyusul langkah serupa yang dilakukan Suzuki dengan merilis All New Ertiga Hybrid. Di mana mobil MPV itu sudah lebih dulu masuk ke era elektrifikasi sejak pertengahan tahun lalu.

Sebelumnya, Bos Mitsubishi pun tidak mengelak dengan adanya potensi pembaruan di Xpander pada ajang GIIAS tahun ini.

“Pada 2023 ini kami telah mempersiapkan berbagai persembahan kami baik dari sisi produk, sales, dan juga after sales yang tentunya menguntungkan untuk masyarakat Indonesia,” kata President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Naoya Nakamura kepada CNBC Indonesia, Senin (9/1/23).

“Kami sangat mengapresiasi antusias yang tinggi dari masyarakat Indonesia di tahun 2022 lalu,” lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]

Mobil Listrik Mulai Digemari, Seperti Apa ya Tren di Lapangan

(dce)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pilihan MPV Murah di Bawah Rp 300 Juta di IIMS Hybrid 2022


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pilihan MPV Murah di Bawah Rp 300 Juta di IIMS Hybrid 2022 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Persaingan pasar multi purpose vehicle (LMPV) alias segmen mobil sejuta umat sampai saat ini masih cukup tinggi. Tak heran beberapa agen tunggal pemegang merek (ATPM) pun berlomba untuk memberikan penyegaran.

Pembaruan artinya membuat harga LMPV sejuta umat ini juga kian merangkak naik. Bila diperhatikan, tiap tahun pertumbuhannya cukup signifikan, tak heran bila harganya sudah ada yang tembus Rp 300 juta.

Namun tak perlu khawatir, karena masih ada beberapa merek yang memasarkan LMPV dengan banderol di bawah Rp 300 juta.

Mobil-mobil tersebut pun bisa ditemui dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, yang berlangsung hingga 10 April mendatang.

Baca juga: Pilihan Dashcam di IIMS 2022, Bisa Rekam Eksterior dan Interior Mobil

Lantas, apa saja LMPV tujuh penumpang yang masih dipasarkan dengan banderol di bawah Rp 300 juta?

Hasil penelusuran Kompas.com, Senin (4/3/2022), ada empat ATPM yang memasarkan produknya dengan rentang harga tersebut, bahkan diantaranya ada produk baru yang menawarkan fitur keselamatan berteknologi tinggi.

Baca juga: Jawaban Honda Soal SUV RS Concept

Berikut daftar LMPV di bawah Rp 300 juta yang ada di IIMS 2022:

Toyota

Avanza 1.3 E M/T Rp 233,1 juta
Avanza 1.3 E CVT Rp 247,8 juta
Avanza 1.5 G M/T Rp 255,1 juta
Avanza 1.5 G CVT Rp 269,8 juta
Avanza 1.5 G CVT TSS Rp 295,8 juta
Veloz MT Rp 286 juta




Xpander

Sport M/T Rp 287,3 juta
Exceed CVT Rp 275,9 juta

Suzuki

Ertiga GA MT Rp 224,1 juta
Ertiga GL MT Rp 244,5 juta
Ertiga GL AT Rp 255,1 juta
Ertiga GX MT Rp 258,8 juta
Ertiga GX AT Rp 269,8 juta
Ertiga Sport MT Rp 269,6 juta
Ertiga Sport AT Rp 280,5 juta





Wuling

Cortez S Rp 270,2 juta
Confero S Rp 220,3 juta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mobil Reli Hybrid Wajib Punya Suara Buatan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mobil Reli Hybrid Wajib Punya Suara Buatan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ajang balap reli sudah mulai melombakan mobil berteknologi hybrid. Uniknya, tahun ini diperkenalkan aturan baru yang mewajibkan mobil hybrid punya suara buatan.

Dikutip dari Carbuzz.com, Senin (20/3/2023), Federation Internationale de l’Automobile (FIA) telah memperkenalkan peraturan baru yang akan memaksa tim WRC tertentu untuk memasang suara peringatan ke mobil reli hybrid yang beroperasi dalam mode EV.

Baca juga: Depresiasi Harga Mobil Hybrid Bekas Mencapai 50 Persen

Toyota, Ford, dan Hyundai, akan diminta untuk menyesuaikan peralatan keselamatan ke dalam mobilnya masing-masing, termasuk GR Yaris, WRC Puma, dan i20 N.

Sesuai aturan baru, suara buatan tersebut harus mengeluarkan suara minimal 80 dB pada jarak sekitar 2 meter dari depan dan belakang kendaraan dan sekitar 1 meter dari tanah.

Aturan baru ini akan efektif diberlakukan pada 1 Mei 2023. Suara buatan ini harus aktif ketika mobil dalam mode EV. Ketika mobil sudah melaju lebih dari 30 kilometer per jam, suara buatan tersebut baru boleh dimatikan.

Baca juga: Produksi Mobil Hybrid Perlu Diprioritaskan di Awal Era Elektrifikasi

Mobil reli hybrid mulai diperlombakan dalam kategori Rally1 pada musim 2022. Dalam upaya untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, mobil tersebut menggunakan bahan bakar yang berkelanjutan.

Dilengkapi dengan motor listrik 100 kW, mobil reli ini sekarang wajib beroperasi dalam mode listrik saat berkendara di dalam area servis.

Peraturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan penonton dan anggota tim. Mode EV juga diperlukan saat rute reli memasuki zona HEV.

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan gangguan pada penduduk di kota dan desa yang harus dilalui mobil saat pebalap menuju ke tahapan yang berbeda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Penjelasan Toyota Indonesia Soal Rencana Produksi Yaris Cross Hybrid


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Penjelasan Toyota Indonesia Soal Rencana Produksi Yaris Cross Hybrid yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Indonesia dikabarkan tengah menyiapkan amunisi baru di segmen SUV ringkas kelas B. Model baru ini rencananya berstatus produksi lokal dan punya opsi teknologi hybrid.

CEO, Asia Region Deputy Chief Officer, Sales Financial Business Group, Toyota Motor Corporation Hao Quo Tien pernah mengatakan Toyota sedang menyiapkan produk hybrid terbaru di segmen B, khususnya untuk membantu Indonesia menuju era kendaraan elektrifikasi.

“Kami bekerja keras untuk membawa banyak model hybrid di pasar kendaraan B segmen, khususnya untuk menjadikan jalan bagi Indonesia menuju era elektrifikasi,” ujar Hao beberapa waktu lalu di Thailand.

Melanjutkan pernyataan itu, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono pun mulai angkat bicara kalau di masa mendatang TMMIN akan menambah model hibrida rakitan lokal.

Baca juga: TMMIN Jadi Pionir Eksportir Kijang Innova Zenix Hybrid Tahun Ini

“Tentu saja, itu sudah pasti kita akan menambah model hibrida untuk diproduksi di Indonesia. Sesuai dengan pernyataan Hao tahun lalu di Thailand,” ungkap Warih saat bertemu dengan KOMPAS.com di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pekan lalu.

Warih menjelaskan, tentunya dengan menambah produksi lokal model hybrid ini akan membantu Indonesia beralih ke era kendaraan elektrifikasi. Bahkan, bukan cuma pasar domestik melainkan melakukan ekspor ke sejumlah negara.

Lantas, ketika ditanya model hybrid baru apa yang akan dirakit lokal di pabrik TMMIN, Warih belum mau membocorkan. Dia hanya memastikan tahun ini bakal ada mobil hibrida terbaru untuk pasar Indonesia.

“Kita tunggu saja, ini sangat menarik untuk ditunggu. Kami selalu berkomitmen memberikan yang terbaik untuk konsumen,” tutur Warih.

Berdasarkan rumors, mobil hybrid yang akan diproduksi TMMIN itu adalah Toyota Yaris Cross yang menggunakan platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Model itu tersedia dalam dua pilihan mesin, yakni bensin 1.5L dan hybrid 1.5L.

Baca juga: TMMIN Setop Produksi Vios, Prioritaskan Avanza dan Veloz

Tentunya Yaris Cross itu berada di segmen B yang mana sesuai dengan pernyataannya Hao kalau Toyota khususnya di Indonesia akan bermain di kelas hybrid yang punya pasar cukup besar.

Ketika dikonfirmasi, Warih hanya menebar senyum sambil mengangukkan kepalanya. Jelas itu sudah menjadi tanda bahwa model hybrid baru yang akan dirakit di Indonesia adalah Toyota Yaris Cross.

Spesifikasi

Mengacu pada data yang dirilis, Yaris Cross ini suda dijual di Jepang pada September 2020, Australia di November 2020, dan Eropa pada medio 2021. Tahun ini mulai masuk pasar Filipina, Thailand, dan Indonesia.

Menyoal detail dapur pacu, mobil ini menggunakan mesin bensin M15A-FKS, dengan konfigurasi 3-silinder Dynamic Force yang diklaim bertenaga 118 dk serta torsi maksimum 145 Nm.

Adapun opsi hybrid, dibekali teknologi Toyota Hybrid System II, berupa mesin M15A-FXE dengan output kombinasi 91 dk serta torsi 120 Nm. Mesinnya dikombinasikan motor elektrik dengan baterai lithium-ion 4,3 Ah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mobil Hybrid atau Listrik yang Bakal Lebih Laris di Indonesia Ini Kata Toyota


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mobil Hybrid atau Listrik yang Bakal Lebih Laris di Indonesia Ini Kata Toyota yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Kini pilihan masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin beragam, mulai dari plug-in hybrid, hybrid, BEV atau listrik, hingga hidrogen. Tentu semua kendaraan elektrifikasi ini dihadirkan untuk mengurai emisi gas buang dan memuluskan rencana pemerintah untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Tapi kira-kira mana yang paling laris ya, kendaraan hybrid atau kendaraan listrik? Toyota memberikan pandangannya nih detikers.

Seperti yang disampaikan Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, pada sela-sela acara Test Drive Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid di Semarang, Jawa Tengah. Disebutnya, dua jenis kendaraan tersebut akan yang punya peran besar dalam menuju era elektrifikasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dua mazhab: hybrid dan BEV. Ini yang akan men-drive pasar ke depannya itu yang akan membesarkan elektrifikasi siapa. Ya, pasti customer ya, pasti customer yang akan membuktikan,” ucap Anton.

“Jadi kenapa Toyota, kita mengambil sebutan Multi pathway. Jadi kita tidak bosen mengarahkan, karena multi pathway itu artinya apa? Customer butuhnya apa, apakah hybrid, apakah plug in hybrid, apakah BEV, ya kita akan kembalikan pada kustomer (akan memberikan pilihan tersebut),” Anton menambahkan.

Anton kembali mengatakan, Multi Pathway bisa menjadi solusi tepat untuk masyarakat, karena masyarakat bisa memiliki pilihan yang banyak.

Ilustrasi Vice President PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmy Suwandy, Suraniwati Tjandrasa Finance Director PT Toyota-Astra Motor dan Takeshi Yamakawa Finance Director PT Toyota-Astra Motor saat peluncuran Toyota bZ4X di Jakarta, Kamis (10/11/2022). Foto: Agung Pambudhy

“Kalau masyarakat Indonesia butuhnya BEV atau hybrid, ya kita menyediakan. Dan saya masih yakin bahwa tidak ada satu solusi yang bisa menyelesaikan segala-galanya,” Anton sampaikan.

“Karena segmen pasar di Indonesia ini anggaplah satu juta ya. BEV yang sekarang harganya berapa? Dan pasarnya yang gemuk harganya berapa ya kan. Jadi bagaimana memenuhi pasar-pasar yang gemuk ini dengan produk elektrifikasi, ya saya rasa kombinasi paling baik dan paling cepat,” Anton menambahkan.

Lalu kendaraan listrik atau hybrid apa yang akan dipilih masyarakat Indonesia?

“Ya nanti kita lihat. Karena begini, sekali lagi Indonesia itu luas. Infrastruktur di kota-kota besar Jakarta sudah ada, Bali sudah ada. Mungkin kesempatan BEV untuk berkembang di sana,” ucap Anton.

Tapi kita yakin kombinasi BEV dan hybrid baik di Jakarta ataupun di daerah saya rasa itu yang cocok. Kita belum bisa jawab, karena masih bergulir waktunya. Mungkin setelah 1-2 tahun, kita akan bisa lihat di jalanan yang banyak yang mana (listrik atau hybrid). Pada saat itu baru kita bisa lihat, kita pun tidak berani berandai-andai,” tutup Anton.

(lth/din)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Jawab Tantangan Jokowi Toyota Ekspor Perdana Kijang Innova Zenix Hybrid


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Jawab Tantangan Jokowi Toyota Ekspor Perdana Kijang Innova Zenix Hybrid yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Toyota Indonesia melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Ekspor ini menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional melalui aktivitas ekspor produk berteknologi tinggi ke level berikutnya.

Liputan6.com, Jakarta Toyota Indonesia melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Ekspor ini menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional melalui aktivitas ekspor produk berteknologi tinggi ke level berikutnya.

Langkah tersebut merupakan upaya untuk terus memberikan kontribusi pada pengembangan industri otomotif nasional yang telah memasuki era elektrifikasi, dan menyumbang pada neraca dagang yang positif.

“Ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, kemitraan yang kuat dari seluruh rantai pasok kami termasuk industri kecil dan menengah (IKM), dan dukungan masyarakat,” ujar Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, Selasa (21/2/2023).

“Semoga kami dapat berkontribusi lebih besar lagi agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global,” lanjut dia.

Pada tahun 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe HEV dan 70 persen tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.

“Ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Kijang Innova Zenix Hybrid ini, merupakan bagian dari upaya Toyota Indonesia untuk turut serta dalam mencapai target pemerintah yaitu dekarbonisasi. Ekspor mobil utuh ini juga tentunya termasuk baterai elektrifikasi yang dirakit lokal di pabrik kami di Karawang,” jelas Warih.

Teka-teki kehadiran mobil listrik Esemka di IIMS 2023 akhirnya terjawab. Di media sosial, beredar foto mobil listrik Bima EV milik Esemka yang sudah terpajang di booth IIMS 2023.

Tekan Emisi Karbon

Toyota Indonesia melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Ekspor ini menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional melalui aktivitas ekspor produk berteknologi tinggi ke level berikutnya.

Menurut dia, Toyota Indonesia telah memperkenalkan beragam model kendaraan yang dapat mengurangi emisi karbon melalui strategi multipathway, baik kendaraan konvensional hemat bahan-bakar, kendaraan dengan bahan bakar bio (bio-fuel), serta kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, PHEV, dan BEV, selain memproduksi lokal Kijang Innova Zenix Hybrid.

“Kami akan terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri, khususnya hybrid,” tambah Warih.

Ekspor perdana Kijang Innova Zenix disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan CEO of Asia Region and President of Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien, serta jajaran manajemen Toyota Indonesia dan perwakilan perusahaan pemasok Toyota Indonesia yang termasuk di dalamnya Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada pabrikan otomotif yang mampu meningkatkan jumlah ekspor pada 2022 dibanding 2021, dari 300 ribuan menjadi 600 ribuan.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada industri otomotif yang sudah meningkatkan ekspor 100 persen. Tapi kita masih kalah dengan Thailand, dan saya mendorong lagi agar ekspornya makin tinggi,” tegasnya.

Selain itu, orang nomor 1 di negeri ini juga meminta pabrikan untuk menggeser industrinya ke arah tren yang semua negara juga melakukannya, yaitu elektrifikasi dari kendaraan internal combustion engine atau mesin konvensional.

“Pemerintah sekarang ini juga terus mendorong dari hulu sampai hilir untuk ekosistem kendaraan listrik. Didorong masuk ke supply chain global, dari baterai EV, lithium baterai, dan kita dorong ini semua selesai,” pungkas Jokowi.

CEO Baru Toyota, Kaji Sato Tegaskan untuk Percepat Pengembangan Kendaraan Listrik

All New Toyota Kijang Innova Zenix (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Sebelumnya, seiring perkembangan teknologi, kendaraan listrik semakin dikembangakan dalam mobilitas dunia. Kali ini, CEO baru Toyota, Koji Sato baru saja mengumumkan perombakan besar pada tim eksekutif pembuat mobil dalam rangka mempercepat pengembangan kendaraan listrik.

Koji berencana meluncurkan platform khusus EV (electric vehicle/kendaraan listrik) pada tahun 2026 mendatang. Untuk saat ini, Sato tidak memberikan detail spesifik tentang platform EV baru tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa rincian lebih lanjut tentang rencananya akan dijelaskan setelah peresmiannya menjadi presiden Toyota Motor Corporation pada 1 April 2023.

Selain Platform EV, Koji juga sedang mengembangkan proyek untuk membuat Lexus menjadi full elektrik. Dikutip dari motor1.com, terkait strategi elektrifikasi Toyota, Sato berkata, “Lexus akan memiliki peran utama untuk itu.”

Dilansir Automotive News, untuk mewujudkan hal tersebut, CEO baru Toyota ini menjelaskan bahwa reformasi bisnis mereka dapat dimulai dengan membangun battery electric vehicle (BEV) generasi mendatang.

“Untuk menghadirkan BEV yang menarik bagi banyak pelanggan, kami harus merampingkan struktur mobil kami. Selanjutnya, dengan pola pikir yang mengutamakan BEV, kami harus mengubah metode berbisnis kami secara drastis,” ungkap Sato.

Dalam hal ini, seri RZ 2023 merupakan jenis mobil listrik lexus pertama yang dapat menjadi permulaan dari proyek elektrifikasi mereka. Harga Lexus RZ 450e sendiri berada pada kisaran 65.000 US Dollar sampai 72.000 US Dollar atau setara dengan Rp985 juta sampai Rp1 miliar.

All New Toyota Agya 2023 Resmi Diperkenalkan, Simak Perbedaan dengan Pendahulunya

All New Toyota Agya 2023 GR Sport Resmi Diperkenalkan

PT Toyota Astra Motor resmi memperkenalkan Agya generasi terbaru, kemarin (13/2). All New Agya 2023 ini diklaim mengalami peningkatan dari berbagai aspek.

Henry Tanoto selaku Vice President PT Toyota Astra Motor menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi dan tren, kebutuhan masyarakat dalam mobilitas juga berkembang.

“Kami lakukan beberapa perubahan mendasar yang membuat mobil ini lebih maju dan modern,” ucap Vice President PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto pada saat media briefing.

Oleh karena itu, citycar milik Toyota ini dirombak secara keseluruhan dan mengalami beberapa perubahan.

“Pertama platform baru yang menghasilkan desain lebih atraktif, kedua performa baru mulai dari mesin, transmisi, hingga suspensi,” lanjut Henry.

Toshihiro Nakaho selaku Executive Chief Engineer Toyota menjelaskan beberapa perbedaan Agya gen-2 dengan Agya gen sebelumnya.

Menggunakan mesin baru berkode WA-VE dengan kapasitas 1.200cc, Toyota Agya tipe G dapat menghasilkan torsi maksimal sekitar 113 Nm pada 4.500 rpm dengan tenaga 74 hp. Sementara itu, Agya generasi satu menghasilkan torsi puncak sekitar 107 Nm pada 4.200 rpm dengan tenaga 64 hp.

Klaim akselerasi 40-60 km/jam dapat dicapai dengan waktu 6,7 detik. Angka ini setengah detik lebih cepat dibanding Agya lama dengan waktu 7,3 detik.

Bagian suspensi juga tidak dilupakan. Menurut data dari Toyota, kualitas suspensi 15 persen lebih baik dari pendahulunya. 

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ini Beda Mobil Hybrid dan Plugin Hybrid Serupa tapi Tak Sama


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ini Beda Mobil Hybrid dan Plugin Hybrid Serupa tapi Tak Sama yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Kendaraan ramah lingkungan saat ini ditawarkan dengan berbagai teknologi. Selain mobil listrik murni, kini ada juga mobil hybrid yang dipercaya sebagai jembatan menuju era elektrifikasi sepenuhnya.

Mobil hybrid terdiri dari ada dua jenis, ada mobil hybrid konvensional dan plug-in hybrid. Namun, banyak yang belum memahami apa perbedaan dari kedua teknologi mobil hybrid tersebut.

Baik mobil hybrid maupun plug-in hybrid sama-sama ditenagai dua jenis penggerak, yakni mesin bakar dan motor listrik. Namun, mobil plug-in hybrid hampir mendekati mobil listrik murni. Apa bedanya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perbedaan Mobil Hybrid dan Plug-in Hybrid

Dikutip dari situs Auto2000, mobil hybrid mendapat sumber tenaga dari proses pengolahan sisa putaran bahan bakar mobil ditambah dengan energi dari motor listrik. Mobil ini diklaim mampu mengurangi polusi udara dan konsumsi bahan bakar lebih efisien.

Adapun cara kerja mobil hybrid yaitu pada proses awal mempercepat laju kendaraan, mobil akan digerakkan oleh teknologi motor listrik yang dayanya diambil dari baterai hingga nantinya beralih menggunakan mesin bensin.

Jika tenaga mobil dibutuhkan, daya akselerasi akan dibantu oleh mesin bensin dan motor listrik di waktu bersamaan. Lalu ketika proses pengereman, energi kinetik yang dihasilkan akan diubah menjadi energi yang disimpan dalam baterai. Saat berhenti, energi yang digunakan pada mobil berpindah menggunakan motor listrik sehingga energi yang diterima untuk menyalakan seluruh bagian elektronik pada mobil hanya menggunakan daya listrik.

Toyota Innova Zenix Hybrid vs Wuling Almaz Hybrid. Foto: Kolase detik.com

Beralih ke plug-in hybrid. Bisa dibilang, teknologi ini lebih canggih dan merupakan hasil pengembangan dari teknologi hybrid. Mobil jenis ini mampu menyalurkan energi yang dihasilkan motor listrik tanpa harus menunggu proses pengolahan sisa putaran bahan bakar. Kapasitas baterai yang ada pada mobil plug-in hybrid biasanya lebih besar. Baterai mobil plug-in hybrid juga biasanya bisa dicas dengan colokan seperti mobil listrik murni.

Plug-in hybrid dibagi menjadi dua jenis, yaitu PHEV (plug-in hybrid electric vehicle) dan extended range electric vehicle (EREV). PHEV mengombinasikan motor listrik dan mesin bakar sebagai sumber tenaga sehingga pengendara bisa memilih sumber tenaga yang ingin digunakan saat berkendara. Sementara EREV mengandalkan motor listrik sebagai sumber tenaga utama mobil, dan mesin bakarnya bertugas sebagai generator yang menghasilkan tenaga listrik.

Demikian perbedaan mobil hybrid dengan plug-in hybrid. Meski banyak kesamaan, namun sejatinya keduanya berbeda.

Simak Video “Lagi Tren, Ini Daftar Harga Mobil Hybrid di Indonesia”
[Gambas:Video 20detik]
(rgr/din)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.