Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran. (

Liputan6.com, Jakarta – Ramadhan atau bulan puasa, sebuah bulan yang suci bagi umat muslim, telah mendekati akhirnya. Jika Ramadhan berakhir, tandanya umat muslim akan merayakan hari kemenangan alias Lebaran Idul Fitri 2023.

Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menginformasikan akan merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April 2023.

Kendati demikian, warganet masih bingung kapan waktu pasti Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung. Kebanyakan mereka bertanya, Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung Jumat atau Sabtu?

Hal ini pun ramai ditanyakan oleh pengguna Twitter di linimasa. Pengguna dengan akun @rea*** bertanya, “Kapan Lebaran 🙁,” tanda titik dua dan buka kurung memperlihatkan kegalauan dirinya tentang kapan sebenarnya hari Lebaran Idul Fitri 2023.

Lalu, pengguna Twitter dengan akun @jij*** juga ikut mempertanyakan hal yang sama, “Woi lebaran kapan sih?

Pengguna lain dengan akun @equ*** mengatakan, “Harus diyakini dulu mau lebaran ikut yang mana dan kapan?

Karena binung dan kesal, pengguna dengan akun @cut*** ikut bertanya perihal waktu pasti Lebaran, “Lebaran jadinya kapan?

Pemilik akun Twitter @haz*** mempertanyakan juga di Twitter, “Jadi yang bener lebaran kapan si, Jumat apa Sabtu?

Warganet lain mempertanyakan hal serupa. Ia bahkan menyebut ibundanya sampai kebingungan mau masak untuk Lebaran. “Ini Lebaran jadi kapan? Nyokap gue kebingungan mau masak buat Lebaran,” kicaunya.

Pemerintah dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri 2023. Meski dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah dan Muhammadiyah selalu satu suara dalam menetapkan Idulfitri.

Pemerintah Gelar Sidang Isbat, Kemungkinan Lebaran Berbeda dengan Muhammadiyah

Ilustrasi ucapan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. (dok. pexels/RODNAE Productions)

Sederet pertanyaan serupa juga dikicaukan oleh banyak warganet lainnya, yang mempertanyakan kapan waktu pasti momen Lebaran Idul Fitri 2023.

Menjawab hal ini, beberapa warganet mengatakan, keputusan kapan Lebaran tergantung dari pilihan masyarakat.

Ikut pemerintah karena bukan Muhammadiyah, kalau yang dari dulu emang NU ikut pemerintah, kenapa pada bingung kapan Lebaran sih?” kata pengguna dengan akun @sir***.

Terlepas dari hal tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.go.id, Kamis (20/4/2023), pemerintah akan terlebih dahulu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1444H/ 2023M.

“Sidang isbat akan digelar pada 20 April 2023 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta,” demikian bunyi keterangan dari Kementerian Agama.

Masih menurut sumber yang sama, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Sidang isbat juga diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta-duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Menag Minta Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan

Ilustrasi Makan Bersama Credit: freepik.com

Dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1444H, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum memutuskan awal Syawal 1444H.

Terlepas dari kemungkinan berbedanya waktu Lebaran Idul Fitri 2023 dari Muhammadiyah dan pemerintah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam agar tetap menjaga tali silaturahmi.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/ 2023 M,” ujar Menag.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Jelaskan Alasan Perbedaan Penentuan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin memberikan penjelasan saat wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Thomas Djamaluddin yang juga merupakan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, menyebutkan, penetapan awal Ramadhan sebelumnya telah ditetapkan seragam, yakni mulai 23 Maret 2023.

Namun, menurutnya akhir Ramadhan atau Idul Fitri bisa terjadi perbedaan, meski masih menunggu sidang isbat pada 29 Ramadhan atau 20 April 2023.

Mengutip blog Thomas, ia menyebut perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, tetapi karena perbedaan kriteria dalam menentukan.

Ia pun menjelaskan, pada Kamis (20/4/2023) terjadi Gerhana Matahari di Indonesia. Menurut Thomas, fenomena Gerhana Matahari dapat dianggap sebagai ijtimak atau konjungsi yang teramati.

“Gerhana Matahari sebagai kondisi Itjimak memang menunjukkan akhir siklus bulan mengitari Bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru Hijriyah,” kata Thomas dalam blognya.

Ada Beda Kriteria Muhammadiyah dan Pemerintah Dalam Tentukan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia pun mengatakan, secara hukum fikih, dasar penetapan bulan baru Hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib.

Menurutnya, posisi Bulan pada saat maghrib 20 April 2023 yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda.

Adapun menurut kriteria wujudul hilal (bulan lebih lambat terbenam dari matahari), pada saat maghrib, bulan telah di atas ufuk. Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri akan berlangsung pada 21 April 2023.

Sementara, kriteria MABIMS mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria, imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal pada waktu tersebut.

Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan pemerintah ditetapkan pada Sabtu 22 April 2023.

Thomas pun menyarankan menunggu hasil sidang isbat Kemenag untuk kepastian waktu Lebaran Idul Fitri 2023.

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Soal Idul Fitri 2023 Habib Rizieq Kalau Hari Raya Jumat Shalat Idnya Sabtu Ikut Pemerintah


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Soal Idul Fitri 2023 Habib Rizieq Kalau Hari Raya Jumat Shalat Idnya Sabtu Ikut Pemerintah yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

VIVA Bandung – Habib Rizieq Shihab sebagai Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) baru-baru ini menyarankan pada jemaahnya agar tidak gaduh dengan terjadinya perbedaan hari raya Idul Fitri 1444 H. Ia mengajak masyarakat belajar menikmati perbedaan.

Seperti diketahui, ormas Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan mengakhiri puasa Ramadhan pada Kamis, 20 April 2023.

Sementara itu, pemerintah akan menentukan 1 Syawal 1444 H menunggu hasil sidang isbath pada Kamis petang ini. 

“Belajarlah lapangkan dada kita, saudara. Belajarlah kita untuk bisa menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita, selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan jangan merasa benar sendiri,” kata Habib Rizieq dikutip dari Youtube IBTV, Kamis (20/4/2023).

Habib Rizieq menjelaskan, ada perbedaan metode dalam penetapan bulan dalam Islam, yakni metode hisab dan rukyah. Bahkan, kata dia, perbedaan juga berpotensi terjadi pada metode hisab itu sendiri. Sebab, potensi perbedaan secara hisab bisa terjadi dari kriteria derajat ketinggian bulan yang disepakati. 

“Kalau orang pakai hisab terus dia punya kriteria yang sudah kelihatan di atas 0 derajat dia (masuk) tanggal baru, kalau kriterianya seperti itu Jumat lebarannya. Tapi ada yang ngitung hisab ini kiranya masih dibawah 2 derajat, jadi bagi mereka di bawah 2 derajat itu belum tanggal baru, karena dalam ilmu imkanu rukyah yang di bawah 2 derajat enggak mungkin bulan kelihatan, sehingga dengan ilmu hisab juga mereka bisa membulatkan bulan Ramadhan menjadi 30 (hari), artinya berdasarkan hisab pun mereka bisa menetapkan Ramadhan hari Sabtu. Apalagi yang punya prinsip 8 derajat kalau dia menetapkan kriterianya harus 8 derajat maka lebarannya Sabtu,” kata Habib Rizieq.

“Jadi itu sama-sama hisab beda saudara. Jadi jangan kaget jadi enggak semua hisab itu lebarannya Jumat ada yang hisab lebarannya tetap Sabtu. Kenapa? karena berbeda di kriteria,” sambungnya.

Apalagi, pemerintah saat ini menerapkan kriteria dengan parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6.4 derajat. Dengan demikian, kata Habib Rizieq, sekali pun ada saksi yang melihat bulan tapi kesaksiannya belum tentu diterima pemerintah, karena bisa jadi belum sesuai syarat atau kriteria yang disepakati. 


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Prediksi Idul Fitri di Arab Saudi pada Sabtu 22 April 2023 Ternyata Ada Pengaruh Gerhana Matahari


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Prediksi Idul Fitri di Arab Saudi pada Sabtu 22 April 2023 Ternyata Ada Pengaruh Gerhana Matahari yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

BANGKAPOS.COM – Arab Saudi diperkirakan akan menetapkan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Dikutip dari alarabiya.net, Idul Fitri dapat dimulai pada hari Sabtu karena bulan Syawal diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang pada Jumat malam dan bukan Kamis, menurut para astronom di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Demikian juga dilansir Aljazeera, menurut Kantor HM Nautical Almanac Inggris , kelahiran Bulan baru akan terlihat pada pukul 04:13 GMT pada hari Kamis, 20 April, tetapi hanya akan terlihat dalam kondisi tertentu di seluruh Amerika Utara.

Namun, mayoritas dunia seharusnya dapat dengan mudah melihat Bulan baru dengan mata telanjang pada malam berikutnya, Jumat, 21 April, yang berarti hari pertama Idul Fitri adalah Sabtu, 22 April.

Hanya segelintir negara di belahan bumi selatan, termasuk sebagian Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru, yang mungkin tidak melihat bulan pada Jumat malam kecuali kondisinya ideal atau jika mereka menggunakan bantuan optik. Untuk negara-negara tersebut, Idul Fitri akan dimulai pada Minggu, 23 April.

Secara teknis, bulan akan muncul di langit pada Kamis malam, tetapi tidak akan disinari oleh sinar matahari dan akan sulit dilihat tanpa peralatan khusus, kata Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society.

Bulan akan “sangat mudah dilihat dengan mata telanjang jika langit cerah,” pada Jumat malam, tambah Abu Zahra, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA).

Namun, para pejabat masih bisa menyatakan hari Jumat sebagai awal Idul Fitri jika penampakan bulan pada hari Kamis diterima oleh saksi mata.

Mahkamah Agung Arab Saudi sebelumnya telah meminta orang-orang di Kerajaan untuk mencoba melihat bulan yang menandakan akhir Ramadhan pada Kamis malam.

Pusat Astronomi Internasional Abu Dhabi memposting Tweet yang menyatakan bahwa bulan tidak akan terlihat dari mana pun di dunia Islam pada hari Kamis, selain dari bagian Afrika Barat jika teleskop digunakan dan cuacanya tepat.

Meskipun kondisi astronomi menunjukkan bahwa bulan tidak dapat terlihat pada Kamis malam, ada kemungkinan pejabat masih menerima kesaksian saksi mata dan oleh karena itu Idul Fitri masih dapat dimulai pada hari Jumat, tambah pusat tersebut.

Disebutkan bahwa ada beberapa kejadian di masa lalu ketika Idul Fitri dimulai pada hari tertentu di mana secara ilmiah tidak mungkin untuk melihat bulan Syawal.

Anomali astronomi juga akan terjadi bersamaan dengan bulan Syawal, saat ia melintas di antara matahari dan bumi untuk menciptakan ‘gerhana hibrida’ langka yang akan terlihat dari belahan bumi selatan termasuk Australia dan Indonesia pada Kamis. (*)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Menanti Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri Besok Jumat atau Sabtu


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Menanti Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri Besok Jumat atau Sabtu yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan seusai sidang Isbat penentuan awal bulan Ramadhan di Kantor Kemenag Jakarta, Jumat (1/4/2022). Pemerintah menetapkan awal bulan Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Minggu (3/4/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia tengah menunggu kepastian Kementerian Agama mengenai hasil Sidang Isbat yang akan diselenggarakan sore ini. Hasil Sidang Isbat ini akan menjadi penentu Lebaran akan dilaksanakan pada Jumat, 21 April 2023 atau Sabru 22 April 2023.

Sidang Isbat tersebut diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Kementerian Agama, kata Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi.

Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 123 titik lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal.

Perhitungan Muhammadiyah

Sebelumnya, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada 21 April 2023. Artinya, warga Muhammadiyah menjalankan ibadah puasa Ramadhan hanya 29 hari. Pada Jumat pekan ini mereka akan melaksanakan sholat ied.

Perhitungan NU

Sementara NU, berdasarkan data markaz Jakarta, ketinggian hilal pada 29 Ramadhan 1444 H berada pada 1 derajat 55 menit 43 detik dan elongasi 3 derajat 18 menit 23 detik. Adapun waktu hilal di atas ufuk berlangsung selama 9 menit 29 detik. Sementara ijtimak terjadi pada Kamis Legi, 20 April 2023 pada pukul 11.16.38 WIB.

Letak matahari terbenam pada 11 derajat 30 menit 16 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada 13 derajat 02 menit 49 detik utara titik barat. Kedudukan hilal sendiri berada pada 1 derajat 32 menit 32 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara. 

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi ketinggian hilal masih berada di bawah standar minimal imkan rukyah (visibilitas) yakni 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Dengan demikian, kemungkinan kecil hilal dapat dirukyat. Apabila hilal tidak terlihat atau teramati oleh para perukyat, maka bulan Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari. Kemungkinan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H atau lebaran tahun ini bertepatan dengan Sabtu, 22 April 2023

Pesan Mahfud MD

Menko Polhukam Mahfud MD mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Rapat tersebut membahas soal transaksi mencurigakan Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menko Polhukam Mahfud MD menitipkan pesan kepada masyarakat untuk tidak perlu meributkan mengenai kapan waktu lebaran.

Dijelaskan Mahfud MD, NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Hanya saja perbedaannya dalam melihat derajat ketinggian hilal.

“Jadi cara memahami secara sederhana begini. NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya tanggal 1 Syawal, hanya beda pilihan ukuran ufuk. Sama juga, misalnya, ummat Islam sama-sama melaksanakan salat dzuhur saat matahari lengser ke arah barat sekitar jam 12.00. Tetapi yang satu salat jam 12.00, yang satu salat jam 13.00. Sama benarnya, tak perlu ribut,” ujarnya seperti dikutip dari akun instagramnya, Selasa (18/4/2023).

Perlu diketahui, Rukyat adalah melihat dengan mata/teropong seperti praktik zaman Nabi. Hisab adalah melihat dengan hitungan ilmu astronomi.

Mahfud MD menegaskan, Rukyat tentu didahului dengan hisab juga untuk kemudian dicek secara fisik.

Pesan ke Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Mahfud MD

Pesan ke Pemerintah DaerahUntuk itu, dia meminta kepada Pemerintah Daerah atau Pemda mengizinkan fasilitas publik seperti lapangan, untuk dijadikan tempat salat Idul Fitri jika ada ormas atau kelompok masyarakat yang ingin menggunakannya.

“Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hari raya,” tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Lebaran adalah nama lain dari Hari Raya umat Islam.

  • Sidang penetapan dalil syar’i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.

  • Lebaran 2023

  • Idul Fitri 1444 Hijriah

  • hilal

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bukan Jumat atau Sabtu Jemaah Aolia Gunungkidul Lebaran Idul Fitri Hari Ini Kamis 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bukan Jumat atau Sabtu Jemaah Aolia Gunungkidul Lebaran Idul Fitri Hari Ini Kamis 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ratusan jemaah menggelar sholat Idul Fitri di Kompleks Masjid Aolia di Padukuhan Panggang 3, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. (Liputan6.com/ Hendro Ary Wibowo)

Liputan6.com, Gunungkidul – Ratusan jemaah Aolia menggelar sholat Idul Fitri di Kompleks Masjid Aolia di Padukuhan Panggang 3, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, hari ini Kamis (20/4/2023).

Sholat Id sendiri dimulai sekitar pukul 06.30 WIB. Antusiasme masyarakat terlihat cukup tinggi karena jemaah meluber hingga keluar halaman masjid. 

Pengasuh Jamaah Masjid Aolia Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo mengatakan, berdasarkan perhitungan kalender mereka, Lebaran Idul Fitri jatuh lebih cepat dibanding dengan kalender pemerintah. Di mana berdasarkan perhitungan mereka maka hari Raya Idul Fitri jatuh pada Kamis (20/4/2023).

Kyai yang banyak disebut Mbah Benu ini menuturkan, setidaknya ada ribuan jemaah Aolia di seluruh Indonesia yang berlebaran hari ini. Untuk di Gunungkidul sendiri terbagi di 18 kapanewon atau di masjid-masjid Aolia.

Dalam ceramahnya, dia mengingatkan jemaah tentang pentingnya ‘amar maruf nahi mungkar’. Di mana saling tolong menolong harus dikedepankan di era sekarang ini. Tidak perlu saling membenci.

Nek ono uwong Islam ora aruh-aruh jotakan luwih karo wong Islam liyane seko 3 dino kui harap hukume (kalau ada umat Islam tidak tegur sapa lebih dari tiga hari dengan sesama muslim itu haram hukumnya,” tuturnya.

Ibnu menambahkan, tidak ada salahnya melaksanakan Hari Raya lebih awal karena ini adalah keyakinan yang dianut masing masing jemaah. Akan tetapi, yang paling ditekankan dalam perayaan hari raya ini adalah selalu menjaga persatuan dan kesatuan warga Negara Indonesia.

Warga Antusias

Musa Billah, seorang jemaah Aolia mengaku sangat antusias mengikuti perayaan Hari Raya Idul Fitri pada hari ini. Ia bersama keluarganya hadir lebih cepat untuk mendapatkan tempat saat melaksanakan sholat ied.

“Saya bersama keluarga datang lebih cepat,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa ia diperintahkan oleh Pengasuh Aolia untuk memulai puasa pada (20/3/2023) lalu. Dan pada Rabu kemarin, seusai buka puasa dan shalat magrib diumumkan bahwa pada hari ini Kamis, sudah masuk 1 syawal atau Hari Raya Idul Fitri.

Musa menyebut bahwa pengumuman yang disampaikan langsung oleh Mbah Banu langsung dilaksanakan seluruh jemaah yang berada di seluruh Nusantara. Terlebih, khususnya untuk jemaah Aolia yang ada di Gunungkidul sendiri.

“Jadi kami mendapatkan informasi kemarin setelah buka puasa dan kami langsung melaksanakan takbir di aula masjid Aolia,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Peringatan Dini Besok Sabtu 18 Februari 2023 30 Wilayah Potensi Hujan Lebat Petir Angin Kencang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Peringatan Dini Besok Sabtu 18 Februari 2023 30 Wilayah Potensi Hujan Lebat Petir Angin Kencang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM Simak prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), besok, Sabtu (18/2/2023).

Mengutip Instagram @infobmkg, Sumatera secara umum cerah berawan, tapi Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Riau berpotensi hujan sedang.

Lampung, Bengkulu, Sumatera Utara, Aceh berpotensi hujan lebat.

Jawa secara umum hujan ringan, namun Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah berpotensi hujan lebat.

Bali, NTB, NTT secara umum cerah berawan, namun Nusa Tenggara Timur berpotensi hujan sedang, Nusa Tenggara Barat, Bali berpotensi hujan lebat.

Kalimantan secara umum hujan ringan, namun Kalimantan Selatan berpotensi hujan sedang,

Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara berpotensi hujan lebat.

Sulawesi secara umum hujan ringan, namun Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo berpotensi hujan sedang, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah berpotensi hujan lebat.

Baca juga: Info Cuaca BMKG Besok, 18 Februari 2023 di Indonesia: Semarang Berawan Tebal Pagi Hari

Maluku dan Papua  secara umum hujan ringan, namun Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara berpotensi hujan lebat.

Dikutip dari web.meteo.bmkg.go.id, berikut daerah-daerah yang perlu waspada potensi cuaca ekstrem, Sabtu (18/2/2023):

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Aceh

Sumatera Utara

Riau

Bengkulu

Jambi

Sumatera Selatan

Kep. Bangka Belitung

Lampung

Banten

Jawa Barat

DKI Jakarta

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Jawa Timur

Bali

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Tengah

Kalimantan Utara

Kalimantan Timur

Kalimantan Selatan

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Sulawesi Selatan

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara

Maluku

Papua Barat

Papua

Baca juga: Info Cuaca BMKG Besok, 18 Februari 2023 di Indonesia: Semarang Berawan Tebal Pagi Hari

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

Yogyakarta

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Simak berita Prakiraan Cuaca lainnya

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.