Usai Lihat Gerhana Matahari Warga NTT Ini Pusing dan Penglihatannya Kabur


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Usai Lihat Gerhana Matahari Warga NTT Ini Pusing dan Penglihatannya Kabur yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka

TRIBUNFLORES.COM, BETUN – Seorang warga asal Desa Motaulun Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka, Sandro setelah melihat gerhana matahari, ia merasakan sakit kepala atau pusing dan penglihatannya kabur.

Awalnya, ia penasaran dengan fenomena gerhana ini sehingga ia melihat dengan mata telanjang . Beberapa menit saya langsung pusing dan penglihatan kabur.

“Saat ini rasa pusing dan penglihatannya sudah kembali normal,” kata Sandro Mantan Ajudan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak tersebut saat dihubungi Pos Kupang, Kamis 20 April 2023 sekitar pukul 12.15 WITA.

Sementara warga Desa Suai Kecamatan Malaka Tengah, Aldy Seran mengatakan, saya mengira akan turun hujan karena cuacanya mendung. Sehingga pakaiannya yang sudah dijemur di luar ruangan rumah akhirnya ia masukan kembali.

Baca juga: Warga Sikka Bunyikan Drum Bekas hingga Cubit Telinga Hewan saat Gerhana Matahari Hibrid

“Menunggu sekitar 30 menit tidak turun hujan ia lalu menatap ke langit dan awannya secara keseluruhan gelap. Tidak kelihatan langit membiru dan ia menduga bahwa ini terjadi gerhana matahari,” jelasnya kepada Pos Kupang.

Dikatakannya, saat ia menduga bahwa ini terjadi fenomena gerhana matahari ia kemudian memanggil beberapa orang untuk menatap ke langit dengan mata telanjang.

“Saat kami sama-sama menatap ke langit dengan mata telanjang, masing-masing dari mereka pusing dan penglihatannya pun kabur,” paparnya.

Tidak hanya pusing dan penglihatannya kabur, lanjut dia, akan tetapi temannya yang bernama Vilanty muntah-muntah.

“Saya muntah-muntah karena sakit kepala atau pusing,” ucapnya mengikuti pengakuan temannya Vilanty.

Baca juga: Kisah Ibu-ibu Pedagang Ubi di Pasar Larantuka, Tak Pulang Jika Belum Laku

Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang menyampaikan puncak dari gerhana matahari hibrid tepat pada pukul 12.02 WITA.

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono menyampaikan secara umum gerhana matahari di Provinsi Nusa Tenggara Timur di mulai pada pukul 10.31 WITA dan memasuki puncaknya di pukul 12.02 WITA.

Sementara itu, kata dia gerhana matahari hibrid akan berakhir pada pukul 13.52 WITA.

“Durasi gerhana yang teramati di NTT rata-rata adalah 3 jam 8 menit,” kata dia

Ia menjelaskan gerhana matahari hibrid merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana.

Menurut dia, peristiwa gerhana matahari hibrid relatif langka.

Ia menyampaikan walaupun posisi pengamat juga mempengaruhi besar magnitudo gerhana yang akan teramati. Jadi kata dia pengamatan kedua gerhana tidak dapat dilakukan secara bersamaan di lokasi yang sama.(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Usai Gerhana Matahari Hibrida BMKG Makassar Perkirakan Akan Muncul Hilal Lebaran Idul Fitri 122 Derajat


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Usai Gerhana Matahari Hibrida BMKG Makassar Perkirakan Akan Muncul Hilal Lebaran Idul Fitri 122 Derajat yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Petugas Masjid Al-Musyariin mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Jakarta, Minggu (1/5/2022). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan teropong tersebut memastikan Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Makassar – Usai gerhana matahari hibrida, Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan akan muncul bulan baru atau hilal awal bulan Syawal 1444 Hijriah alias Lebaran Idul Fitri, dengan ketinggian 1,22 derajat.

“Nanti sore kita amati di Wisata Pantai Gelesong Takalar untuk memantau wilayah di Sulsel berapa ketinggian hilal di atas ufuk ketika tadi terjadi proses gerhana,” ujar Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irawan Slamet, Kamis (20/4/2023).

Irawan mengatakan, biasanya proses gerhana itu terjadi gravitasi atau tarik menarik, antara bulan dan matahari sehingga berpengaruh terhadap air pasang laut dan angin. Meski demikian, itu merupakan hal yang wajar dan normal.

“Nanti sore kita lihat ketinggian hilal itu, diperkirakan 1 derajat 22 menit di atas ufuk untuk wilayah Makassar. Prosesnya nanti mudah-mudahan tidak terhalang awan bisa disaksikan selama tujuh menit menjelang matahari tenggelam,” paparnya.

Berdasarkan hitungan, apabila hilal terlihat sudah berada di atas satu derajat pada pemantauan hari ini, Kamis (20/4/2023), maka diprediksi ketinggian hilal pada Jumat (21/4/2023) di atas 10 derajat.

Sedangkan di daerah Aceh wilayah Indonesia Barat juga sudah di atas 14 derajat dan di Marauke wilayah Indonesia timur di atas lima derajat dan wilayah Indonesia tengah seperti di Kota Makassar, Sulsel diperkirakan 11-12 derajat.

Ia menjelaskan fenomena gerhana matahari hibrida tentu akan berpengaruh dan bisa memunculkan hilal, berbeda ketika gerhana tersebut terjadi pada saat sore hari.

Mengenai penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, kata dia, tugas BMKG hanya mengamati dan memantau hilal guna memastikan apakah sudah masuk bulan baru atau tidak.

“Kalau soal penentuan hari raya tentu itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk selanjutnya dilaporkan ke pimpinan,” katanya.

Sedangkan untuk proses terjadinya gerhana matahari hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.

Proses gerhana selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan, di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.

Rencananya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama, bersama DPR RI serta beberapa lembaga islam akan melaksanakan rapat isbat penentuan akhir Ramadhan 1444 Hijriah.

Pelaksanaan Lebaran tahun ini apakah Jumat (21/4) atau Sabtu (22/4), belum ada kepastian karena masih menunggu hasil pemantauan hilal dari instansi berwenang. Sedangkan organisasi Muhammadiyah telah memastikan berlebaran dan menunaikan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat besok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Prediksi Idul Fitri di Arab Saudi pada Sabtu 22 April 2023 Ternyata Ada Pengaruh Gerhana Matahari


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Prediksi Idul Fitri di Arab Saudi pada Sabtu 22 April 2023 Ternyata Ada Pengaruh Gerhana Matahari yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

BANGKAPOS.COM – Arab Saudi diperkirakan akan menetapkan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Dikutip dari alarabiya.net, Idul Fitri dapat dimulai pada hari Sabtu karena bulan Syawal diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang pada Jumat malam dan bukan Kamis, menurut para astronom di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Demikian juga dilansir Aljazeera, menurut Kantor HM Nautical Almanac Inggris , kelahiran Bulan baru akan terlihat pada pukul 04:13 GMT pada hari Kamis, 20 April, tetapi hanya akan terlihat dalam kondisi tertentu di seluruh Amerika Utara.

Namun, mayoritas dunia seharusnya dapat dengan mudah melihat Bulan baru dengan mata telanjang pada malam berikutnya, Jumat, 21 April, yang berarti hari pertama Idul Fitri adalah Sabtu, 22 April.

Hanya segelintir negara di belahan bumi selatan, termasuk sebagian Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru, yang mungkin tidak melihat bulan pada Jumat malam kecuali kondisinya ideal atau jika mereka menggunakan bantuan optik. Untuk negara-negara tersebut, Idul Fitri akan dimulai pada Minggu, 23 April.

Secara teknis, bulan akan muncul di langit pada Kamis malam, tetapi tidak akan disinari oleh sinar matahari dan akan sulit dilihat tanpa peralatan khusus, kata Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society.

Bulan akan “sangat mudah dilihat dengan mata telanjang jika langit cerah,” pada Jumat malam, tambah Abu Zahra, seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA).

Namun, para pejabat masih bisa menyatakan hari Jumat sebagai awal Idul Fitri jika penampakan bulan pada hari Kamis diterima oleh saksi mata.

Mahkamah Agung Arab Saudi sebelumnya telah meminta orang-orang di Kerajaan untuk mencoba melihat bulan yang menandakan akhir Ramadhan pada Kamis malam.

Pusat Astronomi Internasional Abu Dhabi memposting Tweet yang menyatakan bahwa bulan tidak akan terlihat dari mana pun di dunia Islam pada hari Kamis, selain dari bagian Afrika Barat jika teleskop digunakan dan cuacanya tepat.

Meskipun kondisi astronomi menunjukkan bahwa bulan tidak dapat terlihat pada Kamis malam, ada kemungkinan pejabat masih menerima kesaksian saksi mata dan oleh karena itu Idul Fitri masih dapat dimulai pada hari Jumat, tambah pusat tersebut.

Disebutkan bahwa ada beberapa kejadian di masa lalu ketika Idul Fitri dimulai pada hari tertentu di mana secara ilmiah tidak mungkin untuk melihat bulan Syawal.

Anomali astronomi juga akan terjadi bersamaan dengan bulan Syawal, saat ia melintas di antara matahari dan bumi untuk menciptakan ‘gerhana hibrida’ langka yang akan terlihat dari belahan bumi selatan termasuk Australia dan Indonesia pada Kamis. (*)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gerhana Separo Lebih Matahari di Langit Kudus Tertutup


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana Separo Lebih Matahari di Langit Kudus Tertutup yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Ma’had Aly Tasywiqut Thullab Salafiyah (TBS) Kudus menggelar pemantauan gerhana matahari hibrida dari lantai 6 atau lantai paling atas gedung lembaga pendidikan ini, Kamis (20/4/2023).

Gerhana hibrida yang terjadi di Kudus itu berlangsung selama 2 jam 48 menit.

Untuk memuluskan pantauan objek matahari, Ma’had Aly TBS menyediakan teleskop yang terhubung secara digital ke layar. Artinya tidak perlu membidik teleskop sudah bisa terlihat objek matahari yang sedang terjadi gerhana.

Teleskop tersebut diletakkan di lantai paling atas. Selain itu ada teleskop manual yang cara pakainya harus dibidik dan juga terdapat kacamata filter matahari.

Di sela-sela pemantauan gerhana juga digelar salat sunah kusuf al-syams berjemaah di lantai lima disambung dengan khotbah. Salat tersebut disunahkan bagi umat Islam saat terjadi peristiwa gerhana matahari.

Pakar ilmu falak dari Madrasah TBS Kudus, Azhar Latief Nasiran, mengatakan, gerhana matahari hibrida yang terjadi di Kudus selama 2 jam 48 menit berlangsung sejak pukul 09.30 sampai pukul 12.18.

Puncak gerhana terjadi pada pukul 10.51 yang mana matahari tertutup 51 persen.

“Jadi puncaknya ukuran gerhana kurang lebih 51 persen gerhana di selatan,” katanya .

Baca juga: Gerhana Matahari Dipantau LFNU Jepara dari Pantai Semat, Digelar Besok Pagi

Baca juga: BMKG Sebut Fenomena Alam Gerhana Total Tak Berdampak Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi

Azhar Latief yang juga sebagai Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Kudus tersebut mengatakan, gerhana matahari sebagian ini terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Sebagian kecil wilayah Indonesia bisa melihat gerhana matahari total misalnya dari sebagian wilayah di Fakfak Papua Barat. Kemudian ada juga wilayah yang tidak terjadi gerhana misalnya di Banda Aceh.

Gerhana matahari sendiri merupakan momentum peristiwa alam yang menjadi pengingat bagi setiap manusia. Bagi Azhar Latief, peristiwa tersebut tidak lain merupakan wujud dari kebesaran Allah.

Oleh karenanya, manusia sebagai ciptaan Allah tidak berarti apa-apa alias hanya makhluk kecil jika dihadapkan dengan semesta.

“Untuk mengingatkan pada kita Allah maha besar, kita sebagai makhluk ini kecil,” katanya. (Goz)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gerhana Matahari Total Bikin Warga Australia Terpukau


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana Matahari Total Bikin Warga Australia Terpukau yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

MELBOURNE, KOMPAS.com – Fenomena gerhana matahari yang terlihat di beberapa belahan bumi tak hanya membuat kagum rakyat Indonesia, tetapi juga membuat sejumlah warga Asutralia Barat terpukau.

Pada Kamis (20/4/2023), di Exmouth yang merupakan daerah terpencil di Australia Barat, orang-orang yang terdiri atas astronom profesional hingga kosmolog amatir berbondong-bondong menyaksikan gerhana matahari total.

Mereka berkendara ke daerah terpencil itu dengan karavan. Di Exmouth, orang-orang itu memasang teleskop dan mengenakan kacamata pelindung demi menyaksikan detik-detik gerhana matahari.

Baca juga: Fenomena Langka Gerhana Bulan Total: Fakta, Keunikan, hingga Durasi

Dari situ, mereka menjadi saksi hidup bagaiman bulan merayap melintasi permukaan matahari hingga mencapai gerhana matahari total berdurasi 58 detik, sebagaimana dilansir AFP.

John Lattanzio dari Astronomical Society of Australia mengatakan, orang-orang yang berbondong-bondong melihat gerhana matahari di daerah terpencil tersebut merupakan bukti betapa kuatnya keinginan mereka menyaksikan fenomena alam yang langka tersebut.

“Mereka menjadi ‘pemburu gerhana’ dan mereka melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk pengalaman berulang,” ungkap Lattanzio.

Baca juga: Blood Moon: Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia

Gerhana matahari total terlihat di Exmouth, Australia, pada pukul 11.29.48 waktu setempat. Selama 58 detik, daerah tersebut diselimuti kegelapan.

Selain membuat penonton takjub dan memberikan pengalaman yang menyenangkan, gerhana matahari juga memberi para ilmuwan kesempatan untuk mengamati korona matahari.

Korona adalah bagian paling luar dari atmosfer matahari. Korona tidak dapat dilihat secara langsung dari bumi, kecuali pada saat terjadinya gerhana matahari total sekaligus dengan bantuan teleskop.

Baca juga: 3 Jenis Gerhana dalam Tata Surya: Matahari, Bulan, Bintang

Selain di Australia, beberapa warga di sejumlah wilayah di Indonesia juga turut menyaksikan gerhana matahari.

Dirangkum dari Kompas.com, sejumlah warga di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua juga turut menyaksikan gerhana matahari total.

Di daerah lain seperti Manokwari, Kupang, Gorontalo, Salatiga, Yogyakarta, hingga Jakarta mengalami gerhana matahari hibrida.

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni, Begini Penampakannya di Negara-negara Lain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gerhana Matahari Hari Ini Jadi Jawaban Kapan Lebaran Idul Fitri 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana Matahari Hari Ini Jadi Jawaban Kapan Lebaran Idul Fitri 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Fase gerhana matahari di Jakarta, pada 26 Desember 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta – Fenomena alam Gerhana Matahari Hibrida terjadi pada Kamis (20/4/2023), bertepatan dengan hari digelarnya Sidang Isbat untuk menentukan kapan Lebaran Idul Fitri 2023. Disebut Gerhana Matahari Hibrida, karena terjadi dua fenomena gerhana Matahari sekaligus, di mana gerhana akan dimulai sebagai Gerhana Matahari Cincin, kemudian Gerhana Matahari Total, dan berakhir dengan Gerhana Matahari Cincin.

Menurut Najmuddin Saifullah, Junior Researcher at Center For Integrative Science And Islamic Civilization (CISIC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus. Posisi ini terjadi ketika Bulan baru, yaitu saat Matahari dan Bulan mengalami konjungsi (ijtimak).

Sedangkan gerhana Bulan, lanjutnya, terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, posisi ini terjadi saat bulan purnama. Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa gerhana matahari terjadi ketika Bulan baru, akan tetapi setiap Bulan baru belum tentu terjadi gerhana. Begitu juga dengan gerhana Bulan yang pasti terjadi ketika Bulan Purnama, tetapi setiap Bulan Purnama belum tentu terjadi gerhana.

“Pada umumnya, apabila hari ini terjadi gerhana matahari, maka besok sudah masuk Bulan baru hijriah. Akan tetapi kembali lagi kepada waktu terjadinya gerhana, jika gerhana terjadi di waktu antara pagi sampai siang, maka besok kemungkinan besar sudah Bulan baru karena tinggi hilal sudah berada di atas ufuk. Akan tetapi apabila gerhana Matahari terjadi ketika sore, maka hilal kemungkinan masih di bawah ufuk dan besok belum masuk Bulan baru,” ungkap Najmuddin, seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id.

Tinggi Hilal Saat Terjadi Gerhana Matahari

Gerhana matahari cincin terlihat dari Jakarta, Indonesia, Kamis (26/12/2019). Gerhana matahari yang terjadi pada hari ini dapat diamati dari sejumlah wilayah mulai Afrika timur, seluruh Asia, Samudera India, dan Australia utara. (AP Photo/Tatan Syuflana)

Ia menilai, gerhana Matahari yang terjadi saat Ramadan, akan menyita perhatian banyak orang. “Karena Ramadan, Syawwal, dan Zulhijjah adalah tiga bulan yang banyak diperhatikan umat Islam kaitannya dengan ibadah puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha.”

Terkait dengan hilal, ia menyatakan, tinggi hilal pada 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan 20 April 2023 (hari terjadinya gerhana matahari) di Banda Aceh adalah 2°21,39’. Tingga hilal ini sudah cukup masuk kriteria hisab hakiki wujudul hilal, sehingga 21 April 2023 sudah masuk bulan Syawwal.

“Akan tetapi tinggi hilal tersebut belum memenuhi kriteria MABIMS yang mensyaratkan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°. Oleh karena belum memenuhi kriteria MABIMS, maka besok belum masuk bulan baru dan Syawwal akan dimulai lusa (22 April 2023). Perbedaan metode penentuan awal bulan di atas akan mengakibatkan Idul fitri nanti tidak dilaksanakan secara serentak,” Najmuddin menjelaskan.

Daerah di Indonesia yang Rasakan Gerhana Matahari

Gerhana Matahari di Jakarta. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Andi Pangerang dari Pusat Riset Antariksa BRIN di laman Edukasi Sains Antariksa menyebut, Yogyakarta akan jadi ibukota provinsi yang paling awal mengalami gerhana matahari sebagian.

Merujuk laman BRIN tersebut, awal sebagian dari gerhana akan terjadi pada pukul 09.26.41 WIB dengan puncak gerhana di 10.48.46 WIB dan akhir sebagian 12.16.17, dan berdurasi 2 jam 50 menit dengan obskurasi 52,59 persen.

Sementara Medan, menjadi ibukota provinsi yang paling awal mengakhiri gerhana matahari sebagian dengan awal sebagian pada 10.13.09 WIB, puncak gerhana 10.50.18 WIB, akhir sebagian 11.28.54 WIB, dengan durasi 1 jam 15 menit.

Lalu Jayapura, akan jadi ibukota provinsi yang paling akhir memulai, sekaligus mengakhiri Gerhana Matahari Sebagian.

Awal sebagian dari gerhana matahari 2023 di Jayapura berlangsung pada 12.29.42 WIT, puncak gerhana 14.04.57 WIT, akhir sebagian 15.30.54 WIT, dengan durasi 3 jam 1 menit

Meski begitu, Gerhana Matahari Sebagian di 20 April 2023 tidak dialami di lima kabupaten/kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie. 

Lokasi Gerhana Matahari Total di Indonesia

Proses gerhana matahari saat ini sedang berlangsung di ibu kota. (Raden Trimutia Hatta/Liputan6.com)

Meski sebagian besar wilayah di Indonesia akan kebagian Gerhana Matahari Sebagian, namun ada beberapa daerah yang akan mengalami Gerhana Matahari Total.

Untuk lokasi gerhana matahari total dalam gerhana matahari hibrida 20 April 2023, berikut ini wilayahnya dan waktu terjadinya puncak gerhana, yang semuanya dalam WIT.

  • Pulau Kisar: 13.23.09
  • Pulau Maopora: 13.25.05
  • Pulau Damar: 13.28.25
  • Pulau Watubela: 13.40.49
  • Kepulauan Antalisa: 13.45.14
  • Randepandai: 13.50.32
  • Roswar: 13.51.45
  • Pulau Num: 13.54.45
  • Wooi: 13.55.08
  • Serui: 13.55.08
  • Biak Kota: 13.57.18
Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gerhana Matahari adalah salah satu fenomena alam yang langka.

  • Lebaran Idulfitri dirayakan setiap umat Islam setiap tahunnya.

  • Sidang penetapan dalil syar’i di hadapan hakim dalam suatu majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi.

    Sidang Isbat

  • gerhana matahari hibrida

  • hilal

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gerhana Matahari Hibrida tak Boleh Dilihat Pakai Mata Telanjang Ini Bahayanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana Matahari Hibrida tak Boleh Dilihat Pakai Mata Telanjang Ini Bahayanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Indonesia bisa mengamati fenomena gerhana matahari hibrida pada Kamis (20/4/2023) sekitar pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, masyarakat diimbau untuk tidak melihat ke arah matahari dengan mata telanjang, sebab bisa berbahaya untuk penglihatan.

Terkait bahayanya, Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency (ARPANSA) memberikan penjelasan melalui situs www.arpansa.gov.au. Pada dasarnya, matahari sangat terang sehingga sulit dan sangat berbahaya untuk dilihat secara langsung.

Menatap kuatnya cahaya matahari (meski hanya beberapa detik) dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina. Retina merupakan bagian mata yang bertanggung jawab langsung untuk penglihatan. Mengekspos mata ke matahari tanpa pelindung mata yang tepat selama gerhana matahari dapat menyebabkan luka bakar retina atau solar retinopathy.

Pasalnya, retina tidak memiliki kepekaan terhadap rasa sakit. Karena efek kerusakan retina mungkin tidak muncul selama berjam-jam, bisa jadi tidak ada tanda awal bahwa telah terjadi cedera pada mata. Lamanya waktu melihat matahari yang berpotensi menyebabkan kerusakan mata bervariasi pada tiap individu, tetapi rata-rata hanya dalam hitungan detik.

“Kerusakan bisa bersifat sementara atau permanen dan dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan penglihatan, penglihatan terdistorsi, atau penglihatan warna yang berubah,” ujar ARPANSA.

Saat terjadi gerhana matahari total, sebagian besar matahari tertutup sehingga masyarakat mungkin tergoda untuk melihatnya secara langsung. Ini sebaiknya tetap dihindari, sebab risiko kerusakan mata yang serius dan permanen dapat terjadi akibat melihat segala jenis gerhana matahari secara langsung.

Terlebih, tidak ada pengobatan untuk memulihkan penglihatan yang hilang. Anak-anak sangat berisiko, karena mata mereka cenderung mengirimkan lebih banyak cahaya ke retina daripada mata orang dewasa. Ini membuat mata anak-anak lebih rentan terhadap kerusakan akibat cahaya yang intens.

Lewat akun Instagram @planetariumjkt, Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) juga telah memperingatkan mengenai hal itu. POJ membagikan cara mengamati gerhana matahari dengan aman, yakni menggunakan filter khusus matahari. Filter matahari bisa digunakan sebagai kacamata, atau pelapis di binokuler dan teleskop.

Jika tidak memiliki filter khusus matahari, bisa menggunakan metode proyeksi lubang jarum (pin hole). “Memandang langsung ke arah matahari dapat mengganggu kesehatan mata sampai pada level serius,” kata POJ lewat unggahannya, Rabu (19/4/2023).

POJ menjelaskan pula mengenai fenomena gerhana matahari hibrida. Secara umum, gerhana matahari merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika bulan melintas di antara matahari dan bumi. Akibatnya, cahaya matahari terhalang sebagian atau seluruhnya oleh piringan bulan.

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana, ada daerah yang mengalami gerhana matahari total dan ada daerah yang mengalami gerhana matahari cincin. Ini tergantung dari lokasi pengamat, dan terjadi akibat adanya kelengkungan bumi.

Pada Kamis (20/4/2023), POJ menggelar pengamatan gerhana matahari parsial di Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM). Tersedia 13 teleskop yang telah dipasangi filter matahari dan 1.600 kacamata matahari. Ada pula aktivitas gelar wicara dan diskusi, nonton bareng peliputan gerhana matahari total, serta sholat gerhana di Masjid Amir Hamzah TIM.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mewanti-wanti bahwa kacamata hitam tidak boleh menjadi pengganti kacamata gerhana. Betapa pun gelapnya, kacamata hitam tidak aman untuk melihat matahari. Kacamata matahari yang aman ribuan kali lebih gelap dan harus mematuhi standar internasional ISO 12312-2.

Dikutip dari laman Nasa.gov, selalu periksa kacamata gerhana sebelum digunakan. Apabila sobek, tergores, atau rusak, segera buang perangkat dan ganti dengan kacamata gerhana dengan kondisi baik. Selalu awasi anak-anak saat menggunakannya untuk mengamati gerhana matahari.

Selain itu, tidak disarankan melihat matahari melalui lensa kamera, teleskop, teropong, atau perangkat optik lainnya saat sedang mengenakan kacamata gerhana. Sinar matahari yang terkonsentrasi bisa menembus filter dan menyebabkan cedera mata serius.

Banyak keuntungan nabung di bank syariah loh. Intip-intip, Kamu nasabah di bank syariah mana yaa?

  • Bank Syariah Indonesia
  • BCA Syariah
  • Bank Muamalat
  • Maybank Syariah Indonesia
  • Bank Panin Syariah
  • Bank Bukopin Syariah
  • Bank Mega Syariah
  • BJB Syariah
  • Bank Jago Syariah
  • BTPN Syariah
  • BTN Syariah

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gerhana matahari hibrida Di mana dan kapan terjadi serta halhal yang perlu Anda ketahui


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana matahari hibrida Di mana dan kapan terjadi serta halhal yang perlu Anda ketahui yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sumber gambar, AFP/Bay Ismoyo

Keterangan gambar,

Gerhana matahari yang baru sebagian terlihat di Jakarta, Kamis, 20 April 2023

Informasi artikel

  • Penulis, Pijar Anugerah
  • Peranan, BBC News Indonesia

Gerhana matahari hibrida telah berlangsung di Indonesia. Masyarakat di beberapa wilayah di Timur Indonesia menyaksikan gerhana total, sedangkan wilayah lainnya hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Di Jakarta dan sekitarnya, sebagian warga sempat menyaksikan proses gerhana matahari sebagian, meski cuaca berawan.

Pukul 10.45 WIB, gerhana matahari sebagian bisa terlihat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Fenomena alam itu juga disaksikan warga di Bintaro, Tangerang Selatan. Matahari yang mulai tertutup bulan terlihat di balik awan mendung.

Di Bali, gerhana matahari sebagian dengan ketertutupan yang lebih besar, sampai menyerupai bulan sabit, terlihat dari Denpasar pada pukul 12.30 WITA.

Observatorium Bosscha yang ada di Bandung Barat, Jawa Barat, juga menggelar pengamatan gerhana matahari sebagian.

Para siswa SD dan SMP menyaksikan gerhana sambil belajar astronomi.

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Sejumlah pelajar sekolah dasar antre untuk mengamati gerhana matahari sebagian menggunakan teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/4).

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Foto sekuens gerhana matahari hibrida terlihat di atas langit di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (20/4).

Di saat sebagian warga menyaksikan proses berlangsungnya gerhana matahari dengan berbagai alat yang mereka punya— seperti kacamata yang dilengkapi filter khusus sampai wadah berisi air, sebagian warga lainnya melakukan salat gerhana.

Ribuan warga di Surabaya mengikuti salah gerhana di Masjid Al Akbar Surabaya, seperti yang dilaporkan detik.com.

Salat gerhana juga digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Warga yang tidak bisa menyaksikan gerhana matahari secara langsung juga bisa menyaksikannya secara daring melalui siaran langsung melalui kanal Youtube Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Observatorium Bosscha juga menyiarkan proses gerhana matahari dari Pulau Kisar, Maluku, melalui kanal Bosccha Observatory.

Dari Pulau Kisar, masyarakat bisa melihat gerhana matahari total.

Sumber gambar, Observatorium Bosscha

Keterangan gambar,

Pengamatan gerhana matahari total yang dilakukan tim Observatorium Bosscha di Pulau Kisar, Maluku.

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Warga melihat fenomena gerhana matahari dari layar di kantor BMKG Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/4).

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total.

Ini adalah fenomena langka yang jarang terjadi di wilayah yang sama, kata peneliti astronomi dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang gerhana matahari hibrida.

Bagaimana gerhana matahari hibrida terjadi?

Ada macam-macam tipe gerhana karena jarak bulan ke Bumi berubah-ubah. Orbit Bumi berbentuk elips, sehingga posisi bulan dapat berada di titik terjauh (apogee) atau terdekat (perigee).

Gerhana terjadi saat bulan berada di antara matahari dan Bumi. Pada saat bulan lebih dekat ke bumi, piringan bulan akan menutupi seluruh piringan matahari (yang ukurannya lebih besar namun lebih jauh dari Bumi) sehingga bayangan bulan atau umbra akan jatuh ke permukaan Bumi. Inilah yang disebut gerhana matahari total.

Pada saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi, maka permukaan matahari tidak tertutup seluruhnya, menyisakan bagian luar yang menyerupai cincin.

Namun ada saatnya kelengkungan Bumi turut berperan dalam menghasilkan dua jenis gerhana pada satu fenomena gerhana yang sama.

“Karena kelengkungan Bumi, bayangan bulan tidak sampai ke Bumi, dia agak menggantung sehingga membentuk perpanjangan dari bayangan, kita menyebutnya antumbra atau perpanjangan dari umbra. Nah, area yang ada di dalam antumbra inilah yang melihat gerhana matahari cincin,” kata Avivah Yamani, anggota komunitas astronomi Langit Selatan.

Di mana dan kapan gerhana terjadi?

Gerhana matahari hibrida pada 20 April akan melintasi beberapa wilayah — mulai dari Samudera Hindia, kemudian bagian utara Australia, kemudian bergeser ke Timor Leste, kemudian ke 11 wilayah di Indonesia bagian timur, dan akhirnya ke Samudera Pasifik.

Pengamat di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik akan menyaksikan gerhana matahari cincin; sementara wilayah Australia, Timor Leste, dan 11 wilayah di Indonesia timur akan menyaksikan gerhana matahari total.

Gerhana akan dimulai dari Pulau Kisar, Maluku, kemudian melintas ke Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela; lalu ke wilayah Papua Barat, dan berakhir di Pulau Biak, Papua.

Adapun wilayah lainnya di Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian karena terkena bayangan penumbra atau bayangan semu. Mereka hanya melihat sebagian dari permukaan matahari yang terhalang oleh bulan.

Peneliti astronomi dan astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa semakin ke barat Indonesia, ketertutupan matahari akan semakin sedikit. Di Jakarta, misalnya, diperkirakan ketertutupan gerhana sekitar 42%. Di Medan, hanya 12,8%.

Itu berarti ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak mengalami gerhana sama sekali, tapi hanya mengalami konjungsi atau fase bulan baru. Mereka adalah lima kabupaten/kota di Aceh yaitu Sabang, Banda Aceh, Pidie, Aceh Jaya dan Aceh Besar.

Puncak gerhana diperkirakan terjadi sekitar pukul 13:30 sampai 14:30 Waktu Indonesia Timur.

Karena gerhana terjadi pada siang hari, intensitas sinar matahari akan menurun dan langit menjadi gelap seperti saat malam hari selama kurang-lebih satu menit. Andi mengatakan, benda-benda langit yang sebelumnya tidak kelihatan akan terlihat pada saat gerhana matahari total.

“Jadi pada saat gerhana matahari total, kita bisa melihat bintang maupun planet yang tidak dapat kita saksikan saat siang hari karena biasanya kan bintang atau planet-planet itu hanya disaksikan ketika setelah matahari terbenam hingga sebelum matahari terbit.

“Nah, karena ada fenomena gerhana ini, bintang dan planet pun dapat disaksikan saat siang hari saat terjadi gerhana,” kata Andi kepada BBC News Indonesia.

Seberapa langka fenomena ini?

Gerhana matahari sebenarnya terjadi setidaknya satu kali dalam setahun, lokasinya selalu berpindah-pindah. Namun, khusus gerhana matahari hibrida, biasanya butuh waktu lama untuk terjadi lagi di wilayah yang sama.

Sebelum tahun 2023, gerhana matahari hibrida ini terakhir kali terjadi di wilayah yang sama pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Jika Anda melewatkan fenomena ini pada 20 April mendatang, jangan khawatir, Anda bisa mengamatinya lagi pada tahun 2049.

Jika itu pun terlewat, sayang sekali, gerhana matahari hibrida diperkirakan tidak akan terjadi lagi sampai nanti di abad ke-23.

“Jadi, masing-masing wilayah itu tidak akan mengalami gerhana matahari hingga waktu yang lebih lama lagi, kecuali kalau untuk gerhana matahari total saja atau gerhana matahari cincin saja. Itu secara rata-rata bisa terjadi antara 3 sampai 4 tahun sekali.

“Nah, untuk gerhana matahari yang terdekat nanti ada di tahun 2027 dan 2031 itu pun juga sebagian,” Andi menjelaskan.

Bagaimana cara mengamati gerhana?

Masyarakat dapat mengamati gerhana matahari bila langit cerah di tempat yang lapang dan tidak ada penghalang, seperti di lapangan atau di atas bukit.

Avivah Yamani dari Langit Selatan mewanti-wanti untuk tidak melihat matahari secara langsung, tapi menggunakan filter untuk menyaring 99,99% cahaya matahari supaya tidak membutakan mata.

Masyarakat bisa menggunakan teropong yang sudah dilapisi filter matahari atau kacamata gerhana.

“Tapi kalau pada saat gerhana matahari totalnya sedang terjadi, ketika bulan benar benar menutupi matahari, kita enggak perlu pakai filter. Kita bisa lihat dengan mata kita, tapi juga harus hati hati karena kita harus tahu timing ketika bulan meninggalkan matahari supaya kita bisa langsung menggunakan lagi kacamata gerhana yang dilapisi dengan filter,” kata Avivah.

Kalau Anda tidak punya kacamata gerhana, Anda bisa menggunakan alat yang lebih sederhana seperti .

Cara yang lebih sederhana lagi ialah melihat bayangan matahari dari balik dedaunan pohon yang rimbun, atau saringan memasak yang memiliki lubang-lubang kecil.

Andi menjelaskan ada dua cara yang tidak disarankan untuk melihat gerhana matahari.

Pertama, menggunakan kacamata las. Meskipun memiliki lapisan film, kata Andi, kacamata las ini bersifat menyerap sinar matahari ke mata kita sehingga dapat membahayakan retina mata.

Kedua, mengamati gerhana melalui pantulan air. “Karena apa? karena meskipun saat gerhana matahari itu intensitasnya mulai berkurang tapi masih ada sedikit radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dari permukaan air ke mata kita. Nah, pantulan ini juga yang bisa merusak bola mata kita,” kata Andi.

Apa arti gerhana matahari hibrida bagi riset antariksa di Indonesia?

Para peneliti BRIN akan memanfaatkan momen langka ini untuk mengadakan riset tentang korona, atau lapisan atmosfer matahari, yang hanya bisa dilihat saat terjadi gerhana.

Mereka juga akan mempelajari dampak gerhana matahari pada teknologi satelit seperti satelit komunikasi dan satelit navigasi.

Sementara di Bumi, peneliti BRIN akan mengamati perilaku hewan pada saat gerhana. Ketika langit menjadi gelap akibat gerhana, hewan-hewan yang biasanya aktif di malam hari (nokturnal) akan aktif.

“Jadi dengan adanya riset matahari saat gerhana tanggal 20 besok diharapkan akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang memang selama ini belum terungkap atau memang sebenarnya sudah terungkap namun karena momennya sangat langka, jadi baru bisa melakukan riset itu saat ini,” kata Andi.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Daerah dan Jadwal Gerhana Matahari Hibrida Besok 20 April 2023 Tepat Hari ke29 Ramadhan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Daerah dan Jadwal Gerhana Matahari Hibrida Besok 20 April 2023 Tepat Hari ke29 Ramadhan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

BANGKAPOS.COM — Jadwal fenomena Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada besok, Kamis 20 April 2023.

Fenomena tersebut akan terjadi tepat hari ke-29 Ramadhan 2023.

Untuk jadwal atau waktu di beberapa daerah Indonesia berbeda.

“Insya Allah, pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadan 1444 H, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida di seluruh wilayah Indonesia,” terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa (18/4/2023) seperti dilansir Bangkapos.com dari Kemenag.go.id.

Menurutnya, Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB.

Sekadar indormasi seperti dilansir dari Tribunnews dari unggahan brin.go.id, gerhana matahari hibrida ini terjadi ketika dalam satu waktu fenomena gerhana ada daerah yang mengalami gerhana matahari total dan ada pula yang mengalami gerhana matahari cincin.

Fenomena gerhana matahari hibrida ini terjadi karena terdapat kelengkungan bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana matahari hibrida terjadi saat matahari, bulan, dan bumi tepat berada segaris.

Sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.

Hal ini mengakibatkan saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.

Maka gerhana matahari hibrida ini terdiri dari dua tipe gerhana, yaitu gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Nah bagi kalian yang ingin melihat lokasi dan jadwal terjadinya fenomena Gerhana Matahari Hibrida bisa baca artikel ini sampai selesai.

Daftar lokasi yang dapat melihat Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

BMKG Perkirakan Usai Gerhana Matahari akan Muncul Hilal


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul BMKG Perkirakan Usai Gerhana Matahari akan Muncul Hilal yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Soal penentuan hari raya, itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk dilaporkan ke pimpinan, kata BMKG Makassar.

MAKASSAR – Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan usai gerhana matahari hibrida maka akan muncul bulan baru atau hilal akhir Ramadhan 1444 Hijiriah dengan ketinggian 1,22 derajat.

“Nanti sore kita amati di Wisata Pantai Gelesong Takalar untuk memantau wilayah di Sulsel berapa ketinggian hilal di atas ufuk ketika tadi terjadi proses gerhana,” ujar Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irawan Slamet di kantornya, Jalan Prof Basalamah, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/4).

Menurut dia, biasanya proses gerhana itu terjadi gravitasi atau tarik menarik, antara bulan dan matahari sehingga berpengaruh terhadap air pasang laut dan angin. Meski demikian, itu merupakan hal yang wajar dan normal.

“Nanti sore kita lihat ketinggian hilal itu, diperkirakan 1 derajat 22 menit di atas ufuk untuk wilayah Makassar. Prosesnya nanti mudah-mudahan tidak terhalang awan bisa disaksikan selama tujuh menit menjelang matahari tenggelam,” paparnya.

Berdasarkan hitungan, apabila hilal terlihat sudah berada di atas satu derajat pada pemantauan hari ini, Kamis (20/4), maka diprediksi ketinggian hilal pada Jumat (21/4) di atas 10 derajat.

Sedangkan di daerah Aceh wilayah Indonesia Barat juga sudah di atas 14 derajat dan di Maraukewilayah Indonesia timur di atas lima derajat dan wilayah Indonesia tengah seperti di Kota Makassar, Sulsel diperkirakan 11-12 derajat.

Ia menjelaskan fenomena gerhana matahari hibrida tentu akan berpengaruh dan bisa memunculkan hilal, berbeda ketika gerhana tersebut terjadi pada saat sore hari.

Mengenai penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, kata dia, tugas BMKG hanya mengamati dan memantau hilal guna memastikan apakah sudah masuk bulan baru atau tidak.

“Kalau soal penentuan hari raya tentu itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk selanjutnya dilaporkan ke pimpinan,” katanya.

Sedangkan untuk proses terjadinya gerhana matahari hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.

Proses gerhana selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan, di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.

Rencananya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama, bersama DPR RI serta beberapa lembaga islam akan melaksanakan rapat isbat penentuan akhir Ramadhan 1444 Hijriah.

Pelaksanaan Lebaran tahun ini apakah Jumat (21/4) atau Sabtu (22/4), belum ada kepastian karena masih menunggu hasil pemantauan hilal dari instansi berwenang. Sedangkan organisasi Muhammadiyah telah memastikan berlebaran dan menunaikan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat besok.*

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.