Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Warganet Bingung Lebaran Idul Fitri Jumat atau Sabtu Pemerintah Gelar Sidang Isbat 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi Idulfitri, Idul Fitri, Lebaran. (

Liputan6.com, Jakarta – Ramadhan atau bulan puasa, sebuah bulan yang suci bagi umat muslim, telah mendekati akhirnya. Jika Ramadhan berakhir, tandanya umat muslim akan merayakan hari kemenangan alias Lebaran Idul Fitri 2023.

Pengurus Pusat Muhammadiyah telah menginformasikan akan merayakan Lebaran Idul Fitri 2023 pada Jumat 21 April 2023.

Kendati demikian, warganet masih bingung kapan waktu pasti Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung. Kebanyakan mereka bertanya, Lebaran Idul Fitri 2023 bakal berlangsung Jumat atau Sabtu?

Hal ini pun ramai ditanyakan oleh pengguna Twitter di linimasa. Pengguna dengan akun @rea*** bertanya, “Kapan Lebaran 🙁,” tanda titik dua dan buka kurung memperlihatkan kegalauan dirinya tentang kapan sebenarnya hari Lebaran Idul Fitri 2023.

Lalu, pengguna Twitter dengan akun @jij*** juga ikut mempertanyakan hal yang sama, “Woi lebaran kapan sih?

Pengguna lain dengan akun @equ*** mengatakan, “Harus diyakini dulu mau lebaran ikut yang mana dan kapan?

Karena binung dan kesal, pengguna dengan akun @cut*** ikut bertanya perihal waktu pasti Lebaran, “Lebaran jadinya kapan?

Pemilik akun Twitter @haz*** mempertanyakan juga di Twitter, “Jadi yang bener lebaran kapan si, Jumat apa Sabtu?

Warganet lain mempertanyakan hal serupa. Ia bahkan menyebut ibundanya sampai kebingungan mau masak untuk Lebaran. “Ini Lebaran jadi kapan? Nyokap gue kebingungan mau masak buat Lebaran,” kicaunya.

Pemerintah dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri 2023. Meski dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah dan Muhammadiyah selalu satu suara dalam menetapkan Idulfitri.

Pemerintah Gelar Sidang Isbat, Kemungkinan Lebaran Berbeda dengan Muhammadiyah

Ilustrasi ucapan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. (dok. pexels/RODNAE Productions)

Sederet pertanyaan serupa juga dikicaukan oleh banyak warganet lainnya, yang mempertanyakan kapan waktu pasti momen Lebaran Idul Fitri 2023.

Menjawab hal ini, beberapa warganet mengatakan, keputusan kapan Lebaran tergantung dari pilihan masyarakat.

Ikut pemerintah karena bukan Muhammadiyah, kalau yang dari dulu emang NU ikut pemerintah, kenapa pada bingung kapan Lebaran sih?” kata pengguna dengan akun @sir***.

Terlepas dari hal tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.go.id, Kamis (20/4/2023), pemerintah akan terlebih dahulu menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1444H/ 2023M.

“Sidang isbat akan digelar pada 20 April 2023 di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta,” demikian bunyi keterangan dari Kementerian Agama.

Masih menurut sumber yang sama, sidang isbat akan dilaksanakan secara tertutup. Sidang isbat juga diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta-duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Menag Minta Masyarakat Tetap Jaga Kerukunan

Ilustrasi Makan Bersama Credit: freepik.com

Dalam sidang isbat untuk menentukan jatuhnya 1 Syawal 1444H, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal atau rukyatul hilal sebelum memutuskan awal Syawal 1444H.

Terlepas dari kemungkinan berbedanya waktu Lebaran Idul Fitri 2023 dari Muhammadiyah dan pemerintah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam agar tetap menjaga tali silaturahmi.

“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H/ 2023 M,” ujar Menag.

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Jelaskan Alasan Perbedaan Penentuan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin memberikan penjelasan saat wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional, Thomas Djamaluddin yang juga merupakan anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, menyebutkan, penetapan awal Ramadhan sebelumnya telah ditetapkan seragam, yakni mulai 23 Maret 2023.

Namun, menurutnya akhir Ramadhan atau Idul Fitri bisa terjadi perbedaan, meski masih menunggu sidang isbat pada 29 Ramadhan atau 20 April 2023.

Mengutip blog Thomas, ia menyebut perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, tetapi karena perbedaan kriteria dalam menentukan.

Ia pun menjelaskan, pada Kamis (20/4/2023) terjadi Gerhana Matahari di Indonesia. Menurut Thomas, fenomena Gerhana Matahari dapat dianggap sebagai ijtimak atau konjungsi yang teramati.

“Gerhana Matahari sebagai kondisi Itjimak memang menunjukkan akhir siklus bulan mengitari Bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru Hijriyah,” kata Thomas dalam blognya.

Ada Beda Kriteria Muhammadiyah dan Pemerintah Dalam Tentukan Syawal

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di Gedung LAPAN, Jakarta, Rabu (13/1/2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ia pun mengatakan, secara hukum fikih, dasar penetapan bulan baru Hijriyah harus berdasarkan pengamatan atau posisi bulan saat maghrib.

Menurutnya, posisi Bulan pada saat maghrib 20 April 2023 yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan karena kriterianya berbeda.

Adapun menurut kriteria wujudul hilal (bulan lebih lambat terbenam dari matahari), pada saat maghrib, bulan telah di atas ufuk. Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri akan berlangsung pada 21 April 2023.

Sementara, kriteria MABIMS mensyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria, imkan rukyat atau visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin terlihat hilal pada waktu tersebut.

Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan pemerintah ditetapkan pada Sabtu 22 April 2023.

Thomas pun menyarankan menunggu hasil sidang isbat Kemenag untuk kepastian waktu Lebaran Idul Fitri 2023.

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah Idul Fitri 2023 Kemenag Siap Gelar Sidang Isbat Hari Ini Kamis 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah Idul Fitri 2023 Kemenag Siap Gelar Sidang Isbat Hari Ini Kamis 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

METROASPIRASIKU – Penetapan 1 Syawal 1444 hijriah, Idul Fitri 2023, Kemenag siap gelar Sidang Isbat hari ini Kamis 20 April 2023

Pihak Kementerian Agama siap gelar Sidang Isbat untuk penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Jakarta, hari ini Kamis (20/4/2023).

Adapun Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah Idul Fitri 2023 digelar secara tertutup dan diikuti Komisi VIII DPR, pimpinan MUI, Duta Besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri 2023 NU, Mudik Ke Surga, Paling Menyedihkan dan Buat Jemaah Menangis Berderai Air mata

“Sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadhan. Tahun ini, bertepatan dengan 20 April 2023,” ungkap Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Islam Kemenag dilansir MetroAspirasiku dari PMJNews

Sidang Isbat akan diawali Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Menurut data hisab, berikut posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia pada hari Kamis, 29 Ramadan 1444H atau 20 April 2023.

Baca Juga: Doa Zakat Fitrah untuk Sekeluarga, Salah Satu Syarat Sahnya Shalat Idul Fitri 2023 Bagi Umat Muslim

Posisi terbenamnya matahari berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0° 45′ sampai 2° 21,6′ dengan sudut elongasi antara 1° 28,2′ sampai dengan 3° 5,4′.

Selain itu, Kemenag juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi.

Kemenag akan menurunkan tim ke-123 titik lokasi di seluruh Indonesia. Tim akan melaporkan apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak.

Baca Juga: Doa Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan, Niatkan dari Ketulusan dan Keikhlasan Hati di hari Idul Fitri 2023

Demikianlah Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah Idul Fitri 2023, Kemenag Siap Gelar Sidang Isbat Hari Ini Kamis 20 April 2023.***

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kementerian Agama Gelar Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 1444 Hijriah Hari Ini


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kementerian Agama Gelar Sidang Isbat Penentuan Idul Fitri 1444 Hijriah Hari Ini yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Petugas saat memantau hilal di Masjid Al Musari’in, Jl Basmol Raya, Kembangan Utara, Rabu, 22 Maret 2023. Kementerian Agama melakukan pemantauan Rukyatul Hilal Ramadan di 124 lokasi wilayah Indonesia untuk menentukan 1 Ramadan 1444 Hijriah. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Agama bakal menggelar sidang isbat atau penetapan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah hari ini, Kamis, 20 April 2023. Sidang bakal digelar di kantor pusat Kementerian Agama dan bakal dihadiri sejumlah pihak. 

“Sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, dan diikuti Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama,” bunyi siaran pers Kementerian Agama yang Tempo dapatkan pada Kamis, 20 April 2023.

Dalam sidang isbat tersebut, pemerintah akan mempertimbangkan hasil perhitungan astronomis (hisab) dan pemantauan hilal (rukyatul hilal) sebelum memutuskan awal Syawal 1444 H.

Hilal bakal diamati dari 123 titik

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kemenag. Berdasarkan data hisab, pada hari Kamis, 29 Ramadan 1444H / 20 April 2023 M, posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 0° 45′ (0 derajat 45 menit) sampai 2° 21,6′ (2 derajat 21,6 menit) dengan sudut elongasi antara 1° 28,2′ (1 derajat 28,2 menit) sampai dengan 3° 5,4′ (3 derajat 5,4 menit). 

Kementerian Agama, kata Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi. Kementerian Agama akan menurunkan tim ke 123 titik lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat ataukah tidak.

“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal. Jadi kapan Hari Raya Idul Fitri, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” ujar Kamaruddin. “Hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” ucapnya.

Pilihan Editor: TNI Siaga Tempur Darat di Papua, Sebelumnya Pernah Siaga Tempur Laut di Natuna


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idul Fitri pada Kamis Ini 20 April 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Gelar Salat Idul Fitri pada Kamis Ini 20 April 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jemaah masjid Aolia di Gunungkidul gelar salat Idul Fitri pada Kamis, 20 April 2023. (Sumber: Twitter/midjan_la_2)

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Indonesia memang kerap jatuh pada hari yang berbeda. Seperti dalam tayangan video yang diunggah oleh laman Twitter @midjan_la_2, ratusan jemaah Aolia di Kompleks Masjid Aolia di Padukuhan Panggang 3, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, telah menggelar salat Idul Fitri pada hari ini, Kamis (20/4/2023).

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Jemaah Masjid Aolia di Kapanewon Panggang Gunungkidul, menggelar sholat Idul Fitri pagi ini Kamis (20/4/2023). Walaupun berbeda waktu Sholat Idul Fitri, tetap jaga kerukunan,” tulis keterangan video unggahan Twitter @midjan_la_2, seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (20/4).

Dikutip dari kanal Regional Liputan6.com, salat Id tersebut dimulai sekitar pukul 06.30 WIB. Tampak antusiasme masyarakat terlihat cukup tinggi karena jemaah meluber hingga keluar halaman masjid. Seperti yang terlihat dalam video unggahan di Twitter.

Terlihat masjid dengan pintu pagar hijau bertuliskan “Komplex Masjid AOLIA” itu didatangi jemaah yang sudah siap mengenakan mukena bagi perempuan, dan baju kokoh serta sarung untuk jemaah laki-laki. Mereka semua terdiri dari berbagai macam usia.

Pemerintah dan Muhammadiyah diperkirakan berbeda dalam menetapkan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri 2023. Meski dalam 10 tahun terakhir, Pemerintah dan Muhammadiyah selalu satu suara dalam menetapkan Idulfitri.

Ada ribuan jemaah Aolia lebaran hari ini

Jemaah masjid Aolia di Gunungkidul gelar salat Idul Fitri pada Kamis, 20 April 2023. (Sumber: Twitter/midjan_la_2)

Mengutip kanal Regional Liputan6.com, pengasuh jemaah Masjid Aolia, Kyai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo mengatakan, berdasarkan perhitungan kalender mereka, Lebaran Idul Fitri jatuh lebih cepat dibanding dengan kalender pemerintah, yaitu jatuh pada Kamis (20/4/2023).

Kyai yang kerap dipanggil Mbah Benu itu menuturkan, setidaknya ada ribuan jemaah Aolia di seluruh Indonesia yang merayakan lebaran hari ini. Untuk di Gunungkidul sendiri terbagi di 18 kapanewon atau di masjid-masjid Aolia.

Dalam video, tampak pula jemaah yang khidmat mendengarkan ceramah. Dalam ceramah tersebut, mengingatkan jemaah tentang pentingnya ‘amar maruf nahi mungkar’. Di mana saling tolong menolong harus dikedepankan di era sekarang ini. Tidak perlu saling membenci.

Tetap jaga kerukunan

Jemaah masjid Aolia di Gunungkidul gelar salat Idul Fitri pada Kamis, 20 April 2023. (Sumber: Twitter/midjan_la_2)

Lebih lanjut, Mbah Benu juga menambahkan kalau tidak ada salahnya melaksanakan Hari Raya lebih awal karena ini adalah keyakinan yang dianut masing masing jemaah.

Akan tetapi, yang paling ditekankan dalam perayaan hari raya ini adalah selalu menjaga persatuan dan kesatuan warga Negara Indonesia. Seperti yang tertulis dalam keterangan video di Twitter, “Walaupun berbeda waktu Sholat Idul Fitri, tetap jaga kerukunan.”

Di sampaikan oleh salah satu jemaah, ia diperintahkan oleh Pengasuh Aolia untuk memulai puasa pada (20/3/2023) lalu. Dan pada Rabu kemarin, seusai buka puasa dan salat magrib diumumkan bahwa pada hari ini Kamis, sudah masuk 1 syawal atau Hari Raya Idul Fitri.

Saksikan videonya berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Unjuk Rasa BEM SI Beri DPR Ultimatum akan Gelar Aksi Lebih Besar Kita Tak Diterima Kami Kecewa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Unjuk Rasa BEM SI Beri DPR Ultimatum akan Gelar Aksi Lebih Besar Kita Tak Diterima Kami Kecewa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUN-VIDEO.COM – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa mereka akan menggelar aksi lebih besar lagi.

Koordinator Pusat BEM SI Hilmi Ash Shidiqi mengatakan, tak ada pihaknya yang diterima masuk untuk menemui perwakilan dari DPR RI.

Karena hal itu, Hilmi menuturkan, DPR RI tak mendengar suara rakyat, khususnya mahasiswa.

Baca: Ratusan Mahasiswa BEM SB Lakukan Aksi Penolakan UU Cipta Kerja, Sampaikan 4 Tuntutan

Hilmi menegaskan, para mahasiswa merasa sangat kecewa karena DPR RI tak merespons.

“Pertama. Kami sangat kecewa terhadap seluruh anggota DPR yang hari ini tidak bisa menemui,” kata Hilmi, saat ditemui dalan konferensi pers usai Aksi Tolak UU Ciptaker digelar, Kamis (30/3/2023) sore.

“Kami juga sangat kecewa atas kajian yang kita berikan tidak diterima (DPR RI),” sambungnya.

Oleh karena rasa kekecewaan itu, Hilmi mengatakan, BEM SI memberikan ultimatum kepada DPR RI bahwa mereka akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.

“Kami berikan ultimatum kepada anggota DPR bahwa kami akan turun ke jalan dengan aksi massa yang lebih besar lagi,” tegasnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang menggelar aksi menolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) menaiki pagar Gedung DPR RI.

Baca: Aliansi BEM Serang Raya Geruduk Gedung DPRD Provinsi Banten, Hal Ini yang Menjadi Tuntutan

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, para mahasiswa menggeruduk Gedung DPR RI.

Bahkan puluhan dari ribuan mahasiswa yang berusaha masuk itu menaiki pagar pintu utama Gedung DPR RI.

Para mahasiswa laki-laki yang menaiki pagar itu bersama-sama menggaungkan kalimat “Revolusi” berulang kali.

Kalimat “Revolusi” diteriakkan bersamaan para mahasiswa yang menaiki pagar Gedung DPR RI menggoyang-goyangkan agar pagar hitam nan besar itu roboh.

Sementara itu, para mahasiswa juga tampak mencoret-coret tembok pagar Gedung DPR RI dengan cat semprot atau phylox.

Galih Riskiawan, selaku Ketua BEM Politeknik Negeri Jakarta sekaligus Korlap Aksi mengatakan, demo akan terus berlangsung sampai Ketua DPR RI Puan Maharani atau stafnya menemui mahasiswa.

Baca: Live Update Pagi: Meme Puan Viral Ketua Bem UI Diancam | Nasib Warung Bakso Jualan saat Puasa

“Kita sampai Puan Maharani bisa datang atau dari wakil ketua DPR 1 menemui kita,” katanya, saat ditemui, Kamis sore ini.

Lebih lanjut, Galih menegaskan, para mahasiswa mengancam akan kembali menggeruduk Gedung DPR RI jika tuntutan agar UU Ciptaker dicabut tak kunjung dikabulkan. (*)

Baca juga berita terkait di sini

# BEM SI # DPR RI # unjuk rasa # UU Cipta Kerja

Editor: Panji Anggoro Putro
Reporter: Ibriza Fasti Ifhami
Video Production: Afifah Maelani
Sumber: Tribunnews.com


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

PWI Banjarnegara Gelar Diskusi Wisata Wakil Ketua DPRD Jateng Wisatawan Cenderung Kembali ke Alam


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul PWI Banjarnegara Gelar Diskusi Wisata Wakil Ketua DPRD Jateng Wisatawan Cenderung Kembali ke Alam yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Ferry Wawan Cahyono, mengatakan, ada kecenderungan masif di kalangan wisatawan untuk kembali ke alam (back to nature). Wisatawan telah bergeser dari mall-mall atau objek-objek wisata buatan dan memilih terlibat langsung dalam even-even festival seni budaya, berinteraksi dengan masyarakat dan menikmati objek di pedesaan seperti water tubing serta keindahan alam. 

Hal itu diungkapkan oleh Ferry, saat berbicara sebagai narasumber dalam diskusi bertajuk Pemberdayaan Potensi Desa Sebagai Tujuan Wisata yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarnegara di Fox Harris Hotel & Convention Banjarnegara, Jumat (30/3) malam.

Sejumlah narasumber lain dalam ikut dalam diskusi tersebut, yaitu Sudaryo dari Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, Direktur operator arung jeram Sungai Serayu The Pikas Adventure, Fajar, pengelola objek wisata Curug Pletuk, Mardi, dan General Manajer Fox Harris Hotel & Convention, Vicky Ganda Kurnia Sulengkar.

Menurut Ferry, di luar objek wisata Dieng yang merupakan salah satu dari empat objek wisata unggulan di Jawa Tengah, potensi wisata di Kabupaten Banjarnegara sangat luar biasa besar dan layak dijual. Sejumlah desa telah mengembangkan potensi tersebut, diataranya Desa Kalilunjar, Pesangkalan, Dawuhan dan Pekandangan.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah itu meyakini, jika digarap secara serius, Desa wisata akan memberikan manfaat bagi masyarakat karena terjadi pertumbuhan ekonomi. “Adakan festival ini, festival itu di desa-desa wisata, sehingga menambah kebetahan wisatawan,” kata Ferry. 

Menurut dia, mereka bisa sehari menginap di hotel dan sehari menginap di destinasi. Semakin banyak pengunjung, maka semakin banyak uang beredar.  

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama DPRD hadir untuk mendukung pengembangan potensi itu, dengan menerbitkan Perda Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Desa Wisata,” ujar Ferry pula. 

Payung hukum yang merupakan Perda inisiatif DPRD itu, memungkinkan desa-desa yang sedang merintis sebagai desa wisata untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah provinsi. “Maka jangan sungkan-sungkan untuk mengajukan permohonan bantuan dana ke provinsi,” kata Ferry. 

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pimpinan Dewan Masjid Indonesia dari Jawa Bali Kumpul di Semarang Desak Segera Gelar Muktamar


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pimpinan Dewan Masjid Indonesia dari Jawa Bali Kumpul di Semarang Desak Segera Gelar Muktamar yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

 TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Jawa Bali menggelar pertemuan untuk membahas usulan Muktamar bagi Pimpinan Pusat DMI (PP DMI). Usulan Muktamar dipandang penting dalam rangka menyelamatkan organisasi lantaran masa kepengurusan pusat DMI telah berakhir tahun 2022 lalu.

Hasil diskusi tersebut disampaikan dalam forum Koordinasi PW DMI Se-Jawa Bali di Hotel Grasia Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/02)

Hadir dalam kegiatan ini, antara lain utusan dari PW DMI Provinsi Jawa Timur Muhadi, PW DMI Provinsi Jawa Tengah Ahmad Rofiq dan Imam Yahya, PW DMI Provinsi Jawa Barat Ahmad Sidik dan Mursyid Toha, PW DMI DKI Jakarta Ahmad Habibi, serta PW DMI Provinsi Banten Boy Tirta Sumriyadi.

“Berdasar usulan dari pimpinan wilayah, kami mengusulkan agar Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia agar segera menyelenggarakan Muktamar DMI pada bulan Juli tahun 2023. Ini dalam rangka menyelamatkan organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi,” ujar Sekretaris Umum PW DMI Jawa Tengah, Imam Yahya, membacakan hasil diskusi Pimpinan Wilayah (PW) DMI Se-Jawa Bali.

Diskusi tentang masjid berlangsung dengan munculnya usulan dari para pimpinan wilayah. Satu diantaranya adalah perlunya Muktamar untuk memberikan kepastian soal kelanjutan organisasi. 

Para pihak bersepakat untuk mengusulkan hasil diskusi tersebut secara langsung kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI H. Jusuf Kalla. Usulan ini juga sebagai kepedulian pengurus di tingkat wilayah untuk membesarkan organisasi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga DMI.

Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta Muhammad bersepakat usulan Muktamar bersumber dari hasil diskusi para ketua PW DMI Jawa Bali. Muktamar DMI harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami mendorong Munas sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku,” timpal Muhammad, Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta. 

Setidaknya terdapat lima poin diskusi, selain soal muktamar, juga soal masjid sebagai pusat syiar agama yang moderat, menjaga masjid agar jangan dijadikan sebagai tempat kampanye politik, serta mendorong masjid mengoptimalkan potensi DMI untuk kemandirian organisasi. (*)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pimpinan Wilayah PW DMI Se JawaBali Minta PP DMI Segera Gelar Muktamar Ini Alasannya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pimpinan Wilayah PW DMI Se JawaBali Minta PP DMI Segera Gelar Muktamar Ini Alasannya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

SEMARANG, suaramerdeka.com – Sejumlah pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Dewan masjid Indonesia (DMI) se-Jawa Bali menggelar pertemuan untuk membahas usulan Muktamar bagi Pimpinan Pusat DMI (PP DMI).

Usulan Muktamar dipandang penting dalam rangka menyelamatkan organisasi lantaran masa kepengurusan pusat DMI telah berakhir tahun 2022 lalu.

Hasil diskusi tersebut disampaikan dalam forum Koordinasi PW DMI Se-Jawa Bali di Hotel Grasia Semarang, Jawa Tengah, Jumat (24/2/2023). 

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Aglonema, Lidah Mertua dan Wijaya Kusuma, Disebut Tanaman Pembawa Keberuntungan dan Rezeki

Hadir dalam kegiatan ini, antara lain utusan dari PW DMI Provinsi Jawa Timur Muhadi, PW DMI Provinsi Jawa Tengah Ahmad Rofiq dan Imam Yahya.

PW DMI Provinsi Jawa Barat Ahmad Sidik dan Mursyid Toha, PW DMI DKI Jakarta Ahmad Habibi, serta PW DMI Provinsi Banten Boy Tirta Sumriyadi.

“Berdasar usulan dari pimpinan wilayah, kami mengusulkan agar Pimpinan Pusat Dewan masjid Indonesia agar segera menyelenggarakan Muktamar DMI pada bulan Juli tahun 2023,” kata Sekretaris Umum DMI Jateng, Imam Yahya, membacakan hasil diskusi. 

Baca Juga: Makin Cinta dengan Adam Rosyadi, Artis Agnez Mo Punya Weton Selasa Wage ? Cek Ramalan Karier, Rezeki dan Cinta

“Ini dalam rangka menyelamatkan organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi,” lanjutnya.

Diskusi tentang masjid berlangsung dengan munculnya usulan dari para pimpinan wilayah.

Satu di antaranya adalah perlunya Muktamar untuk memberikan kepastian soal kelanjutan organisasi.

Baca Juga: Cara Baru Datangkan Rezeki, Cukup Budidaya Pohon Gaharu, Hanya 5 Tahun Bisa Beli Mobil, Tunggu Apa Lagi ?

Para pihak bersepakat untuk mengusulkan hasil diskusi tersebut secara langsung kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat DMI H Jusuf Kalla. 

Usulan ini juga sebagai kepedulian pengurus di tingkat wilayah untuk membesarkan organisasi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga DMI.

Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta Muhammad bersepakat usulan Muktamar bersumber dari hasil diskusi para ketua PW DMI Jawa Bali.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mahasiswa Bakal Geruduk DPR Gelar Aksi Tolak UU Ciptaker Besok


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mahasiswa Bakal Geruduk DPR Gelar Aksi Tolak UU Ciptaker Besok yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan berdemonstrasi di DPR besok. Mahasiswa berdemo menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker).

Dalam undangan aksi yang diterima wartawan, demo tersebut rencananya digelar pada Kamis (30/3/2023) di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat. BEM SI mengatakan pengesahan PRPPU Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang kini telah disahkan menjadi undang-undang merupakan pelecehan hukum dan moral dalam konstitusi.

“Kami telah bersama-sama merasakan dikhianati oleh bangsa sendiri, berkali-kali suara kami diabaikan. Maka, atas dasar pembangkangan ini Aliansi BEM Seluruh Indonesia akan turun aksi untuk menuntut dan mendesak DPR RI dan Pemerintah agar mencabut UU Cipta Kerja,” ujar Koordinator Media BEM SI 2023 Ragner Angga MHJ, dalam siaran pers yang diterima wartawan, Rabu (29/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demo tersebut akan diikuti sejumlah mahasiswa dari beberapa wilayah. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB), salah satunya.

“Mahasiswa IPB akan membersamai aksi tanggal 30 besok. Tuntutannya, menuntut dan mendesak presiden dan DPR untuk mencabut pengesahan UU cipta kerja,” kata Presiden Mahasiswa (Presma) IPB Imaduddin Abdurrahman saat dihubungi terpisah.

Imaduddin mengatakan mahasiswa IPB akan berangkat ke Jakarta untuk bergabung bersama mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI).

“Kami bergabung dengan kampus,daerah, dan seluruh elemen masyarakat yang punya keresahan yang sama,” kata Imaduddin.

“Rencananya seperti itu. BEM IPB yang juga tergabung dengan aliansi BEM SI akan bergerak bersama dengan elemen-elemen lain yang barangkali juga turun esok hari,” tambahnya.

Berikut tuntutan BEM SI tersebut:
1. Menuntut dan mendesak presiden dan DPR untuk mencabut pengesahan UU cipta kerja
2. Menuntut dan mendesak pemerintah dan DPR untuk mengkaji ulang uu cipta kerja secara terbuka serta melibatkan seluruh elemen masyarakat
3. Menuntut dan mendesak presiden dan DPR merevisi dan mengkaji kembali pasal-pasal yang bermasalah
4. Menuntut dan mendesak independensi presiden dan DPR agar mengutamakan kesejahteraan rakyat.



(mea/mea)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gelar Pertemuan DMI Jawa Bali Hasilkan Sejumlah Poin


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gelar Pertemuan DMI Jawa Bali Hasilkan Sejumlah Poin yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sejumlah pengurus wilayah (PW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Jawa Bali menggelar pertemuan di Semarang, Jawa Tengah. Dari pertemuan itu, ada beberapa poin yang jadi kesimpulan diskusi.

Kelima poin itu adalah muktamar, masjid sebagai pusat syiar agama yang moderat, menjaga masjid agar jangan dijadikan sebagai tempat kampanye politik, serta mendorong masjid mengoptimalkan potensi DMI untuk kemandirian organisasi.

Usulan Muktamar dipandang penting dalam rangka menyelamatkan organisasi lantaran masa kepengurusan pusat DMI telah berakhir pada 2022 lalu. Hasil diskusi tersebut disampaikan dalam forum Koordinasi PW DMI Se-Jawa Bali di Hotel Grasia, Semarang, Jawa Tengah, Jumat-Sabtu (24-25/2/2023) malam. 

Hadir dalam kegiatan ini, antara lain utusan dari PW DMI Provinsi Jawa Timur, Muhadi; PW DMI Provinsi Jawa Tengah, Ahmad Rofiq dan Imam Yahya; PW DMI Provinsi Jawa Barat, Ahmad Sidik dan Mursyid Toha; PW DMI DKI Jakarta, Ahmad Habibi; serta PW DMI Provinsi Banten, Boy Tirta Sumriyadi.

“Berdasar usulan dari pengurus wilayah, kami mengusulkan agar Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia agar segera menyelenggarakan Muktamar DMI pada Juli 2023. Ini dalam rangka menyelamatkan organisasi sesuai dengan AD/ART organisasi,” ujar Sekretaris Umum PW Dewan Masjid Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Imam Yahya, Sabtu (25/2/2023).

Diskusi tentang masjid berlangsung dengan munculnya usulan dari para pengurus wilayah. Satu di antaranya adalah perlunya mukmatar untuk memberikan kepastian soal kelanjutan organisasi. 

Para pihak bersepakat untuk mengusulkan hasil diskusi tersebut secara langsung kepada Ketua Umum Pengurus Pusat DMI Jusuf Kalla. Usulan ini juga sebagai kepedulian pengurus di tingkat wilayah untuk membesarkan organisasi sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga DMI.

Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta, Muhammad bersepakat usulan Muktamar bersumber dari hasil diskusi para ketua PW DMI Jawa Bali. Muktamar DMI harus dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kami mendorong muktamar sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang berlaku,” kata Ketua PW DMI Provinsi Yogyakarta, Muhammad.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.