Koalisi Besar Dinilai Tengah Incar Golden Ticket PDIP


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Koalisi Besar Dinilai Tengah Incar Golden Ticket PDIP yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pembentukan koalisi besar untuk menghadapi Pemilu 2024 terus disuarakan ke publik.

PDI Perjuangan yang sebelumnya tak ikut di dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan parpol koalisi pemerintahan di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), beberapa waktu lalu, bahkan bersedia menjadi tuan rumah untuk silaturahmi berikutnya.

Pertemuan antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Plt Ketua Umum PPP Mardiono, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di markas PAN, disinyalir menjadi awal rencana pembentukan koalisi besar. 

“Kalau kemudian ada kesempatannya PDI-Perjuangan atau Ibu Megawati yang menjadi tuan rumahnya ya silakan juga,” ujar Ketua DPP PDI-P Puan Maharani saat ditemui di Gedung Nusantara II DPR-RI, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Pengamat Menilai Capres Koalisi Besar Mengerucut ke Prabowo

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, rencana pembentukan koalisi besar ini akan terus mebayang-bayangi PDI Perjuangan yang hingga kini belum menentukan sikap untuk bergabung ke dalam koalisi.

Diketahui, dari lima partai yang ikut di dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, kelimanya telah bergabung ke dalam koalisi. PKB dan Gerindra bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR), sementara PAN, PPP dan Golkar bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

“PDI-P tampaknya juga paham bahwa gerbong koalisi besar tengah mengepung dirinya agar bersedia ‘berpuas diri’ menempati posisi nomor sebagai posisi cawapres. Karena itu, bagi PDI-P, proposal pencapresan Prabowo yang diajukan koalisi besar itu bisa diartikan sebagai penghinaan,” ujar Umam kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Siap Jadi Tuan Rumah, PDI-P Sebut Puan Bakal Undang 5 Parpol Penggagas Koalisi Besar

PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu 2019 lalu, memiliki kursi yang cukup untuk mengusung sendiri pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024. Sehingga, bukan perkara mudah untuk menarik PDI-P masuk ke dalam rencana pembentukan koalisi ini.

Apalagi, menurut Umam, Jokowi tidak bergerak sendiri. Sebab, ia memandang, ada peran Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di belakangnya.

Ia pun menduga bahwa tujuan pembentukan koalisi besar ini agar PDI-P menyerahkan “golden ticket”-nya tersebut.

“Namun, PDI-P tampaknya tidak ingin mudah diperdaya oleh agenda kepentingan koalisi besar tersebut. PDI-P membatasi ruang negosiasinya dengan menegaskan bahwa dirinya siap bergabung asal posisi capres diserahkan kepada PDI-P,” kata Umam.

Baca juga: Waketum PPP Sebut Tak Ada Arahan Jokowi untuk Jajaki Pembentukan Koalisi Besar

“Karena PDI-P memiliki elektabilitas partai yang lebih tinggi, punya capres potensial yang elektabilitasnya juga lebih tinggi, dan bahkan punya golden ticket yang bisa mengusung calon sendiri,” sambung dia.

Senada, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa bila ingin PDI-P bergabung ke dalam koalisi, tentu syaratnya capres adalah kader banteng.

Positioning PDI-P adalah pemenang Pemilu 2019, basis pencalonan 2024, kan, hasil Pemilu 2019,” kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

“Pada titik itu, kalau PDI-P mengambil posisi capres, ya, wajar-wajar saja, make sense-lah,” tambahnya.

Sosok capres-cawapres

Hingga kini, belum muncul sosok capres-cawapres yang hendak diusung oleh koalisi besar, meskipun di dalamnya terdapat beberapa tokoh yang punya elektabilitas potensial.

Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengaku soal pembahasan capres dan cawapres di koalisi besar akan dilakukan jika koalisi itu sudah terbentuk.

“Koalisi besar ini baru pondasi. Masih akan ada beberapa pertemuan lagi untuk membangun rumah dan atapnya. Artinya masih terlalu awal untuk bicara siapa capres dan cawapresnya,” kata Tantowi kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Koalisi Besar Diprediksi Alot soal Capres-Cawapres, Prabowo: Mungkin Pengamat Lebih Pintar dari Saya

“Jika PDI-P mempunyai kesamaan pandangan tentang bagaimana membangun bangsa ini ke depan, ya monggo (bergabung Koalisi Besar). Soal siapa yang akan jadi capres, kita bahas nantilah,” imbuhnya.

Senada, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan belum ada pembahasan mengenai capres dan cawapres untuk Koalisi Besar.

Sekalipun nama-nama yang santer bakal menjadi capres itu sudah muncul dalam partai-partai koalisi besar. Salah satunya Prabowo.

Dasco menjelaskan, pembahasan nama-nama itu tentu akan dilakukan secara bersama partai-partai yang akan bergabung dalam koalisi tersebut.

Baca juga: Ingin Gabung Koalisi Besar KIB-KIR, PSI Tetap Akan Dukung Ganjar Capres

Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menilai, proses menentukan nama capres dan cawapres tidak menghambat jalannya pembentukan koalisi besar.

“Soal capres-cawapres tentu nama-nama yang bermunculan di rapat-rapat KIB, itu ada saja kemungkinan sama dengan yang diusulkan oleh PDI-P. Tentu kita lihat perkembangannya,” kata Baidowi kepada Kompas.com, Rabu.

Sebagai informasi, nama-nama yang bermunculan di KIB digadang sebagai capres dan cawapres di antaranya Prabowo, Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Erick Thohir.

Mengenai nama capres-cawapres itu, Awiek sapaan akrab Baidowi mengatakan, tentu akan dimunculkan setelah Koalisi Besar resmi terbentuk

Namun, menurutnya hingga kini Koalisi Besar masih sampai tahap penjajakan untuk terbentuk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Hunian Dekat dengan Perkantoran dan Pusat Perbelanjaan Dinilai Sangat Diminati


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Hunian Dekat dengan Perkantoran dan Pusat Perbelanjaan Dinilai Sangat Diminati yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dicabutnya status PPKM menambah semangat kebangkitan perekomonian di Indonesia, tidak terkecuali di sektor properti. Usai pandemi Covid-19 saat ini, kota Jakarta dilanda kemacetan yang semakin parah, sehingga banyak masyarakat yang rumahnya di pinggiran sering mengalami keterlambatan ketika mau melakukan aktivitas di ibukota.

Minat masyarakat dalam mencari hunian pun berubah menjadi lebih mengutamakan efektifitas dan efisiensi untuk dapat berkegiatan sehari-hari. Daripada berdesak-desakan di KRL ataupun membawa kendaraan dengan menempuh rute yang jauh dan kelelahan, masyarakat memilih untuk tinggal di wilayah-wilayah dekat dengan perkantoran dan memiliki akses transportasi yang nyaman dan dekat hunian, tetapi juga bisa menikmati fasilitas yang nyaman untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Green Pramuka City menghadirkan hunian berkonsep One Stop Living dengan mal sebagai pusat perbelanjaan sehingga para penghuni bisa dengan sangat mudah memenuhi kebutuhan hariannya.

“Selain mal dengan tenant yang cukup lengkap kami juga mempunyai fasilitas-fasiltas yang memadai seperti kolam renang, jungle pond, playground dan fasilitas ibadah untuk para penghuni Apartemen Green Pramuka City,” kata Manager Marketing Green Pramuka City Sonny Handoko dalam rilisnya, Selasa (21/3/2023).

Penghuni yang tinggal disini mendapat banyak sekali keuntungan, selain fasilitas yang sudah cukup lengkap mereka juga sudah mendapat desain interior dari dekoruma dengan mengusung konsep efektif function mechanism, sehingga semua sisi dalam unit bisa dimanfaatkan se-efektif mungkin.

Saat ini developer Apartemen Green Pramuka City masih melakukan penjualan unit dengan dua tipe yaitu tipe 2 bedroom dan tipe studio dengan beragam promo dan beragam cara bayar yang menarik. Promo menarik yang sedang berlangsung adalah harga 590 juta untuk tipe 2BR dengan cara bayar cash gubrak.

Sonny juga mengungkapkan Green Pramuka City sangat diuntungkan dari segi lokasi, karena merupakan pertemuan antara tiga wilayah di Jakarta yaitu wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. Kawasan ini juga mudah dijangkau lewat akses gerbang di Tol Cempaka Mas, Tol Rawamangun, dan juga Tol Sunter.

“Kemana-mana akan mudah dan tentunya para penghuni mempunyai efektifitas waktu sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya,” ujar Sonny.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

DPRD bakal Pilih Pendamping Hendri Septa Ekos Albar Dinilai Bisa Bawa Kemajuan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul DPRD bakal Pilih Pendamping Hendri Septa Ekos Albar Dinilai Bisa Bawa Kemajuan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

DPRD Padang telah menerima dua nama yang bakal bersaing mengisi kekosongan kursi wakil wali kota Padang mendampingi wali kota Hendri Septa. Pekan depan diagendakan penyampaian visi misi dan dilanjutkan pemilihan di DPRD.

Dua calon wakil wali kota (cawawako) yang diajukan tersebut adalah H Ekos Albar dari PAN dan Hendri Susanto dari PKS. Ekos merupakan kader PAN berlatar belakang pengusaha muda asal Luak Limopuluah yang dikenal sukses di ibukota Jakarta, sedangkan Hendri Susanto kader PKS yang dinilai berhasil di Kabupaten Sijunjung.

PAN dan PKS merupakan partai pengusung pasangan Mahyeldi dan Hendri Septa saat pilkada. Kursi wakil wali kota telah kosong sejak wali kota Padang Mahyeldi Ansharullah dilantik sebagai gubernur Sumbar 25 Februari 2021, dan wakilnya Hendri Septa naik menjadi wali kota 7 April 2021.

Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Padang telah memutuskan 5 April 2023 dilakukan penyampaian visi dan misi Cawawako Padang, dan dilanjutkan pemilihan.

“Tadi sudah diputuskan bahwa penyampaian visi dan misi pada 5 April 2023 dilanjutkan dengan pemilihan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Padang Amril Amin kepada awak media.

Sejumlah tokoh dan organisasi kemasyarakatan menilai, Ekos Albar merupakan sosok politisi-pengusaha yang telah berpengalaman dan punya jam terbang tinggi. Sangat potensial mendorong kemajuan kota Padang jika terpilih karena jejaring lobinya jauh di tingkat nasional.

“Ekos Albar punya pola lobi yang tidak top down saja. Tapi beliau mau berinteraksi ke berbagai tokoh dan kalangan berpengaruh di Padang sehingga wakil rakyat sebagai voters jadi kepincut dengan gayanya yang low profile dan punya visi membangun,”ujar Koordinator Komunitas Pemerhati Sumbar (KAPAS) Isa Kurniawan kepasa awak media, Sabtu (1/4/2023).

Terpisah, Ekos Albar kabarmya sudah dua minggu menunggui proses dari tahapan pemilihan Cawawako Padang tersebut. Bahkan, dia kaget melihat besarnya gelombang dukungan tokoh masyarakat serta para pengusaha serta pentolan organisasi kepemudaan.

“Saya memandang pemilihan wakil wali kota Padang di DPRD Padang adalah agenda strategis dan penting bagi percepatan pembangunan untuk sejahterakan warga Padang. Untuk itu, dengan Bismillah, saya berserah diri kepada Allah SWT agar semuanya berjalan lancar dan mohon doa restu dari masyarakat,” ungkap Ekos Albar.

Meski masa periode jabatan wawako tergolong singkat, Ekos tetap optimistis mampu bekerja optimal. “Jika terpilih, saya siap all out menjadi pembantu wali kota Padang untuk menuntaskan program unggulan (progul) Pemko Padang. Kapan perlu kita perkencang dengan semangat kolaborasi dan sinergisitas yang berbasiskan partisipatif publik untuk mempercepat majunya Kota Padang ini,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat Is Prima Nanda menyebutkan bahwa Ekos Albar sosok pejuang kehidupan, dan pekerja keras.

“Dia merantau sejak lama ke ibu kota, merancah kerasnya Jakarta, hasilnya tidak mengkhianati proses. Lalu terjun jadi politisi sejak awal reformasi dan konsisten di PAN. Kini maju jadi wawako. Ekos itu bak mutiara yang harus dimanfaatkan siapapun jika ingin Padang berlari kencang menjadi kota modern dan madani,” ungkap Is Prima Nanda dalam tulisannya yang dirilis sejumlah media.(rel)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Masuk Era Elektrifikasi Pasar Pelumas Dinilai Masih Menjanjikan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Masuk Era Elektrifikasi Pasar Pelumas Dinilai Masih Menjanjikan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia mulai memasuki era elektrifikasi, di mana banyak kendaraan listrik dan hybrid mulai dipasarkan. Meski demikian, pasar pelumas mesin dinilai masih menjanjikan.

Dengan hadirnya kendaraan listrik, maka pelumas mesin tidak lagi dibutuhkan. Namun, sepertinya masih lama untuk pasar Indonesia didominasi oleh kendaraan listrik.

Bardahl Indonesia menilai bahwa pasar oli baik roda dua maupun roda empat di Tanah Air masih menjanjikan seiring dengan terus bertumbuhnya penjualan kendaraan bermotor.

Baca juga: Ciri-ciri Oli Mesin Palsu, Bisa Dilihat dari Kemasan dan Karakternya

“Masih sangat menjajikan, khususnya untuk pasar oli kendaraan roda dua di Indonesia. Dari penjualan sepeda motor yang tiap tahunnya mengalami peningkatan menjadi peluang bagi produsen oli, termasuk Bardahl,” kata VP Bardahl Indonesia-Pudjijarto Sutjipto, dalam keterangan resminya.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan motor sepanjang 2021 mencapai 5.057.516 unit, tumbuh 38 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, penjualan motor pada periode Januari-Oktober 2022, telah mencapai 4.149.947 unit atau 81,4 persen dari target 5,1 juta unit.

Pudjijarto mengatakan, pertumbuhan penjualan motor akan sejalan dengan peningkatan permintaan pelumas. Pasar oli di dalam negeri, menurutnya, juga kompetitif karena banyak masyarakat Indonesia yang sudah memahami tentang spesifikasi oli sehingga tidak sembarangan dalam memilih pelumas yang berkualitas sesuai dengan kendaraannya.

Baca juga: Cara Membedakan Oli Mesin Palsu dan Asli

Pudjijarto menambahkan, untuk memperkuat pasar pelumas di Tanah Air, Bardahl melakukan berbagai strategi seperti terus memperluas jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia, menjaga kualitas dan keaslian produk Bardahl, ketersediaan stok serta menjalankan berbagai program agar semakin dikenal konsumen.

Startegi lainnya adalah memperkenalkan 6 varian baru oli berteknologi Ester yang diklaim mampu mengurangi deposit mesin. Sehingga, ruang bakar lebih bersih dan meningkatkan akselerasi sehingga irit bahan bakar.

PT Pelayanan Oli Spesialis, perwakilan resmi merek pelumas dan zat aditif Bardahl Indonesia, meluncurkan 6 varian baru pelumas Bardahl dengan berbagai keunggulan dan spesifikasi, yaitu fully synthetic dan sintetik dengan jenis kemasan 0,8 dan 1 liter serta berbagai pilihan kekentalan (SAE).

Oli baru Bardahl untuk sepeda motor transmisi manual adalah XT4-S 10W-50 API SL, XTC 10-40 API SL, XTM 15W-50 API SL, XTM 20W-50 API SL, dan 2 varian untuk skutik, yaitu XTC Scooter 10W-30 SL, XTC Scooter 10W-40 SL.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fitur Deteksi Kecelakaan Pada Iphone 14 Pro Dinilai Gagal Begini Komentar Apple


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fitur Deteksi Kecelakaan Pada Iphone 14 Pro Dinilai Gagal Begini Komentar Apple yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Sejak peluncurannya iPhone 14 Pro terus mendapat sorotan dari para netizen, hingga membuat salah satu youtuber asal Amerika kepincut untuk melakukan uji coba terhadap fitur canggih yang tersemat pada iPhone 14 Pro Max.

Dikenal dengan nama crash detection, fitur kecelakaan ini dibuat dengan tujuan untuk membantu mendeteksi kecelakaan mobil pada pengguna.

Apabila fitur ini diaktifkan dan pengguna tidak memberikan respons apapun dalam waktu 20 detik, maka secara otomatis gawai anyar besutan Apple ini akan langsung melakukan panggilan darurat pada kontak yang telah dipilih pengguna.

Baca juga: Cara Mudah Matikan Fitur Always on Display di iPhone 14 Pro atau Pro Max

Dalam uji coba tersebut YouTuber Michigan menguji fitur keamanan pada iPhone 14 Pro Max dengan menabrakkan mobil Derby ke mobil bekas yang diparkir. Tes ini dilakukan YouTuber Michigan dengan tujuan untuk mengetahui apakah fitur ini dapat berjalan sesuai klaim yang dilontarkan Apple.

“Fitur deteksi tabrakan mobil dirancang untuk mendeteksi tabrakan mobil serius, seperti yang melibatkan sedan, minivan, SUV, truk pikap, dan kendaraan penumpang lainnya.” jelas juru bicara Apple

Namun sayangnya saat melakukan uji coba sensor yang disematkan dalam fitur crash detection iPhone 14 Pro Max justru gagal mendeteksi dampak apapun saat mobil mengalami benturan. Hal tersebut lantas mendapat sorotan tajam dari para pengguna iPhone 14 Pro Max.

Baca juga: Bug iPhone 14 Pro Bertambah, Pengguna Keluhkan Ponsel Sering Restart Saat Dicas

Mengingat sebelumnya Apple mengklaim bahwasannya iPhone 14 Pro Max hadir dengan sensor dual-core akselerometer dilengkapi komponen barometer yang mampu mendeteksi pengukuran G-force hingga 256G, serta dapat membaca perubahan tekanan kabin dan perubahan kecepatan GPS, hingga dapat mengenali suara keras pada mikrofon saat terjadi tabrakan.

Mengetahui fitur anyarnya gagal dalam uji coba, membuat Apple memberikan klasifikasinya. Melalui laman resminya Apple menjelaskan pengujian tidak menghubungkan ponsel dengan koneksi Bluetooth atau CarPlay, sehingga uji coba ini dianggap tidak memenuhi persyaratan minimum iPhone 14 Pro Max.

Alasan tersebut yang membuat fitur pendeteksi kecelakaan iPhone 14 Pro Max tidak dapat menampilkan peringatan secara maksimal. Meski gawai Apple 100 persen tidak dapat menjamin deteksi kecelakaan,

Namun dalam uji coba tersebut YouTuber Michigan yang juga melakukan pengujian pada smartwatch Apple Watch Series 8, Apple Watch SE (generasi ke-2), dan Apple Watch Ultra yang menjalankan watchOS versi terbaru menyatakan bahwa semua arloji pintar Apple dapat menampilkan notifikasi bantuan saat pengemudi mengalami benturan keras.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Biaya Konversi Kendaraan Listrik Dinilai Masih Mahal


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Biaya Konversi Kendaraan Listrik Dinilai Masih Mahal yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah memperbolehkan sepeda motor dan mobil berbahan bakar minyak (BBM) dikonversi menjadi kendaraan listrik berbasis baterai (electrified vehicle), sebagai upaya mendorong era elektrifikasi di Tanah Air.

Kebijakan tersebut, termaktub dalam Peraturan Menteri Perhubungan RI No.65 Tahun 2020 untuk kendaraan roda dua, dan Permenhub Nomor 15 Tahun 2022 bagi roda empat atau lebih.

Sehingga setiap tindak konversi akan terjamin keamanan dan keselamatannya. Serta, yang tidak kalah penting, setiap kendaraan terkait juga masih legal untuk digunakan di seluruh ruas jalan.

Baca juga: Ini Kendaraan Listrik yang Digunakan Kepolisian Selama KTT G20 Bali

Hanya saja dalam pelaksanaannya, sebagaimana dikatakan Direktur Sarana Transportasi Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Danto Restyawan, masih ada beberapa tantangan.

Salah satu tantangan terbesar ialah biaya konversi yang masih tinggi sehingga kurang kompetitif dibandingkan sepeda motor listrik maupun mobil listrik dari pabrikan langsung.

“Sebenarnya perkembangannya cukup bagus, seperti sepeda motor listrik itu, selama berjalan dua tahun (2020-2022), sekarang sudah ada sepuluh bengkel konversi karena persyaratan (jadi bengkel konversi resmi) tidak ribet,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

“Tetapi memang cost (biaya) untuk konversi itu masih cukup tinggi. Pada kasus roda dua, biaya mengubahnya itu sekitar Rp 15 juta. Dengan dana yang sama, itu sebenarnya sudah bisa beli motor listrik yang sudah jadi,” lanjut Danto.

Dengan temuan tersebut, pihaknya diakui akan melakukan komunikasi kembali ke Kementerian terkait, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar membuat biaya tadi bisa lebih ditekan.

Baca juga: Pelaku Konversi Motor Listrik Minta Skema yang Sederhana

Sehingga dapat mendorong masyrakat lebih luas supaya melakukan konversi, tanpa mengurangi kualitas dan keamanannya.

“Kita juga ngomong sama ESDM, kalau Rp 15 juta rasa-rasanya susah ya jika bersaing dengan motor listrik jadi (bukan konversi). Kalau mau konversi ya harus murah. Ini yang dikaji lagi,” ucapnya.

Demikian pula pada kasus konversi kendaraan bermotor roda empat atau lebih. Tetapi karena masih baru, perkembangannya masih dipantau lebih dulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.