Subway Buka Restoran Pertama di Bali Gerai Pertama di luar Pulau Jawa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Subway Buka Restoran Pertama di Bali Gerai Pertama di luar Pulau Jawa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Di penghujung kuartal pertama 2023, PT Map Boga Adiperkasa Tbk membuka restoran pertama Subway di Bali. Restoran ke-63 di Indonesia ini terletak di Discovery Mall Bali.

KONTAN.CO.ID – Di penghujung kuartal pertama 2023, PT Map Boga Adiperkasa Tbk membuka restoran pertama Subway di Bali. Restoran ke-63 di Indonesia ini terletak di Discovery Mall Bali. Pada Jumat, 24 Maret 2023 menandai peresmian restoran seluas 112 meter persegi yang dapat menampung 36 tamu di area dalam dan luar.

Subway baru beroperasi di Indonesia selama kurang lebih 1,5 tahun, lokasinya lebih mudah terjangkau dan menyediakan pilihan menu yang lebih sehat menjadi prioritas utama kami.

Ekspansi Subway di tahun 2023
Selain membuka lebih banyak restoran di Jabodetabek, tahun ini Subway juga akan berkonsentrasi meluaskan keberadaannya di luar Jabodetabek. Tahun lalu, kami membuka beberapa restoran di Bandung dan Surabaya. Restoran Subway pertama akan dibuka di Discovery Mall Bali pada bulan Maret, dan dua lokasi lainnya – di Renon dan Oberoi – akan menyusul pada bulan April.

“Ada alasan kuat mengapa kami membuka restoran pertama kami di Bali. Pulau Bali dikenal sebagai surga di bumi atau “Pulau Dewata” dan merupakan destinasi liburan yang popular bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Bali memiliki banyak potensi budaya dan ekonomi yang patut diperhitungkan. Bali merupakan wilayah penting karena mendukung pariwisata di sekitarnya dan memiliki posisi yang strategis.

Oleh karena itu, kami ingin menjadi bagian dari solusi yang menawarkan alternatif pilihan makanan yang lebih sehat dan sesuatu yang sudah dikenal dekat oleh banyak pengunjung dari negara asal mereka,” ungkap Vasilis John Vasiliou, Pemimpin Growth Brands dalam naungan PT Map Boga Adiperkasa Tbk.

Ketiga restoran ini akan memiliki desain yang sedikit berbeda. Peta Bali dijadikan latar belakang di area dalam restoran di Discovery Mall, sedangkan area luar menampilkan siluet sawah Jatiluwih.

Subway akan melanjutkan komitmennya untuk lebih dekat dengan para tamunya, dengan membuka gerainya di sejumlah kota baru pada tahun 2023.

Menu Ramadan Subway
Industri restoran juga mengikuti tren, dan pelanggan bisa saja mengubah preferensi mereka, seperti halnya sektor bisnis lainnya. Memperbarui menu akan membuat restoran menarik, menjadi perhatian para tamu baru, dan menciptakan minat yang baru. Memasuki bulan Ramadan, Subway menawarkan menu baru untuk menemani kekhidmatan berbuka puasa.

“Subway telah menawarkan sandwich yang dibuat secara fresh, dapat disesuaikan dengan selera, dan lebih baik untuk para tamu kami, dan kami ingin memberi tamu rasa baru dan beragam.

Dengan bangga kami memperkenalkan menu baru di bulan Ramadan yang akan tersedia di seluruh restoran Subway di Indonesia. Menu ini tergolong spesial karena masyarakat Indonesia sangat menyukai menu ayam, dan kami hadirkan opsi baru menikmati ayam dalam sandwich.

Selain itu dari segi minuman pun kami hadirnya yang sarat dengan kearifan lokal, dimana teh hijau dipadukan dengan asam jawa yang belum pernah dihadirkan sebelumnya,” ujar Silvia Muryadi, Head of Marketing Subway.

Breaded Chicken Strip
Menu Breaded Chicken Strip melalui proses pemanggangan, sehingga bisa menjadi alternatif untuk menu ayam yang lebih sehat. Campuran rasa asam dan manis dari saus Thousand Island, saus yang direkomendasikan, akan menambah cita rasa menu ini menjadi lebih unik.

Tamarind Green Tea
Belum lengkap rasanya jika tidak berbuka puasa dengan sesuatu yang menyegarkan. Anda bisa melepaskan dahaga dengan segelas teh hijau manis yang dipadukan dengan asam jawa yang segar.

Tentang Restoran Subway
Sebagai jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia, setiap harinya Subway menyajikan sandwich, wrap, salad, dan bowls yang dibuat secara segar sesuai pesanan kepada jutaan pengunjung, di lebih dari 100 negara dengan lebih dari 37.000 restoran.

Setiap restoran Subway dimiliki dan dioperasikan oleh pebisnis waralaba – jaringan dengan lebih dari 20.000 wirausahawan dan pemilik usaha kecil yang berdedikasi – berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada semua pengunjung di komunitas lokal mereka.

Subway adalah Merek Dagang Terdaftar dari Subway IP LLC. © 2020 Subway IP LLC

Tentang PT Sari Sandwich Indonesia
Kehadiran PT Sari Sandwich Indonesia merupakan hasil kemitraan antara Subway® dengan PT Map Boga Adiperkasa Tbk, anak perusahaan dari PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Sari Sandwich Indonesia merupakan perusahaan tunggal yang memiliki lisensi eksklusif untuk mengoperasikan restoran Subway® di Indonesia.

Tentang PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MBA)

Pemasok F&B berkualitas tinggi, MBA merupakan rumah bagi berbagai merek F&B paling ikonik di dunia di Indonesia. Dengan lebih dari 700 gerai dan 44 kota di Desember 2022 MBA berusaha untuk berada di semua lokasi yang nyaman di mana banyak masyarakat Indonesia bekerja, makan, mencari hiburan, dan bepergian. MBA didirikan pada tahun 2004 sebagai anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk, peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia. MBA tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak 2017.

Tentang PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

MAPI memiliki portofolio lebih dari 150 brand kelas dunia dari department stores, sports, fashion, kids, food & beverage hingga lifestyle. Per September 2022, MAPI mengoperasikan lebih dari 2.500 gerai ritel di 79 kota di Indonesia. Konsep ritel utama yang dikelola antara lain; Department Stores: Sogo, Seibu, The FoodHall; Fashion & Beauty: Zara, Marks & Spencer, Kipling, Cotton On, Mango, Massimo Dutti, Swarovski, Zara Home, Boots, Sephora; Active (Sports, Leisure & Kids): Sports Station, PlanetSports.Asia, Foot Locker, Converse, Golf House, Reebok, Skechers, Onitsuka Tiger, Staccato, Clarks, Kidz Station, Smiggle, Lego; Digital: Digimap, Digiplus; Food & Beverage: Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva, Genki Sushi, Subway; Others: Alun Alun Indonesia.

Baca Juga: PT MAP Boga Adiperkasa Tbk Buka Gerai Krispy Kreme ke-35 di AEON Sentul, Bogor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mengapa Tidak Dibangun Jembatan Penghubung antara Pulau Jawa dan Bali Simak Jawaban Berikut Ini


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mengapa Tidak Dibangun Jembatan Penghubung antara Pulau Jawa dan Bali Simak Jawaban Berikut Ini yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

suarabandungbarat.id –  Pulau Jawa dan Pulau Bali merupakan dua wilayah yang secara geografis berdekatan. 

Bahkan, letak kedua Pulau ini membuat ada beberapa orang yang berpikir dan membayangkan jika ada pembangunan Jembatan penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Namun kabarnya, banyak masyarakat Bali yang menolak dibangunnya jembatan penghubung antara Pulau Dewata dan Pulau Jawa.

Lalu, apa alasan banyak masyarakat Bali menolak penolakan jembatan penghubung Pulau Dewata ke Pulau Jawa tersebut? Berikut jawabannya yang dilansir dari akun tiktok YES INFOTAINMENT.

Baca Juga:Ada Indikasi Praktik Cuci Uang di Bisnis Solar Ilegal di Sumsel, Ditemukan Rekening Rp 16 Miliar

Jembatan penghubung antara Bali dan Jawa tidak begitu diharapkan dan bahkan ditolak sebagian besar masyarakat Bali.

Lalu, mengapa orang Bali menolak pembangunan jembatan tersebut?

Bukan tanpa alasan sebagian besar orang Bali menolak ide ini. Bukan karena oang Bali anti orang Jawa, akan tetapi karena faktor kepadatan yang sudah cukup mengkhawatirkan.

Pulau kecil ini dinilai tidak akan kuat menahan lonjakan pendatang yang akan memasuki Bali menggunakan cara yang mudahnya melewati jembatan penghubung. Orang Bali percaya, bahwa dulunya Pulau Jawa dan Pulau Bali adalah satu daratan.

Namun, kehendah Tuhan sehingga Pulau ini dipisahkan. Hal ini tentu dianggap memiliki tujuan kedua Pulau ini terpisah.

Baca Juga:Anya Geraldine Penasaran Efek Menelan Sperma, Padahal Najis dan Harus Dimuntahkan Menurut Hukum Islam

Selain itu, faktor keamanan membuat Bali tidak perlu dipersatukan Pulau Jawa melalui jembatan. Jangan sampai karena adanya akses yang mudah, tingkat kejahatan di Bali akan meningkat karena mudahnya orang luar masuk Bali.

Sampai saat ini, tingkat kejahatan di Bali cukup kecil. Jangan sampai virus tingkat kejahatan dari Pulau Jawa masuk ke Pulau Bali.

Tanpa jembatan penghubung, membuat Bali terlihat eksklusif untuk dikunjungi. Tidak mudah tentu keluar-masuk Bali, perlu menyeberangi Lautan untuk memasuki Pulau Dewata ini.

Lonjakan penduduk Bali yang sangat cepat membuat Pulau ini disebut kelelahan, sedangkan Pulau ini hanya mengandalkan sektor pariwisata untuk hidup tanpa sektor tambang.

Adanya lonjakan penduduk yang terbilang banyak dan tanpa diimbangi pendapatan yang sesuai, lama-kelamaan akan menjadi beban bagi Pulau ini.

Demikian informasi tentang alasan tidak dibangunnya jembatan penghubung antara Pulau Jawa dan Bali. (*)

Sumber: Akun tiktok YES INFOTAINMENT

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kemen PUPR Sebut Kondisi Jalan Tol Pulau Jawa hingga Bali 90 Persen dalam Kondisi Baik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kemen PUPR Sebut Kondisi Jalan Tol Pulau Jawa hingga Bali 90 Persen dalam Kondisi Baik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

MerahPutih.com– Musim Mudik Lebaran 2023 tinggal tiga pekan lagi. Yakni 19 -21 April mendatang.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan operasional dan kemantapan jalan serta tempat istirahat dan pelayanan (TIP/rest area) kemudian dukungan operasional manajemen lalu lintas, serta dukungan untuk kenyamanan pengguna jalan berjalan lancar.

Baca Juga:

Tol Fungsional Solo-Yogyakarta Bisa Digunakan saat Mudik Lebaran

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengungkapkan, saat ini kondisi jalan nasional di Pulau Jawa sepanjang 4.821 kilometer terbagi atas Lintas Utara Jawa 1.192 kilometer.

“Dengan kondisi mantap 92 persen, dan Jalan Lintas Pantai Selatan Jawa 1.543 kilometer dengan kondisi mantap 93 persen,” ucap Hedy di Jakarta, Rabu (29/3).

Untuk Jalan Tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.716 kilometer dengan TIP sebanyak 90 TIP (56 TIP A, 34 TIP B, dan 0 TIP C).

“Untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2023, upaya yang dilakukan di antaranya dengan penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa seperti Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Seksi 2A Jaka Sampurna – Kayuringin – Ujung, 4,88 kilometer), Semarang Demak (Seksi 2 Sayung – Demak, 16,01 kilometer) dan Ramp 2,4,5, dan 8 Junction Wringinanom-Krian-Legundi-Bunder-Manyar,” ucapnya.

Kemudian, potensi jalan tol fungsional lebaran di Pulau Jawa meliputi Cinere-Jagorawi, Seksi 3B: Krukut-Limo (2,2 kilometer), Serpong-Cinere, Seksi 2: Pamulang-Cinere (3,6 kilometer), Cibitung-Cilincing, Seksi 4: Taruma Jaya-Cilincing (7,3 kilometer), Cileunyi-Sumedang-Dawuan, Seksi Cimalaka-Dawuan, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan 11,40 kilometer, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang 17,05 kilometer, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka 4,05 kilometer (total 32,5 kilometer), Ciawi-Sukabumi, Seksi 2: Cigombong-Cibadak (11,9 kilometer), Cimanggis-Cibitung, Seksi 2A: Jatikarya-Cikeas (3,5 kilometer), Pasuruan-Probolinggo, Seksi 4A: ProbolinggoTimur – IC Gending (8,6 kilometer), Serpong-Balaraja, Seksi IB: CBD-Legok (5,4 kilometer), dan Jakarta Cikampek II Selatan, Paket 3: Kutanegara-Sadang (8,5 kilometer).

“Untuk Jalan Tol Bali-Mandara operasional sepanjang 10,07 kilometer dan ruas lintas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Bali sepanjang 363,3 kilometer terdiri dari Jalan Lintas Selatan dan Jalan Lintas Utara dengan kondisi Mantap 98,3 persen,” tambah Hedy.

Baca Juga:

Komisi V DPR Soroti Potensi Kemacetan di Tol Cikampek saat Arus Mudik Lebaran

Kemudian di Pulau Sumatra, Jalan Nasional Trans Sumatera sepanjang 7.918 kilometer yaitu Jalan Lintas Barat 2.562 kilometer dalam kondisi mantap 97 persen.

Lalu, jalan Lintas Timur 3.019 kilometer dalam kondisi mantap 95 persen, dan Jalan Lintas Tengah 2.338 kilometer dengan kondisi mantap 93 persen.

Sedangkan, Jalan Tol Trans Sumatra yang operasional sepanjang 738 kilometer dengan TIP sejumlah 27 TIP (20 TIP A dan 7 TIP B) dengan Ruas Jalan Tol Fungsional meliputi Sigli – Banda Aceh (Seksi 5 dan 6 Blang Bintang – Kutobaro – SS Baitussalam, 12,4 kilometer), dan Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (Seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar 96,5 kilometer).

Untuk Pulau Kalimantan, ruas jalan nasional yang digunakan sepanjang 6.556 kilometer terdiri dari Lintas Utara Mantap 95,32 persen, Lintas Tengah Mantap 80,17 persen dan Lintas Selatan dengan kondisi mantap 90,96 persen dengan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang operasional sepanjang 99 kilometer.

Sementara, di Pulau Sulawesi, ruas lintas jalan nasional yang digunakan sepanjang 5.400 kilometer dengan jalan tol yang operasional sepanjang 61,5 kilometer, terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1 – 3 sepanjang 10,1 kilometer, Tol Makassar Seksi 4 sepanjang 11,6 kilometer dan Tol Manado – Bitung sepanjang 39,8 kilometer.

Hendy menyampaikan bahwa Kementerian PUPR juga melakukan dukungan operasional manajemen lalu lintas melalui koordinasi dengan Kemenhub, Korlantas Polri, dan BUJT dalam pelaksanaan kebijakan dukungan kelancaran lalu lintas, layanan transaksi tol, layanan konstruksi, serta penyediaan aplikasi “Tol Kita”.

Ini semua untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, prakiraan cuaca, call center, peta jalan tol, dan info TIP. (Knu)

Baca Juga:

Pembangunan Tol Bengkulu Tahap 2 Masih Tertunda

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ekspansi ke Bali Xurya Bidik Lebih Banyak Industri Luar Pulau Jawa Pasang PLTS Atap


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ekspansi ke Bali Xurya Bidik Lebih Banyak Industri Luar Pulau Jawa Pasang PLTS Atap yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Tamora Square Bali memasang PLTS Atap dengan kapasitas 86,8 ribu kWH/tahun dan menjadi bangunan komersial pertama di Bali yang gunakan PLTS Atap Xurya

KONTAN.CO.ID – Xurya, startup energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0,- dalam pembiayaan PLTS Atap, berhasil melakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa di awal tahun 2023 ini. Ekspansi pasar ini merupakan bentuk kontribusi Xurya terhadap upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sesuai dengan target Dewan Energi Nasional dalam penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Pulau Bali sendiri menjadi pulau ke-4 bagi Xurya dalam melakukan ekspansi bisnisnya, setelah sebelumnya Xurya berhasil melakukan proyek instalasi atap di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Bekerja sama dengan Tamora Square, yaitu sebuah lifestyle hub yang berlokasi di daerah strategis Canggu. Proyek PLTS Atap ini telah diselesaikan pada bulan Februari lalu dan saat ini sudah mulai beroperasi.

Eka Himawan, Managing Director Xurya menjelaskan, “Kami melihat pangsa pasar di luar Pulau Jawa sangat potensial, mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan sinar matahari hampir sepanjang tahun. Kerjasama Xurya dengan Tamora Square menjadi langkah awal dalam memperluas jangkauan pasar PLTS Atap di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa. Kami mengapresiasi dan mendukung komitmen Tamora Square dalam mewujudkan bisnis yang ramah lingkungan serta berkelanjutan, mendukung pemerintah dalam pemanfaatan EBT.”

Sejak awal didirikan, Tamora Square dirancang sebagai sebuah lifestyle hub modern yang unik. Sejalan dengan salah satu visi Tamora yaitu menciptakan urban space yang memiliki banyak ruang hijau, pemasangan PLTS Atap ini diharapkan dapat mempertegas komitmen Tamora dalam mendukung penggunaan energi bersih di Indonesia dan mencapai visi tersebut.

Mark D. Ching, Co-Founder Tamora Square menyampaikan, “Pemasangan PLTS Atap ini merupakan salah satu langkah yang kami ambil untuk mewujudkan visi dari Tamora Square. Kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang publik yang berorientasi pada efisiensi dan berkelanjutan.

Memiliki tujuan yang sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, kami mempercayakan Xurya untuk melakukan instalasi PLTS Atap di Tamora Square. Mengingat Xurya saat ini telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap di Indonesia, kami yakin PLTS Atap yang ada di Tamora Square dapat memiliki kualitas yang baik untuk jangka panjang.”

Penggunaan PLTS Atap di Tamora Square dapat menekan emisi karbon sebesar lebih dari 77,5 ribu kg setiap tahunnya, yang mana setara dengan banyaknya gas CO2 yang diserap oleh lebih dari 1.000 pohon yang berumur 10 tahun atau setara dengan yang dihasilkan oleh  pengisian daya 7,5 juta smartphone dalam setahun. Tamora Square menjadi bangunan komersial pertama di Bali yang menggunakan PLTS Atap Xurya.

Ketertarikan pelaku industri dan bisnis terhadap pemasangan PLTS Atap saat ini semakin meningkat. Selain dapat menekan biaya listrik, penggunaan PLTS Atap juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk menerapkan efisiensi energi bersih yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan karena mengurangi produksi CO2.

Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 130 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya telah berhasil memproduksi lebih dari 120 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 2.900 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau.

Tentang Xurya Daya Indonesia

PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) adalah perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Indonesia dengan visi untuk merevolusi industri energi Indonesia. Xurya mempelopori metode sewa TANPA INVESTASI untuk memberikan insentif kepada perusahaan komersial dan industri untuk beralih ke energi surya.

Xurya bertujuan untuk memudahkan perusahaan menggunakan energi bersih dan terbarukan dengan memberikan one stop service kepada pelanggannya mulai dari desain, studi kelayakan, instalasi, pengoperasian dan pemeliharaan serta pendanaan.

Sampai saat ini, Xurya telah memasang dan mengoperasikan PLTS Atap di lebih dari  100 perusahaan di seluruh Indonesia, dari berbagai industri, seperti cold storage, hotel, logistik pusat perbelanjaan, rumah sakit, kawasan industri, manufaktur (air mineral, baja, ban mobil, benih sayuran, beton, biskuit, cat, consumer goods, keramik,kimia, makanan, tekstil, dll), mulai dari Medan, Palembang, Lampung, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Makassar.

Tentang Tamora Square

Tamora square adalah sebuah lifestyle hub modern yang unik. Desainnya dibuat sesuai dengan visi Tamora dalam menciptakan “urban space” yang memiliki perpaduan sempurna antara desain unik, lingkungan yang asri, dan kehidupan modern. Konsepnya sendiri menampilkan sebuah taman dan kolam di tengah bangunan yang menjadi ruang bersama yang indah di mana pengunjung dapat bersantai dan menikmati lingkungan yang asri. Semua toko memiliki pemandangan indah yang mengarah ke taman, hal tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa lebih terbuka, lebih alami, dan seimbang.

Baca Juga: Xurya Perluas Ekspansi Proyek Instalasi PLTS Atap ke Pulau Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ekspansi ke Bali Xurya Bidik Lebih Banyak Industri di Luar Pulau Jawa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ekspansi ke Bali Xurya Bidik Lebih Banyak Industri di Luar Pulau Jawa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Rumah-rumah yang menggunakan listrik tenaga suya

Xurya,  startup energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0,- dalam pembiayaan PLTS Atap,  melakukan ekspansi ke  Bali, ke Tamora Square, lifestyle hub yang berlokasi di daerah Canggu. Proyek PLTS Atap ini telah diselesaikan pada bulan Februari lalu dan saat ini sudah mulai beroperasi. 

Tamora Square Bali memasang PLTS Atap dengan kapasitas 86,8 ribu kWH/tahun dan menjadi bangunan komersial pertama di Bali yang gunakan PLTS Atap Xurya. Pulau Bali sendiri menjadi pulau ke-4 bagi Xurya dalam melakukan ekspansi bisnisnya, setelah sebelumnya Xurya berhasil melakukan proyek instalasi atap di Pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. 

“Pangsa pasar di luar Pulau Jawa sangat potensial, mengingat Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan sinar matahari hampir sepanjang tahun. Kerjasama Xurya dengan Tamora Square menjadi langkah awal dalam memperluas jangkauan pasar PLTS Atap di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa. Kami mengapresiasi dan mendukung komitmen Tamora Square dalam mewujudkan bisnis yang ramah lingkungan serta berkelanjutan, mendukung pemerintah dalam pemanfaatan EBT,” ujar Eka Himawan, Managing Director Xurya. 

Sejak awal didirikan, Tamora Square dirancang sebagai sebuah lifestyle hub modern yang unik,   urban space yang memiliki banyak ruang hijau. Pemasangan PLTS Atap ini diharapkan dapat mempertegas komitmen Tamora dalam mendukung penggunaan energi bersih di Indonesia dan mencapai visi tersebut.

“Pemasangan PLTS Atap ini merupakan salah satu langkah yang kami ambil untuk mewujudkan visi dari Tamora Square. Kami berkomitmen untuk menghadirkan ruang publik yang berorientasi pada efisiensi dan berkelanjutan. Memiliki tujuan yang sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, kami mempercayakan Xurya untuk melakukan instalasi PLTS Atap di Tamora Square. Mengingat Xurya saat ini telah memiliki lebih dari 100 proyek PLTS Atap di Indonesia, kami yakin PLTS Atap yang ada di Tamora Square dapat memiliki kualitas yang baik untuk jangka panjang,” ungkap Mark D. Ching, Co-Founder Tamora Square. 

Penggunaan PLTS Atap di Tamora Square dapat menekan emisi karbon sebesar lebih dari 77,5 ribu kg setiap tahunnya,  setara dengan banyaknya gas CO2 yang diserap oleh lebih dari 1.000 pohon yang berumur 10 tahun atau setara dengan yang dihasilkan oleh  pengisian daya 7,5 juta  smartphone dalam setahun.
  Ketertarikan pelaku industri dan bisnis terhadap pemasangan PLTS Atap saat ini semakin meningkat. Selain dapat menekan biaya listrik, penggunaan PLTS Atap juga merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan untuk menerapkan efisiensi energi bersih yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan karena mengurangi produksi CO2. 

Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 130 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar. Proyek PLTS Atap Xurya telah berhasil memproduksi lebih dari 120 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 2.900 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Daftar Harta Kekayaan Kepala Bea Cukai Pulau JawaBali


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Daftar Harta Kekayaan Kepala Bea Cukai Pulau JawaBali yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Penyelenggara negara wajib melaporkan harta kekayaan mereka dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dilansir dari laman Pengadilan Negeri Majalengka, ada beberapa hal yang wajib dilaporkan penyelenggara negara dalam LHKPN.

Mereka wajib menyampaikan harta kekayaan ketika pertama kali menjabat, dimutasi, diberikan promosi, termasuk pensiun.

Penyelenggara negara juga harus menyatakan kesediaannya diperiksa terkait harta kekayaan yang mereka laporkan.

Pelaporan ini wajib dilakukan sebagai bagian dari wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pencegahan korupsi.

Penyelenggara negara yang wajib melaporkan LHKPN di antaranya adalah Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Baca juga: Kepsek dan Wakil Camat Masuk Daftar Pejabat Terkaya Versi LHKPN

Berikut daftar LHKPN Kepala Bea Cukai Pulau Jawa-Bali sebagaimana dilansir dari laman e-LHKPN KPK.

1. Kepala Bea Cukai Banten

Kepala Bea Cukai Banten, Rahmat Subagio, diketahui mempunyai harta kekayaan senilai Rp 13.865.732.731 menurut LHKPN tahun 2021.

Kekayaan Rahmat terdiri dari 29 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 11.001.306.000 yang tersebar di Brebes, Bogor, hingga Pandeglang.

Ia juga mempunyai beberapa unit motor, mobil, dan mesin yang totalnya mencapai Rp 387.500.000.

Beberapa kendaraan yang dimiliki Rahmat, di antaranya Honda Beat tahun 2014 senilai Rp 7.500.000, Toyota Innova tahun 2013 senilai Rp 130.000.000, dan Honda Jazz tahun 2017 senilai Rp 190.000.000.

Selain itu, ia mencatatkan harta bergerak lain senilai Rp 521.759.800, surat berharga senilai Rp 206.978.996, kas dan setara kas senilai Rp 1.598.187.935, beserta harta lainnya senilai Rp 150.000.000.

Baca juga: Dulu Miliki Harta Rp 1,6 Triliun, Kini LHKPN PNS Terkaya dari Banten Turun Jadi Rp 802 M

2. Kepala Bea Cukai Jakarta

Kepala Bea Cukai Jakarta, Rusman Hadi, terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 2021.

Ia mempunyai harta kekayaan senilai Rp 5.908.029.445 yang terdiri atas beberapa bidang tanah dan bangunan, kendaraan, dan harta bergerak lain.

Rusman mempunyai tujuh bidang tanah dan bangunan di Malang hingga Lamongan yang nilainya mencapai Rp 2.325.000.000.

Dilaporkan juga, ia memiliki dua unit mobil, yakni Honda City tahun 2021 senilai Rp 299.000.000 dan Honda Odyssey tahun 2012 senilai Rp 220.000.000.

Rusman juga melaporkan tiga unit motor pada LHKPN terakhirnya, yakni Yamaha Mio tahun 2019 senilai Rp 8.000.000, Bonda CBR tahun 2013 senilai Rp 15.000.000, dan Yamaha Mio senilai Rp 3.000.000.

Ia turut melaporkan harta bergerak lainnya senilai Rp 227.500.000, kas dan setara kas senilai Rp 2.618.197.945, dan harta lainnya senilai Rp 192.331.500.

3. Kepala Bea Cukai Jawa Barat

Berbeda jauh dengan Rahmat Subagio, Kepala Bea Cukai Jawa Barat Yusmariza memiliki harta kekayaan senilai Rp 6.217.506.977 berdasar LHKPN tahun 2021.

Ia mempunyai enam bidang tanah dan bangunan di beberapa wilayah, seperti Jakarta Timur, Bandar Lampung, dan Bogor.

Keseluruhan tanah dan bagunan yang dimiliki Yusmariza bila ditotal mencapai Rp 4.642.782.000.

Selain itu, ia melaporkan satu unit mobil Honda CRV tahun 2015 senilai Rp 225.000.000.

Yusmariza juga mempunyai satu unit motor, yaitu Honda Beat tahun 2017 senilai Rp 7.000.000.

Ia juga mencatatkan harta bergerak lainnya senilai Rp 617.572.400 dan kas dan setara kas senilai Rp 725.152.577.

Kepala Bea Cukai Jawa Tengah dan Yogyakarta, Muhamad Purwantoro, memiliki harta kekayaan senilai Rp 6.007.932.659.

Jumlah tersebut terpaut tipis dari Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, yang memiliki harta kekayaan senilai Rp 6.720.864.391.

Dari LHKPN 2021, Purwantoro mempunyai lima bidang tanah dan bangunan senilai Rp 4.295.750.000.

Ia juga memiliki dua unik kendaraan, yakni Chevrolet Orlando tahun 2012 senilai Rp 165.000.000 dan motor Yamaha tahun 2016 senilai Rp 11.000.000.

Selanjutnya, harta bergerak lainnya yang dimiliki Purwantoro senilai Rp 528.300.000 dan kas setara kas senilai Rp 1.007.882.659.

Baca juga: Intip Koleksi Mobil Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, Ada SUV hingga Mobil Klasik

5. Kepala Bea Cukai Jawa Timur I

Padmoyo Tri Wikanto menjabat sebagai Kepala Bea Cukai Jawa Timur I yang membawahi KPPBC Tipe Pratama Madura serta Balai Laboratorium Bea dan Cukai Kelas II Surabaya.

Dilihat dari LHKPN tahun 2021, Padmoyo mempunyai harta kekayaan senilai Rp 11.420.817.416.

Ia memiliki dua bidang tanah dan bangunan senilai Rp 10.533.740.000 dan satu unit mobil HRV tahun 2019 senilai Rp 250.000.000.

Sementara harta bergerak lainnya mencapai Rp 211.750.000, surat berharga senilai Rp 78.000.000, serta kas dan setara kas senilai Rp 443.647.315.

6. Kepala Bea Cukai Jawa Timur II

Kepala Bea Cukai Jawa Timur II, Oentarto Wibowo, memiliki harta kekayaan senilai Rp 5.793.993.267.

Tercatat, sebanyak 12 bidang tanah dan bangunan dimiliki Oentarto. Aset ini tersebar di Semarang, Bogor, dan Sukoharjo.

Ia juga melaporkan enam kendaraan dengan nominal Rp 544.000.000, yang terdiri dari sepeda Scott tahun 2002 senilai Rp 1.000.000, sepeda Cozmic RX senilai Rp 3.000.000, dan Honda Beat Pop tahun 2016 senilai Rp 10.000.000.

Oentarto juga mempunyai Chevrolet Captiva tahun 2019 senilai Rp 278.000.000.

Sementara itu, harta bergerak lainnya yang dimiliki senilai Rp 176.000.000 serta kas dan setara kas senilai Rp 340.084.731.

7. Kepala Bea Cukai Bali, NTB, dan NTB

Kepala Bea Cukai Bali, NTB, dan NTB, Susila Brata memiliki harta kekayaan senilai Rp 3.196.445.309 menurut LHKPN tahun 2021.

Harta kekayaan tersbeut terdiri dari dua bidang tanah dan bangunan senilai Rp 2.185.520.000 dan harta bergerak lainnya senilai Rp 170.750.000.

Sementara itu, Susila juga mempunyai Nissan Livina tahun 2019 senilai Rp 220.000.000, Honda CBR tahun 2014 senilai Rp 10.100.000, dan Vespa Sprint tahun 2020 senilai Rp 37.000.000.

Baca juga: 10 Kepala Daerah Terkaya di Indonesia 2021 Menurut LHKPN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

CEK UPDATE Harga BBM Terbaru di Pulau Bali Jawa dan Sumatra Pertamax Kembali Naik di Bulan April


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul CEK UPDATE Harga BBM Terbaru di Pulau Bali Jawa dan Sumatra Pertamax Kembali Naik di Bulan April yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tribun- Bali.com – Berikut update harga BBM Pertamax dan Pertamina Dex 1 April 2023 di Bali dan seluruh daerah di Indonesia.

Update harga BBM terbaru hari ini di Bali dan seluruh Indonesia, Pertamax, Pertamina Dex, Dexlite, dan Pertamax Turbo.

Sementara itu, BBM jenis Subsidi yakni harga Pertalite dan Solar terpantau tidak mengalami kenaikan harga.

Sementara itu, harga Pertamax dan Pertamax Turbo kembali naik.

Baca juga: CEK! Harga BBM di Bali, Surabaya, Jakarta hingga Nusa Tenggara Per 31 Maret 2023: Pertalite Stabil?

Dilansir TribunCirebon, untuk harga BBM jenis bensin yakni Pertamax naik menjadi Rp 13.300 per liter dari sebelumnya Rp 12.800 per liter. Sedangkan harga Pertamax Turbo mengalami kenaikan menjadi Rp 15.100 per liter dari sebelumnya Rp 14.850 per liter.

Sementara untuk harga BBM jenis Dexlite mengalami penurunan harga menjadi Rp 14.950 dari sebelumnya Rp 16.150. Sedangkan Pertamina Dex turun menjadi Rp 15.850 dari sebelumnya Rp 16.850.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penyesuaian berkala dan penetapan harga BBM Jenis BBM Umum (JBU) ini mengacu pada regulasi Pemerintah (Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis BBM dan Minyak Solar).

Meski mengalami kenaikan harga, untungnya BBM Subsidi seperti Solar dan Pertalite masih stabil.

Khusus Pertalite dan Solar tidak ada perubahan harga.

Adapun harga Pertalite dan Solar masih konsisten di angka Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

Berikut Harga BBM Subsidi selengkapnya:

1.Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
– Harga Pertalite: Rp 10.000
– Harga Bio Solar: Rp 6.800
– Harga Pertamax: Rp 13.300
– Harga Pertamax Turbo: Rp 15.100
– Harga Dexlite: Rp 14.950
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp 15.850





2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang
– Harga Pertalite: Rp 10.000
– Harga Bio Solar: Rp 6.800
– Harga Pertamax: Rp –
– Harga Pertamax Turbo: –
– Harga Dexlite: Rp –
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): –





3. Provinsi Sumatera Utara
– Harga Pertalite: Rp 10.000
– Harga Bio Solar: Rp 6.800
– Harga Pertamax: Rp 13.550
– Harga Pertamax Turbo: Rp 15.400
– Harga Dexlite: Rp 15.250
– Harga Pertamina Dex (Pertadex): Rp 16.150





Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Daftar Lengkap Wilayah PPKM Level I dan II di Luar Pulau JawaBali


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Daftar Lengkap Wilayah PPKM Level I dan II di Luar Pulau JawaBali yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah kembali memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali mulai tanggal 5 Juli hingga 1 Agustus 2022.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/7/2022).

“PPKM luar Jawa-Bali akan diperpanjang dari tanggal 5 Juli hingga 1 Agustus,” kata Airlangga.

Pemberlakuan PPKM tidak lepas dari terus bermutasinya Covid-19 dan kembali naiknya kasus Covid-19 di Tanah Air, meski sudah menurun kembali dari angka 2.000 kasus.

Baca juga: PPKM Level 2 di Jakarta, Kapasitas Tamu Resepsi Pernikahan Dikurangi

Dalam 24 jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB pada Senin (4/7/2022), penambahan kasus mencapai Covid-19 di Indonesia mencapai 1.434 kasus. Angka ini jauh menurun dibanding 4 hari yang lalu, dengan jumlah kasus tembus 2.000.

Sementara itu, total kasus konfirmasi Covid-19 di Tanah Air berjumlah 6.095.351 orang. Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, penambahan tertinggi ada di DKI Jakarta dengan 737 kasus, Jawa Barat 255 kasus, dan Banten 179 kasus.

Pemerintah kemudian mengatur daftar wilayah yang masuk dalam PPKM level I dan level II yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 34 Tahun 2022.

Berikut ini daftar wilayah di luar Pulau Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level I dan level II.

1. Aceh

Level I: Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Simeulue, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Pidie Jaya, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, dan Kota Subulussalam.

2. Sumatera Utara

Level I: Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Nias, Kabupaten Langkat, Kabupaten Karo, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kota Medan, Kota Pematangsiantar, Kota Sibolga, Kota Tanjung Balai, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kota Padang Sidempuan, dan Kota Gunungsitoli.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali: Kapasitas Bioskop 75 Persen, Anak di Bawah 12 Tahun Wajib Vaksin

3. Sumatera Barat

Level I: Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, dan Kota Pariaman;

4. Riau

Level I: Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai.

5. Jambi

Level I: Kabupaten Kerinci, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kota Jambi, dan Kota Sungai Penuh.

6. Sumatera Selatan

Level I: Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Kota Palembang, Kota Pagar Alam, Kota Lubuklinggau, dan Kota Prabumulih.

7. Bengkulu

Level I: Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Kaur, Kabupaten Seluma, Kabupaten Muko Muko, Kabupaten Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kota Bengkulu.

Baca juga: PPKM Level 2 Jakarta, Kapasitas Bioskop Turun Jadi 75 Persen

8. Lampung

Level I: Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Kabupaten Pesisir Barat, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.

9. Kepulauan Bangka Belitung

Level I: Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

10. Kepulauan Riau

Level I: Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kota Batam, dan Kota Tanjung Pinang.

11. Nusa Tenggara Barat

Level I: Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, dan Kota Bima.

12. Nusa Tenggara Timur

Level I: Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Alor, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Lembata, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Malaka, dan Kota Kupang.

Baca juga: PPKM Level 2 di Jakarta, Kapasitas Transportasi Umum Tak Dibatasi

13. Kalimantan Barat

Level I: Kabupaten Sambas, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sintang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Kota Singkawang.

14. Kalimantan Tengah

Level I: Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Barito Timur, dan Kota Palangka Raya.

15. Kalimantan Selatan

Level I: Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Balangan, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru.

16. Kalimantan Timur

Level I: Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kabupaten Mahakam Ulu, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, dan Kota Bontang.

17. Kalimantan Utara

Level I: Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Tarakan.

18. Sulawesi Utara

Level I: Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu.

19. Sulawesi Tengah

Level I: Kabupaten Banggai, Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli Toli, Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Sigi, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Morowali Utara, dan Kota Palu.

Baca juga: PPKM Level 2 Jakarta, Pelaksanaan WFO Kembali Dibatasi 75 Persen

20. Sulawesi Selatan

Level I: Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bone, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Kabupaten Barru, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Luwu, Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Toraja Utara, Kota Makassar, Kota Pare Pare, dan Kota Palopo.

21. Sulawesi Tenggara

Level I: Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe, Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Konawe Utara, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, Kota Kendari, dan Kota Baubau.

22. Gorontalo

Level I: Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Gorontalo Utara, dan Kota Gorontalo.

23. Sulawesi Barat

Level I: Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Polewali Mandar, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Mamuju Tengah.

Baca juga: PPKM Level 2 di Jakarta, Kapasitas Transportasi Umum Tak Dibatasi

24. Maluku

Level I: Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kabupaten Buru Selatan, Kota Ambon, dan Kota Tual.

25. Maluku Utara

Level I: Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Pulau Taliabu, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan.

26. Papua

Level I: Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Supiori, Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Deiyai, dan Kota Jayapura.

27. Papua Barat

Level I: Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fak Fak, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Tambrauw, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kota Sorong.

Level II: Kabupaten Sorong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Beli Gas Elpiji 3 Kg Pakai KTP Diperluas Masuk Pulau JawaBali dan NTB


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Beli Gas Elpiji 3 Kg Pakai KTP Diperluas Masuk Pulau JawaBali dan NTB yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Uji coba pendaftaran konsumen LPG 3 kg bersubsidi diperluas ke wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), begini penjelasan Pertamina Patra Niaga. Foto/Dok

JAKARTA – Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso mengatakan, uji coba pendaftaran konsumen LPG 3 kg bersubsidi diperluas ke wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menuturkan, dalam uji coba itu konsumen harus menunjukkan KTP untuk membeli gas elpiji3 kg .

“Roadmap sendiri ini akan dilakukan untuk tahap keduanya di Jawa, Bali dan NTB di tahun 2023,” jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Uji coba pendaftaran sebagai bagian dalam pengendalian LPG 3 kg sudah dilakukan. Dia mengatakan, sistem MyPertamina telah terkoneksi dengan database Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

“Program pengendalian LPG PSO bahwasanya uji coba pendaftaran konsumen LPG 3 kg sudah dilakukan, di mana sistem MyPertamina sudah mulai terkoneksi dan kita sudah bisa mendapatkan akses dari database P3KE dari desil 1-7. Dan dari sini kita bisa mengidentifikasi bahwasanya data P3KE itu sebesar 47 juta KK atau sekitar 170 juta NIK,” bebernya.

Uji coba sendiri dilakukan di lima kecamatan di beberapa kota antara lain Tangerang, Semarang, Batam, dan Mataram. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, pemberlakuan KTP untuk membeli LPG 3 kg atau yang biasa disebut gas melon di lima kecamatan masih dalam uji coba.

Menurutnya hanya dilakukan pencocokan data pembeli dengan data P3KE atau Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. “Lima kecamatan itu masih uji coba, pembelian seperti biasa karena hanya dilakukan pencocokan data pembeli dengan data P3KE,” katanya pada akhir Desember lalu.

Saat itu, Irto menegaskan tidak ada perubahan dalam proses pembelian LPG 3 kg. Selain itu tidak ada kendala yang dihadapi saat uji coba.

“Sekali lagi, belum ada perubahan dalam proses pembelian, karena pada saat uji coba kita hanya melakukan pencocokan data,” imbuhnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Alasan Jembatan Penghubung Pulau Jawa dan Bali Tak Dibangun Berkaitan dengan Mitos


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Alasan Jembatan Penghubung Pulau Jawa dan Bali Tak Dibangun Berkaitan dengan Mitos yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

PIKIRAN RAKYAT – Pulau Dewata atau Bali merupakan salah satu pulau indah di Indonesia. Pulau Bali menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia. Pulau ini juga dikenal sebagai pulau seribu pura.

Hal tersebut membuat mobilitas Pulau Bali cukup tinggi, terlebih dari Pulau Jawa. Terutama di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi selalu dipenuhi dengan orang yang hendak ke Bali. Tetapi mengapa sampai saat ini belum ada pembangunan jembatan untuk menghubungan Pulau Jawa dengan Pulau Bali.

Seperti halnya Pulau Madura, jarak antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali cukup dekat yakni 5 kilometer. Sedangkan seperti yang kita ketahui, Pulau Madura dan Pulau Jawa memiliki jembatan Suramadu sebagai penghubung. Mengapa Pulau Bali dan Pulau Jawa tidak?

Seperti dalam video di akun TikTok @NangBryan, wacana pembangunan jembatan di Selat Bali sebenarnya sudah pernah menjadi gagasan pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Namun, pihak pemerintah Bali ternyata memiliki alasan tersendiri akan penolakan tersebut.

Baca Juga: Teddy Adhitya Rilis Single Pembuka untuk Mini Almbumnya: Stay The Same, Berikut Liriknya

Ada yang mempercayai jika alasan penolakan pembangunan jembatan tersebut berkaitan dengan mitos atau kepercayaan masyarakat Pulau Bali. Masyarakat Pulau Bali sepakat untuk menolak adanya pembangunan jembatan tersebut.

Ketua Persatuan Hindu Darma Indonesia, Kabupaten Jembrana menyatakan sebelum adanya penolakan tersebut sudah sempat menjadi pertimbangan untuk menyetujuinya atau tidak. Jika disetujui, maka jembatan penghubung Pulau Jawa dan Pulau Bali tersebut maka akan dibangun lebih tinggi dari lautan dan daratan dikarenakan ombak Selat Bali cukup besar dan tinggi.

Sedangkan dalam agama Hindu sendiri memiliki kepercayaan, di mana posisi manusia tidak boleh melebihi tinggi dari Padmasana atau tempat umat Hindu berdoa dan meletakan sesaji. Padmasana adalah tempat suci yang harus dijaga dan dirawat.

Baca Juga: Jelang Pensiun, Serena Williams Taklukkan Petenis Kedua Dunia di US Open 2022

Merujuk dalam mitologi, Dang Hyang Sidimantra sengaja memisahkan Pulau Bali dan Jawa. Sejak awal, Pulau Bali telah dibuat sedemikian rupa dan terpisah oleh lautan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.