Hyundai Akan Produksi Battery Pack Mobil Listrik Di Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Hyundai Akan Produksi Battery Pack Mobil Listrik Di Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA – Hyundai Motor Group berencana mendirikan Hyundai Energy Indonesia, perusahaan yang akan memproduksi battery pack untuk kendaraan listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV). Keberadaannya nanti sebagai langkah untuk mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar ASEAN.

Pembangunan Hyundai Energy Indonesia direncanakan dimulai pada semester pertama di tahun 2023. Hyundai Motor Group berencana untuk memulai produksi massal battery pack pada semester kedua di tahun 2024.

Dikutip dari Antara, Sabtu (17/12), pabrik ini akan memproduksi battery pack dan sistem yang akan dioptimalkan untuk model BEV, dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal dan kemudian dipasok ke model-model BEV yang diproduksi di Indonesia.

Kehadiran Hyundai Energy Indonesia ke depannya akan semakin melengkapi ekosistem elektrifikasi dari Hyundai Motor Group di Indonesia. Termasuk, pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang sudah memproduksi BEV dan juga pabrik sel baterai yang akan datang, hasil kolaborasi bersama LG Energy Solution. Ltd.

Selain itu, saat pabrik sel baterai dan battery pack mulai beroperasi di 2024, bebas pajak ekspor untuk BEV buatan Indonesia ke ASEAN akan sangat memungkinkan dengan mencapai tingkat lokalisasi di Indonesia.

Hadirnya pabrik battery pack tersebut juga memungkinkan Hyundai untuk memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan.

Sejalan dengan itu, saat kendaraan listrik buatan Indonesia yang akan dilengkapi dengan sel baterai dan battery pack yang diproduksi secara lokal, maka pajak barang mewah HEV akan naik dari 6% menjadi 10%, yang diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan dari pasar kendaraan listrik.

Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi batu loncatan untuk memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia, dimulai dari hulu ke hilir untuk masa depan mobilitas listrik yang lebih luas di masa mendatang.

Indonesia dinilai memiliki potensi besar yang dibutuhkan untuk menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt yang merupakan bahan utama baterai BEV.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi BEV sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting di era elektrifikasi dunia.

Sebelumnya, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution bekerja sama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk menghasilkan 10 GWh NCMA sel baterai lithium-ion setiap tahunnya yang akan mendukung lebih dari 150,000 BEV.

Selain itu, Hyundai Motor Group juga menjadi pelopor untuk BEV di Indonesia dengan membangun pabrik lokal yang memproduksi massal IONIQ 5, salah satu model BEV unggulan dari Hyundai Motor Company, dan juga membangun lebih dari 200 charging stations yang tersebar di seluruh Indonesia.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Harga Mobil Listrik Produksi Pertama RI Tembus Rp 700 Jutaan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Harga Mobil Listrik Produksi Pertama RI Tembus Rp 700 Jutaan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) hari ini secara resmi merilis harga mobil listrik produksi pertamanya di Indonesia, Hyundai IONIQ 5. Sesuai prediksi, harga mobil ini berada di kisaran harga Rp 700 jutaan hingga Rp 800 jutaan ke atas.

Ada empat tipe mobil listrik ini, rincian harganya adalah:
– IONIQ 5 Prime Standard Range Rp718.000.000,- (OTR Jakarta)
– IONIQ 5 Prime Long Range Rp759.000.000,- (OTR Jakarta)
– IONIQ 5 Signature Standard Range Rp779.000.000,- (OTR Jakarta)
– IONIQ 5 Signature Long Range Rp829.000.000,- (OTR Jakarta).



Mobil listrik ini memiliki beragam fitur dan teknologi, mulai dari Electric Global Modular Platform (E-GMP) dengan kemampuan mengalirkan daya listrik ke perangkat elektronik atau Vehicle-to-Load (V2L), kenyamanan maksimal, hingga desain yang stand-out, semakin memberikan nilai tambah bagi kendaraan yang dirakit secara lokal di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan segala keunggulannya, Hyundai IONIQ 5 tercatat sudah lebih dari 1.400 surat pemesanan kendaraan (SPK) bahkan sebelum harga resminya diumumkan.

“Komitmen Hyundai untuk mewujudkan era mobilitas masa depan direfleksikan dengan kehadiran kendaraan listrik murni Hyundai IONIQ 5. Kehadiran IONIQ 5 menjadi milestone yang akan mendukung indonesia menjadi pemimpin era elektrifikasi di Asia Tenggara. Tak hanya itu, Hyundai juga menjawab isu lingkungan melalui elektrifikasi berupa mobilitas canggih yang bertujuan untuk membantu melestarikan alam. Inilah yang menjadi visi kami untuk mewujudkan Progress for Humanity.” kata SungJong Ha, President Director of PT Hyundai Motors Indonesia.

Foto: Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).
Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 Produksi Indonesia yang di pamerkan dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo-Kemayoran, Kamis (31/3/2022). IONIQ 5 merupakan mobil listrik yang diproduksi di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).

Hyundai IONIQ 5 tersedia dalam lima warna eksterior, yaitu Optic White, Magnetic Silver Metallic, Titan Gray Metallic, Midnight Black Pearl, dan Gravity Gold Matte. Sedangkan untuk warna interior, tersedia dalam Black 1-tone. IONIQ 5 terdiri dari berbagai varian yaitu: IONIQ 5 Prime Standard Range, IONIQ 5 Prime Long Range, IONIQ 5 Signature Standard Range, dan IONIQ 5 Signature Long Range

[Gambas:Video CNBC]

Dubes RI Kunker ke Pabrik Hyundai, Bahas Mobil Listrik?

(dce/dce)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Hyundai targetkan mulai produksi mobil listrik di Indonesia pada Maret 2022


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Hyundai targetkan mulai produksi mobil listrik di Indonesia pada Maret 2022 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Hyundai. REUTERS/Chaiwat Subprasom/File Photo

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai menargetkan dapat memulai produksi mobil listrik (Electric Vehicle) dari pabrik di dalam negeri pada Maret 2022 mendatang.

Vice President & COO Hyundai Motor Asia Pasific Headquarter Lee Kang Hyun mengungkapkan saat ini pihaknya telah menggelontorkan investasi pembangunan pabrik di Deltamas Industrial Complex, Bekasi, Indonesia, yang memiliki nilai total investasi mencapai US$ 1,55 miliar atau setara dengan Rp 21,7 triliun.

Lee memastikan, pabrik mobil ini nantinya memang tidak hanya akan memproduksi mobil listrik saja tapi juga tetap memproduksi mobil internal combustion engine (ICE). “Hyundai memang akan produksi ICE dan EV sesuai market share. Tahun depan di bulan Maret akan mulai produksi mobil listrik dari pabrik di Indonesia,” kata Lee dalam diskusi virtual, Kamis (25/3).

Baca Juga: Bos Hyundai sebut banyak negara berkembang berikan subsidi untuk mobil listrik

Lee menjelaskan, pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 150 ribu unit ini nantinya dapat secara paralel memproduksi dua jenis kendaraan baik ICE maupun EV. Menurutnya, nantinya jika permintaan kendaraan listrik meningkat maka pabrik dapat secara fleksibel mengubah ratio produksi kedua jenis kendaraan.

Untuk pasar Indonesia sendiri, Hyundai memasarkan kendaraan listriknya dengan harga Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. Pada tahun lalu, penjualan kendaraan listrik Hyundai mencapai 200 unit hingga 300 unit. “Tahun ini kami lihat potensi market sekitar 300 unit hingga 1000 unit,” sambung Lee.

Dalam catatan Kontan.co.id,  Pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sekitar 150.000 unit kendaraan per tahun, dan nantinya pada kapasitas penuh akan dapat memproduksi sekitar 250.000 kendaraan setiap tahunnya. Hyundai menargetkan pabrik ini akan memulai produksi pertamanya pada paruh kedua 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Reporter: Filemon Agung
Editor: Handoyo .

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Indonesia Mulai Produksi Banyak Mobil dan Motor Listrik 2030


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Indonesia Mulai Produksi Banyak Mobil dan Motor Listrik 2030 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 masih berlangsung hingga 21 Agustus 2022 mendatang, di ICE BSD, Tangerang. Banyak mobil listrik yang dipamerkan bahkan dijual di GIIAS.

Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, antusias masyarakat untuk elektrifikasi otomotif terlihat membludak dan tinggi. Masyarakat mulai butuh kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan bebas dari polutan.

Baca juga: Menuju Era Elektrifikasi, Indonesia Perlu Mencari Model Bisnis Terbaik

“Dari situ saya menganggap bahwa electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja. Tapi juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang seharusnya,” ucap Agus, Kamis (18/8/2022).

Menurut dia, ini sudah waktunya industri otomotif bergerak untuk membawa teknologi terbaru yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan.

Kemudian, Agus menegaskan bahwa Indonesia akan mulai memproduksi mobil listrik di 2030. Dengan rincian, 600.000 unit mobil listrik, truk listrik, dan bus listrik, serta 3 juta unit untuk kategori kendaraan roda dua.

Baca juga: Diskon Mobil Listrik di GIIAS 2022, Sampai Rp 20 Juta

“Sebagai catatan, sekarang ada 4 produsen bus listrik di Indonesia, kemudian 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia. Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik,” kata Agus.

Ia juga menyinggung pemanfaatan industri menengah dan kecil, untuk memproduksi ragam komponen yang bisa mulai diproduksi untuk kendaraan listrik.

Ini ke depannya membuat semua pihak saling membantu dalam mendukung percepatan elektrifikasi di Indonesia, untuk membuat manufaktur yang besar tetap terkoneksi dengan industri menengah dan kecil.

Sebagai informasi, ada beragam kendaraan listrik yang bisa dicoba oleh pengunjung GIIAS 2022, mulai dari mobil, motor hingga truk. Khusus untuk truk listrik, pengunjung hanya bisa mencoba sebagai penumpang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Grup MIND ID Kembangkan Produksi EV Baterai


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Grup MIND ID Kembangkan Produksi EV Baterai yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

INFO NASIONAL – Grup BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), bersama anggotanya yang terdiri dari PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk, berkomitmen untuk mewujudkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan ekosistem energi baru terbarukan. salah satunya melalui pengembangan EV dan EV baterai terintegrasi.

Tren pasar atas kebutuhan baterai EV di dunia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Diprediksi pada tahun 2035 kebutuhan baterai EV dunia mencapai 5.300 GWh yang didominasi oleh kebutuhan dari kendaraan Listrik, khususnya roda 4. Sedangkan di Indonesia, hingga tahun 2035 diperkirakan mencapai 59 GWh dan didominasi dari sektor transportasi.

MIND ID bersama dengan PT Antam Tbk membentuk anak usaha yang fokus untuk mengembangkan bisnis baterai di Indonesia, yani Indonesia Battery Company (IBC). IBC yang baru berusia 1,5 tahun ini telah menyusun roadmap dalam pengembangan ekosistem EV baterai di Indonesia. Mulai dari pembuatan prototipe baterai untuk motor listrik, konsep energi storager system, penyiapan fasilitas pengolahan nikel dan bahan baku baterai, ekspansi kapasitas produksi, hingga penguasaan teknologi baterai yang akan dicapai pada tahun 2030. 

Dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Danny Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan menyatakan IBC menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan energi terbarukan di sektor ev baterai. “Selain itu juga memperkuat kemandirian kita, artinya mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mampu mengurangi emisi karbon serta subsidi dari bahan bakar.”

Saat ini, seluruh kebutuhan bahan baku untuk komponen EV Baterai, seperti: Graphite, Lithium Hydroxide, Cobalt Sulphate, dan Mangan Sulphate masih sangat di dominasi dari impor. Maka Pemerintah perlu memastikan pasokan bahan baku nikel sebagai salah satu bahan baku pembuatan EV baterai, dan sebanyak 80 persen disediakan oleh PT Antam Tbk. “Dengan kondisi ini IBC ditargetkan bisa menjadi market leader di Asia Tenggara sebagai penyedia EV baterai,” kata Danny.

Sesuai dengan Permenko No.09 tahun 2022, pengembangan industri ev baterai ini telah terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional. Untuk mempercepat realisasinya maka diperlukan adanya konsorsium dengan LGES (LG Energy Solution) dan dengan CBL.

Area penelitian dan pengembangan akan terus dilakukan dalm rangka mewujudkan penguasaan teknologi EV baterai. IBC menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta beberapa lembaga pendidikan tinggi dan universitas, seperti ITB, UI, UNS, dan National Battery Research Institute. Selain itu penting juga untuk meningkatkan kualitas SDM industri EV baterai melalui beragam training dan workshop.

“MIND ID Mendukung penuh program Pemerintah dalam membentuk ekosistem EV baterai yang saat ini telah menjadi salah satu program strategi Nasional. Perlu dukungan dan sinergi untuk mempercepat realisasinya, salah satunya dalam bentuk kebijakan insentif dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik (EV),” tutur Danny. (*)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Gesits tidak ingin gegabah dalam urusan kapasitas produksi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gesits tidak ingin gegabah dalam urusan kapasitas produksi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Motor listrik Gesits Raya pada ajang IIMS 2023. ANTARA/HO.

Jakarta (ANTARA) – PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) selaku manufaktur sepeda motor listrik Gesits tidak ingin terburu-buru dalam menaikan jumlah kapasitas produksi kendaraan mereka yang ada di Indonesia.

“Kita juga hati-hati untuk berinvestasi dan juga harus menghitung betul untuk itu (produksi) dan saat ini kita hanya sesuai jumlah produksi yang ada,” kata Direktur Utama WIMA Bernardi Djumiril pada saat jumpa wartawan di Jakarta, Selasa (21/3).

Sejak 2019 hingga saat ini, pihaknya mengaku kapasitas pabrik yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat ini mampu memproduksi motor listrik mencapai 50 ribu unit dalam satu tahunnya.

Jika dikalkulasikan, dia menyebut rata-rata perbulan pabrik tersebut memproduksi setidaknya empat ribu unit dalam satu bulannya.

Baca juga: Gesits sambut baik langkah pemerintah suburkan ekosistem EV

“Tergantung dari demand juga, kita juga berusaha untuk boost factor approach , jadi kami berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” jelas dia.

Meski begitu, pihaknya tidak menampik jika suatu saat permintaan untuk motor listrik karya lokal ini akan semakin meningkat. Gesits akan juga terus meningkatkan kapasitas produksinya.

Saat ini, Gesits menjadi salah satu merek motor listrik yang mendapat bantuan subsidi dari pemerintah sebesar Rp7 juta untuk satu unitnya. Hal ini dikarenakan Gesits sudah memiliki TKDN lebih dari 40 persen untuk semua varian yang ada.

Baca juga: Gesits dukung program bantuan pembelian kendaraan listrik

“Syarat kendaraan listrik untuk bisa dapat bantuan ini harus memiliki TKDN 40 persen, kami dengan bangga bahwa Gesits sebagai karya anak bangsa memiliki TKDN sebesar 46.73 persen,” jelas dia.

Tidak puas sampai di situ, pihaknya juga menjamin akan terus mendorong penggunaan komponen lokal dalam setiap kendaraannya yang akan terus bertambah dengan seiring perjalanannya nanti.

Baca juga: WIMA ekspor sepeda motor listrik Gesits ke Nepal

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023













Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Anak Usaha China Evergrande Group Bakal Hentikan Produksi EV di Tengah Kekurangan Dana


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Anak Usaha China Evergrande Group Bakal Hentikan Produksi EV di Tengah Kekurangan Dana yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Berita, Gosip & Infotainment

  • Home
  • News
  • Video
  • Bisnis
  • Women
  • Sport
  • Selebritis
  • Lifestyle
  • Travel

Menu

Tiga Tips Mudik Lebaran Nyaman Ala Hyundai dan Bintang Emon

AKBP Dody Prawiranegara Siap Hadapi Tuntutan Kasus Peredaran Narkoba: Tidak Ada yang Saya Tutupi

Waspada Macet, Pemudik Lewat Ruas Tol Trans Jawa Diprediksi Mencapai 9,2 Juta Orang

Istri Mark Zuckerberg, Priscilla Chan Lahiran Anak Ke-3, Diberi Nama Aurelia Chan Zuckerberg

Update Harga Kripto 26 Maret 2023: Bitcoin, Ether, hingga DOGE Anjlok Pasca Krisis Deutsche Bank

Jelang Pernikahan, Fay Nabila Sering Debat dengan Calon Suami

Tangannya Terlilit Rantai, Pria Ini Kabur dari Lampung ke Jakarta, Ternyata Dipasung Menantu Sendiri

Kekuatan Elektoral Besar, Erick Thohir Dinilai Makin Dekat ke KIB

Survei Indikator Politik Indonesia: Masalah Ekonomi Mendesak Diselesaikan untuk Calon Presiden 2024

Omnibus Law Cipta Kerja Disebut Menciptakan Ketakutan di Masyarakat, Khususnya Petani

Lihat Tema Lainnya

  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Sport

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.