Grup MIND ID Kembangkan Produksi EV Baterai


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Grup MIND ID Kembangkan Produksi EV Baterai yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

INFO NASIONAL – Grup BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID), bersama anggotanya yang terdiri dari PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk, berkomitmen untuk mewujudkan komitmen Pemerintah dalam mewujudkan ekosistem energi baru terbarukan. salah satunya melalui pengembangan EV dan EV baterai terintegrasi.

Tren pasar atas kebutuhan baterai EV di dunia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Diprediksi pada tahun 2035 kebutuhan baterai EV dunia mencapai 5.300 GWh yang didominasi oleh kebutuhan dari kendaraan Listrik, khususnya roda 4. Sedangkan di Indonesia, hingga tahun 2035 diperkirakan mencapai 59 GWh dan didominasi dari sektor transportasi.

MIND ID bersama dengan PT Antam Tbk membentuk anak usaha yang fokus untuk mengembangkan bisnis baterai di Indonesia, yani Indonesia Battery Company (IBC). IBC yang baru berusia 1,5 tahun ini telah menyusun roadmap dalam pengembangan ekosistem EV baterai di Indonesia. Mulai dari pembuatan prototipe baterai untuk motor listrik, konsep energi storager system, penyiapan fasilitas pengolahan nikel dan bahan baku baterai, ekspansi kapasitas produksi, hingga penguasaan teknologi baterai yang akan dicapai pada tahun 2030. 

Dalam RDP bersama Komisi VII DPR, Danny Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan menyatakan IBC menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan energi terbarukan di sektor ev baterai. “Selain itu juga memperkuat kemandirian kita, artinya mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mampu mengurangi emisi karbon serta subsidi dari bahan bakar.”

Saat ini, seluruh kebutuhan bahan baku untuk komponen EV Baterai, seperti: Graphite, Lithium Hydroxide, Cobalt Sulphate, dan Mangan Sulphate masih sangat di dominasi dari impor. Maka Pemerintah perlu memastikan pasokan bahan baku nikel sebagai salah satu bahan baku pembuatan EV baterai, dan sebanyak 80 persen disediakan oleh PT Antam Tbk. “Dengan kondisi ini IBC ditargetkan bisa menjadi market leader di Asia Tenggara sebagai penyedia EV baterai,” kata Danny.

Sesuai dengan Permenko No.09 tahun 2022, pengembangan industri ev baterai ini telah terdaftar sebagai Proyek Strategis Nasional. Untuk mempercepat realisasinya maka diperlukan adanya konsorsium dengan LGES (LG Energy Solution) dan dengan CBL.

Area penelitian dan pengembangan akan terus dilakukan dalm rangka mewujudkan penguasaan teknologi EV baterai. IBC menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta beberapa lembaga pendidikan tinggi dan universitas, seperti ITB, UI, UNS, dan National Battery Research Institute. Selain itu penting juga untuk meningkatkan kualitas SDM industri EV baterai melalui beragam training dan workshop.

“MIND ID Mendukung penuh program Pemerintah dalam membentuk ekosistem EV baterai yang saat ini telah menjadi salah satu program strategi Nasional. Perlu dukungan dan sinergi untuk mempercepat realisasinya, salah satunya dalam bentuk kebijakan insentif dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik (EV),” tutur Danny. (*)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.