Mantan Kepala BIN Hendropriyono Minta DPR Hentikan Polemik Transaksi Mencurigakan Kemenkeu


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mantan Kepala BIN Hendropriyono Minta DPR Hentikan Polemik Transaksi Mencurigakan Kemenkeu yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Mantan Kepala BIN Hendropriyono meluncurkan draf buku mengenai intelijen. (Liputan6.com/ Ratu Annisaa)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meminta DPR dapat menghentikan polemik soal temuan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang membuat gaduh.

Diketahui, polemik transaksi mencurigakan di Kemenkeu yang disebut sebesar Rp 349 triliun ini membuat Menko Polhukam Mahfud Md dan DPR saling beradu. Bahkan sudah saling silang pendapat di rapat dengar Rabu 29 Maret 2023.

“DPR mohon menghentikan polemik ini, tidak ada gunanya. Hasilnya apa, cuma bikin rakyat bingung,” kata Hendropriyono kepada Liputan6.com, Kamis (30/3/2023).

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan, seharusnya pemerintah mengkonsolidasikan terlebih dulu data temuan transaksi mencurigakan sebelum diumbar ke publik.

Sebab, dampak yang ditimbulkan bila data tersebut tidak dikonsolidasikan terlebih dahulu maka akan menimbulkan pro kontra serta kegaduhan di tengah masyarakat dan saling bantah di tubuh pemerintah itu sendiri.

“Menimbulkan kegaduhan kemudian berbantah-bantahan dengan pejabat pemerintahan yang lain sebetulnya bermasalah,” kata Arsul di Gedung Senayan DPR RI, Jakarta Rabu (29/3/2023).

Sebab, Arsul berharap penanganan kejahatan cuci uang dapat diproses hukum dan tidak menimbulkan kegaduhan.

“Tekad kita sama agar semua TPPU dan asalnya bisa diproses hukum, enggak hanya dapat tepuk tangan dan jempol netizen apalagi timbulkan gaduh,” kata Arsul.

Pertemuan digelar antara Menko Polhukam, Mahfud MD dan Wakil Menteri Keuangan untuk menelusuri dugaan transaksi Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan. Menko Polhukam, Mahfud MD menegaskan, dugaan transaksi 300 triliun ini bukanlah tindak korupsi, me…

Tak Berwenang

Sebelumnya Arsul Sani menyebutkan, Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite Nasional TPPU Mahfud Md tidak berwenang untuk mengumumkan, dalam hal ini transaksi mencurigakan sekitar Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan.

“Pak Menko bolak balik menyampaikan bicara dalam kedudukan sebagai Ketua Komite Nasional TPPU. Komite ini dibentuk untuk melaksanakan berdasarkan Perpres Nomor 6 Tahun 2012, kemudian diperbaiki Perpres Nomor 117 Tahun 2016, pelaksanaan dari pasal 4, tapi saya ingin ingatkan mari kita baca, jangan gampang merujuk pasal 4 ini tidak diperbaiki Perpres 117 Tahun 2016, apa fungsi komite itu,” kata dia, seperti dikutip dari Youtube salah satu televisi swasta, Rabu (22/3/2023).

Jika mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 tentang Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) pasal 4, menurut Arsul Sani, fungsi komite tidak menyebutkan fungsi komite nasional TPPU untuk mengumumkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • DPR adalah lembaga legislatif yang anggotanya terdiri dri anggota partai politik terpilih dari hasil pemilu.

  • Politikus, ilmuwan, tokoh agama. Guru Besar Tata Negara UII, mantan anggota DPR, mantan Ketua Konstitusi,

    Mahfud MD

  • kemenkeu

  • Rp 349 Triliun

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Subaru Akan Hentikan Pengembangan Mobil Berteknologi PHEV


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Subaru Akan Hentikan Pengembangan Mobil Berteknologi PHEV yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Secara global, dunia otomotif sudah mulai memasuki era elektrifikasi, baik mobil hybrid, mobil listrik, atau plug-in hybrid. Tapi, untuk plug-in hybrid, Subaru dikabarkan tidak akan meneruskan pengembangannya.

Dikutip dari Nikkei Asia, Selasa (20/12/2022), pengembangan mobil berteknologi plug-in hybrid electric vehicles (PHEV) Subaru akan dihentikan. Sehingga, pabrikan asal Jepang tersebut dikabarkan memilih untuk fokus ke Battery Electric Vehicle (BEV) dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Subaru memutuskan untuk mengakhiri minatnya menjual mobil berteknologi PHEV karena lemahnya penjualan di segmen tersebut.

Baca juga: Subaru Pamerkan Impreza Generasi Terbaru, Ada Varian RS

Namun, sebenarnya tidak hanya Subaru saja. Banyak pabrikan lainnya yang kesulitan untuk memasarkan kendaraan elektrifikasi, baik mobil hybrid, mobil listrik, atau PHEV.

Menurut data dari S&P Global, mobil berteknologi PHEV disebutkan hanya memiliki pangsa pasar sebesar 2 persen secara global pada tahun lalu.

Produsen mobil lainnya dapat mengikuti jejak Subaru dan memusatkan sumber dayanyha pada sejumlah kecil platform untuk menurunkan biaya peralihan ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Platform Sama, Ulas Perbedaan Toyota bZ4X dengan Subaru Solterra

Saat ini, Subaru masih menjual mobil berteknologi PHEV, tepatnya pada Crosstrek. Tapi, mulai tahun depan, model tersebut tidak akan lagi tersedia varian PHEV.

Subaru ke depannya akan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, di mana perusahaan tersebut juga sudah berinvestasi sebesar 250 miliar yen, untuk lima tahun ke depan. Pada 2027, Subaru akan membangun pabrik khusus mobil listrik di Gunma, wilayah utara Tokyo.

Saat ini, pengembangan mobil listrik Subaru dilakukan bersamaan dengan Toyota. Sudah saatnya Subaru untuk melakukan riset dan pengembangan sendiri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Netflix Hentikan Produksi I Am Not Okay With This dan The Society


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Netflix Hentikan Produksi I Am Not Okay With This dan The Society yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Netflix mengaku kalah pada pandemi Corona. Mereka akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi dua serial originalnya yaitu I Am Not Okay With This dan The Society.

Sebelumnya memang sudah dikonfirmasi bahwa dua serial tersebut akan berlanjut ke season 2. Namun karena imbas pandemi COVID-19 yang mempengaruhi banyak hal termasuk biaya produksi, Netflix memutuskan untuk menghapus I Am Not Okay With This dan The Society dari daftar produksi mereka.

Dikutip Deadline, I Am Not Okay With This memang belum diumumkan secara resmi akan berlanjut ke season 2. Namun sudah ada angin segar buat kelanjutan dari serial remaja tersebut. Skrip untuk season 2 pun kabarnya sudah ditulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Demikian halnya degan The Society. Untuk serial ini, pengumuman musim baru sudah dilakukan pada musim panas lalu. Rencananya musim kedua The Society akan ditayangkan jelang akhir 2020.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ketidakpastian tanggal produksi karena pandemi dan juga mengatur jadwal sejumlah cast membuat The Society batal diproduksi. Padahal serial ini bersama dengan I Am Not Okay With This terbilang amat digemari fans dan kritikus.

“Kami telah membuat keputusan sulit dengan tidak melanjutkan season 2 dari The Society dan I Am Not Okat With This,” kata Netflix dalam pernyataan resminya. Mereka juga membenarkan bahwa kondisi pandemi yang menjadi faktor utama.

“Kami sangat kecewa harus memutuskan ini karena kondisi yang diakibatkan oleh COVID-19. Kami berterima kasih kepada kreator The Society dan I Am Not Okay With This,” lanjut mereka.

The Society adalah serial yang bercerita tentang sekelompok remaja yang secara misterius berpindah tempat ke New England tanpa terdeteksi oleh orangtua mereka. Di sana mereka menemukan kebebasan namun juga sebuah situasi yang membahayakan.

Sementara I Am Not Okay With This berkisah tentang remaja perempuan yang tengah menghadapi keluarganya yang kompleks. Dia kemudian tahu bahwa dirinya punya kekuatan super yang misterius.

(aay/aay)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Anak Usaha China Evergrande Group Bakal Hentikan Produksi EV di Tengah Kekurangan Dana


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Anak Usaha China Evergrande Group Bakal Hentikan Produksi EV di Tengah Kekurangan Dana yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Berita, Gosip & Infotainment

  • Home
  • News
  • Video
  • Bisnis
  • Women
  • Sport
  • Selebritis
  • Lifestyle
  • Travel

Menu

Tiga Tips Mudik Lebaran Nyaman Ala Hyundai dan Bintang Emon

AKBP Dody Prawiranegara Siap Hadapi Tuntutan Kasus Peredaran Narkoba: Tidak Ada yang Saya Tutupi

Waspada Macet, Pemudik Lewat Ruas Tol Trans Jawa Diprediksi Mencapai 9,2 Juta Orang

Istri Mark Zuckerberg, Priscilla Chan Lahiran Anak Ke-3, Diberi Nama Aurelia Chan Zuckerberg

Update Harga Kripto 26 Maret 2023: Bitcoin, Ether, hingga DOGE Anjlok Pasca Krisis Deutsche Bank

Jelang Pernikahan, Fay Nabila Sering Debat dengan Calon Suami

Tangannya Terlilit Rantai, Pria Ini Kabur dari Lampung ke Jakarta, Ternyata Dipasung Menantu Sendiri

Kekuatan Elektoral Besar, Erick Thohir Dinilai Makin Dekat ke KIB

Survei Indikator Politik Indonesia: Masalah Ekonomi Mendesak Diselesaikan untuk Calon Presiden 2024

Omnibus Law Cipta Kerja Disebut Menciptakan Ketakutan di Masyarakat, Khususnya Petani

Lihat Tema Lainnya

  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Sport

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.