Harry Warganegara Perpres no 952017 Tepat Dijadikan Acuan Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Harry Warganegara Perpres no 952017 Tepat Dijadikan Acuan Pembinaan Prestasi Olahraga Nasional yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberadaan Peraturan Presiden (Perpres) no: 95/2017 tentang peningkatan prestasi olahraga nasional, yang diterbitkan bersamaan dengan persiapan Indonesia menuju Asian Games 2018 lalu dinilai tepat menjadi landasan untuk terus meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di level internasional.

Dengan kebijakan dalam Perpres itu, memaksimalkan peran dari induk organisasi olahraga (PB/PP) dalam mengembangkan bakat calon atlet berprestasi, sehingga para atlet nasional mampu berjaya di Asian Games 2018 lalu dengan meraih 31 medali emas.

PB/PP berwewenang penuh dan secara langsung untuk menseleksi calon atlet, calon pelatih, menjalankan pelatihan performa tinggi, lalu pembinaan kehidupan sosial para atlet, hingga pembiayaan menempatkan PB/PP sebagai ujung tombak agar Indonesia sebagai negara besar mampu pula berbicara di tingkat olahraga Asia dan dunia.

Sudah tentu, apa yang dijalankan PB/PP tersebut harus mengacu pada kebijakan peningkatan prestasi olahraga nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Olahraga yang berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

“Menurut saya, prestasi yang sudah diperlihatkan di Asian Games 2018 lalu tak hanya memperlihatkan kemampuan Induk Organisasi dalam menseleksi dan membina atlet berprestasinya saja, tapi juga koordinasi yang baik dengan pemerintah, yang terlibat langsung dalam memberikan dukungan langsung pendanaan kepada PB/PP. Apalagi dana tersebut langsung digunakan untuk uang saku atlet, biaya pelatih asing, uji coba ke luar negeri, peralatan tanding, dan pelatihan performa tinggi,” ungkap Ketua Komunitas Olahraga Indonesia (KORI),Harry Warganegara, Senin (17/6/2019).

Oleh karena itu, Harry Warganegara menambahkan bahwa Perpres ini tepat dijadikan acuan dalam pembinaan prestasi olahraga nasional kedepannya, terlebih, kita harus mampu mempertahankan prestasi di Asian Games Hangzhou 2022 dan juga mempertahankan tradisi medali emas Olimpiade 2020 di Tokyo.

Dalam Perpres tersebut, selain mengatur peran PB/PP dan fungsi Kementerian Olahraga, juga dibahas peran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang disebutkan membantu Kementerian (Kemenpora,dalam hal ini) dalam melakukan pengawasan dan pendampingan dalam pelaksanaan pengembangan bakat calon atlet berprestasi yang dilakukan oleh PB/PP.

Komite Olimpiade Indonesia (KOI), sebagai organisasi perpanjangan tangan International Olympic Committee (IOC) di Indonesia, sesuai IOC charter (anggaran dasar organisasi) mempunyai tugas untuk menjalankan program Olympisme dan memajukan olahraga khususnya olahraga Olimpiade di Indonesia.

Program berkesinambungan dari IOC dan juga dari organisasi lainnya seperti Olympic Council Asia (OCA), Sea Games (SEAG) Federation, Islamic Solidarity Federation (ISF), senantiasa dimintakan untuk KOI sebagai perwakilan mereka di Indonesia untuk di jalankan bersama. Program dan dukungan itu berupa dana, pelatihan, pengembangan sports science, dan jejaring untuk meningkatkan kualitas atlet dan pelatih berprestasi.

Sesuai dengan IOC Charter juga disebutkan tugas KOI salah satunya adalah ikut menyeleksi atlet yang akan diberangkatkan ke ajang multisport event tersebut dan tentunya dalam hal ini KOI bekerjasama dengan pemerintah khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga sehingga dana yang dikucurkan untuk keberangkatan dan persiapan kontingen tersebut dapat tepat sasaran sesuai target medali yang diprediksi dalam setiap multisport event yang ada.

“Terlebih lagi pada event Olimpiade, atlet yang dapat bertanding adalah hanya yang lolos kualifikasi dunia. Menengok ke Olimpiade 2016 yang lolos dari Indonesia hanya 25 atlet, jauh dibawah dari jumlah atlet negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore, padahal jika dibandingkan dengan presentase jumlah penduduknya, Indonesia seharusnya lebih banyak lagi atlet Indonesia yang lolos kualifikasi. Melihat rencana ke depan, kalau kita memang serius ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, kita juga harus menyiapkan target lebih banyak atlet Indonesia yang dapat lolos kualifikasi di Olimpiade-Olimpiade mendatang,” papar Harry Warganegara yang juga Komite Eksekutif Bidang Sport Development Komite Olimpiade Indonesia.

Di tempat terpisah, Ferdiansyah, politisi Partai Golkar menyampaikan, ”Melihat perkembangan terkini atas kemampuan cabang-cabang potensial prestasi dalam memilih dan menilai kepantasan seorang atlet untuk masuk pelatnas yang semakin objektif, maka peran kepada PB/PP harus dipertahankan, bahkan kalau perlu ditingkatkan. Setelah sukses prestasi di Asian Games 2018 lalu, maka acuannya harus internasional. Prestasi internasional harus jadi target utama”.

Terkait dengan itu, anggota DPR yang sudah makan asam garam dalam mendampingi olahraga nasional karena selalu duduk di Komisi X DPR RI ini menambahkan bahwa, bicara soal prestasi di tiga ajang multi event, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade, hal itu menjadi tugas pemerintah yang harus menetapkan cabang olahraga dan nomor yang harus diikuti.

Lalu pemerintah pula yang harus membuat unit cost yang diperlukan untuk setiap cabang olahraga atau nomor yang diperkirakan mendapat medali. Jadi semua yang dilakukan pemerintah itu langsung berhubungan dengan PB/PP.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

RDP dengan Komisi X DPR RI Kemenpora Bahas Perkembangan dan Dampak Pembangunan Pemuda dan Olahraga Terhadap Penguatan Nilai Keb


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul RDP dengan Komisi X DPR RI Kemenpora Bahas Perkembangan dan Dampak Pembangunan Pemuda dan Olahraga Terhadap Penguatan Nilai Keb yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta: Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro bersama para pejabat Eselon I Kemenpora mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Komisi X DPR RI Gedung Nusantara 1, Jakarta.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih memimpin RDP terkait dengan Perkembangan Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan serta Dampak Pembangunan Kepemudaan dan Keolahragaan terhadap Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan ini.

“Program prioritas kami di Kemenpora ada lima. Pertama perbaikan tata kelola kelembagaan, kompetensi ASN, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi dan peningkatan kecepatan pelayanan publik. Kedua pelayanan pemuda menjadi kreatif, inovatif, mandiri, dan berdaya saing serta menumbuhkan semangat kewirausahaan,” kata Sesmenpora didampingi Deputi, Sesdep, Asdep dan para Kepala Biro di lingkungan Kemenpora, Selasa (28/3).

“Kemudian, penguatan ideologi Pancasila dan karakter serta budaya bangsa di kalangan pemuda. Keempat pemassalan dan pemasyarakatan olahraga yang menimbukkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar di kalangan masyarakat. Kelima Pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan,” tambah Sesmenpora.

Dalam RDP ini pula Sesmenpora, sampaikan Realisasi Anggaran Kemenpora di Triwulan Pertama Tahun 2023. Dari Pagu Anggaran sebesar Rp 2.530.093.157.000 baru terserap sekitar 10,20% atau sekitar Rp 257.952.314.595. 

“Penyerapan anggaran di triwulan pertama ini masih sangat kecil yaitu baru sekitar 10,20%. Hal ini karena di Kemenpora saat ini menggunakan SOTK baru sementara DIPA nya SOTK lama,” ujar Sesmenpora.

Usai pemaparannya, dan dilanjutkan pemaparan dari para deputi, kemudian diberikan pengarahan, pertanyaan serta masukan dari para Anggota Komisi X DPR RI, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan beberapa hal untuk mendorong Kemenpora dalam meningkatkan kepemudaan dan keolahragaan.

“Komisi X DPR RI mendorong agar Kemenpora meningkatkan koordinasi dengan berbagai K/L dalam upaya meningkatkan seluruh indikator dalam Indeks Pembangunan Pemuda yaitu pendidikan, kesehatan/kesejarahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan serta gender dan diskriminasi,” tutur Hetifah Sjaifudian.

“Komisi X DPR RI juga mendorong agar Kemenpora memasukkan program kegiatan yang berbasis keagamaan dalam pelaksanaan program kegiatan penguatan ideologi kebangsanaan. Memfokuskan program peningkatan partisipasi olahraga dan kebugaran masyarakat dalam mendorong Indonesia Bugar yang tertera dalam DBON,” lanjutnya.

“Kemudian pelaksanaan program prioritas pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet pada sentra latihan harus didukung oleh naggaran yang sesuai dengan target dan tujuan DBON,” pungkas Hetifah. (ben)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fraksi PDIP DPR Tegaskan Olahraga Berkaitan dengan Politik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fraksi PDIP DPR Tegaskan Olahraga Berkaitan dengan Politik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPR, Andreas Hugo Pareira menanggapi polemik keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Dia sebenarnya setuju jika olahraga seharusnya tidak dicampuradukkan dengan politik.

Namun kenyataannya, olahraga dalam hal ini sepak bola sangat berkaitan dengan politik. Pasalnya, dalam suatu sistem olahraga saling berkaitan dengan keamanan, ekonomi, dan sosial masyarakat suatu negara.

“Ini sekarang berkembang di kita, seolah-olah olahraga itu tidak kaitannya dengan politik gitu, menurut saya tidak benar. Saya beda pendapat dengan kebanyakan orang yang mengatakan seperti itu,” ujar Andreas dalam rapat kerja anggota Komisi X DPR dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023) malam WIB.

“Proses menciptakan event olahraga itu, itu banyak hal berkaitan dengan politik gitu. Sistem keolahragaan kita punya keterkaitan dengan keamanan, ekonomi, sosial, dan itu yang seharusnya diantisipasi,” kata Andreas menambahkan.

Menurut anggota Komisi X DPR itu, seharusnya, keterlibatan tim nasional (timnas) Israel dalam Piala Dunia U-20 sudah diantisipasi sejak awal proses bidding atau pengundian tuan rumah oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Tujuannya, agar kontroversi yang mengiringinya dapat segera diselesaikan sejak jauh hari pelaksanaannya.

Andreas menuturkan, kasus timnas Israel harus menjadi pelajaran serius bagi pemerintah ke depan. Khususnya ketika ada keinginan untuk mengajukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia dan Olimpiade.

“Memang ini bukan hal yang membuat kita bangsa gagal di dalam pembangunan sumber daya manusia, tetapi saya kira bagaimanapun menghargai keinginan masyarakat untuk ya untuk menikmati event olahraga yang mereka gemari. Saya kira ini tugas kita bersama, baik pemerintah, DPR, bersama dan kita yakin kita cari solusi untuk itu,” ujar Andreas.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng Pramestuti meminta supaya pandangan yang disampaikan seluruh Komisi X DPR menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah. Hal itu dalam pengambilan langkah terkait pelaksanaan Piala Dunia U-20.

“Tentu kita juga berharap pemerintah tak mengambil porsi berlebihan memikirkan pelaksanaan U-20 FIFA ini karena masih banyak agenda yang juga harus mendapatkan perhatian oleh pemerintah pada saat ini. Kita tunggu langkah-langkah (pemerintah dan PSSI),” ujar anggota Fraksi PDIP DPR itu.

Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamin keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 tak ada kaitannya dengan konsistensi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina. Ia menegaskan, dukungan Indonesia kepada Palestina akan terus kokoh dan kuat.

Jokowi mengatakan, Indonesia selalu konsisten dan teguh dalam memegang prinsip memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan Palestina. Indonesia juga mendukung penyelesaian solusi dua negara two-state solution antara Israel dan Palestina.

Prinsip dan dukungan Indonesia ini sesuai dengan konstitusi yang menyebutkan menolak penjajahan dalam bentuk apapun. Jokowi menyebut, prinsip Indonesia ini selalu disampaikan dalam berbagai forum internasional, bilateral, maupun multilateral.

“Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two-state solution negara Israel dan negara Palestina merdeka. Ini sesuai dengan konstitusi menolak penjajahan dalam bentuk apapun,” ujar Jokowi di Jakarta, Selasa malam WIB.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.