Jadi Transisi Era Elektrifikasi Banyak Kendaraan Listrik Mulai Unjuk Gigi di IIMS Hybrid 2022


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Jadi Transisi Era Elektrifikasi Banyak Kendaraan Listrik Mulai Unjuk Gigi di IIMS Hybrid 2022 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

booth PLN di IIMS Hybrid 2022– Foto Muhamad Ichsan – –


booth PLN di IIMS Hybrid 2022|- Foto Muhamad Ichsan – |

JAKARTA, OTOMOTIFXTRA.COM – Ajang Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 juga turut mendukung program pemerintah dalam menuju era elektrifikasi.

Dari pantauan tim OX, pameran ini juga menjadi momen untuk beberapa pabrikan dalam memperkenalkan motor dan mobil listrik terbarunya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka IIMS Hybrid 2022 pun mengungkapkan bahwa transisi ke era kendaraan listrik menjadi keharusan.

BACA JUGA:All New Gelis Mejeng di IIMS Hybrid 2022, Ada Promo Custom Buat Pelaku UKM

BACA JUGA:Paket Produk Audio Focal Inside Meluncur di IIMS Hybrid 2022, Tinggal Pasang, Segini Harganya

“Perubahan iklim tentang percepatan  kendaraan listrik berbasis baterai, sehingga diharapkan tahun ini ada 3 pabrikan yang launching mobil listrik. Satu pabrikan sudah diketahui dan 2 (pabrikan) akan diketahui kemudian,” ungkap Menko Airlangga dalam sambutannya, Kamis 31 Maret 2022.

+++++


booth PLN di IIMS Hybrid 2022|- Foto Muhamad Ichsan – |

Sebut saja beberapa Agen Pemegan Merek (APM) sepeda motor yang berpartisipasi di IIMS Hybrid 2022 ini di antaranya ada Gesits, Volta, NIU, Gelis, Enegrica, serta Yamaha yang mendatangkan motor listrik konsepnya, yaitu E-01.

Sementara di deretan APM roda empat selain Suzuki, hampir semua yang memajang mobil listriknya yaitu Toyota, Hyundai, Wuling, DFSK, Tesla, Mitsubishi, MG, Cherry.


Tesla Model Y hadir di IIMS Hybrid 2022|M. Ichsan|

Selain menjadi ajang pameran, di IIMS Hybrid 2022 juga menggelar rangkaian kompetisi para pengguna dan builder (modifikator) untuk bertarung lewat kontes yang bertajuk Indonesian Custom Electric & Moto Expo and Championship (ICEC) di JIExpo Kemayoran, 31 Maret – 10 April 2022.

Pada kontes ICEC ini beberapa builder dari berbagai kota turut menurunkan motor karyanya, seperti menggunakan basic dari motor Zero, Selis, dan lainnya.

+++++


booth PLN di IIMS Hybrid 2022|- Foto Muhamad Ichsan – |

Mengakomodir Komunitas Sepeda dan Motor Listrik (Kosmik), di ICEC ini juga dibuka kelas enthusias. Terlihat puluhan peserta dari Kosmik menurunkan motor listrik hasil konversi dari motor dengan mesin konvensional.

Kemudian ada juga area untuk universitas di Indonesia yang meriset kendaraan listrik yang ramah lingkungan di area outdoor JIEXpo Kemayoran.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Mampir Ke IIMS Hybrid 2022, Ajak Pecinta Otomotif Jabar Nikmati Keseruannya

BACA JUGA:Honda Bikin Film Pendek ‘Sepanjang Jalan’, Apresiasi Buat Pengguna Setianya

Gak ketinggalan, sebagai salah satu perusahaan BUMN, PLN juga turut hadir memperkenalkan fasilitas pendukung ekosistem listrik di boothnya, berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Nah, buat kalian pecinta otomotif yang datang ke IIMS Hybrid 2022, juga bisa berkesempatan untuk tes ride dan tes drive mobil dan motor listrik yang ada di sana.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bos Toyota Jelaskan Pentingnya Hybrid Menuju Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bos Toyota Jelaskan Pentingnya Hybrid Menuju Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Proses transisi industri menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor harus dilakukan secara hati-hati agar tepat sasaran dan meminimalisir seluruh risiko. Apalagi untuk perusahaan yang sudah memiliki rantai pasok begitu panjang seperti Toyota.

Jangan sampai, seperti dijelaskan Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Pras Ganesh, langkah yang memiliki tujuan mulia tersebut pada akhirnya malah merugikan banyak pihak.

“Tujuan kita ialah mengurangi emisi (decarbonization) dan mencapai cabon neutrality di 2025. Oleh karena itu kita memperkenalkan elektrifikasi kendaraan listrik melalui strategi multiple pathways,” ujar dia dalam presentasinya.

Baca juga: Libur Nataru, Ini Daftar Ruas Tol Baru yang Bakal Dibuka Fungsional

“Apalagi mobilitas di Asia itu berbeda-beda sehingga dibutuhkan berbagai teknologi yang sesuai peruntukannya,” lanjut Pras.

Dengan latar belakang tersebut, maka mobil listrik murni berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) bukan satu-satunya cara untuk mengurangi emisi.

Tetapi ada teknologi lain yaitu hybrid electric vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), sampai Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV).

Lebih jauh dikatakan bahwa BEV dan FCEV merupakan teknologi yang ampuh mengurangi emisi CO2 karena memang suatu kendaraan tak menghasilkan emisi sama-sekali. Sebab tidak ada mesin pembakaran.

Namun untuk menerapkannya, butuh investasi besar baik pada sisi infrastruktur, industri dan bisnis, keuangan, dan lain-lain. Belum lagi metode penggunaan kendaraan harus disesuaikan kembali.

Sementara HEV, walau masih memakai mesin bakar sebagai penggerak utama, sangatlah relefan diterapkan untuk mengurangi emisi dan konsumsi BBM karena tak membutuhkan infrastruktur tambahan dan perubahan karakter penggunaan. Sehingga secara biaya, lebih murah.

Baca juga: Masih Dendam, Marc Marquez Enggan Berdamai dengan Valentino Rossi

“Mengambil studi kasus penjualan HEV di Thailand selama 2009-September 2022, Toyota mengalami tren penjualan yang positif yaitu sekitar 150.000 unit. Jumlah ini berkontribusi mengurangi emisi sampai 0,8 juta ton CO2,” ucap Pras.

Dalam kesempatan serupa, dijelaskan bahwa Toyota sejak 1997 sedikitnya sudah memiliki lebih dari 60 model pilihan untuk elektrifikasi, yang di antaranya 48 model HEV, 5 model PHEV, 8 model BEV, dan 2 model FCEV.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Belajar dari Thailand Ini Peran Penting Mobil Hybrid Percepat Elektrifikasi Otomotif


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Belajar dari Thailand Ini Peran Penting Mobil Hybrid Percepat Elektrifikasi Otomotif yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bisnis.com, JAKARTA- Posisi Indonesia terancam Thailand dalam perlombaan merebut investasi elektrifikasi otomotif. Pasar mobil listrik di “Negeri Gajah Putih” semakin meninggalkan volume penjualan di Indonesia.

Berdasarkan data Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT), penjualan mobil listrik di Thailand yang meliputi teknologi BEV, HEV, dan PHEV mencapai 41.516 unit. Jumlah itu didominasi oleh segmen Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Penjualan Volume penjualan segmen HEV di Thailand yang jauh lebih tinggi dari segmen Battery Electric Vehicle (BEV) maupun Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Penjualan mobil listrik HEV sepanjang Semester I/2022 mencapai 32.527 unit. Sedangkan, mobil listrik segmen BEV terjual sebanyak 3.042 unit dan PHEV sebanyak 5.947 unit.

Secara kumulatif, penjualan mobil listrik segmen HEV di Thailand mencapai 220.113 unit hingga semester I/2022, naik 16,4 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya sebanyak 196.582 unit.

Saat bersamaan, jumlah kumulatif BEV sebanyak 7.173 unit, sedangkan untuk PHEV terjual lebih banyak yakni 37.075 unit. Jumlah volume penjualan BEV dan PHEV tersebut jauh tertinggal dibanding segmen HEV.

Sebagai informasi, Thailand memiliki infrastruktur yang memadai untuk menunjang masyarakat yang memiliki kendaraan listrik. Hal itu terlihat dari jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Thailand yang mencapai 855 titik.

Bertolak fakta demikian, pelaku industri semakin mengkhawatirkan daya tarik Indonesia sebagai salah satu hub produksi mobil ASEAN. Pasalnya, “Negeri Garuda” yang mempunyai ujung tombak model produk mobil penumpang middle-low segmen seakan dipaksa melakukan lompatan besar dengan memprioritaskan model BEV.

Sebagaimana diungkapkan Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, kondisi faktual industri otomotif Indonesia tidak berbeda jauh dengan Thailand. Hanya saja, dalam menghadapi era elektrifikasi, pesaing terdekat Indonesia itu menempuh rute bertahap dengan lebih dulu mempopulerkan model produk HEV.

“Terbukti di sana, berkat kehadiran HEV yang sangat besar populasinya, pasar mobil listrik bisa terdongkrak lebih besar,” ungkapnya, Rabu (19/10/2022).

Berkat banjir model HEV, ekosistem mobil listrik pun perlahan terbentuk. “Terutama soal baterai, dengan HEV yang meretas pasar bisa membentuk skala ekonomi produksi dan recycle,” katanya.

Lebih jauh, dengan kehadiran ekosistem baterai yang sudah mumpuni menciptakan skala efisiensi bagi konsumen dalam hal penggantian baterai. “Mereka sudah bisa mendapatkan baterai second grade, jadi konsumen tidak khawatir,” kata Bob.

Buat Indonesia, peran model produk HEV bisa sangat besar guna memperkuat ekosistem kendaraan listrik. “Kalau sejauh ini, perjalanan di negara lain, BEV besar melalui serapan transportasi publik dan segmen premium yang tak lagi terganggu persoalan harga yang sangat mahal,” simpulnya.

Sebaliknya, karakter pasar Indonesia masih didominasi segmen menengah dan bawah, dengan rentang harga Rp150 juta-Rp300 juta. “BEV mengakomodir kelas atas, sedangkan HEV bisa di bawahnya. Jadi seluruh kelas konsumen ikut berkontribusi mengikis emisi sesuai kebutuhan dan kemampuannya,” tukas Bob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Butuh Sistem Keamanan Ekstra pada Mobil Hybrid


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Butuh Sistem Keamanan Ekstra pada Mobil Hybrid yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Mobil dengan teknologi hybrid sedang gencar diproduksi di berbagai negara. Pasalnya mobil ini diklaim mampu menekan angka emisi gas buang dan menghemat konsumsi bahan bakar hingga 50 persen.

Toyota Indonesia salah satu produsen mobil yang turut serta mempersiapkan era elektrifikasi tersebut lewat berbagai sektor, salah satu yang utama yang sedang diperkuat adalah kualitas SDM.

Pasalnya, tidak akan cukup bila produsen mobil hanya fokus kepada sumber daya alamnya saja, jika tidak diimbangi dengan manusia yang kompeten di bidangnya.

Baca juga: Begini Isi Kabin Mobil Hybrid Nissan Kicks e-Power

Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, memproduksi mobil hybrid itu tidak hanya memikirkan bagaimana membuat mobilnya, tapi juga disertai bagaimana sistem keamanannya.

“Di Toyota sendiri ada banyak teknologi keamanan yang sudah ada, dan itu perlu dipelajari oleh banyak orang, khususnya lewat dunia pendidikan, mau tidak mau teknologi tersebut harus ditransfer,” ucap Bob kepada Kompas.com, Selasa (31/1/2023).

Dia mengatakan risiko kecelakaan atau dampak yang diakibatkan mobil hybrid tentu tidak sama dengan mobil-mobil dengan mesin konvensional.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Hybrid Februari 2023, Almaz, Ertiga, dan Kicks Naik

“Misalkan mobil kecelakaan, adu banteng, itu kalau mobil hybrid bisa menyebabkan baterainya terbakar, suhunya bisa mencapai 200 derajat celcius, misal dimatikan dengan air itu malah bisa menyebabkan baterai meledak,” ucap Bob.

Maka dari itu, memproduksi mobil hybrid lebih banyak tantangannya. Menurut Bob, tantangan tersebut bisa dilalui dengan baik bila SDM-nya disiapkan sejak dini. Teknologi sudah ada, sumber daya alam ada, dengan mempersiapkan SDM-nya, dia yakin akan semakin mantap dalam menghadapi era elektrifikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Apa Saja Merek Mobil Hybrid Paling Laris di Indonesia per Februari 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Apa Saja Merek Mobil Hybrid Paling Laris di Indonesia per Februari 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Toyota All New Kijang Innova Zenix

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Beberapa waktu terakhir, pasar kendaraan roda empat atau lebih yang ramah lingkungan berteknologi hybrid semakin marak di Indonesia. 

Dalam satu bulan saja, jumlah produk yang ditawarkan melesat dari semula 8 model ke 13 model. Kondisi ini terjadi seiring komitmen produsen otomotif di dalam negeri yang berupaya mempercepat era elektrifikasi kendaraan bermotor sebagaimana amanat pemerintah RI melalui Perpres 55/2019. 

Meskipun, porsi mobil hybrid jauh mendominasi segmen elektrifikasi di Indonesia ketimbang mobil listrik alias battery electric vehicle (BEV). 

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Februari 2023 wholesales mobil hybrid turun 13 persen secara bulanan. 

Kendati demikian, mobil hybrid berkontribusi 84 persen dari total penjualan segmen elektrifikasi di Indonesia, yaitu 2.277 unit dari 2.359 unit di periode tersebut. Sisanya, disumbang mobil listrik murni atau BEV. 

Dari total penjulan hybrid, 43 persen datang dari Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid yang berhasil mencetak penjualan 979 unit. Angka ini memang turun dari Januari 2023, tapi tetap menguasai pasar. 

Baca Juga: Honda Brio Masih Jadi Penopang Penjualan Mobil Honda pada Awal Tahun Ini

Pada posisi kedua, ada Suzuki Ertiga Hybrid dengan penjualan sebesar 539 unit. Sama seperti pesaingnya, kinerja tersebut turun dari bulan lalu yang bisa mencapai angka 785 unit. 

Menariknya, kini di posisi ketiga ditempati Toyota Corolla Cross Hybrid dengan 267 unit. Sebelum-sebelumnya, peringkat itu selalu ditempati oleh Nissan Kicks E-Power. 

Menutup lima besar mobil hybrid terlaris di Indonesia pada Februari 2023 ada Wuling Almaz Hybrid (64 unit) dan Toyota Corolla Altis Hybrid (35 unit). 

Sementara itu, lima peringkat terbawah mayoritas ditempati Lexus sebagai produk premium. 

Baca Juga: Targetkan Pangsa Pasar SUV Sebesar 31% di 2023, Ini Deretan Model SUV Milik Toyota

Daftar penjualan mobil hybrid di Indonesia per-Februari 2023: 

1. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid : 979 unit
2. Suzuki Ertiga Hybrid: 539 unit
3. Toyota Corolla Cross Hybrid: 267 unit
4. Wuling Almaz Hybrid: 64 unit
5. Toyota Corolla Altis Hybrid: 35 unit
6. Toyota Camry Hybrid: 27 unit
7. Nissan Kicks E-Power : 16 unit
8. Lexus RX 350h: 17 uit
9. Lexus LS 300h: 13 unit
10. Toyota C-HR Hybrid: 13 unit
11. Lexus ES300h : 5 unit
12. Lexus RX 450h+: 3 unit
13. Lexus LS500 Hybrid: 1 unit 











Penjualan mobil hybrid di Indonesia Januari 2023: 

1. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: 1.465 unit
2. Suzuki Ertiga Hybrid: 785 unit
3. Nissan Kicks E-Power: 11 unit
4. Lexus ES300h: 5 unit
5. Wuling Almaz Hybrid: 4 unit
6. Toyota Corolla Cross Hybrid: 4 unit
7. Toyota Camry Hybrid: 2 unit
8. Toyota C-HR Hybrid: 1 unit






Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Selama Februari 2023”
Penulis : Ruly Kurniawan
Editor : Agung Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Sumber : Kompas.com
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ada Mobil Hybrid Toyota Tak Pungkiri Siap Benamkan Teknologi Elektrifikasi pada Veloz


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ada Mobil Hybrid Toyota Tak Pungkiri Siap Benamkan Teknologi Elektrifikasi pada Veloz yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, iNews.id – Memasuki era elektrifikasi kendaraan produsen otomotif berlomba menghadirkan mobil bermesin listrik dan hybrid. Menyikapi itu, Toyota tak memungkiri siap membenamkan teknologi hybrid pada jajaran produknya termasuk Veloz. 

Head of Public Relation PT Toyota-Astra Motor (TAM), Dimas Azka mengatakan, sejak 2009 Toyota telah menghadirkan mobil hybrid. Saat ini, sudah ada delapan model mobil hybrid di Indonesia 


“Kami memikirkan ke depan, bahwa betul era elektrifikasi, setiap tahunnya tejual lebih dari 1.000 unit mobil hybrid. Namun, semua teknologi disesuaikan mana yang menjadi kebutuhan pasar di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (28/6/2022).

Dimas menegaskan pihaknya menghadirkan kendaraan sesuai dengan kebutuhan apakah elektifikasi atau model kendaraan tertentu. 


“Jadi tidak menutup kemungkinan dengan elektrifikasi. Untuk Veloz sendiri kami menyesuaikan kebutuhan dari pengguna di masa depan,” kata Dimas. 

Lina Agustina, General Manager of Marketing Planning and New Business TAM menjelaskan, terkait hybrid Toyota memiliki pengalaman lebih. Saat ini, bagaimana pada kesiapan pasar dalam elektrifikasi kendaraan. 

“Bicara elektrifikasi mana yang memberikan sumbangsih lebih besar. Pasar bisa memilih mana yang lebih cocok sesuai kebutuhan masing-masing HEV (hybrid), PHEV (plug-in) atau BEV (listrik murni). Mobil hybrid bila dipakai banyak orang untuk aktivitas sehari-hari berefek besar mengurangi penggunaan bahan bakar,” katanya. 

Adapun, Veloz saat ini menjadi model low MPV dengan menyematkan fitur keamanan terbaru Toyota Safety Sense (TSS). Di mana pasar MPV saat ini semakin ketat dengan menghadirkan berbagai inovasi baru. 

Apakah itu teknologi TSS? Lina menjelaskan, TSS merupakan teknologi keamanan aktif berbasis sensor dan radar dengan akurasi tinggi. Ini dikembangkan Toyota untuk membuat mobilitas pengendara lebih aman, mudah dan nyaman. 

Editor : Dani M Dahwilani

Follow Berita iNews di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Alasan Honda Indonesia Mulai Era Elektrifikasi dengan Produk Hybrid


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Alasan Honda Indonesia Mulai Era Elektrifikasi dengan Produk Hybrid yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan bakal memasuki era elektrifikasi di Indonesia mulai tahun depan dengan memperkenalkan produk hibrida atau hybrid.

Alasannya, sebagaimana dikatakan Senior Vice President HPM Benawati Abas, karena perseroan butuh transisi untuk menuju ke kendaraan ramah lingkungan. Sebab apabila langsung beralih ke kendaraan listrik murni, risikonya besar.

“Untuk saat ini pertama kami akan menjembatani dengan membuat planning untuk hybrid yang pertama kali akan diperkenalkan di tahun 2023, tahun depan. Selanjutnya kami akan mendalami juga Battery Electric Vehicle (BEV),” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR RI pada Rabu (8/11/2022).

Baca juga: Simak Spesifikasi Mobil Listrik Toyota bZ4X

“Kalau seandanya kita dari Honda langsung ke BEV, maka banyak supplier kami akan tutup dan banyak sekali pengangguran,” lanjut Benawati.

Diungkapkannya, saat ini sudah ada sebanyak 180 pemasok Honda yang ada di dalam negeri. Dari jumlah tersebut, 65 pemasok di antaranya merupakan pemasok komponen mesin.

Sehingga apabila perseroan memutuskan untuk langsung menuju kendaraan listrik murni atau BEV, otomatis akan terjadi gejolak besar terhadap pemasok dimaksud karena tidak terpakai.

Di samping itu, komponen pengganti mesin yaitu baterai dan motor listrik pada kendaraan listrik murni butuh investasi yang besar. Apalagi Indonesia belum ada pemasoknya di Indonesia sehingga pembangunan akan dari awal lagi.

Baca juga: Luhut Pastikan Produksi Baterai Kendaraan Listrik Nasional Mulai 2024

Namun mengenai lini produk kendaraan hybrid Honda yang akan diluncurkan ke pasar dalam negeri tahun depan, belum diungkapkan Benawati.

Hanya saja bila mengacu mobil yang sudah dikenalkan belum lama ini dalam pameran Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, kemungkinan besar ialah Honda Accord Hybrid dan Honda CR-V Hybrid.

“Hybrid kita anggap sebagai pendorong utama elektrifikasi karena ada baterai dan mesin. Jadi sebagai transisi atau jembatan menuju full elektrifikasi dan hybrid sebagai opsi sampai seluruh varian sudah BEV,” ujar Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT HPM dalam kesempatan terpisah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Alasan Toyota Indonesia Hadirkan Mobil Hybrid


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Alasan Toyota Indonesia Hadirkan Mobil Hybrid yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Indonesia memastikan bakal menjangkau seluruh lapisan masyarakat di dalam negeri untuk bersama-sama menuju era elektrifikasi kendaraan bermotor agar mengurangi tingkat emisi CO2 dan menekan impor BBM.

Langkah ini, sejalan dengan visi perseroan yang menggunakan strategi multi-pathway atau secara simultan, dari memperkenalkan model Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), sampai Biofuel.

“Salah satu challange kami dalam menuju era elektrifikasi, bagaimana untuk menghadirkan teknologi yang dapat dijangkau semua masyarakat, tidak terkecuali kelas menengah ke bawah,” kata Direktur Corporate Affair PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam belum lama ini.

Baca juga: Inden Suzuki Jimny Bertahun-tahun, Harga Tidak Mengikat

“Sehingga, kita melakukan strategi untuk membawa seluruh produk elektrifikasi, dari BEV yang sejauh ini baru bisa menggarap segmen premium, sampai HEV yang lebih terjangkau,” lanjut dia.

Menurut Bob, kendaraan hibrida yang jauh lebih terjangkau dari mobil listrik berbasis baterai murni dapat mempercepat era elektrifikasi nasional karena persiapan yang dibutuhkan tidak terlalu panjang dan segmentasinya besar.

Seiring dengan itu, secara perlahan masyarakat juga akan teredukasi terkait kendaraan rendah emisi yang pada akhirnya bisa menuju penggunaan BEV di masa mendatang.

“Mobil hybrid itu membantu mempercepat atas terbentuknya ekosistem yang menjadi strong foundation untuk BEV, bukan saling memakan pasar BEV. Jadi dengan hal terkait, perlahan bisa didorong BEV-nya,” kata Bob.

Baca juga: Hanya Kendaraan Listrik yang Boleh Parkir di Tebet Eco Park

“Dari sisi bisnis model dan ekosistemnya juga bisa terbentuk nanti, termasuk pada pasar used car, recycle baterai karena besarannya hanya 1 kW saja (BEV rata-rata lebih dari 6 kW), leasing, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Sebagaimana dilakukan Thailand, kini mereka perlahan melengkapi ekosistem kendaraan listrik, mulai dari pasar yang sudah akrab dengan teknologi elektrik, hingga adanya fasilitas daur ulang baterai.

“Thailand memulainya dari HEV sejak 10 tahun lalu, jadi masyarakatnya sudah akrab dengan kendaraan listrik. Selain itu, keberadaan HEV juga merangsang kehadiran investor fasilitas daur ulang baterai, karena ini bagian penting dari ekosistem kendaraan listrik,” kata Bob.

Terbukti, di Thailand besaran pasar BEV telah tembus 3.000 unit sepanjang semester I/2022. Fasilitas daur ulang baterai pun telah mencapai skala keekonomian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.