The Jakmania Tuntut Infrastrukur JIS Ketua DPRD DKI Saya Akan Bicara dengan Pj Gubernur


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul The Jakmania Tuntut Infrastrukur JIS Ketua DPRD DKI Saya Akan Bicara dengan Pj Gubernur yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi akan berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk membahas penyelesaian infrastruktur Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Rencana pembahasan itu muncul setelah adanya tuntutan dari pendukung tim sepak bola Persija Jakarta, The Jakmania terkait infrastruktur JIS.

Tuntutan itu disampaikan perwakilan Jakmania saat bertemu Prasetyo. 

“Ya memang sekarang kita membangun stadion untuk dipakai. Fasilitas itu harus tersedia. Makannya kenapa tadi direktur Jakpro saya panggil, dan saya besok akan bicara dengan Pj Gubernur,” ujar Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Grand Launching JIS dan Jalan Panjang Terwujudnya Kandang Persija

Prasetyo berharap infrastruktur pendukung di JIS bisa cepat rampung agar bisa dimanfaatkan sebagai stadion kandang Persija Jakarta,

“Pj Gubernur juga men-suport harus diselesaikan supaya teman-teman Persija main di kandangnya sendiri,” kata Prasetyo.

“Dengan stadion semegah itu masa kita tidak bisa menggunakan? Kalau digunakan infrastrukturnya tidak mendukung kan sayang juga. Akhirnya mengganggu sampai ke perumahan-perumahan orang (di sekitar JIS),” sambung Prasetyo.

Prasetyo pun turut meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pembangun dan pengelola JIS untuk menyelesaikan fasilitas yang belum rampung.

“Nah itu di ramp timur, ramp barat, kemudian juga ada Kampung Bayam itu harus diselesaikan semua. Dan ini sekarang mereka bekerja dan saya akan datang ke JIS untuk melihat dalam waktu dekat,” kata Prasetyo.

Baca juga: Jakmania Temui Ketua DPRD DKI, Laga Persija Vs Persib Akhirnya Boleh Dihadiri Penonton

Prasetyo sebelumnya didatangi oleh perwakilan The Jakmania untuk mengadukan soal pertandingan Persija Jakarta dan Persib Bandung yang digelar tanpa penonton.

Laga tunda pekan ke-28 Liga 1 2022-2023 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung resmi akan digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/3/2023).

Setelah Prasetyo melobi beberapa pihak, akhirnya pertandingan Persija dengan Persib boleh dihadiri penonton.

“Saya berdiskusi dengan Pak Wali Kota Bekasi dan Pak Kapolda. Pagi juga Pak Kapolda menghubungi Pak Kapolres Bekasi, yang akhirnya alhamdulillah pada Jumat, dibukalah suporter 25.000 penonton,” ujar Prasetyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Toyota Bicara Kemungkinan Bawa Raize Hybrid ke Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Toyota Bicara Kemungkinan Bawa Raize Hybrid ke Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Executive Chief Engineer Toyota Motor Corporation (TMC) Toshihiro Nakaho menyatakan, tak menutup kemungkinan untuk membawa sederet produk kendaraan elektrifikasi ke Indonesia.

Termasuk di antaranya, Raize Hybrid sebagai salah satu Sport Utility Vehicle (SUV) murah yang lebih ramah lingkungan dan sudah mulai dipasarkan di Jepang pada 1 November 2021 lalu.

Hanya saja untuk mulai dipasarkan bahkan diproduksi di dalam negeri lewat fasilitas milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), membutuhkan waktu. Sebab, suplai untuk komponen baterai dan elektrikal masih sangat terbatas.

Baca juga: Toyota Bicara Peluang Usai Turun Insentif Kendaraan Listrik

“Dari sisi teknis, ceritanya sama dengan seberapa besar kemungkinan Agya untuk diaplikasikan sistem hybrid. Tapi sangat sulit untuk sekarang karena cost planning issue atau battery supply issue di Indonesia,” kata dia di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Terlebih, Raize merupakan produk yang sengaja dihadirkan oleh Toyota untuk bisa menjangkau pasar SUV entry level lebih luas, dengan kisaran harga Rp 200 jutaan sampai Rp 300 jutaan.

Apabila perseroan memaksakan kehendak untuk membawa Raize Hybrid sementara banyak komponen yang masih impor dan mahal, maka target dimaksud tidak dapat terlaksana. Sebab harga mobil bakal melebihi Rp 300 jutaan.

“Pada entry model, satu aspek yang terpenting adalah cost. Jadi, biaya yang tinggi, tidak bisa diterima oleh pasar (konsumen di segmennya),” lanjut Toshihiro.

Baca juga: Luhut: Indonesia Impor Lithium dari Australia

Untuk diketahui, Raize terbaru dilengkapi mesin 1.200 cc 3-silinder berteknologi e-Smart Hybrid. Mesin itu, didedikasikan sebagai pembangkit listrik dan dayanya akan menggerakkan motor listrik untuk kemudian menyalurkan tenaga ke roda depan.

Mesin ini diklaim memiliki struktur yang sederhana dengan ukuran kompak, namun tetap bertenaga dengan daya 106 Ps atau setara 104 tk dan torsi 170 Nm.

Mesin tersebut juga dirancang untuk kecepatan rendah dan menengah, sehingga cocok untuk pemakaian di dalam kota.

Raize di Jepang mendapat fitur keselamatan preventif yang dijuluki Smart Assist. Fitur ini telah menjadi perlengkapan standar pada semua model. Fungsi terkait dukungan peringatan tabrakan dan penghindaran tabrakan juga disematkan.

Baca juga: Dijual Rp 1,190 Miliar, Toyota Sebut Beli bZ4X Masih Inden Panjang

Kemudian, ada juga fitur pendeteksi jika kendaraan lewat belakang sampai adaptive cruise control.

Bicara soal harga, di Jepang Raize Hybrid ditawarkan mulai dari 2.163.000 yen atau setara dengan Rp 270 jutaan hingga 2.328.000 yen atau setara Rp 291 jutaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Dipuji Menko Perekonomian Wuling Motors Sedikit Bicara dan Banyak Bekerja


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Dipuji Menko Perekonomian Wuling Motors Sedikit Bicara dan Banyak Bekerja yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Merdeka.com – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi Wuling Motors yang menjadikan Indonesia basis produksi mobil listrik mini, Wuling Air ev, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Pada seremoni produksi perdana Wuling Air ev, Menko Perekonomian Airlangga mengatakan Wuling Air ev merupakan mobil listrik buatan Indonesia.

“Wuling tidak minta macam-macam kepada pemerintah dan langsung kerja (produksi mobil listrik),” ujar Menko Airlangga di pabrik Wuling Cikarang, Bekasi, Senin (8/8).

Pada seremoni itu, Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita.

Menurut Menko Airlangga, Wuling Motors diharapkan dapat menjadi leading produceruntuk electric vehicle (EV) di Indonesia melalui model Air ev. Sekaligus menjadikan basis ekspor otomotif Indonesia di dunia.

Pada tahun lalu, ekspor kendaraan utuh produksi Indonesia (CBU) mencapai 300.000 unit.

Wuling Air ev, lanjut menko, merupakan mobil listrik pertama Wuling di dunia. Sebab belum ada di negara mana pun yang memproduksinya termasuk di negara asalnya, China. Mobil ini juga menjadi mobil listrik berbasis baterai yang memiliki harga jual terjangkau karena masuk segmen city car denganemisi nol, sehingga ramah lingkungan.

“Saya mendorong pemerintah daerah membebaskan pajak daerah mobil listrik baterai supaya harga jualnya lebih terjangkau lagi,” pungkas menko.

Han Dehong, Vice President Wuling Motors, tersenyum lebar saat dimintai tanggapan terhadap pernyataan Menko Airlangga itu.

“Kami mengapresiasi bila menko memberikan observasi seperti itu,” ujar Dehong pada Merdeka.com di pabrik Wuling Cikarang.

Menurut Dehong, pihaknya memang tidak meminta macam-macam kepada pemerintah Indonesia terkait rencana produksi mobil listriknya. Kami hanya mengikuti regulasi yang sudah diterbitkan pemerintah.

Budaya korporasi Wuling Motors adalah lebih banyak bekerja dan menawarkan inovasi serta teknologi yang unik bagi pasar otomotif Indonesia.

Maka itu, kami cepat memperkenalkan teknologi pintar seperti teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) lewat fitur WIND (perintah suara berbahasa Indonesia) dan WISE. Yang terkini, kami memasarkan mobil listrik baterai segmen city car.

“Less talk (sedikit bicara) and work (banyak bekerja)!” tegas Dehong.

Pabrikan otomotif asal China ini menargetkan kapasitas produksi Air ev di pabrik Cikarang sebesar 10.000 unit pada tahun ini dan tahun depan (2023).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bos Baru TAM Bicara Pengalamannya di Vietnam Soal BEV


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bos Baru TAM Bicara Pengalamannya di Vietnam Soal BEV yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Vietnam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang sangat agresif untuk menuju era elektrifikasi lewat produksi dan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Bahkan, saat ini mereka sudah punya mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV) nasional yang dikembangkan oleh perusahaan real estate terbesar di Vietnam, Vingroup dengan merek Vinfast.

Bukan hanya jago kandang, usai membangun pabrik di Haiphong, Vietnam pada 2017, perseroan mulai mengembangkan sayap ke Amerika Serikat melalui pembangunan pabrik di Carolina Utara yang direncanakan mulai beroperasi 2024.

Baca juga: Toyota Bicara Peluang Usai Turun Insentif Kendaraan Listrik

Mengenai hal tersebut, Presiden Direktur Toyota Astra Motor (TAM) Hiroyuki Ueda, yang sempat jadi pucuk pimpinan di Toyota Motor Vietnam selama 2020-2023 pun mengakui agresivitas Vietnam untuk menuju era elektrifikasi.

Hanya saja apabila berbicara penjualan mobil listrik, selama dirinya berada di sana, masih sangat menantang. Pasalnya, kata dia, BEV membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur pendukung, tidak hanya soal produksi saja.

“Yang saya lihat, permintaan terhadap kendaraan listrik di sana masih dalam tahap perkembangan, ya. Tidak terlalu cepat akselerasi (penjualan)-nya, karena charging station yang tersedia belum cukup,” kata Ueda saat ditemui di sela-sela peluncuran All New Agya di Jakarta, Senin (13/2/2023).

“Memang benar BEV jadi salah satu cara untuk mencapai carbon neutral. Tetapi itu butuh tahapan lebih jauh, menurut saya,” lanjut dia.

Baca juga: Kendaraan Hilang di Area Parkir Resmi, Konsumen Bisa Tuntut Ganti Rugi

Belum lagi, pembeli mobil di Vietnam hampir 70-80 persennya merupakan first time buyer. Sehingga, apabila mobil tidak benar-benar terjangkau maka cukup sulit agar bisa populer.

Kondisi serupa juga dikatakan cukup mirip dengan pasar Indonesia. Walau memang diakui peminatnya cukup banyak dan terus bertumbuh setiap tahun.

Oleh karenanya, Toyota di Vietnam pada masa jabatannya, mulai memperkenalkan mobil hybrid sebagai langkah atau solusi awal untuk kendaraan masa depan yang berbasis listrik. Sebab harga dan kebutuhan fasilitas pendukungnya lebih rendah.

“Jadi meskipun mereka (Vietnam) punya beberapa jenis produk BEV, namun saat ini baru beberapa orang saja yang bisa membelinya. Mayoritasnya, masih sulit untuk mencapai hal tersebut,” ucap Ueda.

Baca juga: Dijual Rp 1,190 Miliar, Toyota Sebut Beli bZ4X Masih Inden Panjang

“Tetapi dalam near future, menurut saya BEV (di Vietnam) bisa mendominasi 50 persen sampai 70 persen. Meski ada sistem perpajakan, growing spirit mereka sangat tinggi. Lihat saja pasca-Covid-19, dalam satu tahun penjualan bisa naik 33 persen (404.635 unit dari 304.149 unit),” kata dia.

Sayangnya dalam kesempatan tersebut, Ueda masih enggan untuk berpendapat mengenai perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Tapi satu hal yang dapat ia garis bawahi, yaitu kesiapan industri pendukung termasuk supply chain dan ekspor.

“Saya masih baru di sini, masih banyak aspek yang harus saya studi serta pelajari. Hal yang pertama kali saya lakukan dalam waktu dekat, mungkin berkunjung ke tiap pulau di Indonesia untuk melihat kondisi pasar langsung,” kata Ueda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.