Pers Punya Peran Penting Redam Hoaks di Masyarakat


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pers Punya Peran Penting Redam Hoaks di Masyarakat yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta – Kerjasama semua pihak untuk menangkal hoaks jelang pemilu 2024 sangat diperlukan. Tak terkecuali kolaborasi antara Polri dan insan pers yang ada di Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto. Joko menyebut peran pers sangat penting dalam menjaga kondusivitas dan keseimbangan informasi di media termasuk meredam hoaks dengan pemberitaan yang akurat dan terkonfirmasi kebenarannya.

Selain itu Joko juga berharap pers bisa membantu Polri dalam menangkal hoaks yang kerap beredar di masyarakat.

“Saya memohon bantuan kawan-kawan media untuk saling berkoordinasi terkait isu-isu terkini, agar apa pun informasi yang kita sampaikan ke masyarakat terverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Joko dilansir laman Infopublik.

“Selain itu saya juga berharap pers ikut berkontribusi dalam menjaga kamtibmas melalui edukasi dan informasi yang positif pada masyarakat,” kata Joko menambahkan.

Isu penculikan yang marak di media sosial akhir-akhir ini kian meresahkan warga. Di Kota Palembang, Sumatera Selatan, polisi memastikan berita itu tidak benar alias hoax. Begitu pula berita siswa SD yang diculik di Tanggamus, Lampung.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Peran IoT dalam Menyukseskan Program Insentif Motor Listrik Pemerintah Indonesia


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Peran IoT dalam Menyukseskan Program Insentif Motor Listrik Pemerintah Indonesia yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Warta Ekonomi, Jakarta –

Pemerintah melalui Kemenko Marves, pada 6 Maret 2023 akhirnya menetapkan bantuan berupa insentif kendaraan motor listrik sebesar Rp7 juta per unit. Kebijakan ini merupakan turunan dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB).

Insentif Rp7 juta per unit itu dialokasikan untuk 250 ribu unit motor di tahun 2023, terdiri dari 200 ribu unit untuk pembelian sepeda motor baru, dan 50 ribu unit untuk konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik. 

Khusus untuk 50 ribu unit, pihak yang menjadi target penerima bantuan pemerintah diutamakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, hal ini diharapkan bisa mendorong produktivitas dan efisiensi usaha pelaku UMKM.

Terkait kebijakan tersebut, Alamsyah Cheung, CEO FoxLogger, pemain terkemuka GPS tracker berbasis IoT di Indonesia, menyambut gembira. Menurutnya, selain bisa mendukung upaya penciptaan energi bersih, kebijakan untuk UMKM ini juga akan membantu aktivitas keseharian mereka. “Insentif ini akan membuat operasional semakin lancar dan lebih cost effective terutama untuk UMKM yang sedang berekspansi. Insentif ini akan menunjang produktivitas dan efisiensi mereka,” ujarnya.

Baca Juga: Pembelian Motor Listrik Mendapatkan Diskon Menarik, Begini Janjinya Sri Mulyani

Agar tujuan tersebut tercapai, Alamsyah lalu menyatakan bahwa dalam urusan operasional, maka aspek safety dan security harus diperhatikan secara saksama. Keberadaan motor listrik sebagai sesuatu yang baru, katanya, pastinya akan memancing orang-orang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian. “Hal ini perlu ditantisipasi. Salah satunya lewat penggunaan produk teknologi yang memanfaatkan Internet of Things. Kan sayang kalau tujuan pemerintah ini tidak tercapai lantaran motor listrik tersebut hilang karena dicuri,” ujarnya.

Bahkan, lewat produk teknologi yang memanfaatkan Internet of Things seperti GPS tracker, para pelaku UMKM bukan hanya bisa memitigasi risiko pencurian, tapi juga menunjang produktivitas yang ditargetkan pemerintah. “Pihak pemerintah akan sangat terbantu karena dengan Internet of Things, GPS tracker bisa membantu dalam menyajikan data produktivitas para UMKM dalam menggunakan motor listrik ini. Jadinya, objektif pemerintah akan tercapai,” Alam melanjutkan.

Kalangan pelaku teknologi berbasis Internet of Things ini sendiri, dia menambahkan, teknologi ini sendiri sangat memungkinkan dalam membantu pemerintah menyukseskan program ini. Menurutnya, teknologi IoT dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan UMKM yang mendapatkan insentif sehingga pemerintah bisa mengetahui mana UMKM yang memanfaatkan kendaraan motor listrik secara produktif, dan mana yang tidak. 

Baca Juga: IESR: Insentif Kendaraan Listrik Berpotensi Tekan Laju Permintaan BBM

Menurutnya, bila program ini sukses membantu produktivitas UMKM, maka selain bisa menekan emisi karbon, pemerintah juga akan mendapatkan para pelaku ekonomi yang sehat. Andai 5% UMKM yang mendapatkan insentif mencapai perkembangan usaha yang baik, artinya akan ada 2.500 pengusaha yang bisa membayar pajak lebih tinggi daripada pajak mereka di tahun sebelumnya. “Pada akhirnya, penerimaan pajak dari para UMKM yang tepat sasaran itu akan membesar, yang juga merupakan pemasukan negara. Belum lagi jika UMKM yang berkembang ini menambah karyawannya, setidaknya ada sekitar 2.500 lapangan pekerjaan baru yang terbuka. Jelas, simbiosis mutualisme ini sangat baik,” dia menegaskan.

Mengingat potensi manfaat yang sangat besar dari penggunaan teknologi berbasis IoT ini untuk membantu tercapainya target insentif bagi kalangan UMKM, Alam menegaskan pihaknya serta para pelaku usaha sejenis membuka diri dan berharap bisa membantu pemerintah.

Saat ini Fox Logger juga terus mengejar penyelesaian pembangunan Tower Fox Logger setinggi 8 lantai yang berlokasi di Jakarta Pusat yang diproyeksikan akan bisa digunakan secara full capacity dalam beberapa bulan ke depan. 

Selain membangun Tower, Fox Logger selaku pemain utama pasar GPS berbasis IoT di Indonesia, juga terus mematangkan rencana IPO-nya yang ditargetkan untuk melantai di bursa pada tahun ini.  

Baca Juga: Dorong Emisi Nol Persen, HSBC Indonesia Suntikan Dana US$ 10,3 Juta ke Euroasiatic

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Belajar dari Thailand Ini Peran Penting Mobil Hybrid Percepat Elektrifikasi Otomotif


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Belajar dari Thailand Ini Peran Penting Mobil Hybrid Percepat Elektrifikasi Otomotif yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bisnis.com, JAKARTA- Posisi Indonesia terancam Thailand dalam perlombaan merebut investasi elektrifikasi otomotif. Pasar mobil listrik di “Negeri Gajah Putih” semakin meninggalkan volume penjualan di Indonesia.

Berdasarkan data Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT), penjualan mobil listrik di Thailand yang meliputi teknologi BEV, HEV, dan PHEV mencapai 41.516 unit. Jumlah itu didominasi oleh segmen Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Penjualan Volume penjualan segmen HEV di Thailand yang jauh lebih tinggi dari segmen Battery Electric Vehicle (BEV) maupun Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).

Penjualan mobil listrik HEV sepanjang Semester I/2022 mencapai 32.527 unit. Sedangkan, mobil listrik segmen BEV terjual sebanyak 3.042 unit dan PHEV sebanyak 5.947 unit.

Secara kumulatif, penjualan mobil listrik segmen HEV di Thailand mencapai 220.113 unit hingga semester I/2022, naik 16,4 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya sebanyak 196.582 unit.

Saat bersamaan, jumlah kumulatif BEV sebanyak 7.173 unit, sedangkan untuk PHEV terjual lebih banyak yakni 37.075 unit. Jumlah volume penjualan BEV dan PHEV tersebut jauh tertinggal dibanding segmen HEV.

Sebagai informasi, Thailand memiliki infrastruktur yang memadai untuk menunjang masyarakat yang memiliki kendaraan listrik. Hal itu terlihat dari jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Thailand yang mencapai 855 titik.

Bertolak fakta demikian, pelaku industri semakin mengkhawatirkan daya tarik Indonesia sebagai salah satu hub produksi mobil ASEAN. Pasalnya, “Negeri Garuda” yang mempunyai ujung tombak model produk mobil penumpang middle-low segmen seakan dipaksa melakukan lompatan besar dengan memprioritaskan model BEV.

Sebagaimana diungkapkan Direktur Eksternal Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, kondisi faktual industri otomotif Indonesia tidak berbeda jauh dengan Thailand. Hanya saja, dalam menghadapi era elektrifikasi, pesaing terdekat Indonesia itu menempuh rute bertahap dengan lebih dulu mempopulerkan model produk HEV.

“Terbukti di sana, berkat kehadiran HEV yang sangat besar populasinya, pasar mobil listrik bisa terdongkrak lebih besar,” ungkapnya, Rabu (19/10/2022).

Berkat banjir model HEV, ekosistem mobil listrik pun perlahan terbentuk. “Terutama soal baterai, dengan HEV yang meretas pasar bisa membentuk skala ekonomi produksi dan recycle,” katanya.

Lebih jauh, dengan kehadiran ekosistem baterai yang sudah mumpuni menciptakan skala efisiensi bagi konsumen dalam hal penggantian baterai. “Mereka sudah bisa mendapatkan baterai second grade, jadi konsumen tidak khawatir,” kata Bob.

Buat Indonesia, peran model produk HEV bisa sangat besar guna memperkuat ekosistem kendaraan listrik. “Kalau sejauh ini, perjalanan di negara lain, BEV besar melalui serapan transportasi publik dan segmen premium yang tak lagi terganggu persoalan harga yang sangat mahal,” simpulnya.

Sebaliknya, karakter pasar Indonesia masih didominasi segmen menengah dan bawah, dengan rentang harga Rp150 juta-Rp300 juta. “BEV mengakomodir kelas atas, sedangkan HEV bisa di bawahnya. Jadi seluruh kelas konsumen ikut berkontribusi mengikis emisi sesuai kebutuhan dan kemampuannya,” tukas Bob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.