DPRD Kaltara Pemkot Tarakan bahas bis sekolah bagi 271 pelajar Tanjung Pasir


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul DPRD Kaltara Pemkot Tarakan bahas bis sekolah bagi 271 pelajar Tanjung Pasir yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tarakan (ANTARA) – Komisi IV DPRD Prov. Kaltara melakukan kunjungan kerja ke Walikota Tarakan pada hari kamis (09/03/23). Kunjungan yang dilaksanakan bertempat di Ruang Pertemuan Walikota ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV, hadir anggota komisi lainnya serta Diterima langsung oleh Asisten I dan asisten III Kota Tarakan, serta didampingi oleh plt. Kepala Dinas Pendidikan kota Tarakan, serta bagian umum.

Pertemuan kali ini dilakukan adalah untuk menyampaikan secara langsung terkait bis sekolah untuk menjemput anak-anak sekolah yang berada di Tanjung Pasir.

Mengawali pertemuan, Yancong menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka. “Maksud kedatangan kami hari ini adalah untuk meminta kepada pemkot, untuk menyediakan bis sekolah untuk anak-anak yang berada di Tanjung Pasir. Kalau tidak salah terdapat 271 anak yang sekolah di wilayah tersebut. Kami meminta bis ini agar anak-anak dapat dengan tenang pergi sekolah”.

Lebih lanjut, Supaad Hadianto juga menyampaikan beberapa hal, “terkait penyediaan bis sekolah ini, kenapa kami berbicara langsung, karena ini menyangkut sisi kemanusiaan yang perlu diusahakan” jelasnya.

“Kita punya anak, punya cucu, makanya kita juga merasakan langsung bagaimana perjuangan untuk dapat sekolah” Sambung Saleh.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan menyampaikan bahwa terkait bis sekolah, sudah pernah dijalankan, hanya terkendala dari anggaran yang tersedia, selain itu juga terkendala dari persediaan BBM, dan terkait perbedaan jam pulang sekolah anak-anak, sehingga menyulitkan untuk penjemputan.

Usai melakukan diskusi dengan berbagai pihak, menutup pertemuan, yancong menjelaskan bahwa “Sekecil apapun masalah yang ada di Tarakan, itu juga termasuk dalam masalah kami, dan tetap akan kami usahakan untuk bantu”.

Kegiatan kunjungan diakhiri dengan melakukan foto bersama.(Hms)

Baca juga: “Hearing” DPRD Kaltara – Nelayan Malinau
Baca juga: Ketua DPRD Kaltara sambut Presiden Jokowi
Baca juga: Ketua DPRD Kaltara hadiri serah terima jabatan Kejaksaan Tinggi
Baca juga: Ketua DPRD Kaltara hadiri pelantikan Pengurus Badan Penanggulangan Bencana Kalimantan Utara
Baca juga: Pansus DPRD Kaltara bahas Ranperda terkait Narkoba



Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Dewat Adat Daerah dan DPR Papua Bahas Persiapan Pemekaran Grime Nawa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Dewat Adat Daerah dan DPR Papua Bahas Persiapan Pemekaran Grime Nawa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Putri Nurjannah Kurita

TRIBUN-PAPUA.COM, SENTANI – Dewan Adat Daerah (DAD) Grime Nawa bersama DPR Papua sosialisasi hasil Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi II DPR RI kepada masyarakat dalam rangka persiapan pemekaran daerah Kabupaten Grime Nawa.

Bertempat di aula Kantor Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Jumat (31/3/2023).

Anggota DPR Papua Komisi I, Yonas Nusi mengatakan perjuangan 20 tahun tentang pemekaran daerah Grime Nawa telah dibahas di Komisi II DPR RI bersama DPR Papua.

Hasilnya pemekaran Grime Nawa menempati urutan satu, sesuai mekanisme dan tahapan, DPR Papua telah menampung, membahas serta memperjuangkan aspirasi masyarakat Grime Nawa sampai di DPR RI.

Baca juga: Jokowi Berkunjung ke Jayapura, Masyarakat Adat di Lembah Grime Nawa Siap Sampaikan Aspirasi

Lanjutnya, kerja DPR Papua telah usai, dokumen sudah ada di pemerintah, bagaimana sekarang pemerintah dapat menyikapi hal-hal teknis agar lebih cepat mendorong segera untuk di undang-undangkan.

Yonas juga meminta agar jangan ada kelompok-kelompok tandingan yang dapat mengganggu sehingga menghambat. Ia berharap semua masyarakat bersatu dan mengawal bersama.

Ketua DAD Grime Nawa, Mathius Sawa ketika dihubungi, Minggu (2/3/2023) mengatakan saat ini masyarakat di Lembah Grime Nawa sedang menantikan daerah pemekaran di wilayah mereka.

“Masyarakat sangat menantikan, kepemimpinan bupati-bupati sebelumnya, Pj Bupati Triwarno Purnomo yang menerima aspirasi kami kemudian beliau berangkat ke Jakarta bersama tim,” jelasnya.

Baca juga: Pemkab Jayapura Dorong Persiapan Pemekaran Daerah Grime Nawa: Masyarakat Harus Dukung!

Pemekaran Grime Nawa sendiri katanya bukan hal baru. Menurutnya kendala selama ini ada di pemerintah daerah yang tidak membuka diri untuk menerima aspirasi masyarakat.

“Padahal pada waktu kami hadirkan ketua DPR RI di Genyem untuk tetapkan RUU moratorium kemudian tidak pernah di bicarakan di DPR RI untuk jadi undang-undang,” jelasnya.

Mathias menjelaskan rancangan undang-undang pemekaran pada Kabupaten Grime Nawa telah dibahas dalam sidang paripurna DPR RI pada 21 Januari 2009 lalu. Namun hingga kini belum disahkan menjadi undang-undang karena terhadang kebijakan moratorium pemekaran.

Ketua DPR RI Agung Laksono pada 31 Agustus 2008 merayakan natal Agung menyanggupi permintaan itu, dan ia datang merayakan Natal 31 Desember 2008 bersama masyarakat Grime Nawa di Nimboran.

Usai Natal bersama itu, Agung pulang ke Jakarta dan digelarlah rapat pada 2 Januari 2009  memasukan aspirasi usulan pemekaran Grime Nawa dalam agenda sidang DPR RI. Sidang pembahasan RUU tentang Pemekaran Kabupaten Grime Nawa, Pegunungan Arfak dan Kabupaten Manokwari Selatan oleh Komisi II DPR RI dilakukan pada 21 Januari 2009.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Seminar Nasional 100 Tahun Industri Manufaktur Indonesia di ITB Bahas Era Elektrifikasi Kendaraan Bermotor


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Seminar Nasional 100 Tahun Industri Manufaktur Indonesia di ITB Bahas Era Elektrifikasi Kendaraan Bermotor yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ITB berkesempatan menjadi Perguruan Tinggi Negeri keempat diadakannya acara ini. Kegiatan berlangsung secara luring di Gedung CRCS ITB dan disiarkan secara langsung di YouTube Institut Teknologi Bandung pada Kamis (1/12/2022).

Seminar Nasional seri keempat mengusung tema “Strategi Transisi pengembangan Teknologi Elektrifikasi dan Manajemen Unit In Operation Menuju Net Zero Emission di Indonesia”. Acara dibuka oleh Rektor Institut Teknologi Bandung Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dan secara simbolis Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Ir. Warih Andang Tjahjono, M.T., Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan I Gusti Putu Surya Wirawan, dan Sekretaris Lembaga Bidang Inovasi Arif Sasongko, S.T, M.T, Ph.D.

Seminar diisi oleh beberapa pembicara yang ahli di bidangnya. ITB diwakili oleh Dr. Agus Purwadi dan Prof. Dradjad Irianto. Sementara dari Toyota, Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Co., Ltd. Dr. Indra Chandra Setiawan menjadi narasumber.

Selain dicerdaskan melalui seminar, para peserta yang hadir secara luring juga berkesempatan mendapatkan pengalaman mengemudi mobil elektrifikasi. Selain itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga membuka kesempatan program magang (Internship Toyota) bagi mahasiswa ITB.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Ir. Warih menjelaskan bahwa Toyota selalu mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui fasilitas terbaru mereka, Toyota Learning Center (TLC). Diharapkan melalui keberadaan TLC, proses transfer teknologi dan keahlian di lingkungan Toyota akan semakin meningkat.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita pemerintah Indonesia yakni Net Zero Emission (NZE), Toyota berkomitmen menjadi green company yang berpedoman pada Toyota Environment Management dengan Clean, Right, Comfort, dan Flexibility. Tentunya, industri tidak bisa bergerak sendiri dalam mencapai NZE. Peran universitas sebagai bagian dari triple helix juga penting dalam kolaborasi dan katalisator industri dan pemerintah.  “Kolaborasi triple helix mampu mengantarkan kita ke era elektrifikasi,” ujar Ir. Warih.

Prof. Reini menambahkan bahwa dalam mencapai NZE kita harus memiliki rencana dan strategi yang matang. Eksekusi yang nyata perlu dukungan dari semua pihak di antaranya masyarakat, akademisi, pemerintah, dan industri. ITB memiliki SDM yang ahli dalam hal sumber daya pengembangan teknologi dan inovasi terbaik di Indonesia. Sehingga, ITB selalu siap untuk berdiskusi secara mengerucut dan memperkuat cita-cita bersama.

Arif Sasongko mewakili LPIK juga turut menyambut senang dan apresiasi kerja sama ITB dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melalui acara Seminar Nasional di ITB karena dapat memberikan berbagai pandangan dari berbagai perspektif sehingga tercipta pandangan yang luas untuk menciptakan NZE Tahun 2060.

Putu menjelaskan bahwa bahwa perekonomian Indonesia pada Triwulan III-2022 mencatatkan pertumbuhan yang impresif sebesar 5,72% atau 1,81% dan secara kumulatif 5,40%. Namun dalam sektor manufaktur belum mencapai kestabilan ekonomi seperti sebelum pandemi covid-19 tapi masih terus berupaya untuk mencapainya.

Namun, kontribusi alat angkut terhadap ekonomi Indonesia cukup tinggi di atas 1% terhadap PDB. Hal ini karena Industri manufaktur Indonesia mempunyai basis yang kuat dan rantai pasok yang luas.

Dalam sektor manufaktur, industri dituntut menghasilkan kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik. Namun, terdapat tantangan yang menjadi perhatian bersama yakni jumlah emisi yang dihasilkan selama dioperasikan dan peran lingkungan dalam menciptakan NZE.

Indonesia menyampaikan komitmen pada COP21 untuk mengurangi emisi CO2 29% dengan usaha sendiri, dan mengurangi emisi CO2 41% dengan dukungan internasional hingga tahun 2030. Untuk mendorong komitmen Ketahanan Energi dan Pengurangan Emisi Karbon, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB)/BEV Untuk Transportasi Jalan.

Kontribusi Toyota dalam menuju era elektrifikasi diwujudkan dalam investasi sebesar Rp27.1 Triliun untuk mendukung realisasi multi-pathway, ekspansi ekspor dan juga pengembangan teknologi baru di era elektrifikasi. Investasi yang dilakukan meliputi electrified vehicle, new model introduction and supply chain devt, IR 4.0 and green manufacturing.

Tahun 2022, Toyota juga telah meresmikan ×EV Center yang diharapkan menjadi pusat fasilitas pembelajaran elektrifikasi, di mana disediakan informasi lengkap tentang setiap jenis mobil elektrifikasi beserta komponen utama dan unit-unit test-drive nya.

Triple helix diperlukan supaya perguruan tinggi bisa melakukan kajian terkait NZE terutama tentang KBLBB. Dalam mewujudkan NZE tidak melulu soal kendaraan listrik, namun peran lingkungan juga harus bisa mendukung NZE dan emisi yang dikeluarkan bisa mengganti emisi yang dikeluarkan oleh satu mobil listrik bukan menambah,” ungkap Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan I Gusti Putu Surya Wirawan Putu.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi 2019)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.