Soal Kemungkinan PDIP Gabung Koalisi Besar Airlangga Makin Bagus


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Soal Kemungkinan PDIP Gabung Koalisi Besar Airlangga Makin Bagus yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, jika PDI Perjuangan (PDI-P) bergabung dengan koalisi besar maka situasinya akan semakin bagus.

“Makin bagus,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Namun, Airlangga mengatakan, pihaknya juga membuka kesempatan partai-partai lain untuk bergabung.

“Semua juga boleh (gabung),” kata Airlangga.

Baca juga: Soal Kemungkinan Dipasangkan dengan Prabowo oleh Koalisi Besar, Ini Kata Airlangga

Adapun sinyal pembentukan koalisi besar menguat setelah lima ketua umum partai politik dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu di Kantor DPP PAN, Minggu (2/4/2023).

Pertemuan itu diikuti oleh Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto; Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto; Plt Ketua Umum PPP Mardiono; Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar; dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Lima parpol yang bertemu pada Minggu itu sebenarnya telah membentuk dua koalisi. Golkar, PPP dan PAN telah bergabung ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sementara Gerindra dan PKB membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan partainya berpeluang bergabung ke koalisi besar yang diwacanakan Koalisi KIR dan KIB.

Baca juga: Puan Ngaku Diundang ke Acara KIB-KIR, Tak Merasa PDI-P Ditinggal

Hal itu merespons adanya pertemuan ketua umum partai politik di Kantor DPP PAN pada Minggu, di mana PDI-P tak hadir.

“PDI-P sejak awal memang akan bergotong royong bersama-sama dengan kekuatan lain untuk bekerja sama, baik dengan Golkar, baik dengan PPP maupun PAN, maupun Gerindra dan PKB, semua partai,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/4/2023).

Oleh karena itu, Said mengatakan, PDI-P juga melancarkan silaturahmi politik ke partai-partai yang dilakukan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Menurut Said, konsep koalisi besar memang baik untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Ya, semakin baik dan semakin ringan beban kalau dipikul bersama, karena tantangannya ke depan juga tidak semakin ringan. Kan setiap periode setiap pemimpin punya tantangan yang berbeda. Bahwa akan melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, pasti. Akan tetapi, tantangannya pasti berbeda,” ujarnya.

Baca juga: Bantah Jokowi Marah ke PDI-P, PAN Jelaskan Ketidakhadiran Megawati di Silaturahmi Ketum Parpol

Lebih lanjut, Said mengungkapkan bahwa konsep koalisi besar bisa saja sudah dipikirkan oleh elite-elite partai jauh hari sebelumnya.

Namun, ia mengakui bahwa konsep tersebut baru ramai di permukaan setelah diwacanakan koalisi KIR dan KIB.

“Tapi, di pikiran semua elite memang penting membuat sebuah koalisi untuk bersama-sama mengawal bangsa ini ke depan,” kata Said.

Baca juga: Buka Peluang Gabung Koalisi Besar, PDI-P: Sejak Awal Memang Akan Gotong Royong dengan Kekuatan Lain

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

PSI Ingin Gabung KIBKKIR Singgung Koalisi Tim Jokowi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul PSI Ingin Gabung KIBKKIR Singgung Koalisi Tim Jokowi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ingin bergabung dengan koalisi besar seandainya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bergabung. 

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, PSI tegak lurus masuk dalam koalisi tim Jokowi mulai hari ini,” kata Ketua Umum PSI Giring Ganesha dalam jumpa pers, Rabu (5/4/2023).

Adapun isu bergabungnya dua koalisi partai politik ini mencuat setelah Presiden RI Joko Widodo berjumpa para ketua umum partai-partai tersebut, yakni Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, PKB Muhaimin Iskandar, PAN Zulkifli Hasan, Golkar Airlangga Hartarto, dan PPP Muhamad Mardiono, dalam Silaturahmi Ramadhan, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Ingin Gabung ke KIB-KIR, PSI Klaim Sudah Komunikasi

“PSI merasa ini sudah saatnya untuk kita membangun komunikasi yang lebih intens dalam tenda besar koalisi pendukung Pak Jokowi,” kata Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam kesempatan yang sama.

“Saat ini sudah mulai semakin menemukan bentuknya koalisi dari partai-partai pendukung Pak Jokowi, di situ ada KIB, di situ juga ada KIR, yang kemudian mungkin akan disebut koalisi besar yang masih terus mencari bentuknya, tapi komunikasi yang lebih intens sekarang sedang terus kita bangun,” jelasnya.

Grace menambahkan bahwa keinginan untuk bergabung dengan koalisi ini tak terlepas dari keinginan PSI untuk mengawal warisan kebijakan rezim Jokowi.

Baca juga: PSI Live di TikTok untuk Galang Dana? Ini Penjelasannya

Ia enggan berandai-andai soal siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh koalisi gemuk ini seandainya KIB dan KKIR jadi mendayung bersama.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil “Rembuk Rakyat” yang dilakukan PSI, partai yang belum mempunyai kursi di parlemen itu mendukung kader PDI-P Ganjar Pranowo dan Yenny Wahid untuk diduetkan sebagai capres-cawapres Pemilu 2024.

Grace menegaskan bahwa pihaknya masih terus mengupayakan komunikasi dengan partai-partai politik di KKIR yang terdiri dari Gerindra dan PKB serta KIB yang digawangi Golkar, PAN, dan PPP.

“Komunikasi informal sudah dijalankan, rencananya minggu depan komunikasi formalnya akan berlanjut jika diizinkan tentunya, karena ini kan terkait dengan koalisi. Ada pihak-pihak yang banyak ya,” kata Grace.

“Jika semua pihak mengizinkan tentu kita PSI akan dengan senang hati ikut masuk dalam tenda besar koalisi pendukung Pak Jokowi untuk memastikan keberlanjutan kebijakan Pak Jokowi,” tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Demokrat Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Perubahan Untuk yang Masih Bingung Tentukan Arah yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih terbuka terhadap partai politik lain untuk ikut bergabung.

Adapun KPP kini resmi dibentuk oleh Partai Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai sama-sama mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada 2024.

“Meski masih cukup waktu proses menuju penetapan capres dan cawapres, KPP tentu tetap membuka tangan selebar-lebarnya untuk yang masih bingung menentukan arah. Kembali merapikan dan memperbaiki shaf bersama-sama dengan rakyat,” kata Syahrial dalam keterangannya, Minggu (26/3/2023).

Syahrial lantas membanggakan koalisinya sebagai koalisi pertama yang memenuhi persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, PBNU: Kami Tak Berkapasitas untuk Mendukung, Menyodorkan, dan Merestui

Setelah Anies terpilih sebagai capres, ia mengatakan, KPP segera memasuki tahapan berikutnya, yaitu menyiapkan strategi pemenangan termasuk deklarasi capres dan cawapres.

“Meski belum dapat ucapan selamat atau apresiasi dari partai politik sahabat, KPP tetap membuka ruang hadirnya parpol lain di parlemen untuk ikut bergabung,” ujar Syahrial.

Tak sampai situ, Syahrial mengklaim bahwa Koalisi Perubahan memberikan pelajaran politik untuk rakyat.

Salah satunya, lahirnya calon pemimpin bisa dilakukan lewat jalan musyawarah. Dalam arti, pembelajaran politik itu bisa dilihat dari pengusungan Anies oleh Koalisi Perubahan.

“Lahirnya seorang pemimpin atas kehendak rakyat. Bukan kehendak kekuasaan atau karena mau menang-menangan saja,” katanya.

Baca juga: Ditanya Soal Wakil NU Sebagai Cawapres, Demokrat: Kita Sudah Percaya Anies

Lebih lanjut, Syahrial bercerita bahwa ia pernah terlibat pemenangan pasangan calon (paslon) di Pilpres 2004, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK).

Menurutnya, kemenangan pasangan ini tidak dilalui dengan mudah.

“Begitu besarnya tekanan kekuasaan dan ada koalisi besar ikut menghadang, toh tetap saja tidak mampu membendung kehendak rakyat yang ingin perubahan,” ujarnya.

Syahrial menilai, suasana Pilpres 2004 yang demikian terasa serupa dengan Pilpres 2024 mendatang.

Namun, menurutnya, suasana itu dalam wujud yang berbeda.

Baca juga: Tim Anies Nilai Tokoh NU Layak Jadi Cawapres, PBNU: Jangan Tarik NU ke Politik Praktis

Di situlah, Syahrial menyinggung bahwa Koalisi Kerakyatan yang disebut-sebut berhasil dalam memenangkan pasangan SBY-JK.

Pada 2024, Koalisi Perubahan dianalogikan Syahrial serupa dengan Koalisi Kerakyatan yang saat itu diinisiasi Demokrat ketika pemenangan SBY-JK.

“Jika gerakan perubahan 2004 dinamai Koalisi Kebangsaan Vs Koalisi Kerakyatan, menurut saya suasana Pilpres 2024 yang akan dihadapi adalah Koalisi Oligarki Vs Koalisi Kerakyatan,” katanya.

“Dan Demokrat punya pengalaman memenangkan pertarungan ini. Termasuk PKS yang ikut bergabung di putaran kedua. Ketika itu, Partai Nasdem belum ada,” ujar Syahrial lagi.

Sebagai informasi, Koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024 resmi terbentuk. Koalisi tersebut diberi nama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Baca juga: Demokrat Ungkap Alasan Deklarasi Koalisi Perubahan Usung Anies Mendadak Batal

Terbentuknya koalisi ini ditandai oleh ditandatanganinya nota kesepakatan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

“Dengan ditandatanganinya piagam ini, Koalisi Perubahan untuk Persatuan resmi terbentuk,” ujar Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya di Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Adapun penunjukan nota kesepakatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu diwakili oleh tim kecil perwakilan ketika parpol, dan perwakilan Anies.

Pertemuan dihadiri oleh juru bicara Anies, Sudirman Said; Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya; Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya, dan Sugeng Suparwoto. Serta, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman, dan Ketua DPP PKS Al-Muzammil Yusuf.

Willy mengungkapkan, deklarasi besar-besaran bakal dilakukan setelah calon wakil presiden (cawapres) terpilih.

Baca juga: Manuver Tak Pantas Kepala BIN Endorse Prabowo: Gerindra Girang, Nasdem-Demokrat Meradang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bakal Gabung Koalisi Besar Hary Tanoe Disindir Nasdem Upayakan Perindo Lolos ke Parlemen


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bakal Gabung Koalisi Besar Hary Tanoe Disindir Nasdem Upayakan Perindo Lolos ke Parlemen yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai NasDem tak khawatir dengan manuver Partai Perindo yang akan bergabung koalisi besar bersama Prabowo Subianto.

Bahkan, partai besutan Surya Paloh itu memberikan sindiran kepada Perindo.

Baca juga: PDIP Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah untuk Pertemukan 5 Parpol Koalisi Besar dengan Megawati

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyindir Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memikirkan partainya lolos ke parlemen. Hal itu agar Perindo bisa mencalonkan sendiri presiden dalam pesta demokrasi lima tahunan.

“Kita doakan supaya Perindo lolos ke parlemen supaya berikutnya ada calon presiden baru,” ujar Ali saat dikonfirmasi, Kamis (6/4/2023).

Namun begitu, Ali menuturkan bergabungnya Partai Perindo dengan koalisi besar merupakan hak dalam berdemokrasi. Namun, dia tidak khawatir dengan manuver tersebut.

“Ngga lah (khawatir), siapa bergabung dengan siapa itu hak demokrasi dari partai masing-masing,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ali mengaku optimistis bahwa Anies Baswedan tetap akan memenangkan Pilpres 2024. Meskipun, kini Eks Gubernur DKI Jakarta itu bakal melawan koalisi besar.

“Kalau tidak yakin (menang) ngapain bertanding,” tukasnya.

Baca juga: Partai Gelora Harap Koalisi Besar Mampu Hasilkan Kepemimpinan Politik yang Kuat

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai bergeriliya untuk mengagas koalisi besar dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Bahkan, dia mengajak partai Perindo bergabung bersama koalisi besar.

Ajakan itu disampaikan langsung saat Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di kediamannya di Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Rabu (5/4/2023).

Dalam pertemuan itu, Prabowo tak menampik ada pembicaraan mengenai kerjasama antara kedua partai politik. Adapun keduanya bersepakat untuk penyamaan visi untuk berkoalisi.

“Jadi kita sepakat kita banyak visi yang sama, kita banyak nilai-nilai sama. Jadi kita akan bertemu lagi untuk dan kita sepakat bahwa kita ingin lebih dalam lagi pembicaraan supaya kita bisa ada kerjasama politik ke depan untuk kepentingan bangsa dan rakyat,” ujar Prabowo seusai melakukan pertemuan dengan Hary Tanoe di Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Rabu (5/4/2023).

Baca juga: PKS Tegaskan Wacana Pembentukan Koalisi Besar Bukan Ancaman Bagi KPP

Prabowo menuturkan  pihaknya pun terbuka jika nantinya Perindo mau bergabung dengan koalisi besar KIB-KKIR. Nantinya, Eks Danjen Kopassus itu yang akan meyakinkan rekan koalisi lainnya.

“Kami terbuka untuk Perindo kalau mau dukung atau mau gabung dalam koalisi yang besar kami akan bicarakan. Kami akan yakinkan kawan-kawan yang sudah dalam koalisi kami,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menyambut ajakan partainya untuk bergabung dalam koalisi besar KIB-KKIR. Dia pun nantinya akan membicarakan lebih lanjut terkait rencana berkoalisi.

Baca juga: Syarief Hasan Nilai Koalisi Besar Bakal Alami Kesulitan: Tiap Parpol Ingin Usung Kader jadi Capres

“Bagus tentunya, memang itu substansinya yang penting dibicarakan. Jadi ke depan tentunya nanti dari partai Gerindra dan dari kami Partai Perindo akan melanjutkan diskusi-diskusi ini,” jelasnya.

Di siai lain, lanjut dia, partainya pun berharap kerja sama politik kedua parpol dapat dilanjutkan kembali. Hal ini untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Mudah-mudahan ke depan kerja sama politik ini bisa berjalan baik untuk kepentingan NKRI,” pungkasnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Catatkan Sejarah Jeka Saragih Resmi Gabung UFC meski Kalah dari Ansul Jubli


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Catatkan Sejarah Jeka Saragih Resmi Gabung UFC meski Kalah dari Ansul Jubli yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jeka Saragih Resmi Gabung UFC!

Liputan6.com, Jakarta – Kabar menggembirakan datang dari ajang tarung bebas di mana petarung asal Indonesia, Jeka Asparido Saragih resmi menandatangani kontrak bersama promotor Ultimate Fighting Championship (UFC).

Pria kelahiran Simalungun, 28 tahun silam tersebut mengunggah sebuah video singkat melalui Instagram Story pribadinya @jekasaragih pada Kamis (9/2/2023).

Dalam video tersebut tampak Jeka Saragih tengah menandatangani sebuah berkas didampingi oleh pelatihnya Marc Fiore dan manajer Jeka, Graham Boylan.

Setelah Jeka menandatangani berkas, Boylan melihat berkas yang usai ditandatangani Jeka lantas menyambut bergabungnya Jeka dengan UFC.

“Ini merupakan Jeka Saragih, petarung Indonesia pertama di UFC,” kata Boylan.

Jeka lantas meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia agar ia bisa memenangkan laga perdananya di UFC.

“Untuk mastarakat indonesia, khususnya sumatra utara siantar simalungun mohon doa dan dukungannya di pertandingan saya di UFC nanti, horas,” ucap Jeka.

Semula Jeka harus menelan pil pahit setelah dikalahkan melalui TKO oleh petarung asal India Ansul Jubli, saat keduanya disabung dalam oktagon di ajang Road to UFC Final, pada Minggu (5/3).

Meski kalah, rupanya UFC memang kepincut dengan Jeka yang tidak hanya piawai baradu pukul, tapi mampu menghibur penonton. Aksi ciamik Jeka di dua laga sebelumnya kemungkinan menjadi pertimbangan bagi UFC untuk mengontrak Jeka.

Ya, sebelum dikalahkan Ansul Jubli, Jeka tercatat menang dua kali secara beruntun di ajang Road to UFC. Jeka berhasil meng-KO Pawan Maan Singh dan Ki Won Bin.

Saat mengalahkan Maan Singh, Jeka menggunakan teknik spinning backfish–gerakan memutar dan menghajar musuh menggunakan tinjuan.

Beberapa kali, adegan Jeka meng-KO Maan Singh dan Ki Won Bin pun diunggah di kanal Instagram resmi UFC. Tampaknya, Dana White memang melihat potensi besar dari petarung yang sebelumnya berlaga di ajang One Pride MMA tersebut.

Jeka Saragih akhirnya resmi bergabung dengan promotor MMA UFC. Dalam unggahan terbarunya, Jeka menampilkan detik-detik dirinya menandatangani kontrak dengan UFC.

Jeka Bakal Menetap di AS

Jeka Saragih saat latihan di Amerika Serikat. Jeka akan tampil di semifinal Road to UFC di Abu Dhabi.

Setelah resmi dikontrak UFC, Jeka bakal tinggal lebih lama di Amerika Serikat guna mempersiapkan dirinya menjalani laga perdana di UFC. 

Jeka berlatih di bawah arahan Marc Fiore. Menurutnya, Jeka memiliki potensi bisa menjadi petarung besar di kemudian hari. Ia senang dengan tingkat kepercayaan diri Jeka.

Meski begitu, Jeka jangan terlena. Pasalnya, di kekalahan terakhirnya menunjukkan kalau kemampuan gulat Jeka tampak masih di bawah rata-rata. 

Jeka dengan mudah dikalahkan oleh Jubli yang menerapkan skema membawa Jeka ke pertarungan bawah. Meski tak menembakkan take down, tapi Jubli berhasil membawa Jeka ke posisi mouth. 

Alhasil Jeka masih harus mengasah kemampuan bergulatnya agar bisa lebih baik lagi di penampilan selanjutnya di UFC. 

“Meski kalah di final #roadtoufc, UFC masih menawarinya kontrak berdasarkan KO reel sorotannya di babak sebelumnya. Dia sekarang akan tinggal dan berlatih di AS untuk mempersiapkan debutnya,” tulis Mola TV di akun Instagramnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.