Viral Batu Punya Kekuatan Listrik Ada di Afrika Benarkah Ada


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Viral Batu Punya Kekuatan Listrik Ada di Afrika Benarkah Ada yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Di media sosial berseliweran video yang mengklaim penemuan bongkahan batu di Afrika yang memiliki kekuatan listrik. Benarkah ada batu seperti ini di dunia nyata?

Dalam video, batu tersebut diklaim mengandung mineral jenis baru yang entah bagaimana memiliki muatan listrik. Orang dalam video tersebut mendemonstrasikan dengan menggosokkan dua bongkahan batu, dan muncul percikan api. Batu itu kemudian dihubungkan dengan kabel. Selanjutnya, tampak batu seperti mengaliri daya sebuah LED.

Konon, batuan itu ditemukan di Republik Demokratik Kongo, benua Afrika, dan telah menarik perhatian besar karena jika benar ada, batu itu berpotensi diubah menjadi baterai dan penyimpanan daya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sayangnya, apa yang ditampilkan dalam video viral tersebut tidak benar adanya. Seperti dikutip dari IFL Science, para ahli mengonfirmasi bahwa listrik yang menghasilkan mineral seperti itu, sejauh pengetahuan kita saat ini, tidak mungkin terjadi.

Penjelasan ilmiah

Dijelaskan para ahli, mineral di dalam batuan tidak memiliki susunan molekul yang diperlukan untuk menyimpan atau melepaskan muatan. Hal terbaik yang dapat dilakukan batu hanyalah menyebarkannya.

Itulah yang mungkin terjadi seperti pada video yang viral tersebut. Tampaknya, frame video dipotong atau diedit sedemikian rupa sehingga tepi batu tidak dapat dilihat dalam video yang memercik, sehingga ada kemungkinan kabel terhubung ke mineral, dan batu-batu itu menghantarkan listrik.

Terkait LED yang menyala saat terhubung, jika dilihat lebih dekat ke LED saat tidak terhubung ke batu, ada beberapa frame yang cahayanya masih menyala, sehingga kemungkinan besar ada semacam arus yang datang dari tempat lain dan bukan dari batu.

Atau, mungkin juga ada kapasitor di suatu tempat yang menyimpan sedikit muatan yang memberi daya pada baterai saat kabel yang terhubung menyelesaikan rangkaian arus listrik.

Yang jelas, ini bukan batu seperti vibranium dari negeri Wakanda seperti dalam film Marvel Black Panther, bukan pula bahan ajaib yang entah bagaimana menghasilkan listrik dari ketiadaan.

“Sejauh ini, kami tidak mengetahui mekanisme apa pun yang benar-benar mendukung fenomena semacam itu,” kata Yaoguo Li, seorang profesor geofisika di Colorado School of Mines.

Mineral kekurangan bahan kimia untuk dapat menyimpan muatan seperti baterai. Baterai sebenarnya tidak menyimpan energi listrik, tetapi energi dalam bentuk yang berbeda (paling sering bahan kimia) yang kemudian diubah menjadi energi listrik melalui reaksi kimia antara anoda, katoda, dan elektrolit di antaranya.

Perbedaannya adalah, mineral tidak akan melepaskan elektron yang dibutuhkan untuk menyimpan dan menghasilkan muatan. Agar ‘baterai alami’ bisa bekerja seperti yang diklaim dalam video, mineral tersebut harus memiliki anoda dan katoda yang dapat berinteraksi.

Simak Video “Momen Gubernur Jambi Marahi Sopir Truk Batu Bara yang Melintas Siang Hari”
[Gambas:Video 20detik]

(rns/rns)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

CEK FAKTA Sri Mulyani Bongkar KPK Terlibat TPPU hingga DPR Seperti Polisi India Benarkah


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul CEK FAKTA Sri Mulyani Bongkar KPK Terlibat TPPU hingga DPR Seperti Polisi India Benarkah yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Beredar narasi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membongkar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kabar tersebut dibagikan oleh sebuah akun Facebook. Akun tersebut membagikan video dengan narasi Menteri Sri Mulyani telah mengungkap bahwa KPK terlibat kasus pencucian uang.

Selain itu, dalam narasi akun itu, Sri Mulyani juga diklaim telah menyebut DPR seperti polisi India. Adapun video itu juga dilengkapi potongan sang menteri keuangan yang sedang berbicara di hadapan media, di mana video telah disaksikan 199 kali.

Adapun narasi yang dibagikan berikut ini:

Baca Juga:
April Mop! Top 4 ‘Lawak’ dari DPR Sepekan Terakhir: Uang Haram hingga Azab

SRI MULYANI BONGKAR FAKTA BARU, KPK TERLIBAT TPPU, HINGGA DPR SEPERTI POLISI INDIA

Lantas benarkah narasi dengan klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id — jaringan Suara.com, narasi Sri Mulyani membongkar KPK terlibat TPPU dan menyebut DPR seperti polisi India adalah tidak benar.

Faktanya saat didengarkan, isi video sama sekali tidak ditemukan bukti dan informasi valid tentang KPK terlibat TPPU, maupun ucapan Sri Mulyani terkait DPR.

Baca Juga:
Drama Lukas Enembe: Gugat KPK ke Pengadilan dan Minta Jadi Tahanan Kota

Sebaliknya, narasi dalam isi video itu justru mengutip artikel dari media CNNIndonesia.com. Artikel yang dimaksud berjudul “Sri Mulyani Ungkap PPATK Lapor ke APH Soal Transaksi Janggal Rp 74 T”.

Tak hanya itu, pengunggah video juga mengutip narasi dari artikel milik Detik.com sebagai pelengkap video. Artikel itu berjudul “Rafael Alun Ikut Server Jumlah Harta Wakil Ketua KPK Jadi Sorotan”.

Sementara itu terkait video Sri Mulyani berbicara di hadapan media terjadi di Gedung Kemenkopolhukam pada Senin, 20 Maret 2023. Kala itu, Sri Mulyani melakukan konferensi pers tentang isi surat Laporan Hasil Analisis (LHA) dari PPATK terkait transaksi janggal Rp 349 triliun.

Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerima 300 surat dari PPATK, di mana 99 surat di antaranya ditujukan kepada aparat penegak hukum (APH), yang nilai transaksinya mencapai Rp 74 triliun.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi Sri Mulyani menyebut DPR seperti polisi India, serta membongkar TPPU yang menjerat KPK adalah hoaks.

Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Benarkah China Jebak Negara Miskin dengan Lilitan Utang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Benarkah China Jebak Negara Miskin dengan Lilitan Utang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – China dikenal sebagai negara yang kerap memberikan utang terhadap negara lain melalui skema Belt and Road Initiative (BRI). Dana yang diberikan Negeri Tirai Bambu biasanya digunakan untuk proyek pembangunan infrastruktur.

Namun bagi sebagian negara, utang yang diberikan malah menjadi “petaka”. Beberapa negara di dunia dilaporkan justru terjebak utang tersebut karena tak mampu membayarnya.

Bahkan, tidak sedikit proyek pembangunan infrastruktur yang dijalankan dengan utang dari China berakhir mangkrak. Kenya, Uganda, hingga Sri Lanka menjadi negara-negara yang kena jebakan utang Beijing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip Times of India, pemerintah Sri Lanka dilaporkan berutang kepada Beijing untuk sejumlah infrastruktur proyek sejak 2005, salah satunya pembangunan pelabuhan Hambantota. Total utang Sri Lanka ke China saat ini mencapai US$ 8 miliar, sekitar seperenam dari total utang luar negerinya.

Namun sayangnya, sebagian proyek dinilai tak memberi manfaat ekonomi bagi negara itu. China juga meminta jatah ekspor produk mereka ke Sri Lanka senilai US$ 3,5 miliar.

Tak hanya itu, mengutip BBC, pemerintah Sri Lanka pada awal tahun ini gagal melobi Beijing untuk restrukturisasi utang. Akibatnya, Sri Lanka kini dilanda krisis. Ini menjalar dari ekonomi ke politik. Negeri Ceylon itu mengalami kemelut terparah sejak merdeka di 1948, membuat ribuan warga bahkan turun ke jalan meminta pemerintah sekarang mundur.

Negara lain yang juga disebut tengah bergulat dengan utang China adalah Uganda.

Negara ini dilaporkan tengah berusaha mengubah perjanjian pinjamannya dengan China. Ini untuk memastikan sejumlah aset tidak hilang karena default (gagal bayar), antara lain bandara internasional Entebbe.

Menurut laporan Gulf News yang melansir Bloomberg, perjanjian itu dibuat tahun 2015. Negara itu meminjam US$ 200 juta dari Bank Export-Import (EXIM) China untuk memperluas bandara Entebbe.

Klausul yang ingin diubah, antara lain perlunya Otoritas Penerbangan Sipil Uganda untuk meminta persetujuan dari pemberi pinjaman China untuk anggaran dan rencana strategisnya. Aturan lain mengamanatkan bahwa setiap perselisihan antara para pihak harus diselesaikan oleh Komisi Arbitrase Ekonomi dan Perdagangan Internasional China.

Hal sama juga dimuat Economic Times. Mengutip sejumlah media lokal, Presiden Uganda Yoweri Museveni dilaporkan telah mengirimkan delegasi ke Beijing guna bernegosiasi dengan pemerintah China.

Uganda sudah mencoba bernegosiasi sejak Maret 2021. Namun, sejauh ini belum berhasil. Pinjaman itu sendiri memiliki tenor 20 tahun, termasuk masa tenggang tujuh tahun.

“Tetapi sekarang tampaknya transaksi yang ditandatangani dengan EXIM China berarti Uganda ‘menyerahkan’ satu-satunya bandara internasionalnya,” tulis media India tersebut mengutip Sahara Reporters, portal berita yang berfokus pada Afrika.

“Pengungkapan bahwa pemerintah Uganda menandatangani perjanjian, antara lain, melepaskan kekebalan untuk aset kedaulatannya telah menimbulkan pertanyaan tentang tingkat pengawasan dan uji tuntas yang dilakukan birokrat sebelum melakukan perjanjian secara internasional,” tulis laporan lain dari Allafrica.

Bandara Internasional Entebbe adalah satu-satunya bandara internasional Uganda. Bandara itu menangani lebih dari 1,9 juta penumpang per tahun.

Sementara itu, juru bicara regulator penerbangan Uganda dan Direktur Jenderal China untuk Urusan Afrika, dalam tweet terpisah, membantah hal ini. Pinjaman diberikan terkait proyek pendanaan yang digagas Xi Jinping, Belt and Road Initiative.

Kenya juga diyakini akan gagal membayar utang ke China. Hal itu terkait pembangunan proyek kereta api (Standard Gauge Railway/SGR) di negara Afrika tersebut, antara Mombasa dan Nairobi.

Kenya awalnya meminjam US$ 3,6 miliar dari Bank EXIM China, guna membangun rute dari Mombasa ke Nairobi. Pemerintah lalu meminjam lagi US$ 1,5 miliar untuk memperpanjangnya ke Naivasha, sebuah kota di Central Rift Valley.

Peringatan ini sendiri dikeluarkan auditor jenderal Kenya beberapa tahun lalu. Warning juga muncul di tengah krisis Sri Lanka yang membuat negeri itu tak bisa membayar utang ke China.

Jika Kenya tak bisa membayar utang, pelabuhan Mombasa, aset paling berharga di negeri itu diyakini akan diambil alih Beijing. Meski begitu, pemerintah Kenya dan China menyangkal hal tersebut karena Mombasa disebut bukan jaminan pinjaman itu.

[Gambas:Video CNBC]

Alamak! Bayar Utang Asing, Negara Ini Terancam Kelaparan

(Intan Rakhmayanti Dewi/dem)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Benarkah Ada Kejuaraan Esport di Olimpiade 2024


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Benarkah Ada Kejuaraan Esport di Olimpiade 2024 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Komite Olimpiade Internasional (IOC) mulai menaruh perhatian pada kompetisi video game atau esport.

Seperti pada 1 Maret 2023 lalu, akun Twitter resmi @Olympics mengunggah video Olympic esports Series.

Olympic esports Series merupakan kompetisi game berkelanjutan, yang finalnya akan berlangsung di Singapura musim panas 2023.

Muncul pertanyaan mengenai keterlibatan esport pada Olimpiade 2024.

Benarkah ada kejuaraan esport pada Olimpiade tahun depan?

Penjelasan soal Olympic esports Series

Dilansir 9news.com, Olympic esports Series dan esports Week resmi akan berlangsung di Singapura antara 22 Juni sampai 25 Juni 2023.

Kendati demikian, kompetisi tersebut tidak ada hubungannya dengan Olimpiade yang selama ini dijalankan.

Olympic esports Series diselenggarakan sebagai ajang olahraga virtual sebagai bentuk kemitraan dan kerja sama antara pemerintah Singapura dan dewan Olimpiade.

Kompetisinya melibatkan multipemain untuk satu permainan, kemudian memperebutkan hadiah dengan ditonton langsung secara virtual oleh penonton.

esport umumnya melibatkan permainan strategi seperti League of Legends, permainan shooter seperti Call of Duty, dan permainan pertarungan seperti Street Fighter.

Namun, pihak Olimpiade memiliki sembilan permainan yang lebih sesuai dengan kategori olahraga dalam Olimpiade.

Dikutip dari situs Olimpiade, permainan daring yang dilibatkan, meliputi catur, motorsport, bisbol, tarian, panahan, bersepeda, berlayar, taekwondo, dan tenis.

esport di Paris

Paris sebagai panitia Olimpiade 2024, telah mengumumkan cabang olahraga apa saja yang akan dikompetisikan tahun depan.

Terdapat 28 cabang olahraga dalam Olimpiade 2024, tetapi esport tidak termasuk dalam salah satu cabang yang dilombakan.

Dilansir Sports Destinations, 7 Januari 2023, meski esport tidak dilombakan dalam Olimpiade 2024 tetapi warga Perancis berharap ada jenis acara atau turnamen tambahan untuk esport.

Kendati demikian, belum ada pengumuman lebih lanjut mengenai esport sebagai turnamen tambahan pada Olimpiade 2024.

Melalui janji kampanyenya, Presiden Perancis Emmanuel Macron berjanji akan menaruh perhatian pada esport untuk menarik perhatian pemilih muda.

“Ini adalah aset Perancis di dunia saat ini: kami adalah salah satu negara dengan video game hebat yang diakui di seluruh dunia karena kekayaan seninya, kualitas pelatihannya, dan dinamisme industrinya. Kami beruntung memiliki industri video game Perancis yang kuat,” ujar Macron dalam wawancaranya dengan The Big Whale pada 21 April 2022.

Perancis merupakan tempat lahirnya permainan daring, seperti Counter-Strike: Global Offensive Majors (CS:GO), League of Legends Worlds, dan Dota 2 The International.

Berdasarkan data dari situs pengembangan ekonomi, Choose Paris Region, Paris memiliki konsentrasi perusahaan video game tertinggi di Perancis.

Game yang sangat populer seperti Assassin’s Creed, Raving Rabbids, atau Dofus juga lahir di Paris.

Paris memiliki studio pengembang permainan, seperti Ubisoft, Gameloft, DontNod Entertainment, dan Quantic Dream.

Perusahaan internasional seperti Riot Games dan Twitch juga telah membuka kantor di Paris pada 2019.

Institusi pendidikan tinggi di kota ini juga menawarkan gelar pendidikan dalam bidang pemrograman, game, dan animasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.