CEK FAKTA Sri Mulyani Bongkar KPK Terlibat TPPU hingga DPR Seperti Polisi India Benarkah


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul CEK FAKTA Sri Mulyani Bongkar KPK Terlibat TPPU hingga DPR Seperti Polisi India Benarkah yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Beredar narasi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membongkar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Kabar tersebut dibagikan oleh sebuah akun Facebook. Akun tersebut membagikan video dengan narasi Menteri Sri Mulyani telah mengungkap bahwa KPK terlibat kasus pencucian uang.

Selain itu, dalam narasi akun itu, Sri Mulyani juga diklaim telah menyebut DPR seperti polisi India. Adapun video itu juga dilengkapi potongan sang menteri keuangan yang sedang berbicara di hadapan media, di mana video telah disaksikan 199 kali.

Adapun narasi yang dibagikan berikut ini:

Baca Juga:
April Mop! Top 4 ‘Lawak’ dari DPR Sepekan Terakhir: Uang Haram hingga Azab

SRI MULYANI BONGKAR FAKTA BARU, KPK TERLIBAT TPPU, HINGGA DPR SEPERTI POLISI INDIA

Lantas benarkah narasi dengan klaim tersebut?

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id — jaringan Suara.com, narasi Sri Mulyani membongkar KPK terlibat TPPU dan menyebut DPR seperti polisi India adalah tidak benar.

Faktanya saat didengarkan, isi video sama sekali tidak ditemukan bukti dan informasi valid tentang KPK terlibat TPPU, maupun ucapan Sri Mulyani terkait DPR.

Baca Juga:
Drama Lukas Enembe: Gugat KPK ke Pengadilan dan Minta Jadi Tahanan Kota

Sebaliknya, narasi dalam isi video itu justru mengutip artikel dari media CNNIndonesia.com. Artikel yang dimaksud berjudul “Sri Mulyani Ungkap PPATK Lapor ke APH Soal Transaksi Janggal Rp 74 T”.

Tak hanya itu, pengunggah video juga mengutip narasi dari artikel milik Detik.com sebagai pelengkap video. Artikel itu berjudul “Rafael Alun Ikut Server Jumlah Harta Wakil Ketua KPK Jadi Sorotan”.

Sementara itu terkait video Sri Mulyani berbicara di hadapan media terjadi di Gedung Kemenkopolhukam pada Senin, 20 Maret 2023. Kala itu, Sri Mulyani melakukan konferensi pers tentang isi surat Laporan Hasil Analisis (LHA) dari PPATK terkait transaksi janggal Rp 349 triliun.

Dalam pernyataannya, Sri Mulyani menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerima 300 surat dari PPATK, di mana 99 surat di antaranya ditujukan kepada aparat penegak hukum (APH), yang nilai transaksinya mencapai Rp 74 triliun.

KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, maka narasi Sri Mulyani menyebut DPR seperti polisi India, serta membongkar TPPU yang menjerat KPK adalah hoaks.

Narasi tersebut masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ini yang Menjadi Penyebab Tesla Belum Bisa Jualan di India


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ini yang Menjadi Penyebab Tesla Belum Bisa Jualan di India yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta – Tesla sebagai produsen mobil listrik asal Amerika Setikat, perlu lebih bersabar untuk memasuki pasar otomotif India. Hingga kini, perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini, masih belum mendapat restu dari pemerintah India.

Padahal, jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, beberapa wilayah sudah bisa menikmati teknologi terkini dari mobil listrik melalui keunggulan yang diberikan Tesla. Salah satu contohnya adalah Cina dan Indonesia.

Meski di Indonesia mobil listrik ini masuk melalui keran importir umum, namun, kebijakan yang dilakukan dapat dipenuhi secara penuh oleh Tesla, agar bisa ‘menjajah’ pasar otomotif Tanah Air.

Adapun permasalahan utama yang membuat Tesla belum bisa melenggang di India, dikarenakan ada beberapa regulasi yang tidak bisa dipenuhi oleh Tesla. Mengutip dari Autoblog, Tesla, kabarnya masih terkendala dengan skema pajak mobil listrik yang diberlakukan di India.

Tidak hanya itu, pemerintah India, melalui petingginya juga berharap jika Tesla masuk ke India, mereka harus mendirikan pusat perakitan di India. Sehingga, untuk komoditi yang bakal mereka pasarkan di India, tidak diimpor dari Amerika Serikat atau Cina.

“Tesla telah menetapkan tenggat waktu 1 Februari, hari di mana India mengumumkan anggarannya dan mengumumkan perubahan pajak, untuk melihat apakah lobinya membuahkan hasil,” kata sumber yang mengetahui rencana perusahaan itu kepada Reuters.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bertemu CEO Tesla Inc, Elon Musk di Texas.

Tertarik dengan Nikel Indonesia, Tim Tesla Bakal Tinjau Morowali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu CEO Tesla Inc. Elon Musk di markas SpaceX, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, 14 Mei 2022. Dalam kesempatan ini, Jokowi dan Elon Musk sempat melakukan diskusi singkat dilanjutkan berkeliling melihat fasilitas markas besar SpaceX tersebut. (Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)

Rencana kerjasama Tesla dan Indonesia, terkait potensi nikel untuk bahan baku baterai mobil listrik terus berlanjut. Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan CEO Tesla, Elon Musk, dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, beberapa waktu ke depan.

Namun, pihak Istana menyebut hingga kini masih diatur waktu serta tempat yang cocok untuk pertemuan orang nomor satu di republik ini, dan juga orang terkaya di dunia tersebut.

“Pertemuan dengan Elon Musk masih diatur waktunya yang tepat apakah di (Washington) D.C atau Space X,” jelas kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (12/5/2022).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah mempersiapkan pertemuan antara bos Tesla, Elon Musk dengan Presiden Jokowi.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Elon Musk adalah salah satu miliarder dunia yang berasal dari AS.

    Elon Musk

  • India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia

    India

  • Mobil listrik, mobil yang digerakkan dengan motor listrik,pakai energi listrik yang disimpan dalam baterai atau tempat penyimpan energi lain

    Mobil Listrik

  • Otomotif
  • Tesla

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.