Puskesmas Kutabumi raih penanganan COVID19 terbaik JawaBali


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Puskesmas Kutabumi raih penanganan COVID19 terbaik JawaBali yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta (ANTARA) – Puskesmas Kutabumi, Kabupaten Tangerang meraih penghargaan untuk kategori Puskesmas dengan Pengelolaan Vaksinasi COVID-19 Terbaik di Provinsi Jawa-Bali dari Kementerian Kesehatan dalam ajang Penghargaan Penanganan COVID-19.

“Dengan adanya penghargaan ini menjadi bukti komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam penanganan COVID-19 di wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Jakarta, Jumat.

Zaki menjelaskan penanganan COVID-19 yang oleh Pemkab Tangerang telah lama dilakukan seperti vaksinasi, penegakan protokol kesehatan secara ketat hingga pemberian bantuan kepada warga terdampak.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan bagi penderita COVID-19 baik di Puskesmas maupun rumah sakit.

Baca juga: Dinkes: Antibodi COVID-19 masyarakat Kota Tangerang 100 persen


Baca juga: Tangerang sediakan layanan vaksinasi booster kedua di seluruh faskes

“Sejak COVID-19 dinyatakan masuk ke Indonesia, kami langsung bergerak cepat menyiapkan serta melakukan langkah-langkah antisipasi dan penanganan COVID-19 secara tepat, cepat dan efektif,” kata Zaki.

Sementara dalam ajang penghargaan dari Kementerian Kesehatan ini, terdapat beberapa indikator penilaian mulai dari adanya regulasi di tingkat Kabupaten/Kota hingga Kelurahan/Desa penegakan protokol kesehatan di area publik dan puskesmas serta kecepatan tanggap respon dan inovasi puskesmas.

Dari hasil penilaian, Puskesmas Kutabumi memenuhi semua indikator tersebut dan dinobatkan sebagai puskesmas terbaik dalam penanganan COVID-19.

Kepala Puskesmas Kutabumi Christina Handar Mujati mengatakan keberhasilan meraih penghargaan itu juga berkat dukungan Pemerintah Kabupaten Tangerang khususnya dalam pengelolaan vaksinasi COVID-19.

“Sebenarnya hal tersebut sudah kewajiban kami dalam menjalankan program pemerintah. Kami hanya melakukan yang terbaik,” ujar Christina.

Dia menuturkan penghargaan ini menjadi momentum bagi Puskesmas Kutabumi untuk terus melakukan pembenahan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Terkait dengan indikator yang menjadi komponen penilaian, Christina mengaku telah menjalankan semuanya seperti regulasi yang telah dibuat SK dari Tingkat Kabupaten sampai Kelurahan/Desa.

Sedangkan untuk inovasi yang dilakukan puskesmas, ia menuturkan pihaknya telah membentuk Tim Satgas COVID-19 dan perekrutan 56 orang sebagai tracer pada masyarakat.

“Kami juga membentuk Kampung Tangguh COVID-19 yang bersinergi dengan lintas sektor,” ujarnya.

Tak hanya itu, sejumlah upaya juga telah dilakukan Puskesmas Kutabumi dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 mulai dari area publik hingga pelayanan yang diberikan langsung ke rumah-rumah warga.

“Kami membuka sentra-sentra vaksin pada beberapa area publik, seperti mall dan juga kolam renang. Pelayanan door-to-door juga kami gencarkan dibantu TNI dan Polri sehingga tujuan dan sasaran vaksin dapat tercapai,” jelasnya.

Terakhir, Puskesmas Kutabumi turut meningkatkan pelayanan dengan fasilitas care service vaksin yakni merupakan layanan verifikasi pada sertifikat vaksin yang bermasalah.*

Baca juga: Kabupaten Tangerang terima 12 ribu dosis vaksin COVID-19 jenis Pfizer


Baca juga: Kasus positif COVID-19 baru di Tangerang meningkat hingga 600 orang

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Puskesmas Teladan Adakan Layanan Imunisasi Polio di Pusat Perbelanjaan Ramayana


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Puskesmas Teladan Adakan Layanan Imunisasi Polio di Pusat Perbelanjaan Ramayana yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Guna mensukseskan Sub PIN Polio yang telah dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution beberapa waktu yang lalu, Puskesmas Teladan terus bergerak cepat membuka pelayanan imunisasi polio bagi warga yang memiliki balita usia 0-59 bulan di beberapa tempat, salah satunya  diadakan di pusat perbelanjaan Ramayana, Jln. S.M Raja Medan, Sabtu (18/2).

Pelaksanaan imunisasi polio ini disambut antusias oleh masyarakat yang berkunjung ke Ramayana, sebab mereka tidak menyangka pada hari itu Pemko Medan menggelar pelayanan imunisasi polio di pusat perbelanjaan. Terbukti pelayanan yang dibuka dari pukul 10.30 wib hingga pukul 13.00 wib ini berhasil mengimunisasi sebanyak 47 balita.

Kepala Puskesmas Teladan dr. Kus Puji Astuti saat ditemui mengatakan pelaksanaan Sub PIN Polio diwilayah kerja Puskesmas Teladan sudah dimulai sejak hari senin (13/2). Sub PIN Polio ini diadakan di setiap Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Teladan. Selain itu juga diadakan di sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan juga di tempat-tempat umum seperti di pusat pasar, pasar sambas, Medan Mall dan yang baru saja dilakukan ialah di Ramayana.

“Selain membuka posko pelayanan, kami juga melakukan penyisiran dan sweeping kerumah-rumah warga yang memang tidak memiliki waktu untuk datang ke posyandu.”kata Kus Puji Astuti. Selama pelaksanaanya dari hari senin lalu hingga kemarin, Kus Puji Astuti mengatakan capaian imunisasi polio di Puskesmas Teladan hingga tanggal 17 Februari sudah mencapai 46.71%.

“Jadi mulai dari hari Senin hingga hari jumat semalam sudah 945 balita yang kami imunisasi polio atau sekitar 46.71%, ditambah hari ini di Ramayana kita berhasil mengimunisasi sebanyak 47 balita, jadi kami masih harus terus bekerja keras karena target kami harus bisa mencapai 96%.”jelasnya.

Untuk itu Kus Puji Astuti terus menghimbau kepada masyarakat agar jangan ragu membawa balitanya ke Posyandu, Puskesmas ataupun ketempat-tempat umum yang membuka layanan imuniasi polio untuk segera memberikan imunisasi polio kepada balitanya. Sebab dua tetes manis polio ini sangat penting untuk melindungi balita dari virus polio.

“Kepada masyarakat kami menghimbau agar jangan ragu memberikan imunisasi polio kepada balitanya, karena dua tetes manis polio ini sangat bermanfaat untuk melindungi balita dari virus polio type dua yang kemarin sudah sempat menyebar di Aceh. Jadi kita berharap jangan sampai virus polio ini sampai ke Kota Medan. Apalagi jenis virus polio yang ditemukan di Aceh berbeda dari jenis polio biasanya yang sudah hampir tidak ada lagi, artinya bagi masyarakat yang balitanya sebelumnya telah mendapatkan imunisasi lengkap, hari ini harus di imunisasi polio kembali karena type virus polio yang ada di Aceh berbeda.”himbau Kus Puji Astuti sembari mengatakan imunisasi polio ini hanya bisa didapat di Puskesmas yang ada di Kota Medan.

Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

DPRD Minta Pemprov DKI Antisipasi Polemik Pengadaan Lahan Puskesmas Glodok


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul DPRD Minta Pemprov DKI Antisipasi Polemik Pengadaan Lahan Puskesmas Glodok yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) mengkaji lagi rencana pengadaan lahan untuk pembangunan Puskesmas di Kebon Torong, Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria mengatakan, peninjauan ulang mengenai kelayakan status lahan hingga dinamika yang terjadi pada warga sekitar perlu dilakukan. Pasalnya, ada informasi yang menyebutkan ada sebagian warga di RW 01 Kelurahan Glodok menolak rencana pembangunan tersebut.

“Karena itu kita minta BPAD untuk menyelesaikan dan memperjelas status tanahnya,” ujar Iman pada rapat kerja di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/3).

Meski demikian, Ia menyampaikan mengenai alternatif lain untuk pembangunan Puskesmas. Di mana Novotel yang berdiri di kawasan tersebut masih memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam bentuk penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum (Fasos dan Fasum). Kendati masih harus divalidasi lebih lanjut.

“Kalau bisa ditelusuri juga apa betul pihak Novotel niat mau bangun (Puskesmas) apa tidak atau sebenarnya dia minta dibangunkan (Puskesmas). Kan beda nih,” ungkapnya. 

Anggota Komisi E DPRD DKI Ima Mahdiah pada kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa keberadaan Puskesmas di Kelurahan Glodok sangat mendesak. Kebutuhan itu pun sejatinya telah menjadi program prioritas sejak tahun 2019.

“Prinsipnya kami mengakomodir di daerah yang tidak ada Puskesmas ini dibangun Puskesmas. Mau lahan dimanapun kepentingan warga terakomodir,” terangnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, di Kecamatan Taman Sari, ada tiga Kelurahan yang tak miliki Puskesmas. Masing-masing yakni Kelurahan Glodok, Kelurahan Tangki dan Kelurahan Pinangsia. 

Dari hasil kajian, lantaran tak dilengkapi Puskesmas Kelurahan, warga Glodok kebanyakan berobat ke Puskesmas Kecamatan Taman Sari dan Puskesmas Tambora. Untuk mencapai dua Puskesmas itu, warga harus merogoh kocek transportasi hingga Rp30 ribu satu kali jalan untuk sampai di dua Puskesmas tersebut. 

“Jumlah penduduk Kecamatan Taman Sari ada lebih dari 129 ribu dan luasnya 4.36 kilometer. Tiga kelurahan itu berdekatan antara Kelurahan Pinangsia, Glodok dan Kelurahan Tangki itu ketiganya memang tidak ada Puskesmas kelurahannya. Jadi, pemilihan didirikan Puskesmas di Kelurahan Glodok mungkin itu salah satu pertimbangan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat disitu,” ungkapnya. 

Sementara itu, Plt Kasuban Aset Jakarta Barat Fitri Emawati Sutari menambahkan, status tanah yang terletak di belakang Novotel belum menjadi aset pemerintah dan belum tercatat di BPAD. Untuk itu perlu pertimbangan mendalam untuk memproyeksikan pembangunan Puskesmas dari kontribusi pengembang,

“Untuk tanah yang dibelakang Novotel Itu statusnya calon aset. Belum diserahterimakan yang merupakan kewajiban Fasos Fasum. Belum merupakan barang daerah yang tercatat. Jadi yang di Novotel itu asetnya baru tercatat di Wali Kota belum sampai di BPAD,” ungkapnya. (DDJP/bad)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.