Puskesmas Teladan Adakan Layanan Imunisasi Polio di Pusat Perbelanjaan Ramayana


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Puskesmas Teladan Adakan Layanan Imunisasi Polio di Pusat Perbelanjaan Ramayana yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Guna mensukseskan Sub PIN Polio yang telah dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution beberapa waktu yang lalu, Puskesmas Teladan terus bergerak cepat membuka pelayanan imunisasi polio bagi warga yang memiliki balita usia 0-59 bulan di beberapa tempat, salah satunya  diadakan di pusat perbelanjaan Ramayana, Jln. S.M Raja Medan, Sabtu (18/2).

Pelaksanaan imunisasi polio ini disambut antusias oleh masyarakat yang berkunjung ke Ramayana, sebab mereka tidak menyangka pada hari itu Pemko Medan menggelar pelayanan imunisasi polio di pusat perbelanjaan. Terbukti pelayanan yang dibuka dari pukul 10.30 wib hingga pukul 13.00 wib ini berhasil mengimunisasi sebanyak 47 balita.

Kepala Puskesmas Teladan dr. Kus Puji Astuti saat ditemui mengatakan pelaksanaan Sub PIN Polio diwilayah kerja Puskesmas Teladan sudah dimulai sejak hari senin (13/2). Sub PIN Polio ini diadakan di setiap Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Teladan. Selain itu juga diadakan di sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan juga di tempat-tempat umum seperti di pusat pasar, pasar sambas, Medan Mall dan yang baru saja dilakukan ialah di Ramayana.

“Selain membuka posko pelayanan, kami juga melakukan penyisiran dan sweeping kerumah-rumah warga yang memang tidak memiliki waktu untuk datang ke posyandu.”kata Kus Puji Astuti. Selama pelaksanaanya dari hari senin lalu hingga kemarin, Kus Puji Astuti mengatakan capaian imunisasi polio di Puskesmas Teladan hingga tanggal 17 Februari sudah mencapai 46.71%.

“Jadi mulai dari hari Senin hingga hari jumat semalam sudah 945 balita yang kami imunisasi polio atau sekitar 46.71%, ditambah hari ini di Ramayana kita berhasil mengimunisasi sebanyak 47 balita, jadi kami masih harus terus bekerja keras karena target kami harus bisa mencapai 96%.”jelasnya.

Untuk itu Kus Puji Astuti terus menghimbau kepada masyarakat agar jangan ragu membawa balitanya ke Posyandu, Puskesmas ataupun ketempat-tempat umum yang membuka layanan imuniasi polio untuk segera memberikan imunisasi polio kepada balitanya. Sebab dua tetes manis polio ini sangat penting untuk melindungi balita dari virus polio.

“Kepada masyarakat kami menghimbau agar jangan ragu memberikan imunisasi polio kepada balitanya, karena dua tetes manis polio ini sangat bermanfaat untuk melindungi balita dari virus polio type dua yang kemarin sudah sempat menyebar di Aceh. Jadi kita berharap jangan sampai virus polio ini sampai ke Kota Medan. Apalagi jenis virus polio yang ditemukan di Aceh berbeda dari jenis polio biasanya yang sudah hampir tidak ada lagi, artinya bagi masyarakat yang balitanya sebelumnya telah mendapatkan imunisasi lengkap, hari ini harus di imunisasi polio kembali karena type virus polio yang ada di Aceh berbeda.”himbau Kus Puji Astuti sembari mengatakan imunisasi polio ini hanya bisa didapat di Puskesmas yang ada di Kota Medan.

Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

7 Gubernur di JawaBali Berkomitmen Sukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap II


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul 7 Gubernur di JawaBali Berkomitmen Sukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional Tahap II yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Yogyakarta, 21 Juli 2022

Tujuh Gubernur di Jawa dan Bali menyatakan siap mendukung serta menyukseskan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap II yang akan dilaksanakan bulan Agustus 2022.

Dukungan ini disampaikan dalam acara “Rembuk Aksi Kolaborasi untuk Imunisasi” yang digelar di Bangsal Kepatihan, Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis malam (21/7).

Tujuh pemerintah daerah yang menandatangani komitmen diantaranya Gubernur DI Yogyakarta, Gubernur Banten, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Bali.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada tujuh kepala daerah yang telah berkomitmen untuk membantu mendukung pelaksanaan BIAN Tahap II. Menkes berharap dukungan ini terus diperkuat dan ditingkatkan hingga pelaksanaan imunisasi anak di tahun-tahun selanjutnya.

“Saya sampaikan ucapkan kepada seluruh kepala daerah yang telah berkomitmen untuk membantu pelaksanaan BIAN Tahap II. BIAN hadir bukan sebagai program, namun wujud gerakan bersama yang tidak hanya dikerjakan pemerintah, tetapi bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait supaya semakin banyak anak-anak yang mendapatkan perlindungan tambahan pada anak,” kata Menkes.

Dikatakan Menkes, BIAN merupakan momentum penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi seperti campak, hepatitis, polio, tetanus, rubela, dan difteri serta mengurangi kesenjangan imunitas di masyarakat.

Ini sejalan dengan pilar pertama transformasi sistem kesehatan yakni transformasi layanan kesehatan primer dengan memperkuat upaya promotif preventif untuk menciptakan lebih banyak orang sehat.

Mengingat, selama pandemi COVID-19, dilaporkan ada sekitar 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pihaknya khawatir, jika tidak segera ditangani akan berdampak pada peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah sekaligus menjadi beban ganda pemerintah ditengah upaya pengendalian pandemi COVID-19 dan penyakit infeksi emerging lainnya.

Adanya rembuk bersama ini, kata Menkes menjadi momentum penting bagi seluruh kepala daerah di Jawa-Bali untuk menyamakan langkah dan strategi demi mencapai target Imunisasi campak dan rubela hingga 95% di wilayahnya masing-masing. Berdasarkan pengalaman dari vaksinasi COVID-19, Menkes optimis target ini bisa tercapai.

“Kita belajar dari vaksinasi COVID-19 yang dalam 15 bulan bisa mencapai 400 juta, ini kita mau mengejar 95% atau sekitar 9,4 juta anak di Jawa-Bali untuk 3 jenis vaksin ada MR, DPT dan Polio. Jadi harusnya bisa, resepnya satu tidak bisa sendiri-sendiri, harus melibatkan semua komponen masyarakat termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” ujar Menkes.

Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Suhajar Diantoro dalam kesempatan yang sama menyebutkan telah menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk membantu menyukseskan BIAN 2022.

Dukungan tersebut berupa penggaungan program BIAN secara masif, melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari perangkat desa, ketua RT, RW, Guru, kepala sekolah, kader PKK dan dasawisma di seluruh pelosok negeri, melakukan promosi terintegrasi, membuka pos pelayanan baru, dan mengoptimalkan pos vaksinasi di sekolah.

Suhajar juga mengungkapkan 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali telah mengalokasikan anggaran di tahun 2022 Ini untuk mendukung pelaksanaan Imunisasi anak. Ia merinci untuk Provinsi Jawa Timur menganggarkan sebesar 306,64 miliar, Jawa Barat sekitar 230,96 miliar, Jateng 218,67 miliar, Banten 143,47 miliar, Bali 61,89 miliar, Yogyakarta 41,21 miliar, dan DKI Jakarta sebesar 30,91 miliar.

“Alokasi anggaran kesehatan yang di maksud diharapkan bisa digunakan sebaik-baiknya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat,” kata Sekjen.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan kesiapan DIY dalam melaksanakan BIAN Tahap II yang akan dimulai Agustus mendatang. Ngarso Dalem berharap adanya program BIAN sebagai percepatan imunisasi dapat mengejar cakupan Imunisasi dasar lengkap pada anak yang dalam dua tahun ini belum optimal karena terkendala COVID-19.

“Ini peristiwa yang sangat penting. Karena imunisasi yang selama ini dilaksanakan di Yogyakarta peminatnya sangat besar kira-kira 95%, harapan saya lebih besar lagi lebih dari 95%,” tutur Sri Sultan.

Untuk mencapai target tersebut, Sultan mengimbau kepada para orang tua untuk berinisatif mengajak anak-anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan Imunisasi selama program BIAN berlangsung.

“Kami perlu sosialisasi yang sama di seluruh Jawa-Bali untuk meningkatkan kesadaran orang tua agar tidak mempersulit apalagi melarang imunisasi demi kesehatan anak-cucu kita sendiri. Kami berharap Imunisasi Jawa-Bali ini bisa sukses,” harap Sri Sultan.

Hotline Virus Corona 119 ext 9. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected] (MF)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat

drg. Widyawati, MKM

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.