Perbedaan Arus AC dan DC untuk Pengisian Daya Kendaraan Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Perbedaan Arus AC dan DC untuk Pengisian Daya Kendaraan Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Mengisi baterai mobil listrik (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta – Salah satu yang mesti diperhatikan calon konsumen kendaraan listrik adalah soal pengisian daya. Kemampuan pengisian daya ini membantu pemilik EV untuk mengatur waktu saat pengisian kendaraan sekaligus menjaga kendaraan siap digunakan. 

Saat ini, terdapat dua tipe arus untuk pengisian daya yakni AC (alternating current/arus alternatif) dan DC (direct current/arus searah). Apa bedanya kedua jenis arus ini untuk pengisian daya kendaraan listrik?

Kedua arus ini memiliki perbedaan dasar dalam mengalirkan energi dari sumber ke beban. AC memiliki arus listrik berubah-ubah sementara DC memiliki arus listrik yang berlangsung satu arah. 

Kembali soal kendaraan listrik. Melansir dari GO-e, terdapat beberapa perbedaan antara AC dan DC. Pertama soal lokasi. Arus listrik yang berasal dari sumber utama listrik, seperti pembangkit listrik, selalu berjenis AC.

Baterai kendaraan listrik kebanyakan hanya menerima arus DC. Di sini kendaraan listrik memiliki konverter yang berada di dalam sistem onboard-charger, dimana mengubah arus AC menjadi DC.

Jika arus AC lebih besar, maka alat konversi menjadi DC berada di luar kendaraan, dalam hal ini seperti yang kita lihat di berbagai SPKLU.

Pada pengisian daya di arus AC, baterai kendaraan listrik akan membutuhkan waktu lebih lama dalam pengisian. Ini karena arus listrik akan diproses terlebih dulu oleh on board converter dalam kendaraan listrik. Jadi ada proses untuk pengisiannya, selain memang kemampuan onboard converter terbatas.

Kemudian pengisian AC ini yang banyak ditemukan jika melakukan pengisian di rumah dengan listrik rumah tangga.

Penggunaannya tentu saat pemilik kendaraan sudah tiba di rumah dan tidak membutuhkan waktu yang cepat untuk mengisi daya. Jenis arus ini juga yang pas untuk di perumahan.

Mengapa tidak arus DC? Seperti yang sudah dibahas, mengubah arus AC bertegangan tinggi ke DC membutuhkan alat berukuran besar, serta berbiaya mahal. Ini sebabnya pengisian dengan arus AC menjadi lebih masuk akal untuk di rumah.

Kelebihan Arus DC

Kelebihan arus DC adalah pengisiannya yang tidak membutuhkan waktu lama. Alasannya jelas, baterai kendaraan listrik tidak perlu mengubah apapun karena langsung mengisi daya.

Ini alasannya, pengisian daya DC banyak ditemui di sepanjang jalan tol. Untuk meminimalkan waktu tunggu yang cukup lama.

Perbedaan lainnya, pengisian dengan AC dikatakan lebih murah dibanding dengan DC. Ini karena penggunaan arus yang besar dengan waktu yang relatif singkat serta modal yang dikeluarkan untuk mendirikan konverter DC membuat perbedaan dari sisi harga keduanya.

Terakhir, pengisian arus AC dan DC memengaruhi kesehatan baterai. Pengisian arus DC disarankan tidak terlalu sering. Ini karena dalam proses pengisian DC, baterai menjadi lebih panas dan berkali-kali lipat efeknya dibanding mengisi dengan arus AC.

Ini juga salah satu sebab mengapa saat pengisian DC, baterai mengisi cepat hingga 80 persen dan kemudian melambat di 20 persen terakhir.

Jadi sudah paham terkait perbedaan arus AC dan DC dalam pengisian daya kendaraan listrik? Penggunaan kedua arus kembali bergantung pada keperluan.

Jika sedang terburu-buru dan memangkas waktu tunggu, cukup nyaman memilih pengisian DC. Jika memiliki waktu luang, pengisian dengan arus AC paling direkomendasikan.

Sumber: Oto.com

Infografis Cara Hindari Jeratan Pinjol Ilegal (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Perbedaan Rangkaian Seri Dan Paralel pada Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Perbedaan Rangkaian Seri Dan Paralel pada Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Ilustrasi lampu LED. ©Shutterstock.com/nikkytok

Merdeka.com – Ketika ada dua atau lebih perangkat listrik dalam rangkaian dengan sumber energi, ada beberapa cara dasar untuk menghubungkannya. Mereka dapat dihubungkan secara seri atau paralel.

Rangkaian seri adalah rangkaian di mana dua komponen berbagi simpul yang sama dan arus yang sama mengalir melaluinya. Namun, dalam rangkaian paralel, komponen berbagi dua node yang sama.

Dalam teknik kelistrikan dan elektronika, sangat penting untuk mengetahui perbedaan antara rangkaian seri dan paralel. Mereka adalah dua bentuk rangkaian listrik yang paling dasar dan yang lainnya adalah rangkaian seri-paralel, yang merupakan kombinasi keduanya, dapat dipahami dengan menerapkan aturan yang sama.

Berikut merdeka.com merangkum perbedaan rangkaian seri dan pararel pada listrik yang perlu dipahami dilansir dari Byjus:

Pengertian Rangkaian Seri dan Pararel

Sebelum masuk ke perbedaannya, pertama kita akan membahas apa itu rangkaian listrik dan apa saja komponen utama dari rangkaian listrik.

Apa itu Rangkaian Seri?

Suatu rangkaian dikatakan terhubung secara seri ketika arus yang sama mengalir melalui semua komponen di rangkaian. Di sirkuit seperti itu, arus hanya memiliki satu jalur. Misalnya lampu tali hias rumah tangga sebagai contoh rangkaian seri. Ini tidak lain adalah serangkaian bohlam kecil yang dihubungkan secara seri. Jika salah satu bohlam sekering, semua bohlam secara seri tidak menyala.

Apa itu Rangkaian Paralel?

Suatu rangkaian dikatakan paralel ketika arus listrik memiliki banyak jalur untuk mengalir. Komponen yang merupakan bagian dari rangkaian paralel akan memiliki tegangan konstan di semua ujungnya.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Pararel

Perbedaan rangkaian seri dan paralel yang utama adalah besarnya arus yang mengalir melalui masing-masing komponen dalam rangkaian. Dalam rangkaian seri, jumlah arus yang sama mengalir melalui semua komponen yang ditempatkan di dalamnya. 

Di sisi lain, dalam rangkaian paralel, komponen-komponen ditempatkan secara paralel satu sama lain yang karenanya rangkaian tersebut membagi aliran arus. Arus yang mengalir dari sumber akan terbagi menjadi arus yang mengalir melalui masing-masing komponen tersebut.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Selengkapnya:

  1. Komponen dalam rangkaian seri disusun dalam satu jalur dari satu ujung suplai ke ujung lainnya. Namun, beberapa komponen dalam rangkaian paralel disusun dalam beberapa jalur di kedua terminal ujung baterai.
  2. Dalam rangkaian seri, arus bersama mengalir melalui semua komponen rangkaian. Sedangkan dalam rangkaian paralel, jumlah arus yang berbeda mengalir melalui setiap cabang rangkaian paralel.
  3. Di rangkaian seri, tegangan berbeda ada di setiap komponen di rangkaian. Sedangkan di rangkaian paralel, tegangan yang sama ada di beberapa komponen di rangkaian.
  4. Sebuah kesalahan di salah satu komponen dari rangkaian seri menyebabkan hambatan dalam operasi sirkuit lengkap. Sebagai lawan kesalahan dalam satu komponen dalam jaringan paralel tidak menghalangi fungsi bagian lain dari rangkaian.
  5. The deteksi kesalahan dalam kasus rangkaian seri adalah sulit, tetapi cukup mudah dalam sirkuit paralel.
  6. The setara resistensi dalam kasus rangkaian seri selalu lebih dari nilai tertinggi perlawanan di sambungan seri. Sementara resistansi ekuivalen dalam rangkaian paralel selalu lebih kecil dari resistansi individu mana pun dalam kombinasi paralel.
  7. Pada rangkaian seri, jika V.t adalah tegangan total maka itu sama dengan V1 + V2 + V3. Sedangkan pada rangkaian pararel Jika V.t adalah tegangan total maka sama dengan V1 = V2 = V3.

[amd]

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Perbedaan Arus dan Tegangan Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Perbedaan Arus dan Tegangan Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Dalam ilmu elektronika, kita kerap mendengar arus listrik dan tegangan listrik. Keduanya adalah hal yang berbeda, namun kerap terkait antara satu sama lain. Apa perbedaan arus dan tegangan listrik? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian

Perbedaan arus dan tegangan dapat dilihat dari pengertiannya. Tegangan adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik. Di mana suatu titik memiliki energi potensial listrik yang lebih tinggi dari titik lainnya.

Baca juga: Beda Potensial Listrik: Pengertian dan Rumusnya

Sedangkan dilansir dari Workforce LibreTexts, arus adalah aliran elektron yang terus bergerak ke arah yang sama.

Adapun, aliran elektron dapat terjadi karena adanya beda potensial. Sehingga, dapat dikatakan bahwa arus muncul karena adanya tegangan.

Lambang

Perbedaan arus dan tegangan selanjutnya adalah lambangnya. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tegangan dilambangkan dengan simbol V, sedangkan arus dilambangkan dengan simbol I.

Baca juga: Kuat Arus Listrik: Pengertian, Satuan, dan Rumusnya

Satuan

Arus dan tegangan memiliki satuan yang berbeda. Arus memiliki satuan internasional ampere (A), sedangkan tegangan memiliki satuan internasional volt (V), sedangkan

1 ampere = 1 coulomb per detik, artinya satuan arus menggambarkan banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir dalam satu detik.

Sedangkan 1 vol = 1 joule per coulomb, sehingga satuan tegangan menggambarkan besarnya energi yang dimiliki setiap muatan.

Baca juga: Gaya Coulomb: Pengertian dan Rumusnya

Alat ukur

Karena arus dan tegangan adalah dua besaran yang berbeda, maka keduanya memiliki alat ukur yang berbeda pula.

Kuat arus listrik diukur oleh amperemeter, sedangkan besar tegangan listrik diukur oleh voltmeter.

Rumus

Perbedaan arus dan tegangan selanjutnya terletak pada rumusnya. Baik arus maupun tegangan, dapat dihitung menggunakan rumus Hukum Ohm.

  • Rumus arus = I = V/R
  • Rumus tegangan = V = I × R

Dengan,
I = kuat arus (ampere)
V = besar tegangan (volt)
R = besar hambatan (ohm)


Baca juga: Hukum Ohm: Pengertian, Bunyi, dan Hambatannya 

Penyebab hilangnya

Perbedaan arus dan tegangan selanjutnya dapat dilihat dari penyebab hilangnya arus dan tegangan.

Arus dapat hilang karena adanya elemen pasif seperti resistor. Sedangkan, tegangan dapat hilang karena adanya impedansi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, impedansi adalah hambatan listrik yang muncul karena resistensi dan reaktansi pada arus bolak balik.

Baca juga: Arus Bolak Balik: Rumus Arus dan Tegangan Efektif Beserta Contoh Soal

Karakteristiknya pada rangkaian seri

Pada rangkaian seri, arus pada semua komponennya adalah sama (Itot = I1 = I2 = …).

Sedangkan, tegangannya berbeda. Di mana tegangan total adalah jumlah dari tegangan seluruh komponen listriknya (Vtot = V1 + V2 + …).

Karakteristiknya pada rangkaian paralel

Arus dan tegangan memiliki karakteristik pada rangkaian paralel yang berbanding terbalik dengan rangkaian seri.

Arus pada rangkaian paralel tidak sama pada semua komponennya. Di mana arus total adalah jumlah arus dari setiap komponennya (Itot = I1 + I2 + …).

Sedangkan, tegangan semua komponen pada rangkaian seri adalah sama (Vtot = V1 = V2 = …).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Perbedaan Watt dan Volt dalam Listrik dan Cara Menghitungnya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Perbedaan Watt dan Volt dalam Listrik dan Cara Menghitungnya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Perbedaan watt dan volt mungkin hingga saat ini masih membuat orang awam kebingungan.

Baca Juga: Besaran Vektor dan Skalar dalam Fisika, Ini Dia Definisi dan Contohnya!

Sekilas memang dua istilah dalam bidang kelistrikan ini cukup mirip. Hal itu karena keduanya menjadi sebuah satuan tegangan arus listrik.

Lantas, apa yang sebenarnya membedakan keduanya?

Perbedaan Watt dan Volt yang Sering Keliru Dipahami

Energi listrik saat ini menjadi kebutuhan utama manusia dalam kegiatan sehari-harinya. Dengan listrik, maka lampu dapat menyala untuk menjadi penerangan.

Meski penggunaan listrik semakin marak, tetapi masih banyak orang yang tidak mengenal jauh komponennya.

Watt serta Volt merupakan istilah yang ada di dalam kelistrikan dan mungkin sudah cukup umum. Keduanya bahkan termasuk ke dalam karakteristik tegangan arus listrik.

Meski begitu, keduanya tidak bersinggungan atau saling terhubung. Hal itu karena memang keduanya terikat pada peraturannya masing-masing.

Pada dasarnya, watt memiliki pengertian sebagai daya yang suatu benda elektronik butuhkan untuk bekerja.

Sedangkan di sisi lain, volt adalah standar dari tegangan yang satu arus listrik miliki. Biasanya, Anda akan menemukan volt pada MCB atau kWh meter yang ada di rumah.

Dengan begitu, maka watt lebih khusus untuk tegangan atau daya listrik yang suatu alat elektronik gunakan. Biasanya, kita dapat memperhitungkan tegangan watt untuk memastikan kapasitas listrik cukup atau tidak.

Jika ternyata tidak cukup, maka tegangan akan terbebani dan listrik menjadi mengalami limit tenaga yang diberikan. Limit tegangan ini merupakan Ohm.

Baca Juga: Pengertian Hukum Coulomb Hubungan Dua Muatan Listrik dan Rumusnya

Selain perbedaan watt dan volt, Ohm juga cukup berperan aktif dalam kegiatan sehari-hari.

Bagaimana Cara Menghitung Watt dan Volt?

Saat ini, perhitungan untuk menentukan watt dan volt dengan rumus sudah tidak perlu lagi kita gunakan. Selain karena rumit, ada cara yang lebih mudah.

Perhitungan ini dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari. Semua rumah saat ini pasti memiliki kWh meter yang berguna untuk mengalirkan arus listrik dari PLN.

Arus listrik tersebut kemudian terkenal sebagai volt yang tergantung dari besarannya. Kemudian, varian kWh meter mulai dari 450 Va sampai 1300 Va.

Varian tersebutlah yang merupakan limit pengeluaran. Jadi, keberadaan limit tersebut akan membuat arus listrik menjadi semakin terbatas.

Oleh karena itulah penggunaan satuan watt berguna untuk perhitungan dalam penggunaan arus tegangan listrik PLN.

Kemudian besar tegangan listrik yang sanggup memberikan energi untuk alat-alat elektronik, apabila pada arus listrik ini memiliki limit tertentu.

Baca Juga: Hukum Kirchoff 1 dan 2 dalam Sistem Rangkaian Listrik, Ini Definisinya!

Jika sudah mencapai limit, maka listrik akan mati atau mengalami penurunan tegangan akibat beban daya yang terlalu besar. Itulah sebabnya penting memperhatikan pemilihan volt listrik untuk kWh meter di rumah.

Meski keduanya sama-sama umum di dalam dunia kelistrikan dan bahkan seringkali kita dengar istilahnya di kehidupan nyata, tetapi perbedaan watt dan volt sangat besar. Bahkan, keduanya tidak bersinggungan sama sekali. (R10/HR-Online)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.