Apa Itu Hukum Ohm Bunyi Rumus Contoh Soal dan Penerapan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Apa Itu Hukum Ohm Bunyi Rumus Contoh Soal dan Penerapan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bagi detikers yang sering mempelajari fisika mungkin sudah tidak asing dengan istilah hukum Ohm. Hukum Ohm adalah hukum dasar di dalam rangkaian elektronik yang menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus listrik, serta hambatan listrik dalam suatu rangkaian.

Hukum Ohm bisa dibilang merupakan salah satu ilmu fisika yang cukup dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini karena hukum Ohm banyak ditemukan dalam berbagai alat elektronik. Persamaan hukum Ohm menggambarkan mengenai bagaimana arus mengalir dan melalui material apa saja tegangan dapat diberikan.

Oleh karena itu, memahami tentang hukum Ohm bisa membantu kehidupan kita sehari-hari. Nah, berikut ini akan dibahas mengenai apa itu hukum Ohm, serta rumus dan contoh soalnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa itu Hukum Ohm?

Dikutip dari buku berjudul Rangkaian Listrik oleh William dan kawan-kawan, hukum Ohm pertama kali dicetuskan pada tahun 1827 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama George Simon Ohm. George Simon Ohm menerbitkan sebuah pamflet yang berisi hasil-hasil temuannya dalam mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika di antara keduanya.

Salah satu hasil yang diperolehnya adalah pernyataan mengenai relasi fundamental yang saat ini disebut dengan hukum Ohm. Pada dasarnya, hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar akan sebanding dengan tegangan yang didapatkannya, tetapi berbanding terbalik dengan hambatan.

Hukum Ohm merupakan salah satu ilmu dasar elektronika yang kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Hukum ini berguna untuk membantu kita dalam menghitung arus, tegangan, serta resitasi dari suatu rangkaian listrik.

Bunyi Hukum Ohm

Dikutip dari buku Bank Soal Plus Pembahasan dan Evaluasi Fisika SMP Kelas 1, 2, dan 3, bunyi hukum Ohm yang dikemukakan oleh George Simon Ohm adalah sebagai berikut.

“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut, asalkan suhu penghantar tetap.”

Arus listrik dapat mengalir melalui penghantar akibat adanya perbedaan tegangan atau beda potensial yang terdapat di antara dua titik di dalam penghantar. Proses arus listrik ini terjadi pada rangkaian tertutup dan dapat ditemui dalam beberapa barang-barang elektronik, seperti mesin cuci, kulkas, TV, dan alat elektronik lainnya.

Rumus Hukum Ohm

Berdasarkan bunyi hukum Ohm yang dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa tegangan listrik dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian bertambah.

Dikutip dari buku Pedoman Cerdas RPAL (Rangkuman Pengetahuan Lengkap), hubungan ini dapat digambarkan dengan persamaan matematika atau biasa disebut dengan rumus hukum Ohm. Adapun rumus hukum ohm adalah:

V = I.R

R adalah konstanta atau nilai hambatan listrik dan resistansi suatu penghantar dalam satuan Ohm, I adalah arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar dengan satuan ampere. Sementara, V adalah tegangan listrik yang terdapat di antara kedua ujung penghantar dalam satuan volt.

Mengenal Hambatan Listrik

Di dalam hukum Ohm, kita juga mempelajari mengenai hambatan listrik. Dalam hal ini, hambatan listrik adalah suatu komponen yang mampu menghambat besaran kecepatan dan kuantitas aliran elektron dalam sebuah rangkaian listrik.

Elektron yang bergerak dapat bertabrakan dengan ion dalam logam. Hal ini membuat aliran listrik menjadi sulit mengalir dan menyebabkan terjadinya resistensi atau hambatan. Hambatan listrik digunakan dengan menambahkan komponen-komponen elektronika yang disebut dengan resistor ke dalam rangkaian listrik.

Hal ini dilakukan untuk membatasi aliran listrik dan melindungi komponen di dalam rangkaian. Penerapan ini juga bermanfaat untuk melindungi diri dari energi listrik yang berbahaya.

Jenis-jenis Hambatan Listrik

Pada umumnya, hambatan listrik terdiri dari 2 jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Resistor Tetap

Resistor tetap umumnya terbuat dari karbon atau kawat nikrom tipis yang nilai hambatannya disimbolkan dengan warna yang terdapat di bagian terluarnya. Simbol warna ini memiliki arti yang berbeda sesuai dengan letaknya.

Resistor tetap biasanya dipasang pada rangkaian listrik, seperti televisi, radio, dan komputer. Fungsinya adalah untuk mengatur kuat arus listrik serta beda potensial pada nilai-nilai tertentu. Dengan begitu, seluruh komponen listrik dapat bekerja dengan baik.

2. Resistor Variable

Umumnya, resistor yang kita kenal di pasaran adalah resistor variabel tipe potensiometer serta trimmer. Cara kerja kedua resistor ini sama, yaitu dengan memutar atau menggeser kontak luncur untuk mengurangi atau menambah nilai hambatan sesuai dengan kebutuhan. Resistor variabel ini juga dapat ditemui dalam berbagai alat elektronik, seperti tape recorder, volume di radio, dan peralatan elektronik lainnya.

Cara Mengukur Hambatan Listrik

Setelah mengetahui tentang apa itu hambatan listrik serta jenis-jenisnya, selanjutnya adalah mengetahui tentang cara mengukur hambatan listrik. Untuk mengukurnya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Mengukur Secara Langsung

Cara mengukur hambatan listrik yang pertama adalah dengan pengukuran langsung menggunakan multimeter. Multimeter merupakan alat khusus yang dirancang untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan dalam suatu rangkaian.

Cara menggunakannya adalah dengan memutar saklar pada multimeter ke arah bertanda R. Maka, multimeter dapat berfungsi sebagai ohm meter atau pengukur hambatan. Hubungkan ujung terminal multimeter dengan ujung-ujung benda yang ingin diukur hambatannya dan perhatikan skala yang ditampilkan pada multimeter.

2. Mengukur Secara Tidak Langsung

Mengukur hambatan listrik juga bisa dilakukan secara tidak langsung, yaitu dengan menggabungkan voltmeter dan amperemeter secara bersama-sama pada rangkaian listrik yang ingin diukur hambatannya. Voltmeter dipasang secara paralel sementara amperemeter dipasang secara seri dengan benda yang ingin diukur hambatannya.

Setelah rangkaian tersebut terpasang, selanjutnya adalah dengan membaca nilai skala yang ditampilkan pada voltmeter maupun amperemeter dan hitung nilai hambatan menggunakan persamaan hukum ohm.

Contoh Soal Hukum Ohm dan Penjelasannya

Agar lebih memahami mengenai penggunaan hukum Ohm, berikut ini contoh soal hukum ohm beserta penjelasannya.

Contoh Soal

Sebuah arus listrik sebesar 4 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki nilai hambatan sebesar 2 Ohm, berdasarkan pernyataan tersebut hitunglah besar beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut.

Pembahasan

Dalam soal tersebut, diketahui bahwa nilai I adalah 4 A, sementara nilai R adalah 2 ohm. Maka, soal tersebut dapat diselesaikan dengan rumus hukum Ohm, yaitu:

V = I x R

V = 4 A x 2 ohm

V = 8 volt

Sehingga, besar beda potensial antara ujung-ujung hambatan tersebut adalah 8 volt.

Bagaimana Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari?

Hukum Ohm penting untuk dipelajari karena banyak ditemukan dalam perangkat elektronik yang digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti kulkas, lampu, tv dan lain sebagainya.

Penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari misalnya, sebuah lampu akan menyala terang dengan jumlah tegangan 4,5 V. Namun, jumlah tegangan yang terdapat di dalam batu baterai hanya 3 V, maka lampu akan mengalami kekurangan tegangan listrik sehingga mengakibatkan nyala lampu menjadi redup.

Contoh penerapan hukum Ohm lainnya misalnya, sebuah lampu menyala sangat terang karena tegangan yang dibutuhkan oleh lampu tersebut adalah 4,5 V sedangkan baterai yang digunakan berjumlah 6 V. Hal ini menyebabkan jumlah tegangan listrik yang terjadi melebihi daya lampu. Akibatnya, lampu akan cepat mati atau putus.

Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian hukum Ohm, rumus, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan mengenai hukum Ohm dan membantu dalam pembelajaran di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari.

Simak Video “Sensasi Makan Raos Pisaan Euy, Dapur Kraton Cimahi”
[Gambas:Video 20detik]

(des/des)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pemerintah Percepat Penerapan SPBE Terpadu


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pemerintah Percepat Penerapan SPBE Terpadu yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini dalam Digital Government Cooperation Seminar & Final Report of the 2021 Joint Cooperation Project for Indonesia-Korea DGCC, secara virtual, Jumat (25/2).

JAKARTA – Pemerintah terus berupaya melaksanakan percepatan transformasi digital melalui penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) terpadu dari pusat hingga ke daerah. Percepatan transformasi dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dengan menggandeng Ministry of Interior and Safety (MOIS) dan National Information Society Agency (NIA) Korea Selatan, melalui pembentukan Digital Government Cooperation Center (DGCC).

Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini menjelaskan pemerintah harus mampu melakukan transformasi digital dalam rangka mencapai tujuan reformasi birokrasi yaitu mewujudkan pemerintahan yang terbuka partisipatif, inovatif, dan akuntabel, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta meningkatkan kolaborasi antar-instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan.

“DGCC akan memainkan peranan penting dalam mendorong perkembangan SPBE Indonesia melalui proyek kerja sama, berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta konsultasi mengenai kebijakan terkait dan langkah-langkah teknis menuju arah yang benar dalam menerapkan SPBE,” jelasnya saat membuka kegiatan Digital Government Cooperation Seminar & Final Report of the 2021 Joint Cooperation Project for Indonesia-Korea DGCC, secara virtual, Jumat (25/2).

Dikatakan bahwa DGCC memiliki empat fokus program, yakni penyusunan peta rencana SPBE, penyusunan strategi penerapan portal layanan terpadu, penguatan penerapan arsitektur SPBE, dan program peningkatan kapasitas untuk ASN. Transformasi digital juga telah didukung tengan terbitnya Peraturan Presiden No. 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Peraturan Presiden No. 39/2019 tentang Satu Data Indonesia.

Menurutnya, lahirnya kebijakan Perpres SPBE untuk mengatur keterpaduan tata kelola SPBE sebagai upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, transparan, dan akuntabel. Sementara, Perpres SDI mengatur tentang keterpaduan tata kelola data untuk menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dibagi-pakaikan untuk mendukung penyusunan kebijakan pemerintah dan perencanaan pembangunan nasional.

“SPBE merupakan suatu keharusan dalam peningkatan tata kelola pemerintahan berbasis elektronik sehingga dapat meningkatkan optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan dan layanan publik,” jelas Rini.

Pada kesempatan yang sama, Director General of Digital Government Bureau MOIS Suh Bo Ram mengatakan transformasi digital tengah dilakukan oleh banyak negara terlebih dalam masa pandemi Covid-19. Negara Indonesia diakuinya merupakan salah satu negara yang transformasi digitalnya dilaksanakan secara dinamis. Banyaknya perusahaan unicorn dan start-up di Indonesia diharapkan menjadi motor penggerak untuk pengembangan pemerintahan digital di Indonesia.

Bo Ram menyampaikan bahwa pada acara Global Summit Open Government Partnership yang diadakan di Korea Selatan pada Desember 2021 lalu, Presiden Jokowi melalui pesan videonya menekankan untuk fokus  mewujudkan pemerintahan yang terpercaya. Untuk itu partisipasi masyarakat dan transformasi digital yang intensif untuk pelayanan publik sangatlah diperlukan.

Hal tersebut menunjukan komitmen Indonesia dalam pengembangan pemerintahan digital. “Pemerintah Korea Selatan akan bekerja sama secara aktif untuk membantu agar pembangunan pemerintahan digital intensif yang tengah dilaksanakan pemerintah Indonesia dapat berhasil,” katanya.

Sementara itu, Project Manager DGCC Yoon Jeong Ro menjelaskan pihaknya berfokus pada program-program yang dilaksanakan untuk membantu perkembangan SPBE Indonesia. Diantaranya seperti fokus penyusunan peta rencana SPBE yang saat ini sedang disusun pedoman penetapan peta jalan serta pengembangan skema visi SPBE. Kemudian fokus penyusunan strategi penerapan portal layanan terpadu yang tengah dilakukan analisis kebutuhan publik dan pengembangan model sasaran layanan terpadu portal untuk publik.

Untuk fokus selanjutnya penguatan penerapan arsitektur SPBE telah disusun pembentukan sistem pemanfaatan arsitektur berbasis skenario, serta pengembangan modul untuk program peningkatan kapasitas. “Dalam capacity building, program peningkatan kemampuan arsitektur dan pengembangan kemampuan digital dilaksanakan selama 6,5 jam dalam dua sesi, baik secara online maupun offline,” ucapnya. (byu/HUMAS MENPANRB)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.