Rapat Paripurna DPRD Kaltara ke4 dari Ranperda Lingkungan hingga Cagar Budaya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Rapat Paripurna DPRD Kaltara ke4 dari Ranperda Lingkungan hingga Cagar Budaya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Tanjung Selor (ANTARA) – Rapat Paripurna ke – 4 Masa Persidangan I Tahun 2023 dengan agenda antara lain
Pandangan umum Fraksi – fraksi atas nota pengantar 2 (Dua) Rancangan Peraturan Daerah Prakarsa Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

Dua Rancangan Peraturan Daerah Prakarsa Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, yakni:
a. Ranperda tentang Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;
b. Ranperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara;
2. Pendapat Pemerintah atas Nota Penjelasan 2 (Dua) Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD Provinsi Kalimantan Utara yang terdiri dari :
a. Ranperda tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Utara;
b. Ranperda tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.




Rapat paripurna yang dilaksanaka pada hari Senin (20/02) ini dipimpin dan dibuka langsung oleh Wakil Ketua DPRD Prov. Kaltara, Andi M Akbar MD, SE., MM, dan dihadiri oleh anggota DPRD Prov. Kaltara. Mewakili Gubernur Kalimantan Utara, hadir Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Yansen, TP., M.Si serta turut hadir para asisten dan perwakilan OPD Prov. Kaltara.

Mewakili masing-masing fraksi menyampaikan hasil pendapat yaitu Rakhmat Sewa, SE (Fraksi PDI-P); Khusnul Yakin, S.Pdi (Fraksi Gerindra); Markus Sakke, S.IP (Fraksi Hanura); Anto Bolokot (Fraksi Golkar); Ruslan (Fraksi Demokrat); M. Iskandar, HS (Fraksi Amanat Pembangunan Nasional Bintang Kebangsaan); memberikan apresiasi Kepada pemerintah atas usulan Raperda ini, serta menyampaikan pendapat bahwa seluruh fraksi dapat menerima dan menyetujui untuk dilanjutkan pembahasan Ranperda menjadi Perda dengan sejumlah masukan.

Memasuki agenda selanjutnya, disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan utara, Dr. Yansen, TP, M.Si beliau menyampaikan pendapat pemerintah atas nota penjelasan 2 (Dua) Ranperda Inisiatif DPRD Provinsi Kalimantan Utara. Dalam penyampaiannya, pemprov kaltara memberikan apresiasi dan menyambut dengan baik kepada DPRD terhadap 2 raperda inisiatif DPRD Prov. Kaltara. Terhadap raperda pelestarian dan pengelolaan cagar budaya Provinsi Kalimantan Utara, sangat dibutuhkan untuk melestarikan cagar budaya yang ada di kalimantan utara. Kemudian terhadap raperda penyelenggaraan Keolahragaan, Diharapkan dgn adanya raperda ini, pemerintah dapat lebih memiliki peran dalam penyelenggaraan Olahraga yang ada di Provinsi Kalimantan Utara.(Hms)

Baca juga: Kunker Komisi III DPRD lihat distribusi gas Elpiji dan BBM
Baca juga: Pansus DPRD Kaltara bahas Ranperda terkait Narkoba
Baca juga: Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Empat Rancangan Perda Kaltara
Baca juga: Penyampaian Nota Pengantar Ranperda Inisiatif DPRD dan Prakarsa Pemprov Kaltara






Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Proyek PLTA Batang Toru Penuh Kejahatan Lingkungan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Proyek PLTA Batang Toru Penuh Kejahatan Lingkungan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Jakarta, sumbarsatu.com–Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bersama lima media menduga terjadi kerusakan lingkungan yang masif dalam proyek Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Sumatera Utara. Kolaborasi Investigasi ini melibatkan media yang terwakili dari berbagai platform, yakni The Jakarta Post, Kantor Berita Radio (KBR), Jaring.id, Betahita.id dan CNN Indonesia TV.

SIEJ memandang persoalan pembangunan proyek PLTA Batang Toru bukan saja mengancam kehidupan manusia yang tinggal di sekitar pembangkit, juga mengancam keberlangsungan hidup Orangutan Tapanuli.  Tak kalah penting yang disorot dalam liputan kolaborasi ini ialah masalah kebencanaan, tenaga kerja asing, hingga pembiayaan serta pihak-pihak di balik investasi ini.

Di balik jargon energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan yang kerap disematkan pada sejumlah proyek PLTA, proyek PLTA Batang Toru ini malah ironis. Pembangakit listrik dari energi air ini justru dibangun di atas bentang alam yang kaya biodiversitas. Kajian proyeknya ditengarai mengabaikan aspek ekologi dan dampak sosial masyarakat.

Batang Toru merupakan bagian dari bentang Bukit Barisan sepanjang Pulau Sumatera. Pada habitat di Batang Toru, terdapat banyak spesies, terutama Orang Utan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) terancam. Proyek dengan terowongan berdiameter 12 meter dan panjang 12,5 km sejajar dengan Sungai Batang Toru, tepat di habitat orang utan Tapanuli. 

Kritik atas PLTA Batang Toru berlabel ‘energi bersih’ ini sempat membuat Bank of China menghentikan pendanaannya pada 2019 karena faktor pertimbangan lingkungan. Selain itu, belum lama ini hasil temuan audit BPK pada proyek berpotensi merugi, turut menguatkan sejumlah kejanggalan dalam pembangunan proyek PLTA Batang Toru yang diduga menyalahi tata kelola pembangunan. Kini proyek tetap dipaksakan dengan keterlibatan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Cina.

SIEJ sebagai organisasi jurnalis lingkungan berinisiatif mendorong para jurnalis melihat perspektif penyelamatan kawasan dan biodiversitas dalam isu Batang Toru ini.

Ketua Umum SIEJ Joni Aswira mengatakan, kolaborasi ini membuka selebar-lebarnya bagi kelima media untuk menentukan angle atau sudut pandang masing-masing media. Bagi SIEJ isu lingkungan hidup sejatinya bisa diulas dari berbagai dimensi. Terpenting dilandasi perspektif untuk mendorong perubahan lingkungan yang lebih baik.

“Dalam proyek Batang Toru ini, kita melihat kompleksitas persoalan. Mulai dari ancaman terhadap kawasan, satwa dilindungi termasuk orang utan, pun masalah kebencanaan turut dibahas. Kolaborasi ini juga menguliti aspek investasi-bisnis. Relasi perusahaan, pembiayaan, dan orang-orang di balik proyek ini. Justru dengan tidak menyeragamkan angle, kolaborasi ini menjadi kaya,” kata Joni Aswira, Senin (20/2023).

Pekan PLTA Batang Toru lima media ini sekaligus menandai peluncuran Depati Project, platform kolaborasi liputan yang digagas SIEJ.  Sebagai organisasi jurnalis lingkungan, SIEJ ingin mendorong lahirnya liputan-liputan lingkungan berdampak dapat dikemas dalam konsep kolaborasi antarjurnalis dan media.

Selain menyerahkan seluas-luasnya angle bagi media atau jurnalis, platform kolaborasi Depati Project-SIEJ juga membekali peningkatan kapasitas jurnalis untuk menguasai keterampilan khusus seperti jurnalisme data, forensik keuangan dan digital, hingga mendorong pemahaman  aspek tindak pidana pencucian uang dan pengungkapan benneficial ownership. Selain itu, pascapublikasi SIEJ akan mengajak sejumlah pihak untuk mendiseminasikan substansi isunya secara bersama.

“Diliput secara mendalam dan investigasi, khususnya tema yang berkaitan dengan kejahatan lingkungan. Ke depan platform ini akan dikembangkan dan didorong pelibatan media-media berbasis di daerah atau lokal. Jadi tidak hanya media berbasis Jakarta saja. SIEJ punya simpul di 24 provinsi,” lanjut Joni Aswira. 

Pada isu proyek PLTA Batang Toru, proses kolaborasi telah dimulai sejak November 2022. Setelah menelaah banyak dokumen, utamanya dokumen investasi, tim melakukan peliputan langsung ke lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru yang berada di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Dari hasil reportase dan wawancara, tim kolaborasi menemukan fakta-fakta yang mendukung hipotesis mengenai dugaan kejahatan lingkungan dan cacat pada investasi proyek PLTA Batang Toru.

Joni melanjutkan, karena liputan dilakukan secara kolaborasi, maka berita mengenai PLTA Batang Toru akan diterbitkan di dalam satu pekan yang sama. Penerbitan berlangsung dari tanggal 21-25 Februari 2023 di masing-masing media tim kolaborasi.

Diharapkan hasil liputan kolaborasi ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara jernih mengenai persoalan PLTA Batang Toru, yang selama ini sering luput dari pemberitaan. Liputan kolaborasi saat ini sebuah keniscayaan di tengah potensi ancaman dan intimidasi kepada jurnalis dan pekerja media yang semakin meningkat. 

Tentang SIEJ

Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dideklarasikan oleh 45 jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia pada 22 April 2006, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi di Taman Nasional Leuser, Tangkahan Sumatera Utara.

Tujuan utama SIEJ adalah membangun jaringan jurnalis dan media untuk mendorong peliputan lingkungan yang kritis dan berpihak kepada kebenaran. SIEJ juga wadah peningkatan skill serta kapasitas jurnalis untuk isu-isu peliputan lingkungan. Hingga saat ini SIEJ memiliki anggota kurang lebih 200 orang jurnalis aktif, baik jurnalis freelance maupun jurnalis yang bekerja di perusahaan media. Anggota SIEJ tersebar di 24 daerah SIMPUL SIEJ yang berbasis di masing-masing provinsi. SSC/MN/Rel

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Keseruan Jambore Jurnalistik Lingkungan di Atas Danau Tondano Minahasa


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Keseruan Jambore Jurnalistik Lingkungan di Atas Danau Tondano Minahasa yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Lokasi jambore di Ketama Adventure Park, Desa Touliang Oki, Kabupaten Minahasa, Sulut.

Liputan6.com, Manado – Berlokasi di atas Danau Tondano, tepatnya di Ketama Adventure Park, Desa Touliang Oki, Kabupaten Minahasa, Sulut, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Simpul Sulut sukses menggelar Jambore Jurnalistik Lingkungan. Di lokasi yang indah itu, kegiatan jambore digelar selama 3 hari sejak, Jumat–Minggu (26-28/11/2021).

Kegiatan yang mengambil tema “Perkuat Literasi Selamatkan Bumi” ini dibuka oleh Ketua Umum SIEJ Rochimawati dan diikuti sedikitnya 50 peserta dari berbagai daerah di Sulut seperti Minahasa, Manado, dan Bitung. Mereka terdiri dari jurnalis anggota SIEJ Simpul Sulut yang juga tergabung dalam tim kerja, jurnalis pemula, dan perwakilan organisasi dan kelompok pencinta alam.

“Dengan aktifnya SIEJ Simpul Sulut bisa mendorong SIEJ Simpul yang lain untuk giat menggelar program kerja,” ujar Ochi, sapaan akrab jurnalis senior ini.

Dia berharap, programnya tidak hanya top down, tapi keaktifan teman simpul yang membuat kegiatan. Termasuk mendorong untuk kegiatan-kegiatan terkait isu lingkungan di daerah.

“Saat ini SIEJ mempunyai 200 anggota di Indonesia, yang menjadi anggota harus yang peduli lingkungan,” ujarnya.

Ochi mengatakan, pihaknya menargetkan bagaimana SIEJ mengedukasi publik termasuk di Minahasa terkait dengan isu climate change, atau perubahan lingkungan. Tetap dengan menggunakan bahasa yang lebih dipahami.

“Diharapkan jurnalis dan komunitas lingkungan bisa mengambil peran dalam mengkampanyekan isi perubahan iklim,” ujarnya. 

Selama tiga hari dalam jambore, seluruh peserta menerima beragam materi diantaranya Kondisi Lingkungan di Sulut oleh Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulut Sulut Barthe Karouw dan penggiat lingkungan Jull Takaliuang.

Kemudian ada materi endemik dan masalah yang dihadapi yang dibawakan Yunita Siwi dan Ririn dari Yayasan Selamatkan Yaki. Selanjutnya Billy Gustafianto Lolowang dari Yayasan Tasikoki, serta Fachriany Hasan dan Rispa Yeusy Anjeliza dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut.

Ada juga materi terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dan Kepedulian Terhadap Lingkungan dari perwakilan PT Cargil Indonesia di Amurang, Marthen Sorongan.

Disusul materi Dukungan Stakholders bagi Lingkungan Hidup di Sulut yang dibawakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut diwakili Kasubid Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Danny Repi, juga pihak Polda Sulut diwakili Kabag Ops Polres Minahasa AKP Alfrets Tatuwo.

Pada hari ketiga, peserta diberikan materi Jurnalistik Dasar dan Kode Etik Jurnalistik oleh Kontributor Liputan6.com Yoseph E Ikanubun, kemudian materi Fotografi dari fotografer Sulut Denny Taroreh, serta materi videografi, oleh Pemred Sulawesion.com Supardi Bado.

Koordinator SIEJ Simpul Sulut Findamorina Muhtar pada penutupan kegiatan berharap agar pemahaman peserta terkait isu lingkungan khususnya di Sulut semakin bertambah. Bagi pers kampus dan komunitas pegiat lingkungan, diharapkan dari kegiatan ini akan bermunculan jurnalis-jurnalis muda yang peka dan mau menulis soal lingkungan hidup di media mereka masing-masing.

“Dari tempat ini, kita mempromosikan topik-topik lingkungan hidup yang berkualitas dan layak diketahui publik,” ujarnya.

Dia berharap, partisipasi publik dalam memantau persoalan lingkungan hidup juga ikut terbangun.

Pada penutupan jambore, SIEJ Simpul Sulut telah mendeklarasikan  kehadiran komunitas Jurnalis Peduli Sumber Daya Air (JP-SDA). Noufriadi “Adi” Sururama dan Rafsan Damapolii terpilih sebagai ketua dan sekretaris JP-SDA Sulut.

Pada akhir kegiatan, panitia memilih dua peserta terbaik selama kegiatan, yaitu Fardy Fransisco dari komunitas Northsula dan Safril Abarang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)-Majelis Penyelamat Organisasi (MPO).

Penanaman pohon di kawasan Ketama Adventure Park Minahasa untuk memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh pada tanggal 21 November, menutup seluruh rangkaian 3 hari Jambore Jurnalistik Lingkungan pertama di Sulut tersebut.

Simak juga video pilihan berikut:

Resmikan Jambore Kebangsaan Bela Negara, Presiden Jokowi tegaskan tidak ada ruang bagi ideologi selain Pancasila.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.