Ketua DPRD Hadiri Musrenbangwil Di Batang Bersama Walikota Dan Jajarannya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ketua DPRD Hadiri Musrenbangwil Di Batang Bersama Walikota Dan Jajarannya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kota Tegal- Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro ST hadiri acara Musrenbangwil tingkat Jawa Tengah di Pendopo Kabupaten Batang, Rabu (15/3/2023) siang.

Kusnendro hadir bersama Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, Pj Sekda Kota Tegal, bersama jajaran OPD terkait.

Menurut Kusnendro, sejumlah kegiatan diusulkan oleh Pemkot Tegal dalam Musrenbangwil itu, diantaranya pembangunan Polder Blok Jongor Gajahmada Hilir.

Selain itu, lanjut Kusnendro, penanganan saluran siwatu dan revitalisasi pasar Sumurpanggang menjadi prioritas dalam mewujudkan peningkatan pengembangan daerah Jawa Tengah.

Kusnendro mengatakan, giat Musrenbangwil itu mengusung tema “Peningkatan Perekonomian yang Berdaya Saing dan Merata, Didukung dengan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas”.

Sementara, dalam pidatonya, Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan harapannya agar semua usulan prioritas Pemkot Tegal dapat diakomodir dan direalisasi.

“Besar harapan kami Bapak Gubernur untuk mewujudkan usulan prioritas Kota Tegal demi kepentingan masyarakat,” ujar Dedy Yon dalam forum tersebut.

Dedy Yon, juga menyampaikan capaian-capaian Pemkot Tegal selama tahun 2022, diantaranya laju pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal.

Menurut Dedy Yon, laju pertumbuhan ekonomi di Kota Tegal menunjukkan peningkatan perekonomian masyarakat yaitu 5,6 persen, angka tersebut melebihi target RKPD tahun 2022.

“Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) yang terus tumbuh positif pada Tahun 2022 sebesar 76,15 point,” ujar Dedy Yon.

Lebih jauh Dedy Yon memaparkan, Pemkot Tegal juga berhasil dalam menekan angka pengangguran terbuka menjadi 6,68 persen dengan menerapkan 3 strategi utama yaitu Penasaranan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Selain itu Pemkot Tegal juga fokus dalam upaya pencapaian target nasional penurunan prevalensi stunting hinggal 14 persen di tahun 2024.

Menanggapi usulan Pemkot Tegal dan usulan dari kabupaten/kota di wilayah Petanglong dan Bergasmalang, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam sesi Dialog Gubernur dengan Bupati/Wali Kota yaitu untuk membuka ruang sebanyak-banyaknya agar publik tahu bahwa insfrastruktur masih menjadi isu paling seksi dalam menghadapi situasi kritis global, pengendalian tata ruang, jumlah penduduk, dan kepentingan ekonomi.

“Musyawarah ini menjadi bagian yang musti kita dorong, stunting, kemiskinan ekstrim, persoalan anak – anak, persoalan perempuan, disabilitas,” ungkap Ganjar dalam dialog bersama tersebut. (Riyanto)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Proyek PLTA Batang Toru Penuh Kejahatan Lingkungan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Proyek PLTA Batang Toru Penuh Kejahatan Lingkungan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Jakarta, sumbarsatu.com–Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) bersama lima media menduga terjadi kerusakan lingkungan yang masif dalam proyek Perusahaan Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Sumatera Utara. Kolaborasi Investigasi ini melibatkan media yang terwakili dari berbagai platform, yakni The Jakarta Post, Kantor Berita Radio (KBR), Jaring.id, Betahita.id dan CNN Indonesia TV.

SIEJ memandang persoalan pembangunan proyek PLTA Batang Toru bukan saja mengancam kehidupan manusia yang tinggal di sekitar pembangkit, juga mengancam keberlangsungan hidup Orangutan Tapanuli.  Tak kalah penting yang disorot dalam liputan kolaborasi ini ialah masalah kebencanaan, tenaga kerja asing, hingga pembiayaan serta pihak-pihak di balik investasi ini.

Di balik jargon energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan yang kerap disematkan pada sejumlah proyek PLTA, proyek PLTA Batang Toru ini malah ironis. Pembangakit listrik dari energi air ini justru dibangun di atas bentang alam yang kaya biodiversitas. Kajian proyeknya ditengarai mengabaikan aspek ekologi dan dampak sosial masyarakat.

Batang Toru merupakan bagian dari bentang Bukit Barisan sepanjang Pulau Sumatera. Pada habitat di Batang Toru, terdapat banyak spesies, terutama Orang Utan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) terancam. Proyek dengan terowongan berdiameter 12 meter dan panjang 12,5 km sejajar dengan Sungai Batang Toru, tepat di habitat orang utan Tapanuli. 

Kritik atas PLTA Batang Toru berlabel ‘energi bersih’ ini sempat membuat Bank of China menghentikan pendanaannya pada 2019 karena faktor pertimbangan lingkungan. Selain itu, belum lama ini hasil temuan audit BPK pada proyek berpotensi merugi, turut menguatkan sejumlah kejanggalan dalam pembangunan proyek PLTA Batang Toru yang diduga menyalahi tata kelola pembangunan. Kini proyek tetap dipaksakan dengan keterlibatan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Cina.

SIEJ sebagai organisasi jurnalis lingkungan berinisiatif mendorong para jurnalis melihat perspektif penyelamatan kawasan dan biodiversitas dalam isu Batang Toru ini.

Ketua Umum SIEJ Joni Aswira mengatakan, kolaborasi ini membuka selebar-lebarnya bagi kelima media untuk menentukan angle atau sudut pandang masing-masing media. Bagi SIEJ isu lingkungan hidup sejatinya bisa diulas dari berbagai dimensi. Terpenting dilandasi perspektif untuk mendorong perubahan lingkungan yang lebih baik.

“Dalam proyek Batang Toru ini, kita melihat kompleksitas persoalan. Mulai dari ancaman terhadap kawasan, satwa dilindungi termasuk orang utan, pun masalah kebencanaan turut dibahas. Kolaborasi ini juga menguliti aspek investasi-bisnis. Relasi perusahaan, pembiayaan, dan orang-orang di balik proyek ini. Justru dengan tidak menyeragamkan angle, kolaborasi ini menjadi kaya,” kata Joni Aswira, Senin (20/2023).

Pekan PLTA Batang Toru lima media ini sekaligus menandai peluncuran Depati Project, platform kolaborasi liputan yang digagas SIEJ.  Sebagai organisasi jurnalis lingkungan, SIEJ ingin mendorong lahirnya liputan-liputan lingkungan berdampak dapat dikemas dalam konsep kolaborasi antarjurnalis dan media.

Selain menyerahkan seluas-luasnya angle bagi media atau jurnalis, platform kolaborasi Depati Project-SIEJ juga membekali peningkatan kapasitas jurnalis untuk menguasai keterampilan khusus seperti jurnalisme data, forensik keuangan dan digital, hingga mendorong pemahaman  aspek tindak pidana pencucian uang dan pengungkapan benneficial ownership. Selain itu, pascapublikasi SIEJ akan mengajak sejumlah pihak untuk mendiseminasikan substansi isunya secara bersama.

“Diliput secara mendalam dan investigasi, khususnya tema yang berkaitan dengan kejahatan lingkungan. Ke depan platform ini akan dikembangkan dan didorong pelibatan media-media berbasis di daerah atau lokal. Jadi tidak hanya media berbasis Jakarta saja. SIEJ punya simpul di 24 provinsi,” lanjut Joni Aswira. 

Pada isu proyek PLTA Batang Toru, proses kolaborasi telah dimulai sejak November 2022. Setelah menelaah banyak dokumen, utamanya dokumen investasi, tim melakukan peliputan langsung ke lokasi proyek pembangunan PLTA Batang Toru yang berada di Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Dari hasil reportase dan wawancara, tim kolaborasi menemukan fakta-fakta yang mendukung hipotesis mengenai dugaan kejahatan lingkungan dan cacat pada investasi proyek PLTA Batang Toru.

Joni melanjutkan, karena liputan dilakukan secara kolaborasi, maka berita mengenai PLTA Batang Toru akan diterbitkan di dalam satu pekan yang sama. Penerbitan berlangsung dari tanggal 21-25 Februari 2023 di masing-masing media tim kolaborasi.

Diharapkan hasil liputan kolaborasi ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara jernih mengenai persoalan PLTA Batang Toru, yang selama ini sering luput dari pemberitaan. Liputan kolaborasi saat ini sebuah keniscayaan di tengah potensi ancaman dan intimidasi kepada jurnalis dan pekerja media yang semakin meningkat. 

Tentang SIEJ

Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia atau The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dideklarasikan oleh 45 jurnalis dari berbagai daerah di Indonesia pada 22 April 2006, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi di Taman Nasional Leuser, Tangkahan Sumatera Utara.

Tujuan utama SIEJ adalah membangun jaringan jurnalis dan media untuk mendorong peliputan lingkungan yang kritis dan berpihak kepada kebenaran. SIEJ juga wadah peningkatan skill serta kapasitas jurnalis untuk isu-isu peliputan lingkungan. Hingga saat ini SIEJ memiliki anggota kurang lebih 200 orang jurnalis aktif, baik jurnalis freelance maupun jurnalis yang bekerja di perusahaan media. Anggota SIEJ tersebar di 24 daerah SIMPUL SIEJ yang berbasis di masing-masing provinsi. SSC/MN/Rel

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.