Kendaraan Listrik Dipercaya Bisa Kurangi Impor BBM


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kendaraan Listrik Dipercaya Bisa Kurangi Impor BBM yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Penggunaan kendaraan bermotor listrik sebagai alat transportasi dipercaya dapat menyelesaikan beragam tantangan seperti soal lingkungan dan impor bahan bakar minyak (BBM), yang kini sedang menjadi isu penting di Indonesia.

Oleh karenanya, sebagaimana dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, program era elektrifikasi perlu untuk selalu didorong khususnya pada segmen roda dua.

“Kebijakan untuk energi nasional yaitu mengurangi impor bensin yang sekarang itu sudah 40-50 persen, salah satunya dengan kendaraan listrik, khususnya motor listrik,” kata Djoko, Minggu (28/8/2022).

Baca juga: 95 Persen Mobil Mewah Terdaftar Atas Nama Perusahaan

Lebih lanjut, menurut dia, kendaraan listrik juga bisa menghemat subsidi sekitar Rp 0,6 triliun per tahun. Sehingga selain udara akan bersih sebagai dampak penggunaan kendaraan listrik, beban impor pada BBM juga bakal berkurang.

“Kendaraan listrik bisa menghemat subsidi sekitar 0,6 triliun per tahun. Tapi kita tahu bahwa sekarang BBM itu naik harganya di internasional, angkanya bisa mencapai subsidinya itu Rp 500 triliun, ini (data) dibuat pada 2020 sebelum harga BBM naik,” katanya.

Adapun mengenai peta jalan elektrifikasi kendaraan bermotor di Tanah Air, ia meyakini bisa berdampak positif. Mengingat saat ini sudah mulai banyak pabrikan otomotif yang memperkenalkan dan menjual teknologi terkait.

Baca juga: Jika Harga BBM Pertalite Naik, Penjualan Motor Baru Bisa Turun Lagi

“Kalau kita lihat, target kita sebenarnya 100.000 unit kendaraan listrik di tahun ini apabila tidak pandemi Covid-19. Dengan angka segitu saja, di 2025-2030 nanti sekitar 300.000 barrel oil per hari yang bisa dikurangi,” kata Djoko.

“Jika 300.000 barrel bensin akan berkurang setiap harinya, otomatis subsidi juga akan berkurang,” kata Djoko.

Sementara itu jika dilihat dari sisi masyarakat, ia mengatakan dapat melakukan penghematan biaya bahan bakar sekitar Rp 100.000 per bulan untuk motor listrik dan Rp 320.000 per bulan untuk mobil listrik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.