Asian Games 2018 Bergengsi Karena Jadi Ajang Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 kata Harry Warganegara


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Asian Games 2018 Bergengsi Karena Jadi Ajang Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 kata Harry Warganegara yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ternyata pelaksanaan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018 mendapat perhatian khusus dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Makanya, cabang olahraga (cabor) Olympic yang dipertandingkan harus mengacu pada nomor-nomor yang dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020.

“Ini pertama kali pelaksanaan Asian Games mempertandingkan cabor Olympic yang mengacu pada nomor-nomor Olimpiade. Makanya, pelaksanaan Asian Games di Jakarta-Palembang 2018 lebih bergengsi karena ditetapkan IOC sebagai ajang kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020,” kata Ketua Komite Eksekutif KOI Bidang Sports Development, Harry Warganegara, Rabu (27/9/2017) menanggapi adanya keluhan dari sejumlah cabor yang mengaku dirugikan adanya pengurangan nomor-nomor andalannya pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.

Sebenarnya, kata Harry yang juga Wakil Sekjen Panitia Pelaksana Asian Games (INASGOC), sosialisasi tentang penetapan cabor olympic yang harus mengacu pada nomor-nomor Olimpiade Tokyo 2020 telah dilakukan pada Corcom Meeting VII dengan Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang dihadiri Satlak Prima, Kemenpora dan Technical Delegate cabor yang dipertandingkan di Asian Games 2018.

“Penetapan nomor-nomor cabor itu sudah disepakati dalam Corcom Meeting VII. Makanya, pada sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General Assemby ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu, langsung disahkan,” tegasnya.

Sebagai contoh, Harry menyebut, cabor taekwondo yang tadinya diusulkan 16 nomor terdiri dari 12 kelas Kyorugi dan 4 Pomsae dikurangi menjadi 12 nomor terdiri dari 8 kelas Kyorugi dan 4 Pomsae.

“OCA mensahkan 8 kelas Kyorugi itu mengacu pada Olimpiade dan tidak lagi mengacu pada pelaksanaan Asian Games sebelumnya. Nomor-nomor yang disahkan itu resmi dipertandingkan pada Olimpiade Tokyo 2020,” jelas Harry.

Bukankah Indonesia dirugikan dengan adanya pengurangan tersebut?

“Bagaimana kita dirugikan? Bukankah nomor Pomsae yang disebut sebagai andalan mendulang medali tetap dipertandingkan. Padahal, di Olimpiade Tokyo 2020 tidak dipertandingkan,” tambahnya.

Selain nomor Pomsae, kata Harry, nomor Kata di cabor karate, down hill (sepeda), renang (50M), diving dan menembak yang ada tambahan nomer Asianya juga diakomodir OCA.

“Memang tidak semua kemauan kita diterima. Masih ada 3 nomor Compound (panahan) dan sport climbing 4 nomer yang tidak terpenuhi,” tandasnya.

Sementara itu, Sekjen INASGOC, Eris Herryanto menambahkan, OCA tetap mengakomodir kepentingan Indonesia pada Asian Games 2018.

“OCA itu tetap mengakomodir kepentingan Indonesia dengan mensahkan bridge, pencak silat dan Paragliding di Asian Games 2018. Padahal, ketiga cabor itu kan tidak pernah dipertandingkan pada Asian Games sebelumnya,” tandas Eris.

Lantas bagaimana dengan Roller Sport (skateboarding dan roller skate) yang tidak pernah diusulkan tetapi bisa dipertandingkan?

“Sport Discipline Skateboarding akan dimainkan di Olimpiade Tokyo 2020, dan IOC menganggap Asian Games 2018 sebagai sarana yang tepat untuk mempertandingkan cabang Olimpiade tersebut. Lagi pula, biaya pertandingan dan pembangunan venue tidak dibebankan kepada Indonesia,” jawabnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pusat Perbelanjaan di Tokyo Larang Masuk Pengunjung Berkostum Halloween


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pusat Perbelanjaan di Tokyo Larang Masuk Pengunjung Berkostum Halloween yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Orang-orang dengan kostum berjalan menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Jakarta – Bagi sebagian orang, Shibuya, Tokyo jelas menjadi rumah bagi pesta Halloween terbesar di Jepang. Setiap tahun, persimpangan ikonik itu menggelar pesta jalanan dengan pengunjung berkostum Halloween hingga tumpah ke daerah sekitarnya.

Dikutip dari Japan Today, Selasa, 1 November 2022, akhir pekan lalu menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun para pengunjung Halloween di Shibuya dapat berkumpul tanpa dibatasi oleh protokol keamanan pandemi. Begitu banyak orang yang siap untuk keluar dengan kekuatan penuh dan tampil total.

Meskipun banyak yang berpartisipasi dalam keseruan acara Halloween, selama bertahun-tahun tampaknya ada kebencian publik yang meningkat terhadap pertemuan itu. Shibuya PARCO, salah satu kompleks pusat perbelanjaan terbesar dan paling terkenal di Tokyo, memasang tanda yang membuatnya sangat jelas. 

Pada perjalanan baru-baru ini ke pusat perbelanjaan PARCO, pengguna Twitter Tasonnu (@strawberry_trap) melihat bahwa pusat perbelanjaan itu telah memasang pemberitahuan yang agak berani. “Pemberitahuan: Kami melarang masuk ke toko untuk siapa pun yang mengenakan kostum Halloween,” demikian bunyi tanda tersebut.

Aksi itu menuai banyak pujian dari warganet. Pasalnya, para peserta pesta Halloween tak jarang berulah. Mereka berperilaku nakal yang mengganggu bisnis, menyebabkan kekacauan umum, hingga ditangkap polisi.

Itu pula yang mendorong gerakan untuk melarang minum di area tersebut selama perayaan. Selain itu, jumlah polisi yang diterjunkan untuk mengamankan situasi meningkat pada tahun ini.

Polisi terlihat memperkuat keamanan di persimpangan Shibuya di Tokyo pada malam Halloween, dimana banyak orang berkumpul di tempat itu. Polisi mengingatkan pejalan kaki untuk berhati-hati.

Tuai Pujian

Orang-orang dengan kostum berjalan menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. (AP Photo/Hiro Komae)

Pemberitahuan tersebut kemungkinan sebagai tanggapan atas sejumlah masalah yang dihadapi pusat perbelanjaan. Misalnya, saat perayaan Halloween Shibuya, banyak yang menggunakan toilet di fasilitas umum seperti PARCO untuk berganti pakaian, membuat antrean panjang yang membuat pembeli tidak nyaman.

Langkah tersebut juga sebagai tindakan untuk mencegah perilaku nakal atau mabuk, membuang sampah sembarangan, dan berkeliaran dari pesta agar tidak berpindah ke dalam toko. Faktanya, langkah tersebut telah dipuji secara luas secara online.

Banyak meninggalkan komentar mengatakan mereka berharap sikap PARCO terhadap pesta jalanan besar-besaran akan menyebar ke bisnis lokal lainnya juga. “Itu bagus,” tulis seorang warganet.

Ini adalah respons yang jelas! Ini sangat mengganggu pelanggan lain,” lanjut warganet lain. “Ini benar-benar respons yang luar biasa,” tambah lainnya.

Saya berharap setiap toko akan melakukan ini,” tulis warganet. “Saya pribadi menginginkan perintah penahanan dari orang-orang yang berpakaian untuk Halloween,” ungkap warganet lainnya.

Penjagaan Ketat

Polisi mengendalikan orang-orang dengan kostum saat mereka menunggu untuk menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo Jepang, 31 Oktober 2022. Polisi Jepang meningkatkan keamanan di sekitar persimpangan Shibuya untuk mengantisipasi terulangnya insiden di Korea Selatan yang menewaskan lebih dari 150 orang beberapa hari lalu. (AP Photo/Hiro Komae)

Dikutip dari Kyodo, Selasa, 1 November 2022, Halloween di lingkungan Shibuya yang terkenal di Tokyo terasa seperti telah kembali ke puncak pra-pandemi pada Senin, 31 Oktober 2022. Orang-orang yang bersuka ria, termasuk turis asing, berbondong-bondong ke distrik hiburan populer hanya beberapa hari setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Menyusul kematian lebih dari 150 orang dalam perayaan Halloween di daerah Itaewon, Seoul pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022, polisi Tokyo hadir di jalan-jalan lebar dan gang-gang sempit Shibuya. Di penyeberangan pejalan kaki yang ikonik, petugas terus-menerus mendesak orang untuk terus bergerak, sementara yang lain menggiring kerumunan dengan membentuk rantai manusia di sepanjang penyeberangan.

Petugas di platform tinggi yang dikenal sebagai “DJ Police” mengeluarkan pengumuman terus-menerus, termasuk memberi tahu kerumunan orang di bawah bahwa lampu lalu lintas akan berubah dan bahwa mereka tidak boleh berhenti untuk mengambil gambar di tengah perjalanan. Kerumunan tampak setara dengan tingkat pra-pandemi berkat pelonggaran pembatasan COVID-19 dan pembukaan kembali penuh Jepang pada 11 Oktober 2022 untuk turis asing.

Toko Tutup Lebih Awal

Polisi mendesak pejalan kaki dengan kostum untuk terus bergerak menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. Polisi dikerahkan untuk patroli mengendalikan kerumunan saat perayaan Halloween di Shibuya. (AP Photo/Hiro Komae)

Toko-toko dan bisnis tutup lebih awal, dengan department store Seibu dan toko buku Tsutaya di antara toko-toko di sekitar persimpangan yang terkenal tutup pada pukul 8 malam. Outlet seperti mal Shibuya Parco juga memasang tanda menolak masuk siapa pun dengan pakaian Halloween.

Tindakan terhadap acara telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintah daerah memperkenalkan peraturan yang tidak mengikat pada 2019 untuk melarang minum alkohol di luar ruangan pada periode Halloween. Divisi administratif kota juga meminta toko-toko di sekitar Stasiun Shibuya menahan diri untuk tidak menjual minuman beralkohol pada Senin.

Pembatasan itu dibuat setelah orang-orang yang bersuka ria pada 2018 membalikkan truk selama perayaan di acara Shibuya Ward Halloween. Tidak ada acara seperti itu yang diadakan tahun ini. Pemerintah Daerah Shibuya mengatakan daerah itu kedatangan lebih dari 40.000 pengunjung pada malam Halloween pada 2019, yang terakhir sebelum tindakan pandemi menyebabkan penurunan besar menjadi sekitar 10.000 pada 2020 dan 17.000 pada 2021.

Infografis Tragedi Mematikan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.