Pusat Perbelanjaan di Tokyo Larang Masuk Pengunjung Berkostum Halloween


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pusat Perbelanjaan di Tokyo Larang Masuk Pengunjung Berkostum Halloween yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Orang-orang dengan kostum berjalan menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. (AP Photo/Hiro Komae)

Liputan6.com, Jakarta – Bagi sebagian orang, Shibuya, Tokyo jelas menjadi rumah bagi pesta Halloween terbesar di Jepang. Setiap tahun, persimpangan ikonik itu menggelar pesta jalanan dengan pengunjung berkostum Halloween hingga tumpah ke daerah sekitarnya.

Dikutip dari Japan Today, Selasa, 1 November 2022, akhir pekan lalu menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun para pengunjung Halloween di Shibuya dapat berkumpul tanpa dibatasi oleh protokol keamanan pandemi. Begitu banyak orang yang siap untuk keluar dengan kekuatan penuh dan tampil total.

Meskipun banyak yang berpartisipasi dalam keseruan acara Halloween, selama bertahun-tahun tampaknya ada kebencian publik yang meningkat terhadap pertemuan itu. Shibuya PARCO, salah satu kompleks pusat perbelanjaan terbesar dan paling terkenal di Tokyo, memasang tanda yang membuatnya sangat jelas. 

Pada perjalanan baru-baru ini ke pusat perbelanjaan PARCO, pengguna Twitter Tasonnu (@strawberry_trap) melihat bahwa pusat perbelanjaan itu telah memasang pemberitahuan yang agak berani. “Pemberitahuan: Kami melarang masuk ke toko untuk siapa pun yang mengenakan kostum Halloween,” demikian bunyi tanda tersebut.

Aksi itu menuai banyak pujian dari warganet. Pasalnya, para peserta pesta Halloween tak jarang berulah. Mereka berperilaku nakal yang mengganggu bisnis, menyebabkan kekacauan umum, hingga ditangkap polisi.

Itu pula yang mendorong gerakan untuk melarang minum di area tersebut selama perayaan. Selain itu, jumlah polisi yang diterjunkan untuk mengamankan situasi meningkat pada tahun ini.

Polisi terlihat memperkuat keamanan di persimpangan Shibuya di Tokyo pada malam Halloween, dimana banyak orang berkumpul di tempat itu. Polisi mengingatkan pejalan kaki untuk berhati-hati.

Tuai Pujian

Orang-orang dengan kostum berjalan menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. (AP Photo/Hiro Komae)

Pemberitahuan tersebut kemungkinan sebagai tanggapan atas sejumlah masalah yang dihadapi pusat perbelanjaan. Misalnya, saat perayaan Halloween Shibuya, banyak yang menggunakan toilet di fasilitas umum seperti PARCO untuk berganti pakaian, membuat antrean panjang yang membuat pembeli tidak nyaman.

Langkah tersebut juga sebagai tindakan untuk mencegah perilaku nakal atau mabuk, membuang sampah sembarangan, dan berkeliaran dari pesta agar tidak berpindah ke dalam toko. Faktanya, langkah tersebut telah dipuji secara luas secara online.

Banyak meninggalkan komentar mengatakan mereka berharap sikap PARCO terhadap pesta jalanan besar-besaran akan menyebar ke bisnis lokal lainnya juga. “Itu bagus,” tulis seorang warganet.

Ini adalah respons yang jelas! Ini sangat mengganggu pelanggan lain,” lanjut warganet lain. “Ini benar-benar respons yang luar biasa,” tambah lainnya.

Saya berharap setiap toko akan melakukan ini,” tulis warganet. “Saya pribadi menginginkan perintah penahanan dari orang-orang yang berpakaian untuk Halloween,” ungkap warganet lainnya.

Penjagaan Ketat

Polisi mengendalikan orang-orang dengan kostum saat mereka menunggu untuk menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo Jepang, 31 Oktober 2022. Polisi Jepang meningkatkan keamanan di sekitar persimpangan Shibuya untuk mengantisipasi terulangnya insiden di Korea Selatan yang menewaskan lebih dari 150 orang beberapa hari lalu. (AP Photo/Hiro Komae)

Dikutip dari Kyodo, Selasa, 1 November 2022, Halloween di lingkungan Shibuya yang terkenal di Tokyo terasa seperti telah kembali ke puncak pra-pandemi pada Senin, 31 Oktober 2022. Orang-orang yang bersuka ria, termasuk turis asing, berbondong-bondong ke distrik hiburan populer hanya beberapa hari setelah tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.

Menyusul kematian lebih dari 150 orang dalam perayaan Halloween di daerah Itaewon, Seoul pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022, polisi Tokyo hadir di jalan-jalan lebar dan gang-gang sempit Shibuya. Di penyeberangan pejalan kaki yang ikonik, petugas terus-menerus mendesak orang untuk terus bergerak, sementara yang lain menggiring kerumunan dengan membentuk rantai manusia di sepanjang penyeberangan.

Petugas di platform tinggi yang dikenal sebagai “DJ Police” mengeluarkan pengumuman terus-menerus, termasuk memberi tahu kerumunan orang di bawah bahwa lampu lalu lintas akan berubah dan bahwa mereka tidak boleh berhenti untuk mengambil gambar di tengah perjalanan. Kerumunan tampak setara dengan tingkat pra-pandemi berkat pelonggaran pembatasan COVID-19 dan pembukaan kembali penuh Jepang pada 11 Oktober 2022 untuk turis asing.

Toko Tutup Lebih Awal

Polisi mendesak pejalan kaki dengan kostum untuk terus bergerak menyeberangi persimpangan jalan yang terkenal saat perayaan Halloween di distrik hiburan Shibuya, Tokyo, Jepang, 31 Oktober 2022. Polisi dikerahkan untuk patroli mengendalikan kerumunan saat perayaan Halloween di Shibuya. (AP Photo/Hiro Komae)

Toko-toko dan bisnis tutup lebih awal, dengan department store Seibu dan toko buku Tsutaya di antara toko-toko di sekitar persimpangan yang terkenal tutup pada pukul 8 malam. Outlet seperti mal Shibuya Parco juga memasang tanda menolak masuk siapa pun dengan pakaian Halloween.

Tindakan terhadap acara telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pemerintah daerah memperkenalkan peraturan yang tidak mengikat pada 2019 untuk melarang minum alkohol di luar ruangan pada periode Halloween. Divisi administratif kota juga meminta toko-toko di sekitar Stasiun Shibuya menahan diri untuk tidak menjual minuman beralkohol pada Senin.

Pembatasan itu dibuat setelah orang-orang yang bersuka ria pada 2018 membalikkan truk selama perayaan di acara Shibuya Ward Halloween. Tidak ada acara seperti itu yang diadakan tahun ini. Pemerintah Daerah Shibuya mengatakan daerah itu kedatangan lebih dari 40.000 pengunjung pada malam Halloween pada 2019, yang terakhir sebelum tindakan pandemi menyebabkan penurunan besar menjadi sekitar 10.000 pada 2020 dan 17.000 pada 2021.

Infografis Tragedi Mematikan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Pemerintah Larang Bus Pariwisata Dipakai Mudik Lebaran Ini Alasannya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pemerintah Larang Bus Pariwisata Dipakai Mudik Lebaran Ini Alasannya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, iNews.id – Memasuki mudik lebaran, banyak orang memilih menggunakan kendaraan pribadi. Namun, tidak sedikit yang menggunakan angkutan umum seperti bus.

Namun, tidak semua bus bisa digunakan mudik, salah satunya bus pariwisata. Di tengah musim mudik Lebaran, tidak sedikit orang kehabisan tiket bus. Karena itulah fenomena angkutan jalan pemudik dadakan kian menjamur.


Dari mulai travel gelap, bus pariwisata atau microbus, banyak yang menawarkan tiket perjalanan mudik Lebaran. Namun, bagi penyedia bus pariwisata yang membuka tiket keberangkatan mudik harus gigit jari.

Pada 2022, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan mengeluarkan regulasi pengetatan pelaksanaan mudik 2022, dalam ketentuan pengguna bus. Yaitu melarang penyelenggaraan mudik dengan menggunakan bus pariwisata.


Seperti yang dikutip dari kanal YouTube HR Project, ada beberapa alasan aturan  tersebut dikeluarkan. 

Pertama, mencegah angkutan ilegal yang merugikan bus-bus lain sudah resmi, khususnya melarang bus pariwisata menjadi bus AKAP dadakan, dengan menjual tiket mudik Lebaran.


Kedua, menghindari bus-bus pariwisata yang tidak layak jalan. Ketiga, untuk mengingatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan, agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.

Keempat, melindungi PO bus AKAP sebagai penyelenggara utama mudik Lebaran.

Lantas apakah bus pariwisata yang menyelenggarakan mudik lebaran dianggap ilegal? Terlepas dari legal dan ilegalnya, kenyataan yang terjadi di lapangan karena kebutuhan transportasi darat khususnya bus begitu tinggi, apalagi penumpang bus yang tidak kebagian tiket di jalur resmi.

Terlebih, pengusaha bus pariwisata sangat berharap besar pada perayaan mudik Lebaran, bisa ikut meraup keuntungan demi berputarnya roda ekonomi perusahaan.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia, Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus pariwisata boleh mengangkut pemudik dengan aturan mem-backup bus AKAP yang diminta dari terminal terdekat, dengan aturan waktu tertentu saja.

“Namun, harus mengacu pada kelulusan keselamatan dan administrasi yang lengkap. Seperti kelengkapan KIR, STNK, KPPS yang masih hidup serta mengutamakan aspek keselamatan dalam berkendara,” katanya.

Selain itu, menurut pria yang akrab disapa Sani ini, perusahaan yang mempekerjakan karyawan dan ingin mengantarkan pegawainya mudik dan arus balik, juga diperbolehkan memakai atau menyewa bus pariwisata, asalkan terkoordinir dengan jelas.

“Adapun yang dilarang, yakni apabila seseorang atau pribadi mengumpulkan orang banyak untuk membuka tiket ke tujuan tertentu, dengan memakai atau menyewa bus pariwisata,” ujarnya.

Editor : Ismet Humaedi

Follow Berita iNews di Google News

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.