Usulan Anggaran Insentif Kendaraan Listrik Bus Hanya dapat Sedikit


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Usulan Anggaran Insentif Kendaraan Listrik Bus Hanya dapat Sedikit yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan insentif akan mulai diberlakukan pada 20 Maret 2023.

“Insentif itu dimaksudkan dalam rangka mempercepat industri KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Tanah Air. Percepatan ini dalam rangka mendorong efisiensi dan ketahanan energi, serta terwujudnya kualitas udara bersih dan ramah lingkungan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Adapun menurut informasi yang dihimpun Kompas, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memiliki usulan skema insentif kendaraan listrik dengan total anggaran Rp12,3 triliun untuk periode 2023-2024. Rinciannya sebagai berikut:

Usulan Skema Anggaran Insentif Motor Listrik:

  • 2023: Rp1,4 triliun untuk 200.000 unit motor
  • 2024: Rp4,2 triliun untuk 600.000 unit motor

Usulan Skema Anggaran Insentif Mobil Listrik:

  • 2023: Rp1,6 triliun untuk 35.862 unit mobil
  • 2024: Rp4,9 triliun untuk 107.587 unit mobil

Usulan Skema Anggaran Insentif Bus Listrik:

  • 2023: Rp48 miliar untuk 138 unit bus
  • 2024: Rp144 miliar untuk 414 unit bus

Angka-angka di atas memang masih sebatas usulan. Namun, proporsinya menunjukkan bahwa insentif lebih banyak ditujukan untuk kendaraan pribadi (motor dan mobil), ketimbang kendaraan umum (bus).

Hal ini pun sempat disinggung oleh ekonom senior Faisal Basri. Ia menilai pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan dukungan untuk transportasi publik.

“Subsidi itu diberikan untuk yang tidak mampu, diberikan untuk transportasi publik. Misalnya subsidi untuk MRT, itu saya setuju, sehingga orang beralih ke transportasi publik,” kata Faisal, dilansir Katadata.co.id, Selasa (21/2/2023).

(Baca: Penjualan Mobil Listrik Awal 2023 Melambat)

“>

Pemerintah Indonesia telah menerbitkan aturan terkait insentif pembelian kendaraan listrik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan insentif akan mulai diberlakukan pada 20 Maret 2023.

“Insentif itu dimaksudkan dalam rangka mempercepat industri KBLBB (Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai) di Tanah Air. Percepatan ini dalam rangka mendorong efisiensi dan ketahanan energi, serta terwujudnya kualitas udara bersih dan ramah lingkungan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Adapun menurut informasi yang dihimpun Kompas, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memiliki usulan skema insentif kendaraan listrik dengan total anggaran Rp12,3 triliun untuk periode 2023-2024. Rinciannya sebagai berikut:

Usulan Skema Anggaran Insentif Motor Listrik:

  • 2023: Rp1,4 triliun untuk 200.000 unit motor
  • 2024: Rp4,2 triliun untuk 600.000 unit motor

Usulan Skema Anggaran Insentif Mobil Listrik:

  • 2023: Rp1,6 triliun untuk 35.862 unit mobil
  • 2024: Rp4,9 triliun untuk 107.587 unit mobil

Usulan Skema Anggaran Insentif Bus Listrik:

  • 2023: Rp48 miliar untuk 138 unit bus
  • 2024: Rp144 miliar untuk 414 unit bus

Angka-angka di atas memang masih sebatas usulan. Namun, proporsinya menunjukkan bahwa insentif lebih banyak ditujukan untuk kendaraan pribadi (motor dan mobil), ketimbang kendaraan umum (bus).

Hal ini pun sempat disinggung oleh ekonom senior Faisal Basri. Ia menilai pemerintah seharusnya lebih memprioritaskan dukungan untuk transportasi publik.

“Subsidi itu diberikan untuk yang tidak mampu, diberikan untuk transportasi publik. Misalnya subsidi untuk MRT, itu saya setuju, sehingga orang beralih ke transportasi publik,” kata Faisal, dilansir Katadata.co.id, Selasa (21/2/2023).

(Baca: Penjualan Mobil Listrik Awal 2023 Melambat)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Dipuji Menko Perekonomian Wuling Motors Sedikit Bicara dan Banyak Bekerja


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Dipuji Menko Perekonomian Wuling Motors Sedikit Bicara dan Banyak Bekerja yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Merdeka.com – Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengapresiasi Wuling Motors yang menjadikan Indonesia basis produksi mobil listrik mini, Wuling Air ev, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Pada seremoni produksi perdana Wuling Air ev, Menko Perekonomian Airlangga mengatakan Wuling Air ev merupakan mobil listrik buatan Indonesia.

“Wuling tidak minta macam-macam kepada pemerintah dan langsung kerja (produksi mobil listrik),” ujar Menko Airlangga di pabrik Wuling Cikarang, Bekasi, Senin (8/8).

Pada seremoni itu, Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita.

Menurut Menko Airlangga, Wuling Motors diharapkan dapat menjadi leading produceruntuk electric vehicle (EV) di Indonesia melalui model Air ev. Sekaligus menjadikan basis ekspor otomotif Indonesia di dunia.

Pada tahun lalu, ekspor kendaraan utuh produksi Indonesia (CBU) mencapai 300.000 unit.

Wuling Air ev, lanjut menko, merupakan mobil listrik pertama Wuling di dunia. Sebab belum ada di negara mana pun yang memproduksinya termasuk di negara asalnya, China. Mobil ini juga menjadi mobil listrik berbasis baterai yang memiliki harga jual terjangkau karena masuk segmen city car denganemisi nol, sehingga ramah lingkungan.

“Saya mendorong pemerintah daerah membebaskan pajak daerah mobil listrik baterai supaya harga jualnya lebih terjangkau lagi,” pungkas menko.

Han Dehong, Vice President Wuling Motors, tersenyum lebar saat dimintai tanggapan terhadap pernyataan Menko Airlangga itu.

“Kami mengapresiasi bila menko memberikan observasi seperti itu,” ujar Dehong pada Merdeka.com di pabrik Wuling Cikarang.

Menurut Dehong, pihaknya memang tidak meminta macam-macam kepada pemerintah Indonesia terkait rencana produksi mobil listriknya. Kami hanya mengikuti regulasi yang sudah diterbitkan pemerintah.

Budaya korporasi Wuling Motors adalah lebih banyak bekerja dan menawarkan inovasi serta teknologi yang unik bagi pasar otomotif Indonesia.

Maka itu, kami cepat memperkenalkan teknologi pintar seperti teknologi Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) lewat fitur WIND (perintah suara berbahasa Indonesia) dan WISE. Yang terkini, kami memasarkan mobil listrik baterai segmen city car.

“Less talk (sedikit bicara) and work (banyak bekerja)!” tegas Dehong.

Pabrikan otomotif asal China ini menargetkan kapasitas produksi Air ev di pabrik Cikarang sebesar 10.000 unit pada tahun ini dan tahun depan (2023).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.