Cek Fakta Sepekan Hoaks Penculikan Anak hingga Reshuffle


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Sepekan Hoaks Penculikan Anak hingga Reshuffle yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Salah satu faktor penyebaran hoaks yang marak adalah kurangnya kemampuan mengidentifikasi informasi.

Belakangan beredar pesan berantai dan unggahan di media sosial soal penculikan anak.

Hoaks terkait kasus pembunuhan Brigadir J juga tidak ada habisnya. Begitu pula hoaks politik dan propaganda hadirnya tentara asing di indonesia.

Agar lebih mudah mengidentifikasi sebaran hoaks, berikut rangkuman penelusuran fakta dalam satu pekan ini.

Selain melalui pesan berantai, hoaks penculikan anak juga beredar melalui video yang diunggah di media sosial.

Salah satu video menampilkan seseorang memakai baju dan helm hitam, mendatangi kerumunan anak dan membawa pergi salah satu dari mereka.

Setelah ditelusuri Kompas.com pada Kamis (2/2/2023), ternyata itu hanyalah video simulasi di sebuah taman kanak-kanak di Malaysia.

Simulasi itu dibuat agar anak-anak dan orangtua waspada terhadap penculikan anak.

Narasi dalam video itu juga telah dibantah oleh Divisi Humas Polri melalui akun Instagram resminya.

Hakim dan jaksa kasus Brigadir J tidak ditangkap KPK

Konten berupa gabungan potongan video dan penggunaan foto di luar konteks menjadi model sebaran hoaks yang marak di YouTube.

Kali ini, ditemukan narasi yang menyebut bahwa hakim dan jaksa kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kompas.com pada Kamis (2/2/2023), menemukan ketidaksesuaian antara judul, foto thumbnail, dan isi video.

Fotonya menggunakan foto Taufik, manajer PT Meraseti Logistik Indonesia, yang tidak ada kaitannya dengan kasus Brigadir J.

Sementara, videonya menampilkan Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, yang menjelaskan tentang dugaan adanya lobi untuk mempengaruhi vonis terhadap terdakwa Ferdy Sambo.

Tidak ditemukan informasi kredibel soal hakim dan jaksa kasus pembunuhan Brigadir J yang ditangkap KPK.

Hoaks TKA China deklarasi perang

Beredar sejumlah hoaks setelah insiden bentrokan antara pekerja dalam negeri dan tenaga kerja asing (TKA) asal China di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/1/2023).

Sebuah video mengeklaim bahwa TKA China menyatakan deklarasi perang dan pekerja lokal mulai disingkirkan.

Rupanya, thumbnail video merupakan foto pergantian shift kerja di kawasan industri tambang Kabupaten Morowali.

Sementara salah satu potongan videonya diambil dari tayangan Kompas.tv soal kedatangan TKA di Sulawesi Tenggara di tengah pandemi Covid-19.

Penelusuran fakta selengkapnya dapat dilihat di sini.

Phishing mengatasnamakan Pertamina

Tautan yang menawarkan subsidi dari pemerintah kembali beredar. Kali ini menggunakan modus subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari membantah pemberian subsidi melalui tautan tersebut.

“Hoaks,” kata Heppy dikutip dari Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Tidak ada menteri dari Nasdem yang diganti

Pekan lalu beredar rumor bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (1/2/2023).

Rumor itu tidak terbukti. Hingga Senin (6/2/2023), tidak ada kabar lebih lanjut mengenai perombakan kabinet.

Sementara, di media sosial beredar hoaks yang menyebut bahwa Jokowi telah mendepak tiga menteri dari Partai Nasdem.

Narasi yang menyebar melalui sebuah video di YouTube itu ternyata hanya membahas tentang pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Mereka bertemu di Istana Negara pada 26 Januari 2023 lalu. Narator membacakan artikel dari salah satu media online.

Sementara, potongan video yang diambil bersumber dari tayangan Kompas.tv yang menampilkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi.

Tidak ada informasi valid yang membuktikan pencopotan menteri dari Partai Nasdem.

Fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.