Karawang Lokasi Pabrik Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara Ini Fasilitasnya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Karawang Lokasi Pabrik Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara Ini Fasilitasnya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Karawang New Industry City (KNIC) terpilih menjadi lokasi pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pertama di Asia Tenggara. 

Pabrik baterai ini dibangun oleh PT HKML Battery Indonesia yang merupakan perusahaan konsorsium LG Energy Solution, Hyundai Mobis, Hyundai Motor Company, dan KIA Corporation.

Menempati area seluas 319.000 meter persegi, pabrik ini ditargetkan menghasilkan kapasitas produksi hingga 10 Giga Watt per hour (GWh) baterai pada tahap pertama.

“Pembangunan ini akan menjadi pabrik baterai EV pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat peresmian.

Baca juga: Siap Layani Pelaku Industri, KNIC Perluas Area 200 Hektar di Karawang

Jokowi menjelaskan, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

Dalam tiga hingga empat tahun ke depan melalui manajemen yang baik, pengelolaan yang baik, Indonesia akan menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel seperti baterai lithium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik. 

“Pengembangan industri baterai juga akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi dari industri turunan yang menggunakan baterai, seperti investasi motor listrik, bus listrik, dan industri mobil listrik,” ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, total nilai investasi LG Energy Solution untuk industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi mencapai 9,8 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 142 triliun. 

Dari total investasi tersebut, 1,1 miliar dolar AS atau sebesar Rp 15,6 triliun di antaranya akan digunakan untuk pengembangan pabrik baterai EV di KNIC.

“Kemitraan ini juga akan melibatkan konsorsium baterai BUMN PT Industri Baterai Indonesia (IBC) di dalam seluruh rantai pasoknya, serta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai amanat UU Cipta Kerja,” ujarnya. 

Baca juga: Gandeng XL Axiata, Suryacipta Kembangkan Jaringan Fiber Optik di Karawang

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.