Ada Insentif Mobil Listrik Rp 80 Juta Bisa Picu Letupan Penjualan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ada Insentif Mobil Listrik Rp 80 Juta Bisa Picu Letupan Penjualan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat atau lebih di dalam negeri mengaku bahwa rencana pemberian insentif terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik oleh pemerintah RI, dapat mengakselerasi era elektrifikasi nasional.

Pasalnya saat ini jenis kendaran tersebut, baik yang berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid (hybrid electric vehicle/HEV), masih sangat mahal dibanding mobil konvensional berbahan bakar minyak.

Tapi apabila pemberian insentif tidak dilakukan hati-hati, hasilnya tidak akan maksimal karena berpotensi terjadi market shock. Hal ini disebabkan dari tingginya permintaan di pasar yang jauh melebihi kemampuan pabrikan untuk memproduksi atau menyuplai kendaraan.

Baca juga: Beli Mobil Listrik Dapat Insentif Rp 80 Juta, Motor Listrik Rp 8 Juta

Mengingat pabrikan nasional kini masih bergantung pada negara lain untuk menjalankan aktivitas produksi kendaraan listrik karena sejumlah komponen pentingnya seperti baterai merupakan impor.

Selain itu, pasokkan cip semikonduktor yang masih tersendat ke sejumlah pabrikan otomotif di Indonesia bisa menambah runyam.

“Sementara semakin canggih teknologinya, semakin banyak diperlukan cip semikonduktor ini. Di model-model kami, sampai sekarang pasokan komponen tersebut masih belum stabil,” kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Akibatnya, tidak hanya mobil listrik, beberapa model kendaraan pun terpaksa inden yang cukup lama yaitu 3-5 bulan tergantung varian dan pilihan warna. Pada HPM, contohnya ialah Honda HR-V terbaru yang diluncurkan pada pertengahan tahun ini.

Baca juga: Insentif Motor Listrik Malah Bikin Calon Konsumen Menunda Beli

Apabila mengambil contoh mobil listrik, mengacu pernyataan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur), per-Oktober 2022 Ioniq 5 masih inden lebih dari satu tahun, tepatnya sekitar 15 bulan.

Tetapi untuk kabar terbaru dari pihak Hyundai tentang bisnis kendaraan listriknya saat ini, Makmur belum memberikan tanggapan.

Kekhawatiran serupa juga datang dari PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai APM Toyota di Tanah Air dan Wuling Motors Indonesia. Namun, mereka belum bisa menarik kesimpulan atas potensi yang ada sebelum kebijakan terkait diresmikan.

“Yang pasti kami apresiasi rencana ini, rasanya sebagai salah satu pelaku industri yang memang sudah cukup alam eksis dengan elektrifikasi di Indonesia, rencana ini bisa untuk membantu semakin mempopularisasi adopsi kendaraan listrik,” kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi.

Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Melambat Akhir Tahun, Wuling Air EV Terlaris

“Untuk cukup atau tidak (suplai), atau mungkin seberapa besar dampaknya ke peralihan teknologi elektrifikasi rasanya pasti ada (gejolak). Tapi tentu kita harus tunggu regulasi, termasuk juknisnya. Dari sana kita bisa prediksi berapa besar dampaknya karena setiap model elektrifikasi segment-nya berbeda,” lanjut dia.

Hal serupa dikatakan Brand & Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani. Di mana seluruh potensi yang ada termasuk gejolak pasar elektrifikasi baru bisa pihaknya hitung setelah regulasi resmi turun. Baru dari situ, strategi perseroan bisa dibagikan ke media.

“Mengenai hal tersebut kami belum bisa berkomentar banyak dan akan menunggu regulasi resmi dari pemerintah, mas. Kalau Air EV sendiri, kemarin kita sudah delivery ke diler 5.921 unit,” ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyelesaikan kebijakan baru mengenai subsidi pembelian terhadap kendaraan listrik, baik roda empat maupun sepeda motor.

Baca juga: Leasing Ikut Tanggapi Rencana Insentif Motor Listrik Rp 8 Juta

Melalui insentif ini, diharapkan para pabrikan bisa mengejar target pemerintah yaitu 1,2 juta pengguna sepeda motor listrik dan 35.000 mobil listrik pada 2023.

“Kira-kira, pembeli mobil listrik akan diberi insentif Rp 80 juta. Pembelian kendaraan mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif sebesar Rp 40 juta,” kata Agus dalam keterangan resmi yang di tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.