Plaza Indonesia dan Hyundai Sediakan Ultra Fast Charging Station


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Plaza Indonesia dan Hyundai Sediakan Ultra Fast Charging Station yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – DENGAN semangat untuk tetap relevan terhadap zaman dan perubahan iklim, Plaza Indonesia, di hari jadinya yang ke-33 pada Maret ini, meluncurkan Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia. Fasilitas terbaru ini hadir untuk mendukung sustainability living lewat ekosistem kendaraan listrik yang digalakkan pemerintah RI guna menyukseskan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai rencana aksi yang mengutamakan keberlangsungan dan kesejahteraan alam dan manusia.

Fasilitas Ultra Fast Charging Station di Plaza Indonesia ini adalah hasil kerja sama antara Plaza Indonesia bersama Hyundai Motors Indonesia. Ultra Fast Charging Station ini terletak strategis di area drop-off lobi Thamrin yang dapat diakses kendaraan yang masuk dari jalan MH Thamrin.

CEO Plaza Nusantara Realty Boon Pin mengatakan, sebagai pusat gaya hidup, Plaza Indonesia memiliki tanggung jawab kepada customer kami untuk menjadikan sustainability living sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. ‘’Kami mengenal keperluan customer kami yang sibuk dan tidak memiliki banyak waktu untuk berlama-lama men-charge kendaraan listrik mereka, sehingga ultra fast charging station ini diharapkan dapat memenuhi keperluan mereka yang ingin serba cepat,’’ jelas Boon Pin.

Senada dengan Boon Pin, President Director PT Hyundai Motors Indonesia Woojune Cha, mengatakan bahwa kerja sama ini memberi kebebasan lebih pada mobilitas sehari-hari dan memungkinkan masyarakat menjalani gaya hidup modern dan berkelanjutan. ‘’Hyundai berkomitmen mengakselerasi mobilitas masa depan di Indonesia, di mana pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi bagian tak terpisahkan darinya. Hadirnya Ultra Fast Charging Station Hyundai pertama dan yang tercepat di Indonesia menjadi wujud nyata dari komitmen tersebut,’’ kata Woojune Cha.

Lebih lanjut Cha menambahkan, peresmian hari ini juga menegaskan posisi Hyundai sebagai game changer di industri otomotif yang terus memimpin sektor ini untuk bertransformasi penuh ke era elektrifikasi demi mewujudkan mobilitas yang lebih baik dan bernilai tambah bagi konsumen.

Dikatakannya, Ultra Fast Charging Station Hyundai mulai beroperasi, Jumat (9/3) dan tersedia untuk seluruh pengguna kendaraan listrik Hyundai dan pemilik kendaraan listrik lain yang kompatibel dengan fasilitas pengisian daya tersebut yang menggunakan tipe charger CCS2. ‘’Fasilitas terbaru dari Hyundai ini menyediakan dua unit ultra fast charger dengan total daya 240kW yang mampu mengisi baterai mobil listrik dari 10 persen hingga 80 persen mobil listrik dalam waktu kurang lebih 18 menit. Perangkat ultra fast charger dari Hyundai tersebut telah memenuhi sertifikasi IP54 yang membuatnya tahan terhadap paparan air dari segala arah sehingga bisa aman digunakan di kondisi hujan,’’ ujarnya.


Untuk menikmati layanan di fasilitas ini, pengunjung perlu melakukan registrasi terlebih dahulu di aplikasi MyHyundai sebelum melakukan pengisian daya. Jika telah terdaftar di aplikasi MyHyundai, pengunjung bisa langsung mengunjungi Ultra Fast Charging Station.(rls)

Laporan ERWAN SANI, Jakarta

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

AS wajibkan charging station EV dirakit di Amerika


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul AS wajibkan charging station EV dirakit di Amerika yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mewajibkan perusahaan pembuat tempat pengisian daya mobil listrik (charging stations) untuk dirakit di Amerika dan mengambil setidaknya 55 persen komponen (berdasarkan biaya) dari pemasok Negeri Paman Sam pada tahun 2024.

Dilansir Carscoop pada Sabtu, hal itu merupakan syarat bagi perusahaan yang ingin mendapatkan 7,5 miliar dolar AS sebagai insentif bagi perusahaan untuk membangun stasiun pengisian cepat.

Meski begitu, salah satu sumber industri mengatakan kepada Reuters bahwa ini dapat menyebabkan perlambatan produksi dan terburu-buru untuk memenuhi aturan itu.

Peraturan itu juga diprediksi menyebabkan perlambatan jangka pendek dalam peluncuran infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (EV).

XCharge, misalnya, adalah salah satu penjual pengisi daya cepat EV terbesar di Eropa, namun sumber pengisi dayanya berasal dari China. Perusahaan itu saat ini sedang pula berkembang di Amerika.

Salah satu pendiri XCharge, Aatish Patel, mengatakan bahwa biasanya, diperlukan waktu 12–18 bulan untuk memindahkan produksi dari satu negara ke negara lain. Menurutnya, ini mempercepat pendirian fasilitas AS, namun dapat menaikkan biaya hingga 30 persen.

Para pengkritik aturan Gedung Putih mengatakan bahwa aturan itu menghambat rencana banyak perusahaan dan dapat memperlambat peluncuran infrastruktur pengisian daya. Itu menjadi perhatian khusus bagi industri EV karena infrastruktur pengisian daya AS saat ini cukup buruk.

Adapun insentif disiapkan secara bertahap dengan 1,25 miliar dolar AS pertama dialokasikan untuk pengisi daya cepat di sepanjang jalan raya. AS berharap akan ada pengisi daya yang cukup untuk memenuhi permintaan awal yang “terbatas”.

Perusahaan dapat mengajukan penangguhan, tetapi tidak pasti apakah permintaan mereka akan dikabulkan pemerintah AS.

EVGo, yang sumber pengisi dayanya berasal dari SK Signet Korea Selatan, telah mengajukan penangguhan karena berencana membuka pabrik di Texas, namun pabrik tersebut tidak akan beroperasi dengan kapasitas penuh hingga 2026.

Salah satu perusahaan yang mengungguli para pesaingnya, dalam hal kualitas dan kinerja pengisi daya, adalah Tesla.

Dengan pabrik yang sudah didirikan di Buffalo, serta rencana untuk membuka jaringannya ke kendaraan lain, perusahaan milik Elon Musk tersebut tampaknya akan berkembang di bawah aturan tersebut.

Namun, harga saham perusahaan lain telah menurun karena mereka bergulat dengan realitas aturan buatan Amerika. Beberapa investor percaya bahwa ini hanyalah hambatan sementara yang akan meningkatkan nilai perusahaan yang sukses.

Baca juga: LGES lanjutkan rencana pabrik baterai kendaraan listrik di Arizona


Baca juga: PEVS 2023 ruang untuk beli kendaraan listrik di tengah subsidi


Baca juga: Luhut bertemu Wakil PM Korsel bahas investasi EV hingga pariwisata

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.