Heboh Transaksi Rp349T Jangankan Publik DPR Juga Bingung


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Heboh Transaksi Rp349T Jangankan Publik DPR Juga Bingung yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta, CNBC Indonesia – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengaku cukup bingung perihal hebohnya transaksi Rp 349 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Maka tak heran publik yang mendengar juga merasakan demikian.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDI Perjuangan Andreas Eddy usai mendengarkan penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (27/3/2023)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Seperti tadi yang dijelaskan dan menurut saya ini forum yang sangat tepat untuk klarifikasi walapun terus terang jangankan masyarakat kita saja yang mengikuti hahaha (bingung). Jadi perlu satu penjelasan yang lebih diringkas untuk isu-isu yang kritikal,” paparnya.

Misbakhun, Anggota Komisi XI Fraksi Golar juga menilai perlu ada kejelasan yang lebih sederhana, sehingga tidak ada simpang siur di masyarakat. Termasuk surat yang disampaikan oleh Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK).

Foto: Data Kemenkeu
Data Kemenkeu

Dari fraksi yang sama, Melchias Markus Mekeng meminta agar Sri Mulyani tegas menjawab bahwa transaksi mencurigakan senilai Rp 349 triliun tidak berkaitan dengan Kementerian Keuangan.

“Jadi saya yang Rp 349 triliun gak percaya uang segitu besar dimainkan orang Kemenkeu,” tegasnya.

“Biasanya PPATK kalau ada yang mencurigakan beri surat dan orang yang dapat surat harus datang ke PPATK persentasekan underlying-nya. Jadi kalau 2009 ditumpukin gak jelas jenisnya ini hanya mendiskreditkan Kemenkeu,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Sri Mulyani Bicara Pentingnya Pajak, Bantu Pulihkan Ekonomi

(mij/mij)


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.