Kumpulan Hoaks Seputar Erupsi Gunung Api dari Gede sampai Semeru


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kumpulan Hoaks Seputar Erupsi Gunung Api dari Gede sampai Semeru yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Penelusuran klaim erupsi Gunung Gede sebabkan gempa bumi Cianjur pada November 2022

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar erupsi gunung api kerap bermunculan di media sosial, hal ini tentu dapat menyesatkan pihak yang mempercayai kabar palsu tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar erupsi gunung api, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Simak kumpulan hoaks seputar erupsi gunung api.

Erupsi Gunung Gede Sebabkan Gempa Cianjur pada November 2022

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim erupsi Gunung Gede sebabkan gempa Cianjur pada November 2022, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 22 November 2022.

Unggahan klaim erupsi Gunung Gede sebabkan gempa bumi Cianjur pada November 2022 tersebut berupa tulisan sebagai berikut.

“Aya info sareng himbawan ti bmkg bandung, mengenai gempa di daerah cianjur Sukabumi dan sekitarnya, di mohon untuk tetap waspada untuk beberapa hari kedepan, dikarenakan gunung gede sedang erupsi dan pergerakan sesar cimaniri yang mengakibatkan gempa bumi. Tetap waspada!”

Selain itu juga tangkapan layar Press Release Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung, tentang waspada aktivitas pergerakan sesar Cimandiri dan Erupsi Gunung Gede yang mengakibatkan gempa bumi.

Benarkah klaim erupsi Gunung Gede sebabkan gempa bumi Cianjur pada November 2022? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik …

Video Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022

 Sebuah video yang diklaim erupsi Gunung Anak Krakatau beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 5 Februari 2022.

Dalam video tersebut, tampak material letusan dan awan panas menyembur dari sebuah gunung. Video itu direkam dari atas sebuah kapal oleh seorang laki-laki.

Video tersebut kemudian dikaitkan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022.

“ANAK KRAKATAU MULAI BATUK

Patutlah waspada, utamanya bagi warga yang berada tak jauh dari Gunung Krakatau, karena saat ini sudah memperlihatkan aktifitasnya.

Sesuai laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut bahwa Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda telah meletus sejak pukul 11.00 setidaknya delapan kali pada hari ini, pada Jumat, 4 Februari 2022.

Karenanya Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan agar warga perlu mewaspadai terjadinya erupsi susulan.Doa untuk keselamatan Indonesia,” tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 2.900 kali ditonton dan mendapat 1 komentar warganet.

Benarkah video tersebut merupakan erupsi Gunung Anak Krakatau pada 5 Februari 2022? Simak hasil penelusurannya di sini.

Erupsi Gunung Semeru

Video Erupsi Gunung Semeru

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video erupsi Gunung Semeru disertai air terjun, informasi tersebut diunggah salah satu akun Twitter, pada 7 Desember 2021.

klaim video erupsi Gunung Semeru disertai air terjun menampilkan pemandangan gunung sedang erupsi dengan kepulan asap ke langit dam dibawahnya terdapat air terjun.

Kemudian video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

“Semeru Mountain volcanic eruption from 2 days ago”

Benarkah klaim video erupsi Gunug Semeru disertai air terjun? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 Video Letusan Gunung Semeru Ini Sebagian Salah

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video cuplikan letusan Gunung Semeru, informasi tersebut diunggah oleh pengguna Twitter, pada 6 Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta- klaim video cuplikan letusan Gunung Semeru menampilkan video berdurasi 45 detik, pada detik 0.01 menampilkan gunung menyeburkan asap ke langit yang berwarna jingga. Kemudian cuplikan video tersebut berganti pada detik ke 0.28, video tersebut menampilkan sejumlah anak berlari mejauhi kepulan asap yang membumbung ke langit.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

“Cuplikan lain dari Letusan Semeru di pulau Jawa di Indonesia.

#Semeru #Eruption #Indonesia”

Benarkah klaim video cuplikan letusan Gunung Semeru? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 Video Aliran Lahar Gunung Semeru

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video lahar Gunung Semeru. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Desember 2021.

Unggahan klim video lahar Gunung Semeru menampilkan cairan berwarna merah yang sedang tumpah di antara asap putih.

“PANTAUAN UDARA 5 DESEMBER 2021

LAHAR GUNUNG SEMERU”

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut

“Lahar Semeru…”

Benarkah klim video lahar Gunung Semeru? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kumpulan Hoaks Terkait Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kumpulan Hoaks Terkait Presiden Jokowi Terbaru Simak Faktanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi hoaks terkait Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta – Presiden Jokowi menjadi salah satu tokoh yang kerap diserang hoaks. Hoaks ini beredar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait Presiden Jokowi terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Judul Artikel Tribunnews.com “Wanita Pengadang Mobil Jokowi di Bali Dibayar Rp 300 Ribu”

Beredar di media sosial postingan artikel dari Tribunnews.com berjudul “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp 300 ribu”. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 22 November 2022.

Dalam postingannya terdapat foto artikel dari Tribunnews.com berjudul “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp 300 ribu”. Artikel itu juga dilengkapi dengan nama wanita yakni Wahyunita.

Akun tersebut menambahkan narasi:

“Judul sinetronnya: WANITA PEMBURU 300 RIBU”

Lalu benarkah postingan artikel dari Tribunnews.com berjudul “Wanita penghadang mobil iring-iringan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bali mengaku melakukan aksinya dibayar Rp 300 ribu”? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Tidak Benar Presiden Jokowi Tolak Malaysia Jadi Anggota Penuh G20

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Presiden Jokowi menolak Malaysia sebagai anggota penuh G20. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2022.

Dalam postingannya terdapat video berjudul “Jokowi Dodo Tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20”

Video itu juga disertai narasi “Jokowi tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20, jangan remehkan Indonesia”

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Jokowi menolak Malaysia menjadi anggota G20? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Tidak Benar Mantan Presiden Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi

Beredar di media sosial postingan yang menyebut Presiden Jokowi memberi gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 4 November 2022.

Berikut isi postingannya:

“Terimakasih Kepada Presiden RI Joko Widodo, Atas Nama Bangsa Dan Negara Memberikan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Kepeda Alm Jenderal TNI Soeharto Presiden RI Ke – 2.Semoga Pak Soeharto Ditempatkan Disisi Yg Mulia Oleh Tuhan Yg Maha Kuasa Atas Jasa2 nya Kepada Bangsa Dan Negara”

Lalu benarkah postingan yang menyebut Presiden Jokowi memberi gelar pahlawan nasional bagi mantan presiden Soeharto? Simak dalam artikel berikut ini…

Media sosial menjadi salah satu yang digunakan oleh berbagai kalangan.Tak jarang berita atau kabar palsu pun tersebar hingga menimbulkan keresahan. Demi mencegah hal tersebut, berikut pengertian hoax beserta ciri-ciri, jenis dan cara mengatasinya

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

  • Hoax

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kumpulan Hoaks terkait Lowongan Kerja Jangan Mudah Tertipu


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kumpulan Hoaks terkait Lowongan Kerja Jangan Mudah Tertipu yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi hoaks. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta – Hoaks terkait lowongan pekerjaan banyak dibagikan di masyarakat. Hoaks ini kerap mencatut perusahaan atau lembaga ternama agar dipercaya.

Lalu apa saja hoaks terkait lowongan pekerjaan terbaru? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Hoaks Informasi Rekrutmen CPNS Kementerian Pertahanan Tahun 2023

Beredar di media sosial postingan informasi rekrutmen CPNS Kementerian Pertahanan 2023. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 2 Januari 2023.

Dalam postingan tersebut terdapat poster dengan tulisan “Penerimaan CPNS TA 2023

Mewujudkan CPNS Berkarakter dan Siap Melayani

Periode Pendaftaran: Februari – Maret 2023″

Selain itu juga terdapat nomor telepon dan website yang bisa dihubungi untuk mencari informasi.

Akun tersebut menambahkan narasi,

“Informasi Penerimaan CPNS Tahun 2023 di Kementerian Pertahanan RI. Info lebih lanjut silahkan terus ikuti langsung di website : https://www.kemhan.go.id/ropeg/”

Lalu benarkah postingan informasi rekrutmen CPNS Kementerian Pertahanan 2023? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Hoaks Lowongan Kerja Paruh Waktu Catut Nama Tokopedia

Beredar di aplikasi percakapan pesan berantai yang menawarkan lowongan kerja paruh waktu di Tokopedia. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Dalam pesan berantai yang beredar disebutkan pekerjaan paruh waktu itu hanya membutuhkan ponsel. Selain itu upah yang dijanjikan juga menggiurkan yakni mulai Rp 200 ribu hingga Rp 2 juta.

Berikut isi pesan berantai itu selengkapnya:

“Halo, saya customer service Tokopedia (cabang Indonesia), apakah Anda sedang mencari pekerjaan paruh waktu?Saat ini kami membutuhkan sekitar 100 orang/hari untuk bergabung dengan kami,Yang Anda butuhkan hanyalah ponsel. 10 hingga 20 menit kerja paruh waktu sudah cukup! Ini dapat dilakukan di waktu luang Anda tanpa mengganggu pekerjaan sehari-hari Anda. Pendatang baru dapat langsung Rp 30000, gaji harian: Rp 200000 – 2000000 Jika Anda tertarik dengan pekerjaan paruh waktu ini!Silakan klik tautan untuk menghubungi! Admin WhatsApp kami:”

Lalu benarkah pesan berantai yang menawarkan lowongan kerja paruh waktu di Tokopedia? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Hoaks Poster Lowongan Kerja Petugas Haji Tahun 2023

Beredar di media sosial postingan poster lowongan kerja petugas haji tahun 2023. Postingan itu beredar sejak beberapa pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Maret 2023.

Dalam postingannya terdapat poster dengan logo Kementerian Agama (Kemenag) berjudul “Lowongan Kerja Petugas Haji Tahun 2023”

Beberapa posisi disebutkan dalam poster lowongan tersebut seperti pendamping, tenaga administrasi, pengemudi, hingga pendukung logistik.

Sementara kualifikasi yang dibutuhkan adalah pria atau wanita berusia 18 tahun dengan minimal pendidikan SMA dan sehat jasmani rohani.

Di dalam poster itu disebutkan informasi bisa dilihat di www.lokerblog.com.

Lalu benarkah postingan poster lowongan kerja petugas haji tahun 2023? Simak dalam artikel berikut ini…

Media sosial menjadi salah satu yang digunakan oleh berbagai kalangan.Tak jarang berita atau kabar palsu pun tersebar hingga menimbulkan keresahan. Demi mencegah hal tersebut, berikut pengertian hoax beserta ciri-ciri, jenis dan cara mengatasinya

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman berisi tentang berita mengenai info lowongan kerja.

  • Hoax

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kumpulan Hoaks Seputar Pernyataan Mencatut IDI Simak Faktanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kumpulan Hoaks Seputar Pernyataan Mencatut IDI Simak Faktanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Penelusuran IDI keluarkan daftar 19 minuman ringan mengandung Aspartam untuk hindari wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang

Liputan6.com, Jakarta – Ikatan Dokter Indonesia atau IDI kerap dijadikan bahan hoaks, sejumlah informasi bohong yang ditemukan mengklaim pernyataan yang berasal dari lembaga tersebut.

Agar tidak tersesat karena percaya pada hoaks seputar IDI, sebaiknya kita selektif sebelum mempercayai informasi yang di terima dengan memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks seputar IDI, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar lembaga tersebut.

Berikut kumpulan hoaks seputar IDI:

IDI Umumkan Wabah Pengerasan Otak hingga Sumsum Tulang Belakang dan Hindari 19 Minuman Penyebabnya

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Ikatan Dokter Indonesia atau IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya.

Informasi IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut informasi tersebut.

“[ ‼️‼️WARNING‼️‼️

Tolong disebar luas kan

Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).Untuk itu, hindarilah minuman sbb:

👉1. Extra Joss,

👉2. M-150,

👉3. Kopi Susu Gelas (Granita),

👉4. Kiranti,

👉5. Krating Daeng,

👉6. Hemaviton,

👉7. Neo Hemaviton,

👉8. Marimas,

👉9. Segar Sari shachet,

👉10. Frutillo,

👉11. Pop Ice,

👉12. Segar Dingin Vit. C,

👉13. Okky Jelly Drink,

👉14. Inaco,

👉15. Gatorade,

👉16. Nabati,

👉17. Adem Sari,

👉18. Naturade Gold,

👉19. Aqua Splash Fruit.

Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.

Info:

RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS

Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH”

Benarkah IDI umumkan wabah pengerasan otak hingga sumsum tulang belakang, hindari 19 minuman ringan mengandung Aspartam penyebabnya.? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.

Maraknya peredaran hoaks membuat kita harus lebih teliti lagi dalam meneliti informasi yang diterima. Oleh karena itu, chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta hadir untuk melawan misinformasi dan disinformasi yang kian masif menyebar di masyarakat, baik …

Tulisan IDI Tentang Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim tulisan tentang Covid-19 berasal dari Ikatan Dokter Indonesia atau IDI. Klaim tersebut beredar dalam aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut tulisan tentang Covid-19 berasal dari IDI:

“Rakyat Kena frank..dibodohi rezim bekerjasama dengan WHO

Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita

Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah

JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA

Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.

kok bisa?Karena negara-negara tersebut tegas menolak keras himbauan dari WHO, karena bagi negara tersebut ini adalah ‘isu pandemi’ bukan ‘wabah pandemi’, dengan tujuan mematikan perekonomian dan sosial masyarakat suatu negara.

Secara LOGIKA saja, pertama bila covid ini disebut pandemi (wabah virus yang mematikan), tentunya dan seharusnya orang-orang disekitar kita sudah banyak yang mati bergelimpangan pula dan berjatuhan di jalan-jalan, di pasar-pasar, dirumah-rumah mereka sendiri pada berjatuhan mati seperti yang kita lihat yang terjadi di wuhan china sana, tidak harus mati di rumah sakit, karena katanya pandemi?

Masih percayakah yang mati berjatuhan di jalan-jalan di wuhan china itu adalah karena covid? Ternyata China RRC telah berhasil membuat pembodohan kepada seluruh dunia.Logika kedua, bisa dipikir dengan akal sehat saja kasus-kasus yang terjadi mengapa orang-orang yang diklaim ‘positif’ lalu karantina dirumah sendiri (mandiri) 99% tidak pernah ada satupun korban yang meninggal, betul?Tapi yang di karantina di rumah sakit pasti banyak dari teman-teman kita dan saudara kita yang kita cintai meninggal mereka hanya menjadi korban kematian justeru saat dirumah sakit.

Mengapa kasus korban kematian covid tidak ada satupun yang dirumah tapi justeru kematian itu dirumah sakit?Seseorang yang diklaim ‘positif’ corona dirumah aman-aman saja dan sembuh sendiri tapi celakanya yang diklaim ‘positif’ yang berada di rumah sakit resikonya antara hidup dan mati, karena banyak pasien yang akhirnya pulang ‘tinggal nama’ di rumah sakit.

Berarti ada apa sebemarnya di balik rumah sakit saat ini, kenapa berbahaya dan justeru membawa kematian setiap pasien, ada yang bisa jawab?

Karena di rumah sakit orang-orang yang bisa berhasil pulang dan sehat kembali disana adalah yang diberi vitamin-vitamin saja itu tidak berbahaya. Dan penyebab kematian di rumah sakit modusnya yang terbanyak karena pasien yang di suntik vaksin, yang akhirnya menyebabkan gejala kepala pusing, badan panas mendadak dan menyebabkan sesak nafas dan akhirnya meninggal, itu jawabannya paham kan?

Bila virus corona itu katanya pandemi? Atau wabah mematikan, harusnya secara akal sehat yang namanya disebut pandemi kematian para korban bukan dan tidak harus di rumah sakit saja tapi juga di rumah-rumah mereka sendiri, itu baru namanya benar disebut ‘pandemi’.Maka ada himbauan dari IDI sendiri (Ikatan Dokter Indonesia) bila masyarakat atau anggota keluarga yang merasa sakit untuk saat ini jangan bermudah-mudah datang ke rumah sakit, cukup periksakan di poliklinik atau puskesmas terdekat atau dokter pribadi itu lebih aman dalam rangka menghindari kasus-kasus kematian dirumah sakit.

Virus corona hakekatnya memang itu ADA dan akan selalu ada, bahkan tidak akan hilang akan selalu menyertai kehidupan imun kita, mengapa? Karena virus corona itu nama virus biasa virus tersebut virus lama yang sudah ada sejak nenek moyang kita dulu, jika imun kita drop maka tubuh lemah.

Karena nama virus corona adalah nama lain nama latin dari nama virus flu atau virus influenza biasa. Jika kita sakit batuk pilek, demam, panas, flu dan sesak itulah yang namanya kena virus corona atau kata lain virus influenza.

Virus corona adalah virus flu biasa virus jinak tidak mematikan, ini adalah keterangan dan penjelasan dari para dokter yang yang tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia) resmi yaitu para IDI garis lurus, bukan dokter-dokter yang termakan ‘proyek covid’ dari WHO, dimana dokter-dokter ini harus menyebarkan opini sesat dari WHO.

Tidak benar kasus para korban kematian di rumah sakit itu diakibatkan kematian karena virus corona, itu TIDAK BENAR alias PEMBODOHAN.

Kami dari IDI lebih paham tentang diagnosa medis, maka cukup akhiri SANDIWARA hari ini..!Istilah OTG (orang tanpa gejala) adalah istilah baru sekarang muncul. Ini ibarat istilah yang diada-adakan atau ‘ibaratmya ‘bid’ah’.

Istilah OTG dimunculkan dalam rangka untuk menguatkan kampanye propaganda isu pandemi ini.Istilah OTG (orang tanpa gejala) itu sendiri menyalahi konsep dasar ilmu kedokteran katanya IDI. Karena..

Pertama, seseorang yang aslinya sehat mudah sekali akan diklaim sakit dan dipaksa harus sakit dan harus diopname padahal tidak ada indikasi dirinya sakit.

Kedua, yang namanya seseorang bisa disebut sakit atau berpenyakit itu HARUS disertai dengan GEJALA, harus adanya indikasi atau GEJALA dan yang paling bisa merasakan gejala (enak atau tidak enak badannya) tersebut adalah dirinya sendiri.

Jika tidak ada gejala tapi sakit-sakitan itu namanya sakit non medis bukan penyakit medis.

Ditambah saat Ini WHO menginformsikan Hoax bahwa adanya virus corona ‘versi baru’ dari Inggris yang jauh lebih mematikan. Lebih-lebih pemerintah ikut termakan propaganda ini bahwa pandemi covid ini akan berlangsung lama bahkan sampai 5 tahun kedepan? Masa wabah atau ‘tho’un sampai bertahun-tahun?

Kalau seperti itu informasinya maka kita semakin bertambah YAKIN bahwa Pandemi Covid19 selama ini yang digembar gemborkan memang benar-benar isu bukan real wabah atau pandemi !

Apakah masyarakat dunia tidak paham sebenarnya siapa para petinggi yang mengontrol dibalik WHO sekarang? Salah satu komisaris tertingginya WHO adalah anaknya Xi Jinping (presiden China).

WHO sudah tidak independen lagi tidak dikuasai penuh oleh PBB tapi dikuasai oleh EG (Elite Global) yaitu gerakan dunia baru yang konsorsiumnya utamanya adalah China komunis dan zionis Yahudi (Israel).

AS, eropa dan Jepang saja kewalahan tidak bisa melawan kekuatan EG tersebut.’Pandemi Covid19′ adalah suatu ‘program’ menghancurkan pasar global ekonomi seluruh dunia dampaknya sampai kepada kehidupan sosial ekonomi.

Rakyat kita yang sudah jatuh tambah jatuh karena termakan tersugesti tidak benar dalam memahami covid.Sugesti sesat terhadap pandemi telah ditanamkan begitu kuatnya hingga mengalahkan akal sehat dan logika manusia itu sendiri.

Memang EG berhasil telah ciptakan ketakutan manusia secara global di seluruh dunia tentang adanya isu pandemi covid19.Ini adalah KEBERHASILAN luar biasa bagi konspirasi EG yang telah menguasai WHO dalam melakukan propaganda dengan isu pandemi (wabah) yang berhasil mengelabui seluruh manusia dan mengacaukan dunia, inilah perang melalui teknologi medis.

Mari kita ikuti langkah-langkah himbauan dari komunitas IDI sendiri saja yaitu :

1. Silahkan pakai masker atau tidak, tapi lebih baik pakai saat berkendaraan atau tempat yang padat karena untuk menghindari berbagai debu, kuman-kuman dan virus apapun.

2. Jangan pakai masker saat berpidato, berbicara lama karena itu bentuk salah kaprah dan prilaku bodoh karena justeru sangat tidak sehat, saat berbicara itu pasti mengeluarkan volume CO2 (racun karbondioksida) lebih besar daripada volume saat kita bernafas biasa menghirup O2 udara.Apa jadinya bila ditutup rapat maka racun-racun itu akan tertelan terhirup kembali kedalam tubuh dan akan menjadi toxin (racun dalam tubuh).

3. Tetap jaga kesehatan terhadap virus, bakteri atau wabah penyakit apapun seperti tetap waspada terhadap penyakit umum masyarakat seperti DB (demam berdarah), types, asam lambung dan hipertensi yang sewaktu-waktu menyerang kita bukan karena untuk isu covid19 saja.

4. Jangan terlalu berlebih-lebihan dalam membatasi masyarakat dalam mensikapi kasus isu pandemi Covid19 ini jika masyarakat dirugikan lebih besar yang ditimbulakan daripada covid itu sendiri yaitu dihancurkan kehidupan ekonominya karena dibatasi untuk bepergian, berusaha bisnis, bekerja bersekolah dll..

5. Buka kembali seluruh sekolah-sekolah dan kampus-kampus untuk anak-anak kita supaya mereka aktifitas kembali menghirup udara segar saling bertemu dengan kawan-kawannya ciptakan rasa bahagia karena itu akan menumbuhkan imun (anti bodi) lebih besar buat tubuh bukan anak-anak dan masyarakat dikurung di lockdown tidak boleh kemana-mana.

Jangan membuat pemahaman salah kaprah di masyarakat dan jangan menakut-nakuti masyarakat dengan isu pandemi ini.

Buka kembali sekolah dan kampus. Jangan jadikan generasi kita bodoh dan terus ikut dibodohi terus menerus (ciptakan new normal buang hoax pandemi).

Kepada seluruh ulama dan tokoh agama hendaknya supaya mengumumkan ke umatnya atau ke masyarakat dengan pemahaman yang benar.

Jangan disugestikan yang salah, jangan ikut-ikutan termakan isu dan fitnah dari konspirasi yahudi dan china yang semakin merugikan umat dan masyarakat.

Sugestikan bahwa ini bukanlah Tho’un atau ‘wabah’ tapi adalah suatu ‘fitnah’ penipuan global, agar kita merubah doa-doanya yang SALAH selama ini, bukan dengan berdoa..”Ya Allah angkatlah wabah Pandemi virus corona dari muka bumi ini..”

Tapi yang BENAR doanya adalah..”Ya Allah angkatlah FITNAH dan ISU-ISU Pandemi ini dari muka bumi ini..”Amiin ya mujibas sailin..

(IDI, ITMI, MUI, IBI, IT, TNI dll..)”.

Benarkah tulisan tentang Covid-19 yang diklaim berasal dari IDI? Simak penelusuran di sini.

IDI Tolak Vaksinasi Covid-19

Beredar di media sosial kabar penolakan IDI pada vaksinasi covid-19. Kabar itu ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah akun bernama Faradillh Dillah. Dia mengunggahnya di Facebook pada Minggu (13/12/2020.

Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar berita berjudul “IDI Menolak Menjadi yang Pertama Disuntik Vaksin, Beranikah Para Menteri Menggantikannya?”

Selain itu ia menambahkan narasi, “IDI aja tolak apa lage kt masyarakat 😅🤣😂# nga mau ..”

Aada juga postingan serupa yang diunggah akun Stefanus Kurnianto N. Ia memposting di Facebook dengan narasi:

“IDI tegas tolak divaksin yg pertama▶ausy tolak pake vaksin buatan sendiri▶️vaksin sinovac blm lolos uji klinis n ga dipake di negaranya sendiri. Rkyt tegas minta presiden n mentri2nya yg wajib divaksin duluan,jgn mo jd klinci percobaan”

Lalu benarkah IDI menolak menjadi yang pertama divaksinasi covid-19? Simak dalam artikel berikut ini…

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Ikatan Dokter Indonesia disingkat IDI adalah organisasi profesi kedokteran di Indonesia.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.