Persiapan Angkutan Lebaran 2023


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Persiapan Angkutan Lebaran 2023 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA – Persiapan liburan
panjang untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 Masehi masih
panjang, namun tidak bagi jajaran insan Kementerian Perhubungan. Waktu tibanya
kerja besar begitu dekat dan telah menanti. Momentum mudik lebaran bagi
masyarakat tahun ini diperkirakan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya usai
dicabutnya kebijakan PPKM oleh Pemerintah dan itu berarti akan terjadi lonjakan
pergerakan penumpang dan kendaraan yang sangat signifikan di seluruh wilayah
tanah air. Perlu kesiapan, koordinasi,
dan kolaborasi dengan stakeholder
lainnya sejak awal agar kerja besar ini dapat terlaksana dengan baik serta
menjamin keselamatan dan memberikan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan kepada
masyarakat dengan baik pula.

Meski belum diketahui besarnya potensi masyarakat yang akan
melakukan perjalanan mudik lebaran kali ini, namun lonjakan pergerakan
penumpang dan kendaraan diperkirakan akan terjadi di semua moda transportasi,
baik di transportasi darat, transportasi laut,transportasi udara, bahkan moda
kereta api.

Armada Pesawat Akan
Bertambah

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui juru bicaranya,
Adita Irawati kepada media massa nasional mengungkapkan, Kemenhub akan menambah
armada pesawat untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang saat arus mudik
Lebaran 2023.

Kemenhub, lanjut Adita memprediksi jumlah pemudik pada
periode Lebaran 2023 akan meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kami sedang berdiskusi dengan para operator agar peningkatan mobilitas
ini bisa tertangkap dari sisi supply,”
ujarnya.

Demikian juga dengan moda kereta api. Menurut Adita, PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI juga telah
mengajukan rencana penambahan kereta selama periode Lebaran. Namun Adita
menggarisbawahi bahwa kebutuhan penambahan armada akan diputuskan setelah
melalui kajian dari hasil diskusi dan survey kepada masyarakat.

“Untuk kereta api dan kapal sebenarnya dengan kapasitas
yang ada sekarang masih mencukupi, yang krusial untuk penambahan armada saat
ini adalah pesawat,” ujarnya.

Transportasi Laut Bersiap
Lebih Awal

Menghadapi lonjakan penumpang angkutan laut pada liburan Idul
Fitri yang diperkirakan mulai April 2023 mendatang, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah melakukan
langkah lebih awal dengan melaksanakan uji kelaiklautan kapal-kapal penumpang di pelabuhan di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha
menginstruksikan kepada seluruh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala
Kantor Pelabuhan Batam, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas 1 – IV, serta Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas
I – III untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal penumpang.

“Pelaksanaan uji kelaiklautan kapal penumpang dimulai
pada 8 Februari sampai 20 Maret 2023 sesuai dengan pembagian penanggung jawab
uji kelaiklautan kapal,” ujar Dirjen Arif kepada media nasional Rabu
(15/2).

Tujuan dari pelaksanaan uji kelaiklautan kapal ini adalah
dalam rangka meningkatkan pengawasan dan menerapkan ketentuan-ketentuan yang
berkaitan dengan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dalam bentuk
pemeriksaan dan pemberian sertifikasi, serta untuk menindaklanjuti hasil
evaluasi terhadap laporan-laporan dari Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
Perhubungan Laut yang memenuhi standar ketentuan yang berlaku sebelum
diterbitkan sertifikat. Hasil yang diharapkan, lanjutnya, yang utama tentu
adalah peningkatan keselamatan pelayaran, sebagai bagian upaya dalam mencapai road map to zero accident.

Dirjen Arif menginstruksikan dengan jelas langkah-langkah
untuk melakukan uji kelaiklautan bagi kapal penumpang. Pertama, seluruh kantor UPT
harus melaporkan kesiapan sarana angkutan laut untuk kegiatan idul fitri 1444 H
tahun 2023. Kedua, dalam laporan tersebut, harus berisi nomor registrasi kapal,
nama Marine Inspector penanggung
jawab dan tanggal pengujian serta catatan pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti.
Dalam hal pemeriksaan uji kelaiklautan kapal ditemukan ketidaksesuaian major, akan diberikan waktu guna
pemenuhan ketidaksesuaian tersebut paling lambat tanggal 10 April 2023. Apabila
hingga batas waktu yang telah ditentukan belum dipenuhi, maka kapal dilarang
beroperasi sampai ketidaksesuaian/rekomendasi dipenuhi. Ketiga, diinstruksikan kepada
jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan monitoring secara terus
menerus terhadap kapal-kapal penumpang sampai dengan batas akhir posko angkutan
Lebaran 2023.

Kemenhub, seperti waktu-waktu sebelumnya, juga akan melakukan
pengawasan dan pengujilaikan terhadap semua moda transportasi yang menyelenggarakan angkutan lebaran 2023
ini.

Perjalanan Mudik Melawati
Jalur Alternatif

Jalur mudik liburan Idul Fitri diperkirakan sebagian besar
terjadi di ruas-ruas Jakarta menuju kota-kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, juga
sebaliknya dan di kota-kota di Sumatra, Sulawesi, dan di beberapa propinsi
lainnya.

Ruas Jalur mudik Pantai Utara (Pantura) dan jalur tol yang kini
sudah terhubung di sepanjang Pulau Jawa merupakan jalur favorit yang digunakan
oleh pemudik. Namun Pemerintah, melalui Kemenhub kini menawarkan jalur mudik
tanpa kemacetan tetapi juga mudik sambil berwisata, karena sepanjang perjalanan
akan melewati pantai-pantai yang indah, banyak lokasi tempat rekreasi dan
kuliner dengan variasi makanan yang beragam. Jalur mudik alternatif itu adalah
melalu Jalur Selatan Pulau Jawa (Pasela).

Akhir Januari 2023 lalu, Kementerian Perhubungan bersama dengan Kementerian
PUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan jalur selatan untuk jalur
mudik lebaran 2023, sekaligus melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur
tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran tahun 2023.

Direktur Lalu Lintas Jalan, Direktorat Perhubungan Darat,
Kemenhub Cucu Mulyana seusai melakukan peninjauan ruas jalur pantai selatan
dari Pangandaran Jawa Barat hingga Bantul Yogyakarta kepada media nasional
mengungkapkan, secara umum jalur
tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur
Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi
perhatian kita bersama.

Cucu Mulyana mengaku, pihaknya masih mengevaluasi dan mendiskusikan dengan instansi lain untuk
memutuskan jalur selatan Pulau Jawa sebagai jalur mudik lebaran.

Terus Melakukan Evaluasi untuk
Kerja Terbaik

Di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi V,
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu, (15/2) lalu menyampaikan
laporan hasil evaluasi monitoring penyelenggaraan
Angkutan Nataru 2022/2023 sebagai upaya untukmelakukan evaluasi untuk kerja
terbaik berikutnya.

Menurut Menhub Budi, dari hasil evaluasi penyelenggaraan Angkutan Nataru 2022 telah
dilaksanakan dan berjalan relatif lancar dan terkendali dan masih ada beberapa
hal yang harus dibenahi. Evaluasi ini penting, lanjut Menhub, untuk
mempersiapkan Angkutan Lebaran nanti.

Menhub menjelaskan, pada Angkutan Nataru 2022 lalu, terjadi
lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan yang cukup signifikan dikarenakan
telah dicabutnya kebijakan PPKM. Tercatat, kenaikannya mencapai 73,33% atau
sebesar 5,3 juta penumpang angkutan umum jika dibandingkan Angkutan Nataru
2021/2022. Adapun kenaikan penumpang tertinggi terjadi di moda kereta api
sebesar 168,32%, diikuti moda jalan (80,39%), moda udara (63,7%), moda
penyeberangan (49,92%), dan moda laut (29,05%). Sementara, jumlah penumpang terbesar ada di
moda udara dengan proporsi 31%, diikuti moda jalan (23%), moda penyeberangan
dan kereta api masing-masing 19%, dan moda laut (8%).

Waspada dengan Kejadian
Tak Terduga

Meski angkutan Nataru 2022 lalu telah berjalan relatif
lancar, namun Menhub Budi Karya mencatat terdapat sejumlah kejadian menonjol
yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, yang mengakibatkan pelayanan angkutan
penyeberangan di Merak – Bakauheni diberhentikan sementara sehingga menyebabkan
antrian panjang kendaraan. Juga insiden
jatuhnya kendaraan dari kapal di Pelabuhan Merak, kejadian banjir di Stasiun
Tawang dan Stasiun Poncol Semarang, longsoran tebing lereng jalan rel antara
Cirahayu – Ciawi, evakuasi 500 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa akibat
cuaca buruk, hujan deras yang mengakibatkan keterlambatan penerbangan di
sejumlah bandara, dan lain sebagainya.

Kemenhub juga menyebutkan, kolaborasi dan kerjasama pada
semua stakeholder penyelenggaran
angkutan Nataru 2022 merupakan kunci yang tidak dapat dpisahkan dari suksesnya dalam
kerja besar ini.

Apresiasi DPR

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menyampaikan apresiasinya atas
penyelenggaraan dan penanganan arus mudik dan balik angkutan Nataru 2022 kepada
Kemenhub, KemenPUPR, Polri, BMKG, Basarnas atas penyelenggaraan dan penanganan
arus mudik dan balik Angkutan Nataru 2022 yang aman, lancar, sehat, dan
terkendali, serta berharap angkutan Idul Fitri 1444 H/2023 M dapat
terselenggara dengan baik dan lancer pula.

Lasarus berharap, berkaitan dengan pergerakan kendaraan agar
semua stakeholder di pelayanan
transportasi di masa-masa liburan agar jalur lintas pantai selatan Jawa
(Pansela) segera dituntaskan untuk memecah kepadatan lalu lintas kendaraan.

Larasus juga meminta Kemenhub untuk meningkatkan pengawasan
dan pengendalian kenaikan harga tiket di semua moda menjelang libur hari raya serta
tegas dalam penindakan kendaraan ODOL yang mengaspal di jalan. (IS/AS/RY/HG)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.