Marak Tawuran saat Ramadan Anggota DPRD DKI Minta LurahCamat Peka


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Marak Tawuran saat Ramadan Anggota DPRD DKI Minta LurahCamat Peka yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Jakarta

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth menilai maraknya remaja tawuran saat Ramadan dipicu situasi lingkungan serta kurangnya perhatian dari pejabat setempat. Ia pun mengingatkan para stakeholder untuk tanggap menangani masalah tersebut.

Kenneth mengulas salah satu aksi keributan yang marak terjadi adalah perang sarung. Sarung tak hanya dililit sehingga menyerupai cambuk, tapi ada batu atau gir besi yang dipasang di bagian ujungnya hingga melukai siapapun yang terkena benda itu.

“Seharusnya para lurah dan camat harus peka dan sensitif terkait fenomena ini, buatlah suatu program yang bisa mengayomi anak-anak muda, antara lain seperti kegiatan mengisi waktu dengan melakukan pengajian, silaturahmi dan penyuluhan di setiap lingkungan. Berikan ruang yang positif agar anak-anak muda bisa menggali potensi positif dalam dirinya, dan bisa mengimplementasikannya kepada masyarakat luas agar bisa bermanfaat bagi orang banyak, jangan lupa juga selipkan tentang bahayanya narkoba,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, penanganan masalah tawuran remaja bukan hanya tugas polisi, tapi perangkat daerah setempat tetap mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam melakukan pembinaan kepada remaja.

“Sebenarnya bukan hanya tugas polisi semata dalam menangani masalah tawuran ini, akan tetapi diperlukan juga perangkat daerah yang harus berperan aktif untuk menanggulangi permasalahan ini. Buat program yang Inovatif, libatkan juga RT/RW dan Karang Taruna dalam membuat suatu program yang bisa menjadi suatu wadah untuk memperkuat silaturahmi antar wilayah RT atau pun RW supaya bisa membuat suatu pemahaman yang kuat secara rasional maupun religius terkait bahaya dan risiko tawuran itu sendiri,” beber Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu.

Perangkat daerah, lanjut dia, juga harus bisa berperan aktif bagi remaja-remaja ini agar bisa lebih memahami karakter bangsa yang sesungguhnya dibandingkan harus tawuran menggunakan sarung, apalagi dilengkapi senjata tajam.

“Perangkat daerah juga harus bisa berperan aktif dalam memberikan semangat kepada remaja ini, seperti melakukan kegiatan bakti sosial antar kampung, mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam melakukan suatu tindakan. Berikan wadah kepada mereka agar bisa berpikir kritis dan kreatif, karena kondisi kejiwaan emosi anak remaja masih labil. Harus dimulai sejak dini karena mereka adalah generasi penerus bangsa, jangan sampai salah jalan. Tawuran itu merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang sangat merusak, yang ditandai dengan perilaku antisosial agresif yang parah,” tegas Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.

Ia pun mengingatkan peran orang tua untuk lebih ketat mengawasi aktivitas putra-putrinya selama Ramadan ini. Pastikan sudah tidak lagi beraktivitas di luar rumah atau memastikan anaknya sudah berada di rumah maksimal pada pukul 10 malam.

“Saya juga mengimbau agar seluruh orang tua untuk mengawasi anak-anaknya yang ketat. Berlakukan jam malam kepada mereka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” sambung Kenneth

Dia turut meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kembali menggalakan patroli bersama untuk mengantisipasi aksi tawuran remaja dan memastikan wilayah tersebut tetap kondusif.

“Semoga kita dapat memaknai bulan Ramadan ini dengan baik, serta memperkuat amal dan ibadah. Dengan terciptanya keamanan dan ketertiban wilayah, diharapkan masyarakat tidak perlu takut dan khawatir dalam melaksanakan ibadahnya. Sehingga di bulan yang suci ini dapat menjadi ladang pahala bagi kita semua,” ujarnya.

Sebagai informasi, Polda Metro Jaya mencatat sudah ada enam aksi tawuran sejak hari pertama hingga hari ketiga Ramadan 1444 Hijriah atau 23-25 Maret 2023 di wilayah Jakarta. Penyebabnya adalah pertemuan antar kelompok warga saat ngabuburit atau membangunkan sahur. Berikut kejadian tawuran yang terjadi di Jakarta selama Ramadan tahun ini.

– Perang sarung berbatu di Jagakarsa, Jumat (24/3).
– Tawuran di Pasar Gili, Palmerah, yang menewaskan satu orang, Kamis (23/3).
– Tawuran di Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Jumat (24/3).
– Penangkapan tiga pelajar yang tawuran di Tanjung Priok, Kamis (23/3).
– Tawuran di Jatiuwung, Tangerang, Sabtu (25/3).
– Tawuran enam remaja di Cipondoh, Jumat (24/3).
– Tawuran di Kebon Pulo Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (26/3).
– Penangkapan 8 pemuda yang hendak tawuran di Kebon Jeruk, dengan barang bukti sajam, Rabu (29/3)
– Tawuran remaja di tanggul NCICD Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Rabu (29/3) dini hari, 1 petugas polisi kena bacok.







Simak juga ‘Anggota TNI Tangkap 3 Pelajar SMP Bawa Celurit Jumbo di Jaktim’:

[Gambas:Video 20detik]

(akd/ega)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.