Top 5 News Bisnisindonesiaid Pertumbuhan Ekonomi hingga Impor Pakaian Bekas


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Top 5 News Bisnisindonesiaid Pertumbuhan Ekonomi hingga Impor Pakaian Bekas yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diyakini bakal terakselerasi hingga 5 persen pada tahun ini. Kenaikan prospek dari Dana Moneter Internasional (IMF) itu disambut dengan pengesahan UU Cipta Kerja, meski masih banyak pihak yang meragukan efektivitasnya

Berita tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Sabtu (25/3/2023):

1. Menjaga Akselerasi Ekonomi Indonesia Capai 5 Persen

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan mencapai 5 persen, seperti dilaporkan dalam keterangan resmi pada Jumat (24/3/2023). Perkiraan tersebut lebih tinggi dari perkiraan IMF sebelumnya sebesar 4,8 persen dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2023.

Proyeksi pertumbuhan direvisi ke atas pada 2023 seiring dengan perkiraan neraca transaksi berjalan (current account balance) yang terjaga, serta perkiraan masuknya arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dan portofolio.

Di saat yang sama, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi undang-undang telah mendapat persetujuan dari DPR. Kehadiran beleid ini diyakini akan menjadi kepastian hukum bagi aktivitas investasi di Indonesia. 

Assistant Director IMF Western Hemisphere Department IMF Cheng Hoon Lim menyampaikan bahwa kebijakan Indonesia yang tepat, terarah, dan terkoordinasi dengan baik telah membawa Indonesia melewati tahun 2022 yang penuh tantangan dengan pertumbuhan yang sehat.

Sejalan dengan itu, Lim menilai laju kenaikan inflasi Indonesia juga terkendali dengan baik, serta sistem keuangan yang terjaga stabil.

2. Tatap Suram 2023, Emiten Properti Tak Pede Bidik Target Tinggi

Industri properti residensial atau hunian Tanah Air mengalami kebangkitan pasca pandemi meksi ditutup dengan siklus stagnansi di akhir tahun 2022. Namun demikian, diproyeksikan industri properti residensial di tahun ini akan mengalami pertumbuhan yang positif.  

Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal IV tahun 2022 secara tahunan tumbuh melambat. Hal ini tecermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh sebesar 4,54 persen (yoy), lebih rendah dibanding kuartal III tahun 2022 yang sebesar 13,58 persen (yoy). 

Perkembangan penjualan pada kuartal IV tahun 2022 yang melambat terutama disebabkan oleh penurunan penjualan tipe rumah menengah yang terkontraksi sebesar -18,88 persen (yoy). Lebih lanjut, penjualan rumah kecil dan besar tercatat tumbuh melambat sebesar 14,44 persen (yoy) dan 17,28 persen (yoy), lebih rendah dari 30,77 persen (yoy) dan 19,73 persen (yoy) pada kuartal III tahun 2022. 

Adapun sejumlah hambatan dalam penjualan properti residensial primer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kenaikan harga bahan bangunan, masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR dan perpajakan.
Kendati demikian, sejumlah emiten raksasa properti tak terlalu optimistis dengan kondisi ekonomi di tahun ini. Hal itu terlihat dengan sejumlah target pra penjualan atau marketing sales yang dibidik para emiten properti di tahun ini yang hanya mengalami sedikit kenaikan dan bahkan sama seperti tahun 2022.

Sepanjang tahun ini masih terdapat sejumlah tantangan yang mengadang sektor properti mulai dari tidak adanya stimulus insentif Pajak Pertambahan Nilai yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), isu resesi ekonomi global, suku bunga acuan Bank Indonesia diproyeksikan akan kembali naik yang saat ini berada di level 5,75 persen, dan mulainya kampanye tahun politik Pemilu 2024. 

3. Kontraksi Pasar Mobil Berkapasitas 7 Kursi Jelang Idulfitri

Menjelang musim mudik Lebaran 1444 H, penjualan mobil 4×2 berkapasitas 7 penumpang biasanya semakin diminati. Hyundai menjagokan model kendaraan serbaguna kecilnya Stargazer sebagai pilihan para pemudik.

Jelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan program #DiantarSangBintang, yakni kampanye mudik ke kampung halaman dengan menggunakan Hyundai Stargazer.

“Kami berkomitmen menghadirkan pengalaman mobilitas yang lebih bermakna di setiap kesempatan. Komitmen tersebut kini kami wujudkan dengan menghadirkan kampanye #DiantarSangBintang yang menjadikan momen berkumpul bersama kerabat terdekat semakin spesial dengan Stargazer,” kata Presiden DireKTUR HMID WooJune Cha, Senin (20/3/2023).

Dalam program kampanye mudik naik Stargazer, HMID mengajak masyarakat untuk mengikuti kompetisi foto dengan mengunggah foto orang yang paling dirindukan di akun Instagram pribadi masing-masing.

Di akhir kompetisi, HMID akan memilih 10 pemenang yang akan mendapat hadiah uang tunai serta berhak #DiantarSangBintang untuk menikmati perjalanan mudik naik mobil Stargazer.

Hyundai Stargazer adalah mobil serbaguna (multipurpose vehicle/MPV) berkapasitas 7 penumpang. Stargazer merupakan model Hyundai keempat yang diproduksi lokal Cikarang, Jawa Barat. Stargazer diluncurkan di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, Kamis (11/8/2022).

Meski demikian, Hyundai telah memulai pengiriman Stargazer ke jaringan dealer sejak awal semester kedua 2022. Stargazer ditawarkan dalam empat varian, yakni Active (Rp260 juta), Trend (Rp280,2 juta), Style (Rp300,8 juta), dan Prime (Rp311,8 juta).

Sepanjang semester kedua 2022, Stargazer sebagai pendatang baru terbilang sukses besar menggaet pembeli. Bahkan, angka penjualan Stargazer melampaui beberapa model yang telah terlebih dulu masuk pasar, seperti Wuling Confero, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan Nissan Livina.

4. Kuda-kuda Pengelola Jalan Tol Hadapi Lonjakan Pemudik Lebaran

Momen Mudik Lebaran tahun ini menjadi euforia tersendiri. Pasalnya, tahun ini tak ada lagi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada mudik Lebaran sehingga diyakini tingginya pergerakan pemudik. Pada momen mudik Lebaran tahun ini diproyeksikan akan ada potensi pergerakan sebesar 45,8 persen atau sekitar 123,8 juta dari jumlah penduduk Indonesia.

Berdasarkan laporan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk pemudik. Berdasarkan hasil survei sebanyak 9,2 juta orang 33,35 persen memilih mudik melintasi jalan tol Trans Jawa. Kemudian, sebanyak 5,63 persen atau 1,5 juta memilih mudik melintasi pantai jalur utara (pantura) Jawa, dan sebanyak 1,4 juta orang atau 5,04 persen memilih jalur pantai selatan (pansela) Jawa. 

Adapun terdapat sejumlah alasan pemudik berdasarkan survei tersebut tidak memilih Pansela Jawa yakni lebih dekat tujuan lewat Pantura, lebih cepat lewat Pantura, Pantura lebih aman dan nyaman, Pansela rawan macet dan kondisi jalan Pansela yang berkelok-kelok. Kekurangan Pansela Jawa adalah jalan rusak, prasarana penunjang kurang, jalan sempit dan berkelok, kemacetan dan keamanan jalan.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan tidak adanya pembatasan dan larangan perjalanan membuat pergerakan mudik Lebaran di tahun ini akan tinggi. 

Untuk mensukseskan momen mudik Lebaran tahun ini memang perlu dilakukan dan mendapat perhatian oleh pemerintah yakni pengaturan rest area di jalan tol. Selain itu juga perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen pelabuhan penyeberangan Merak – Bakauheni. 

5. Impor Pakaian Bekas Masih Merekah, Regulasi Jadi Celah

Aktivitas jual beli di lantai 2 Pasar Senen Blok III tetap berjalan normal. Terlihat tidak ada toko tutup. Padahal, lokasi ini baru saja menjadi sasaran patroli aparat kepolisian. 

Pedagang masih lalu-lalang membawa karung-karung berisi pakaian bekas atau ballpress. Pembeli juga masih memadati toko-toko untuk memilih barang dagangan. Kondisi ini normal. Sebab sejak lama, Pasar Senen dikenal sebagai surga bagi pemburu pakaian bekas dengan harga miring. Namun belakangan aparat mulai menyasar lokasi itu.

Aksi aparat pada Senin (20/3/2023) lalu agaknya tak dapat disebut penggerebekan. Sebab, pedagang di lokasi ini telah lama menjual pakaian berkas impor di sana.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri bersama Tim dari Ditjen Bea Cukai menggerebek ruko di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat. Ruko tersebut disinyalir menjadi gudang penyimpanan pakaian bekas hasil impor. Di lokasi tersebut, tim melakukan penggeledahan di 2 tempat. Di sembilan ruko kami temukan adanya balpres dengan jumlah hitungan sementara sekitar kurang lebih 513 balpres. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di
Bawah Ini :

Editor : Yanita Petriella


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Insentif Fiskal Dorong Pertumbuhan Industri


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Insentif Fiskal Dorong Pertumbuhan Industri yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Forum Diskusi The Opportunity Behind Indonesia 4.0.

Pemerintah terus berupaya memformulasikan skema insentif fiskal yang lebih menarik sesuai kebutuhan pelaku usaha saat ini. Fasilitas perpajakan dinilai mampu meningkatkan investasi sekaligus memacu pertumbuhan di sektor industri manufakur.

“Insentif fiskal diperlukan dalam upaya mendorong investasi dan pertumbuhan sektor manufaktur,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, (30/9/2018). Apalagi, menurutnya, gairah pelaku industri nasional untuk ekspansif sedang bagus lantaran didukung kebijakan pemerintah yang pro-bisnis.

Menperin menyampaikan, beberapa insentif yang tengah ditunggu para pengusaha, antara lain adalah super deductible tax dan aturan terkait pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). “Insentif super deductible tax akan diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi,” jelasnya.

Kementerian Perindustrian telah mengusulkan skema super deductible tax kepada Kementerian Keuangan. Bagi industri yang melakukan pelatihan dan pendidikan vokasi akan diberikan pengurangan pajak sebesar 200 persen, sedangkan industri yang melakukan kegiatan litbang atau inovasi mendapat pemotongan pajak sebesar 300 persen. “Penerapan super deductible tax sejalan dengan inisiatif di dalam roadmap Making Indonesia 4.0. Artinya, pemberian fasilitas ini selain melengkapi insentif fiskal tax allowance dan tax holiday, akan mengakselerasi industri manufaktur nasional agar siap menuju revolusi industri 4.0,” paparnya.

Kemenperin juga telah mengusulkan harmonisasi skema PPnBM untuk mobil sedan dan kendaraan listrik, dengan menurunkan sampai menghapuskan tarifnya. Upaya ini guna mendongkrak produktivitas industri otomotif nasional supaya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. “Kami sedang menggenjot produksi sedan untuk memperluas pasar ekspor. Apalagi industri otomotif memang berorientasi ekspor dan prioritas dalam penerapan revolusi industri 4.0. Kami juga sedang fokus pada pengembangan produksi kendaraan listrik,” ungkapnya.

Dalam skema baru ini, perhitungan PPnBM tidak lagi berbasis tipe kendaraan, ukuran mesin, dan peranti penggerak. Pajak akan diperhitungkan berdasarkan hasil pengujian emisi karbondioksida (CO2) dan volume silinder (ukuran mesin). Batas emisi terendah, yakni 150 gram per kilometer dan tertinggi 250 gram per kilometer. Adapun PPnBM yang berlaku 0-50 persen.

Semakin rendah emisi dan volume mesinnya, pajak yang dibayarkan semakin murah. Pemerintah juga akan memberikan perlakuan khusus berupa pajak yang lebih rendah untuk kendaraan komersial serta kendaraan yang masuk program emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) dan kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2). PPNBM yang berlaku 0-30 persen.

Di samping itu, Airlangga menyampaikan, pemerintah akan mengeluarkan skema mini tax holiday bagi investor dengan nilai investasi di bawah Rp500 miliar. Dalam aturan itu, rencananya investor diberikan diskon pajak penghasilan (PPh) sebesar 60 persen. “Insentif ini diharapkan dapat menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM),” tuturnya.

Menperin optimistis, apabila insentif-insentif fiskal tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di dalam negeri, pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5 persen pada tahun 2019 dapat tercapai. Sektor unggulan yang akan menopang pertumbuhan manufaktur pada tahun depan, antara lain industri makanan dan minuman, kimia, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, serta kosmetika.

Pasalnya, pertumbuhan industri tersebut rata-rata di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Selama ini industri manufaktur berperan penting menjadi tulang punggung perekonomian nasional, karena memberi efek yang luas bagi peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, penambahan pajak dan cukai, serta penerimaan devisa dari ekspor,” sebutnya.

Kemenperin mencatat, industri pengolahan nonmigas masih menunjukkan kinerja yang positif, di mana pada triwulan II tahun 2018 tumbuh hingga 4,41 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93 persen. Bahkan, sektor manufaktur konsisten menjadi kontributor terbesar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang tercatat di angka 19,83 persen.

Selanjutnya, industri memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan nilai investasi pada semester I-2018. Jumlah penanaman modal dari kelompok manufaktur mencapai Rp122 triliun melalui 10.049 proyek atau menyumbang 33,6 persen dari total nilai investasi sebesar Rp361,6 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.