Usai Gerhana Matahari Hibrida BMKG Makassar Perkirakan Akan Muncul Hilal Lebaran Idul Fitri 122 Derajat


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Usai Gerhana Matahari Hibrida BMKG Makassar Perkirakan Akan Muncul Hilal Lebaran Idul Fitri 122 Derajat yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Petugas Masjid Al-Musyariin mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Jakarta, Minggu (1/5/2022). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan teropong tersebut memastikan Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Makassar – Usai gerhana matahari hibrida, Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan akan muncul bulan baru atau hilal awal bulan Syawal 1444 Hijriah alias Lebaran Idul Fitri, dengan ketinggian 1,22 derajat.

“Nanti sore kita amati di Wisata Pantai Gelesong Takalar untuk memantau wilayah di Sulsel berapa ketinggian hilal di atas ufuk ketika tadi terjadi proses gerhana,” ujar Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irawan Slamet, Kamis (20/4/2023).

Irawan mengatakan, biasanya proses gerhana itu terjadi gravitasi atau tarik menarik, antara bulan dan matahari sehingga berpengaruh terhadap air pasang laut dan angin. Meski demikian, itu merupakan hal yang wajar dan normal.

“Nanti sore kita lihat ketinggian hilal itu, diperkirakan 1 derajat 22 menit di atas ufuk untuk wilayah Makassar. Prosesnya nanti mudah-mudahan tidak terhalang awan bisa disaksikan selama tujuh menit menjelang matahari tenggelam,” paparnya.

Berdasarkan hitungan, apabila hilal terlihat sudah berada di atas satu derajat pada pemantauan hari ini, Kamis (20/4/2023), maka diprediksi ketinggian hilal pada Jumat (21/4/2023) di atas 10 derajat.

Sedangkan di daerah Aceh wilayah Indonesia Barat juga sudah di atas 14 derajat dan di Marauke wilayah Indonesia timur di atas lima derajat dan wilayah Indonesia tengah seperti di Kota Makassar, Sulsel diperkirakan 11-12 derajat.

Ia menjelaskan fenomena gerhana matahari hibrida tentu akan berpengaruh dan bisa memunculkan hilal, berbeda ketika gerhana tersebut terjadi pada saat sore hari.

Mengenai penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, kata dia, tugas BMKG hanya mengamati dan memantau hilal guna memastikan apakah sudah masuk bulan baru atau tidak.

“Kalau soal penentuan hari raya tentu itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk selanjutnya dilaporkan ke pimpinan,” katanya.

Sedangkan untuk proses terjadinya gerhana matahari hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.

Proses gerhana selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan, di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.

Rencananya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama, bersama DPR RI serta beberapa lembaga islam akan melaksanakan rapat isbat penentuan akhir Ramadhan 1444 Hijriah.

Pelaksanaan Lebaran tahun ini apakah Jumat (21/4) atau Sabtu (22/4), belum ada kepastian karena masih menunggu hasil pemantauan hilal dari instansi berwenang. Sedangkan organisasi Muhammadiyah telah memastikan berlebaran dan menunaikan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat besok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

BMKG Perkirakan Usai Gerhana Matahari akan Muncul Hilal


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul BMKG Perkirakan Usai Gerhana Matahari akan Muncul Hilal yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Soal penentuan hari raya, itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk dilaporkan ke pimpinan, kata BMKG Makassar.

MAKASSAR – Balai Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memperkirakan usai gerhana matahari hibrida maka akan muncul bulan baru atau hilal akhir Ramadhan 1444 Hijiriah dengan ketinggian 1,22 derajat.

“Nanti sore kita amati di Wisata Pantai Gelesong Takalar untuk memantau wilayah di Sulsel berapa ketinggian hilal di atas ufuk ketika tadi terjadi proses gerhana,” ujar Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Irawan Slamet di kantornya, Jalan Prof Basalamah, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/4).

Menurut dia, biasanya proses gerhana itu terjadi gravitasi atau tarik menarik, antara bulan dan matahari sehingga berpengaruh terhadap air pasang laut dan angin. Meski demikian, itu merupakan hal yang wajar dan normal.

“Nanti sore kita lihat ketinggian hilal itu, diperkirakan 1 derajat 22 menit di atas ufuk untuk wilayah Makassar. Prosesnya nanti mudah-mudahan tidak terhalang awan bisa disaksikan selama tujuh menit menjelang matahari tenggelam,” paparnya.

Berdasarkan hitungan, apabila hilal terlihat sudah berada di atas satu derajat pada pemantauan hari ini, Kamis (20/4), maka diprediksi ketinggian hilal pada Jumat (21/4) di atas 10 derajat.

Sedangkan di daerah Aceh wilayah Indonesia Barat juga sudah di atas 14 derajat dan di Maraukewilayah Indonesia timur di atas lima derajat dan wilayah Indonesia tengah seperti di Kota Makassar, Sulsel diperkirakan 11-12 derajat.

Ia menjelaskan fenomena gerhana matahari hibrida tentu akan berpengaruh dan bisa memunculkan hilal, berbeda ketika gerhana tersebut terjadi pada saat sore hari.

Mengenai penentuan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, kata dia, tugas BMKG hanya mengamati dan memantau hilal guna memastikan apakah sudah masuk bulan baru atau tidak.

“Kalau soal penentuan hari raya tentu itu kebijakan pemerintah dan lembaga agama terkait. Kami hanya menjalankan perintah memantau hilal untuk selanjutnya dilaporkan ke pimpinan,” katanya.

Sedangkan untuk proses terjadinya gerhana matahari hibrida mulai kontak pertama pada pukul 10.41 Wita kemudian pada puncaknya terjadi pukul 12.12 Wita dan masa terakhir kontak pukul 13.45 Wita.

Proses gerhana selama tiga jam empat menit dengan terlihat 77 persen matahari tertutup bulan, di wilayah Kota Makassar dan sekitarnya.

Rencananya, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Agama, bersama DPR RI serta beberapa lembaga islam akan melaksanakan rapat isbat penentuan akhir Ramadhan 1444 Hijriah.

Pelaksanaan Lebaran tahun ini apakah Jumat (21/4) atau Sabtu (22/4), belum ada kepastian karena masih menunggu hasil pemantauan hilal dari instansi berwenang. Sedangkan organisasi Muhammadiyah telah memastikan berlebaran dan menunaikan Shalat Id Idul Fitri 1444 Hijriah pada Jumat besok.*

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

APPBI Perkirakan Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Bisa Capai 90


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul APPBI Perkirakan Tingkat Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Bisa Capai 90 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Suasana sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (9/2/2022). APPBI memperkirakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan bisa capai 90% hingga akhir tahun

Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memproyeksikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti. APPBI pun menargetkan rata-rata tingkat kunjungan tahun ini akan mencapai level 80%-90%.

“Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan diperkirakan akan terus meningkat pada semester kedua 2022, sehingga ditargetkan rata-rata tingkat kunjungan pada tahun 2022 ini akan mencapai 80%-90% dibandingkan dengan sebelum pandemi,” ungkap Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjadja, awal pekan ini.

Dia melanjutkan, tingkat okupansi pusat perbelanjaan juga diperkirakan akan mencapai level sekitar 80% di tahun 2022 ini. Maklumlah, pada rentang tahun 2020-2021 okupansi pusat perbelanjaan hanya mencapai level tak lebih dari 70%.

Baca Juga: Pusat Perbelanjaan Sepi Kunjungan, Omzet Pedagang Turun

APPBI bilang, selama tahun 2022 ini penyebaran Covid-10 sudah relatif terkendali, hal ini turut mendukung tumbuhnya tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan.

Namun demikian, di 2022 ini juga terjadi beberapa kondisi global yang mengakibatkan kenaikan berbagai biaya. Hal itu, lanjutnya, tentu dapat berpengaruh terhadap melemahnya daya beli masyarakat kelas menengah bawah. Yang mana pada akhirnya bisa ikut menurunkan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan.

Lebih lanjut, APPBI juga melihat bahwa pada 2023 mendatang kondisi usaha pusat perbelanjaan akan mulai memasuki kondisi normal kembali, seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga: APPBI: Pelaku Pusat Belanja Ikuti Instruksi Pemerintah Terkait Virus Cacar Monyet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Reporter: Vina Elvira
Editor: Khomarul Hidayat

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

CEO Citroen perkirakan kejayaan SUV akan hilang saat tren ev berjalan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul CEO Citroen perkirakan kejayaan SUV akan hilang saat tren ev berjalan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


Citroen C5 (ANTARA/Ho)


Itu akan kehilangan pangsa pasar, tetapi akan selalu ada ceruk

Jakarta (ANTARA) – Tren elektrifikasi yang sedang gencar di global akan membawa dampak buruk terhadap kendaraan model Sport Utility Vehicle (SUV) di masa mendatang, seperti yang dikatakan oleh CEO Citroen Vincent Cobe melalui sebuah wawancara oleh Auto Express, Sabtu.

Tidak hanya CEO dari Citroen yang meramalkan hal tersebut, CEO Peugeot juga memiliki pandangan yang sama mengenai tren SUV yang akan segera menghilang di era elektrifikasi.

Baca juga: Audi umumkan kehadiran SUV listrik Q8 e-Tron

Hal itu dikarenakan bobot dari SUV sendiri yang akan mengurangi aerodinamis. Elektrifikasi yang memiliki menu utama baterai akan memiliki kapasitas yang jauh lebih besar jika harus menopang bobot dari SUV.

Dia meramalkan bahwa nantinya kendaraan elektrifikasi akan diisi oleh jenis kendaraan sedan, namun akan sedikit lebih tinggi daripada SUV biasa.

Dia juga mengklaim bahwa sedan dengan aerodinamika yang sama akan memberi penggunanya otonomi ekstra hingga 80 km jika dibandingkan dengan SUV berukuran serupa. Jadi dia memperkirakan “sedan tinggi” itu akan tetap ada saat EV mengambil alih, tetapi SUV tradisional tidak masuk akal di pasar yang sepenuhnya listrik.

Baca juga: SUV dan mobil listrik tidak masuk rencana masa depan Bugatti

SUV tradisional lebih berat untuk memulai dan membutuhkan baterai yang lebih besar karena tarikan ekstra yang semakin memperkuat perbedaan bobot dan biaya. Dan jika produsen ingin mengejar efisiensi dengan transisi ke EV, tidak masuk akal untuk memaksakan fakta bentuk yang tinggi dan tidak efisien secara aerodinamis.

Meski begitu, kelas SUV tradisional memiliki banyak penggemar berat, jadi dia juga masih meragukan kalau SUV itu akan hilang sama sekali. Itu akan kehilangan pangsa pasar, tetapi akan selalu ada ceruk untuk itu.

Baca juga: Almaz Hybrid, SUV serba lengkap dan ramah di kantong


Baca juga: Coba bZ4X, SUV pintar Toyota yang berharga lebih Rp1 miliar


Baca juga: Maruti Suzuki kenalkan konsep SUV listrik di India Auto Expo

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023













Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.