Pendataan Pemilih Pemula Perlu Ditingkatkan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pendataan Pemilih Pemula Perlu Ditingkatkan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KESIAPAN PEMILU. Komisi A DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan Disdukcapil Kabupaten Sleman Provinsi DIY, Senin (27/3/2023), membahas soal kesiapan Pemilu 2024. (foto rahmat yasir widayat).

SLEMAN – Pemilih pemula selalu menjadi topik menarik setiap kali pesta demokrasi digelar. Untuk itu, Komisi A DPRD Provinsi Jateng melakukan studi komparasi soal pendataan dan upaya lainnya terhadap pemilih pemula ke daerah tetangga yakni Kantor Disdukcapil Kabupaten Sleman Provinsi DIY, Senin (27/3/2023). 

Saat bertemu dan berdiskusi dengan pejabat disdukcapil, Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jateng Mohammad Saleh mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dilakukan dalam perekaman dan pendataan penduduk di Kabupaten Sleman. Ia juga mengakui, akibat pandemi Covid-19 lalu, banyak remaja yang sudah berusia 17 tahun belum melakukan perekaman. 

“Kami berharap saat pemilu tahun depan tidak ada anak-anak yang tidak ikut memilih. Sehingga, faktor itu tidak menjadi alasan untuk tidak mencoblos,” katanya.

Menyambung pernyataan ketua komisi, Anggota Komisi A Muhammad Yunus menambahkan selama ini di Jateng masih ada data penduduk yang sudah meninggal tapi masih tercantum dalam daftar pemilih. Dari persoalan itu, perlu adanya petugas yang melakukan pendataan.

“Selain itu, banyak juga warga di Jateng yang masih di lokasi domisili tapi tidak terdaftar sebagai pemilih,” ungkap Yunus.

Menanggapinya, Kabid Pendataan Penduduk Disdukcapil Kabupaten Sleman Endang Mulatsih memaparkan upaya meningkatkan angka capaian  perekaman dan pendataan penduduk tersebut dilakukan dengan upaya kreatif dan inovatif sesuai dengan kondisi masyarakat Kabupaten Sleman. Tercatat saat ini, jumlah penduduk sebanyak 1.097.955 jiwa dengan perbandingan laki-laki 543.466 jiwa dan perempuan sebanyak 554.489 jiwa. 

Sedangkan, jumlah penduduk yang sudah melakukan perekaman sebanyak 835.648 jiwa atau sebesar 98,17%. Untuk data pemilih pemula yang belum melakukan perekaman, tercatat sebanyak 20.895 jiwa.

“Untuk menyelesaikan perekaman dan pendataan pemilih pemula, kami melakukan inovasi jemput bola di sekolah-sekolah SMA/SMK/MA. Untuk sekolah swasta, kami bekerja sama dengan kapanewon (kecamatan). Kalau jumlah yang akan perekaman lebih dari 100 orang, disdukcapil yang melakukan perekaman. Apabila kurang dari 100 orang, maka dari kapanewon yang melakukan perekaman,” jelasnya.

Untuk melakukan perekaman dan pendataan pemilih pemula atau yang belum melakukan perekaman, pihaknya melakukan beberapa inovasi. 

Diantaranya inovasi pelayanan Jelita Jiwa (jemput bola ke rumah atau panti), Ja’far Berkah (jemput bola menjelang pelaksanaan safari sholat Jum’at Bupati bersama Forkopimda), dan Solah SAE (sekolah sadar administrasi kependudukan). Disamping itu, ada pula posyanduk (pos alternatif untuk mengajukan akta kelahiran/ kematian) dan Lukadesi (pelayanan akta kematian pada hari pemakaman). (ryo/ariel)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Jelang Pemilu 2024 Unida Gandeng Liputan6com Edukasi Pemilih Pemula Agar Terhindar dari Hoaks


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Jelang Pemilu 2024 Unida Gandeng Liputan6com Edukasi Pemilih Pemula Agar Terhindar dari Hoaks yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Hoaks selalu mewarnai gelaran Pemilu. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta – Fisipkom Unida bersama Liputan6.com menggelar webinar nasional bertajuk “Berantas Hoaks melalui Media Digital Sambut Pemilu bagi Pemilih Pemula”. Webinar ini diharapkan mampu mengedukasi para pemilih pemula agar tidak terpapar hoaks jelang Pemilu 2024.

Koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Kabupaten Bogor, Naotalia Apapyo menyebut hoaks dapat merusak meriahnya pesta demokrasi lima tahunan ini. Itu sebabnya literasi dan edukasi harus dijalankan semua pihak agar Pemilu 2024 berjalan lancar.

Ia menambahkan banyak pihak yang memanfaatkan hoaks maupun ujaran kebencian untuk memenangkan kontestasi politik. Tentu hal ini bisa menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat.

“Adapun cara untuk menangkal hoaks dalam Pemilu tentu harus cerdas dalam memanfaatkan media digital secara baik dalam dalam arti tepat guna, aman sesuai etika, budaya dan norma yang berlaku. Dan dalam penangkalan juga masyarakat perlu literasi digital yang mempuni dapat menjadi ampuh untuk menangkal informasi hoaks terutama literasi membaca,” ujar Naotalia dalam webinar yang digelar Selasa (28/3/2023).

Sementara Redaktur Pelaksana Liputan6.com, Edu Krisnadefa, menyampaikan literasi digital sangat dibutuhkan untuk melawan hoaks di tahun politik. Ia juga menjelaskan pemahaman terkait post truth yakni menilai suatu berita atau informasi bukan berdasarkan obyektivitas namun berdasar emosi dan keyakinan.

“Post-Truth ini juga dapat dikatakan mirip hoaks karena post-truth ini juga dikemas seperti berita-berita bombastis, mengabaikan fakta dan data, sering gunakan data palsu dan tidak jelas kebenarannya. Jadi sangat penting untuk memahami literasi digital,” ujarnya.

Di sisi lain Dosen Prodi Administrasi Publik Fisipkom Unida, M. Yusuf Gotfridus Goris Seran menjelaskan adanya ‘hantu-hantu’ dalam pemilu mendatang.

“Dua faktor penyebabnya yaitu syahwat kuasa elite politik baik partai politik maupun kandidat serta perilaku memilih pemilih yang cenderung pragmatis ketimbang ideologis,” ucapnya.

Berkaca dari Pemilu dan Pilkada sebelumnya,menjelang dan selama tahun politik, pasti akan banyak kabar bohong dan hoaks yang beredar. Kamu perlu tonton video ini supaya tidak jadi korban hoaks lagi jelang tahun politik 2024 nanti.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pemilihan umum legislatif yang disingkat sebagai Pemilu tahun 2024 akan mulai dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

  • Hoax

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.