Terungkap Pembunuhan Dokter di Nabire Akibat Pemotongan Insentif Covid19


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Terungkap Pembunuhan Dokter di Nabire Akibat Pemotongan Insentif Covid19 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kompas TV regional papua maluku

Kamis, 30 Maret 2023 | 17:04 WIB


JAYAPURA, KOMPAS.TV – Kepolisian Daerah Papua berhasil mengungkap pelaku pembunuhan dr Mawartih Susanty, pelaku merupakan cleaning service di RSUD Nabire. Pelaku mengaku nekat membunuh korban karena kesal tunjangan Covid19 hanya dibayar setengah.

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, pengungkapan ini berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan profil dna campuran tubuh korban, sehingga berdasarkan pemeriksaan lanjutan  didapati bahwa sebagian profil dna-nya cocok dengan salah satu saksi Key Wengge, kesehariannya bekerja sebagai cleaning service di RSUD Nabire, yang kemudian langsung diamankan.

Pelaku kemudian mengaku nekat melakukan pembunuhan itu karena sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban terhadap pelaku, dikarenakan korban melakukan pemotongan upah insentif Covid pada Tahun 2020 yang seharusnya pelaku menerima Rp 15 juta namun pelaku hanya menerima Rp 7 juta. Selain itu ada kata-kata dari korban yang melukai perasaan pelaku.                                                        

Sumber : Kompas TV

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar
sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA LAINNYA

Papua Maluku

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:57 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:57 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:55 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:54 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:54 WIB

VOD

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:51 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:50 WIB

Berita Daerah

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:50 WIB

Sepak Bola

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:50 WIB

Sepak Bola

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:48 WIB


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Cek Fakta Hoaks Pesan Berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Cek Fakta Hoaks Pesan Berantai Berisi Penculikan dan Pembunuhan Anak dengan Diambil Organ Dalamnya di Depok yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Cek fakta penculikan anak di Depok

Liputan6.com, Jakarta – Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok. Pesan berantai itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 29 Oktober 2018.

Berikut isi postingannya:

“Foto dari Babinsa Depok terlaot korban penculikan dan pembunuhan target anak2 umut 3-5 tahun. Korban diambil organ tubuhnya. Korban anak warga depok pelaku sdh tertangkap 2 hari lalu warga Cibinong laki-laki dan perempuan.

Korban lainnya 3 anak diambil organ jantung dan mata. Kita tetap waspada jaga anak cucu di rumah dan sekolahan. Info ini bukan hoax. Langsung dr petugas Babinsa saat patroli di komplek rumah tadi malam.”

Lalu benarkah pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok?

Belakangan marak penipuan dengan modus bagi-bagi hadiah mencatut nama perusahaan besar atau BUMN. Pelaku mengaku mewakili perusahaan yang akan memberikan hadiah pada korban, namun ujungnya korban malah tertipu dengan berbagai cara. Bagaimana menganti…

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan dari Humas Polri yang diunggah di akun Twitter @DivHumas_Polri yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Polri menjelaskan bahwa pesan berantai yang beredar tidak benar.

“Beredarnya informasi di medsos terkait penculikan dan pembunuhan terhadap anak di bawah umur yang diambil organ dalamnya di wilayah Depok, Jabar adalah hoaks atau tidak benar.

Faktanya setelah diklarifikasi ke Kepolisian setempat informasi tersebut tidak benar bahkan informasi tersebut meresahkan masyarakat.”

Selain itu pada tahun 2018 hoaks serupa juga pernah muncul. Hoaks ini dibantah oleh Dandim 0508/Depok Letkol. Inf. R . Iskandarmanto.

“Tidak benar, saya sudah cek tidak ada dan sudah dikonfirmasi ke Polres juga,” ujar Iskandarmoto dalam artikel Jawapos.com berjudul “Hoax! Viral Pesan WA Penculikan Anak dan Diambil Organ Tubuh” yang tayang pada 24 Oktober 2018.

Sumber:

https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/24/10/2018/hoax-viral-pesan-wa-penculikan-anak-dan-diambil-organ-tubuh/

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/26/14190231/foto-anak-korban-penculikan-yang-diambil-organ-tubuhnya-di-depok-hoaks

https://twitter.com/DivHumas_Polri/status/1619651521876230144/photo/1

Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Pesan berantai berisi penculikan dan pembunuhan terhadap anak dengan diambil organ tubuhnya di Depok adalah hoaks.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Ini Ucapan Kamaruddin Simanjuntak yang Diklaim Didapat dari Intelijen Soal Pembunuhan Brigadir J


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Ini Ucapan Kamaruddin Simanjuntak yang Diklaim Didapat dari Intelijen Soal Pembunuhan Brigadir J yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengacara keluarga Brigadir Yosua atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak tidak lepas dari adanya kontroversi.

Kekinian ia mengklaim banyak mendapatkan informasi dari intelijen terkait kasua dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengumpulkan bukti-bukti adanya peristiwa pembunuhan berencana di rumah Ferdy Sambo.

“Satu hal yang paling menjengkelkan waktu itu, saya membawa bukti di dalam handphone, hasil investigasi saya kepada para intelijen baik dari BIN, Kepolisian, maupun tentara-tentara yang mitra-mitra saya,” ungkap Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin Simanjuntak mengaku bahwa ia sudah biasa bergaul dengan para intelijen sejak masih kuliah.

“Karena saya sudah biasa bergaul dengan intelijen sejak saya masih mahasiswa,” ucap Kamaruddin Simanjuntak.

“Karena waktu masih mahasiswa, saya pernah membela sepuluh orang intelijen yang desersi dan di-PHK secara tidak hormat tapi saya bela jadi kembali mereka intelijen,” sambungnya.

Pernyataan itu pun langsung diklarifikasi oleh Badan Intelijen Negara  (BIN) melalui Juru Bicaranya, Wawan Purwanto.

Kata Wawan, Info intelijen BIN hanya ditujukan kepada single client yakni Presiden.

Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan info kepada  Kamaruddin sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Cerita Kamaruddin Simanjuntak Dibuntuti Orang Tak Dikenal, HP Disadap, dan Kurang Tidur

Untuk mengingat kembali beberapa pernyataan Kamaruddin Simanjuntak soal kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua berikut beberapa catatannya:

1. Kamaruddin menyebut pernah mendesak penyidik polisi terkait kumpulan barang bukti dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yosua. Saat itu Kamaruddin menagih barang bukti seperti sepatu, baju dan kaos kakis serta lainnya kepada penyidik polisi namun tidak digubris.

Setelah itu menurut pengakuannya ia pun mencari tahu melalui jaringan intelijen.

“Ternyata berdasarkan laporan Intelejen sudah dikirim ke Sungai Bahar sebagainya itu sepatu dan sandal saya tanya kepada Kito Rohani, Sanggar dan siapa namanya Yuni apakah sudah terima dia bilang belum,” jelas Kamaruddin.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.