Pabrikan Jepang Mulai Main Listrik Mobil China Harus Waspada


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Pabrikan Jepang Mulai Main Listrik Mobil China Harus Waspada yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Berbagai produk mobil listrik asal Cina dan Korea meluncur begitu deras di pasar otomotif Indonesia. Deretan produk tersebut umumnya punya kesamaan, mulai dari desain, teknologi, hingga asal pabrik yang serupa. 

Fenomena ini membuat pabrikan mobil asal Jepang yang tengah menguasai pasar Indonesia tampak mulai menunjukan jati dirinya dalam industri otomotif di era elektrifikasi, yang sebelumya hanya berdiam diri. Salah satunya adalah Toyota.

Terbukti Toyota mulai menunjukan “taringnya dalam kendaraan listrik, dengan memperkenalkan bZ4X yang bakal menjadi lawan tangguh dari mobil listrik asal Korea Selatan yang juga diluncurkan pada tahun 2022 ini, yakni Hyundai Ioniq 5.

Walaupun dibanderol dengan harga yang cukup mahal, Rp 1,190 miliar dan sangat jauh dengan para kompetitornya yang menawarkan kendaraan listrik dengan harga semenarik mungkin. Tetapi tidak kemungkinan Toyota akan menghadirkan mobil listrik murah untuk meraih pasar Indonesia.

“Kita akan lihat dahulu, kira-kira trennya akan bergeser ke mana, kemudian demand-nya seperti apa,” ujar Marketing Director PT PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi di Jakarta Selatan, Kamis (10/11).

Secara global, Toyota berkomitmen menghadirkan 30 model baru berteknologi BEV (Battery Electric Vehicle) dengan target penjualan 3,5 juta unit di tahun 2030.

Sementara itu pabrikan Jepang lainya Honda, akan membawa dua model hybrid pada 2023. Namun, masih sangat merahasiakan mobil yang akan dibawa tahun depan. “Kita tahun depan ada 2 model hybrid. Kita pasti meluncurkan 1 segmen yang memang digemari konsumen, dan kita selalu menyediakan yang dibutuhkan,” ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, di Sentul, Minggu (7/11).

Honda juga memperkenalkan mobil listrik e:N2 Concept di International Export Expo di Shanghai, China. “Honda sedang bertransformasi menjadi merek listrik di China dengan serangkaian produk mobilitas listrik yang unik dan beragam yang hanya dapat ditawarkan oleh Honda,” kata CEO Honda Toshihiro Mibe dikutip dari Reuters, Senin (7/11). Honda memasang target di awal 2022 untuk bisa meluncurkan 30 model EV (mobil listrik) secara global dan memproduksi sekitar 2 juta EV per tahun mulai 2030.

Bisa dibilang ancaman kendaraan listrik pabrikan asal China dan Korea Selatan ini cukup serius. Tapi ada beberapa alasan kenapa mobil Jepang akan tetap menjadi pilihan masyaarakat Indonesia. Bagi kebanyakan orang di Tanah Air, merek-merek seperti Toyota, Suzuki, Honda sudah lama dipercaya sebagai produk yang bagus. Pabrikan Jepang sendiri sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kekuatan brand ini yang belum dimiliki pabrikan China dan Korea Selatan seperti Wuling, DFSK,dan Hyundai. 

Pernah ada mobil produk asal China yaitu Chery QQ, pada tahun 2009-2010 penjualannya tidak tembus 1.000 unit di Indonesia. Mobil asal China ini tidak laku di pasar tanah air disebabkan kualitas produk yang buruk.

Alasan lain mobil-mobil Jepang terus berjaya adalah karena jaringan servis mereka yang sangat luas. Selain itu suku cadang mobil-mobil Jepang juga selalu tersedia dan gampang dicari, bahkan di kota kecil sekali pun.

Jadi para pemilik mobil Jepang tak perlu pusing mencari bengkel, karena hampir di setiap kota di Indonesia terdapat bengkel resmi. Selain itu, harga jual kembali  biasanya lebih stabil dibandingkan mobil bikinan pabrikan China, Amerika, Korea Selatan, dan bahkan Eropa.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kawasaki Ninja BEV Jadi Salah Satu Andalan Pabrikan Menjawab Datangnya Era Elektrifikasi


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kawasaki Ninja BEV Jadi Salah Satu Andalan Pabrikan Menjawab Datangnya Era Elektrifikasi yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Suara.com – Hiroshi Ito, Presiden Kawasaki Motors Corporation memberikan pernyataan tentang rencana produk untuk tahun depan. Mulai kendaraan produksi Kawasaki, praproduksi, sampai purwarupa atau prototipe yang menggunakan bahan bakar selain bensin atau BBM (Bahan Bakar Minyak).

Dikutip dari Ultimate Motorcycling, salah satu model paling seru dibahas adalah keandalan dan niat Kawasaki dalam menciptakan kendaraan ramah lingkungan.

Gang hijau, sebutan bagi Kawasaki telah menggarap purwarupa motor hybrid tenaga baterai dan mesin dua silinder.

Motor jenis Hybrid Electric Vehicle yang sementara disebut sebagai Kawasaki HEV ini adalah sepeda motor kelas menengah dengan garpu tradisional, kaliper rem Nissin yang dipasang secara konvensional, dipadu ban Dunlop Sportmax Roadsport 2.

Baca Juga:
Ingin Beli Motor Listrik, Sederet Bank Milik Negara Ini Siap Layani Pembiayaan

Tampilan perdana Kawasaki Ninja BEV untuk edisi 2024 [Ultimate Motorcycling].

Hiroshi Ito menambahkan bahwa Kawasaki HEV akan terus dikembangkan pada 2024, dan kemungkinan akan menjadi model 2025.

Selain itu, eksperimen Kawasaki juga berlangsung dalam pembuatan mesin bahan bakar gas hidrogen terkompresi dengan sistem disuntikkan langsung. Aplikasinya adalah di platform Kawasaki Ninja H2.  Hasilnya nanti adalah sepeda motor sport-touring berperforma tinggi.

Selain itu, tenaga listrik juga tengah dipertimbangkan untuk diaplikasikan pada model Kawasaki SxS dalam sasis Teryx KRX 1000.

Lantas pindah ke tahap praproduksi, ada Kawasaki Ninja BEV dan Ninja Z-BEV. Dua model Ninja bertenaga baterai berbasis platform Kawasaki Ninja 400. Menggunakan rem depan model cakram tunggal dipadu ban IRC Road Winner. Kedua sepeda motor ini akan menjadi model 2024 dan akan hadir di dealer pada pemungkas 2023.

Masih membincangkan energi non-minyak bumi, Kawasaki meluncurkan Kawasaki Elektrode, bukan motor listrik namun sepeda bertenaga baterai Stacyc untuk anak usia tiga sampai delapan tahun.

Baca Juga:
Pemerintah Beri Insentif Beli Kendaraan Listrik, Begini Respon Asosiasi

Dirancang dan diproduksi oleh Kawasaki secara langsung, Kawasaki Elektrode menampilkan motor listrik 250 watt, rangka aluminium dengan baterai terintegrasi, roda aluminium cor 16 inci, rem cakram belakang, dan banyak penyesuaian ergonomis.

Dan soal sepeda motor bermesin Internal Combustion Engine (ICE), jangan khawatir. Hiroshi Ito menyatakan akan hadir sekira 30 model sepeda motor yang akan dipasarkan sampai 2025.

Hanya bedanya, kalau memilih membeli produk tenaga listrik, hybrid, atau hidrogen, motor akan disemat logo “Go With Green Power” Kawasaki yang seru.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Alasan Motor Listrik China Akan Kalah dengan Pabrikan Jepang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Alasan Motor Listrik China Akan Kalah dengan Pabrikan Jepang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Pasar sepeda motor listrik di Indonesia saat ini dibanjiri banyak merek asal China. Beberapa di antaranya adalah NIU, Davigo, Volta, U-Winfly, dan lain sebagainya. Bisa dibilang ancaman kendaraan listrik asal Negara Tirai Bambu tersebut dapat memutus dominasi merek Jepang.

Tapi ada beberapa alasan kenapa motor Jepang akan tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Bagi kebanyakan orang di Tanah Air, merek-merek seperti Honda,Yamaha, dan Suzuki sudah lama dipercaya sebagai produk yang bagus. Pabrikan Jepang sendiri sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Kekuatan brand ini yang belum dimiliki pabrikan China.

   Baca Juga: Kawasaki Ninja EV Mejeng di EICMA 2022, Beredar Tahun Depan?

Pernah terjadi era motor matic pertama kali hadir di Indonesia. Pabrikan di luar Jepang seperti Kymco dan Vespa lebih dulu beredar, yang merupakan perintis hadirnya skuter di Tanah Air. Namun, kehadiran mereka kini tersisih.

Alasan lain motor-motor Jepang terus berjaya adalah karena jaringan servis mereka yang sangat luas. Selain itu, suku cadang juga selalu tersedia dan gampang dicari, bahkan di kota kecil sekali pun.

   Baca Juga: Meluncur Tahun Depan, Motor Listrik Ion M1-S Akan Dirakit di Indonesia

Jadi para pemilik motor merek Jepang juga tak perlu pusing mencari bengkel, karena hampir di setiap kota di Indonesia terdapat bengkel resmi. Tak hanya itu, harga jual kembali  biasanya lebih stabil dibandingkan produk bikinan pabrikan China, Amerika, Korea Selatan, dan bahkan Eropa.

“Sepeda motor listrik China yang tidak siap dengan integrasi layanan 3S bergaransi (Sales-Service-Spareparts) tidak akan mampu bersaing dengan brand besar Jepang yang sudah siap dengan semua ekosistem yang sudah dibangun oleh Jepang,” kata Pengamat Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu kepada OtoRider, Sabtu (19/11).

Dengan adanya ‘perlawanan’ dari pabrikan Jepang, bukan tidak mungkin motor listrik buatan China ini akan redup di pasar Indonesia. Hal ini salah satunya dimulai ketika Yamaha menunjukan taringnya dalam era elektrifikasi dengan memperkenalkan motor listrik E01 yang sedang masuk dalam program uji coba.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.