Kemenkes Bantah Mengeluarkan Daftar 29 Obat Sirup Berbahaya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kemenkes Bantah Mengeluarkan Daftar 29 Obat Sirup Berbahaya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Merebaknya kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang balita menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.

Gangguan ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) ini diduga disebabkan obat sirup yang terkontaminasi senyawa kimia berbahaya.

Kementerian Kesehatan (Kesehatan) telah mengonfirmasi temuan tiga senyawa berbahaya pada pasien gangguan ginjal akut.

Ketiga senyawa itu adalah etilen glikol atau ethylene glycol (EG), dietilen glikol atau diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

“Beberapa jenis obat sirup yang digunakan oleh pasien balita yang terkena AKI, terbukti memiliki EG, DEG, EGBE, yang seharusnya tidak ada atau sangat sedikit kadarnya di obat-obatan sirup,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (20/10/2022).

Saat ini Kemenkes telah menginstruksikan agar obat sirup tidak diresepkan terlebih dulu kepada masyarakat sampai ada pengumuman lebih lanjut.

Beredar daftar 29 obat sirup berbahaya

Di tengah kekhawatiran masyarakat, beredar daftar 29 obat sirup yang diklaim berbahaya dan ditarik dari pasaran.

Daftar tersebut beredar di media sosial Facebook, misalnya diunggah oleh akun ini, ini, ini, dan ini. Daftar serupa juga beredar melalui WhatsApp.

Terkait beredarnya daftar 29 obat tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa daftar itu bukan dikeluarkan Kemenkes.

“Bukan (dari) Kemenkes,” kata Nadia ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Selain daftar yang menyebut 29 merek obat sirup, beredar pula daftar berisi 15 obat sirup yang diklaim berbahaya.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (20/10/2022) Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa daftar 15 obat itu bukan berasal dari mereka.

“Dapat kami pastikan bahwa informasi tersebut tidak benar,” ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

Adapun BPOM mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan list atau daftar obat-obat berbahaya kaitannya dengan kasus gagal ginjal misterius di Indonesia.

“BPOM belum mengeluarkan list (daftar), kami masih melakukan sampling dan pengujian,” ujar bagian Humas BPOM yang enggan menyebutkan namanya.

Kasus gangguan ginjal akut

Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia.

Mayoritas pasien yang meninggal dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

PltSesditjen P2P Kemenkes Lakukan Pemantauan Pos Kesehatan Mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak dan Bakauheni


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul PltSesditjen P2P Kemenkes Lakukan Pemantauan Pos Kesehatan Mudik Lebaran 2022 di Pelabuhan Merak dan Bakauheni yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, MARS didampingi beberapa Ketua Tim di Lingkungan Sekretariat Ditjen P2P Kemenkes RI dan Tim Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, serta Birokomyanlik Setjen Kemenkes RI , pada ( 26/4) melakukan pemantuan untuk mengecek persiapan Pos Kesehatan Jalur Mudik Lebaran pada Liburan Hari Raya Idul Fitri 1443H/2022 di Pelabuhan Merak Banten dan Pelabuhan Bakauheni Lampung serta wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

Hal ini dilakukan beliau sesuai dengan arahan dari Menteri Kesehatan melalui Dirjen P2P dan Dirjen Yankes Kemenkes RI untuk melakukan pengecekan persiapan jalur-jalur mudik lebaran setelah 2 tahun belakangan ini masyarakat tidak melakukan mudik lebaran dikarenakan adanya kasus pandemi COVID-19 yang tinggi dan di tahun 2022 ini pemerintah sudah kembali memperbolehkan masyarakat untuk melakukan mudik lebaran dengan persyaratan harus sudah vaksinasi dosis 1 dan 2 serta vaksinasi booster dan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat.

Tahun ini, kata Plt.Sesditjen P2P dr. Yudhi ada 3 jalur pemantauan yang dilakukan antara lain jalur Sumatera sampai Lampung, Banten dan Lampung, serta jalur Jawa yaitu Pantura dan Selatan dimana jalur Pantura melewati tol hingga Surabaya dan jalur Selatan yaitu Jakarta – Pengandaran, Jakarta – Yogyakarta dan Cilacap yang informasinya akan ditinjau langsung oleh Presiden RI.

Selain itu beliau juga menyampaikan bahwasannya berdasarkan hasil pemantauannya saat ini terdapat 4 Pos Kesehatan di Pelabuhan Merak Banten yang berada di dalam Pelabuhan dan adapula tambahan Pos Pelayanan Vaksinasi. Meskipun tahun ini tersedia Pos Pelayanan Vaksinasi di Pelabuhan beliau berharap agar para penumpang yang akan mudik lebaran sudah melakukan vaksinasi terlebih dahulu sebelum masuk kepelabuhan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan antrian di sekitar Pelabuhan.

Untuk kesiapan Pos di wilayah Bakauheni Lampung Selatan sendiri menurut Kadinkes Kabupaten Lampung Selatan Joniyansyah, SKM., M.M menuturkan bahwa dalam rangka arus mudik lebaran yang seperti biasa rutin dilakukan setiap tahunnya saat ini di Kabupaten Lampung Selatan telah didirikan sebanyak 13 Pos yang telah didirikan oleh Dinkes Kabupaten Lampung Selatan bersama TNI dan POLRI serta jajaran lainnya. Selain itu juga ada untuk tahun ini Pos Vaksinasi dimana 8 Pos dari 13 Pos yang didirikan ini melaksanakan pelayanan vaksinasi.

Memang ada beberapa hal yang perlu disampaikan juga terkait dengan pelayanan vaksinasi yang kami lakukan untuk pelaku perjalanan. “Dimana terkait pelaku perjalanan ini ada beberapa kebijakan yang memang saya sampaikan kepada tim Dinkes Kabupaten Lampung Selatan yang pertama bahwa untuk khusus supir, saya minta untuk tidak dilakukan vaksinasi karena mereka dalam keadaan lelah dan memerlukan konsentrasi, dan kedua kalau memang ada pelaku perjalanan yang ada riwayat waktu di vaksinasi mengalami gejala-gejala maka itu juga kami lewatkan, serta yang ketiga bila ada pelaku perjalanan yang memang benar-benar memiliki kondisi fit dan mau untuk divaksinasi itu kami akan layani untuk vaksinasi,” ujar Kadinkes Joniyansyah.

Dikesempatan yang sama saat melakukan pemantauan arus mudik lebaran di Pelabuhan Bakauheni Lampung Plt. Sesditjen P2P dr. Yudhi juga menuturkan bahwasannya tim kami dari Kemenkes RI dalam hal ini akan mengecek persiapan dalam hal ini pos kesehatan dan pos pelayanan vaksinasi, serta meninjau persiapan rumah sakit, dan puskesmas di sekitar jalur mudik lebaran.

“Kami akan mengecek kesiapan dari tenaga kesehatannya, dan alat-alat kesehatan.serta persediaan obat-obatan ini yang perlu kita antisipasi dan waspadai bersama,” ujar dr. Yudhi

Termasuk kata beliau saat ini perlu juga di antisipasi apabila mana terjadi bencana dimana saat ini Anak Gunung Krakatau yang sedang aktif. Kemudian Kejadian lainnya yang perlu diantisipasi adalah pasca lebaran nanti yaitu kasus-kasus keracunan, kasus diare yang seringkali mengikuti dimana hygiene makanan yang disajikan mungkin oleh keluarga itu juga perlu kita antisipasi sampai nanti ada ketidaksiapan dari kawan-kawan petugas rumah sakit, puskesmas atau sampai nanti kepada jalur rujukannya.

Kejadian kegawatdaruratan medis di tahun-tahun lalu, kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang R. Marjunet, SKM., M.Kes yang juga sering terjadi pasca arus balik lebaran itu seperti pingsan selalu ada, serangan jantung juga selalu ada, dan hygiene sanitasi makanan yang belum memenuhi standar juga ada.

Untuk itu Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha, S.E., M.A., Ph.D dikesempatannya pada saat melepas Tim Pemantauan Pos Kesehatan pada Liburan Hari Raya Idul Fitri 1443H/2022 di lapangan Gedung Sujudi, Kemenkes (25/4) berpesan agar para pemudik untuk menjaga kesehatan agar tetap prima dan tetap mematuhi protokol kesehatan agar perjalanan mudik aman, sehat dan selamat sampai tujuan.

Selain itu Sekjen meminta kepada para pemudik agar dapat memanfaatkan layanan kesehatan untuk cek kesehatan guna meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan mudik lebaran. (Adt/Sri/Iws).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Mudik Lebaran Kemenkes Imbau Calon Pemudik Vaksinasi Booster Covid29


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Mudik Lebaran Kemenkes Imbau Calon Pemudik Vaksinasi Booster Covid29 yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ILUSTRASI. Mudik Lebaran: Calon penumpang antre masuk ke dalam Terminal 1 A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten,

Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat segera melakukan vaksinasi dosis penguat (booster) sebelum melakukan perjalanan mudik Idul Fitri 1444 Hijriah mendatang.

“Tahun ini boleh mudik, tapi kita pesanin harus booster (Covid-19),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam acara bincang-bincang “Women in Leadership in Public Health” di Jakarta, seperti dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (23/3/2023).

Menurut Nadia, walaupun kekebalan kelompok masyarakat Indonesia sudah terbangun hingga 98 persen, memproteksi diri dari Covid-19 tetap harus dilakukan. Namun memang saat pandemi Covid-19 masih berlangsung, dan masih ada potensi munculnya varian baru.

Baca Juga: Mudik Lebaran Menjadi Energi Baru Bisnis Pembiayaan Mobil

“Tapi kembali lagi, selalu ada (kemungkinan) varian baru itu menjadi ancaman,” kata Nadia lagi.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar masyarakat mau melakukan vaksin booster Covid-19 untuk melindungi diri. “Yang mau mudik, kita dorong untuk booster dulu, untuk melindungi diri,” imbau Nadia.

Bentuk kewaspadaan itu diperlukan mengingat Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pandemi.

Saat ini, Indonesia masih berupaya menuju kondisi endemi Covid-19. Namun, jika penyebaran kasus Covid-19 kembali naik dan menyebabkan rumah sakit penuh, maka jalan menuju endemi akan kembali terhambat.

“Kita memang sudah dapat mengendalikan pandemi dan menuju endemi. Walaupun demikian kita diminta untuk tetap waspada,” tutur Nadia.

Nadia menjelaskan, kehati-hatian juga diperlukan mengingat tingkat vaksinasi booster dosis satu dan booster dosis dua belum mencapai target.

Mengacu pada data vaksinasi per tanggal 23 Maret 2023, cakupan vaksinasi booster dosis ketiga baru 68.603.647 atau mencapai 37,79 persen dari sasaran 234.666.020 orang.

Baca Juga: Pemudik Diprediksi Naik, Peluang Multifinance Cairkan Kredit Mobil Terbuka Lebar

Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis keempat hanya 3.056.202 dosis atau 1,68 persen dari sasaran vaksinasi.

“Ini mengingat cakupan vaksinasi khususnya booster 1 dan 2 belum mencapai target. Itu surat imbaun dari sekretaris kabinet kepada para menteri, pimpinan TNI/Polri, dan pimpinan lembaga ditujukan untuk kita tetap waspada dan hati hati,” jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kemenkes Imbau Calon Pemudik Segera Vaksinasi Booster Covid-19”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.

Sumber : Kompas.com
Editor: Yudho Winarto

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Apakah Booster Kedua Jadi Syarat Mudik Lebaran 2023 Ini Kata Kemenkes


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Apakah Booster Kedua Jadi Syarat Mudik Lebaran 2023 Ini Kata Kemenkes yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuka vaksin Covid-19 booster kedua untuk masyarakat umum di atas usia 18 tahun mulai 24 Januari 2023 lalu.

Masyarakat dapat mengikuti vaksinasi booster kedua tanpa tiket atau undangan dengan cara mendatangi pos vaksinasi atau fasilitas layanan kesehatan (fasyenkes) di setiap daerah.

Mereka berhak mendapatkan vaksinasi booster kedua apabila jarak dari vaksin booster pertama sudah enam bulan.

Lantas, apakah vaksinasi booster kedua akan jadi syarat mudik Lebaran 2023?

Baca juga: Ada Vaksin Booster Kedua, Bakal Jadi Syarat Perjalanan?

Kajian Kemenkes RI

Terkait hal itu, Kepala Bagian Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes Syarifah Liza Munira mengatakan pihaknya masih akan melakukan kajian.

Hal tersebut dikatakan Liza dalam Press Conference: Hasil Survei Serologi SARS CoV-2 Nasional yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenkes, Jumat (3/2/2023).

“Paling baiknya bagaimana (syarat perjalanan mudik) tentu banyak hal lain yang akan menjadi pertimbangan,” kata Liza.

Menurutnya pertimbangan syarat mudik tidak sebatas vaksinasi, melainkan juga social distancing atau menjaga jarak dan memakai masker. 

Selain itu bagi masyarakat yang merasakan gejala atau kontak erat dengan kasus positif Covid-19 untuk segera melakukan tes, social distancing, atau isolasi mandiri. 

“Vaksinasi ini tentu menjadi satu cara dan utama tapi masih banyak hal lain yang menjadi bagian dari preventif Covid-19,” kata Liza.

Baca juga: Stok Vaksin Kosong, Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua di Sumenep Tertunda

Syarat perjalanan terbaru

Kemenkes RI menyebutkan, syarat perjalanan jarak jauh masih belum berubah meski vaksinasi Covid-19 booster dosis kedua sudah diterapkan untuk masyarakat umum.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril mengatakan syarat perjalanan masih merujuk kepada aturan sebelumnya.

“Jadi masih yang lama, sedangkan untuk booster kedua ini belum mendapatkan suatu rekomendasi dalam menjadi persyaratan perjalanan,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/1/2023).

Dengan demikian, aturan perjalanan jarak jauh masih sesuai dengan SE Nomor 24 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid-19.

Dalam aturan itu, perjalanan jarak jauh harus dilakukan dengan syarat sudah melakukan vaksinasi Covid-19 booster pertama.

“Jadi booster untuk satu tetap masuk seperti yang lama, belum dicabut, dalam arti kata masih berlaku Surat Edaran Satgas Covid-19,” ujar Syahril.

Lansia diminta segera vaksin booster kedua

Sementara itu, ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta lansia untuk segera mendapatkan vaksinasi booster kedua.

Dengan begitu, mereka tidak perlu khawtair ketika menerima kunjungan dari sanak saudara ketika libur Lebaran tiba.

Ia menilai lansia masih menjadi salah satu kelompok yang tertular Covid-19 sehingga vaksinasi booster kedua merupakan hal yang penting.

“Kita dorong edukasi masyarakat kalau punya bapak, ibu, eyang di kampung halaman, didorong di-booster supaya kita aman semua,” ujarnya.

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster Kedua di Rumah Sakit Jakarta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.