Korsleting Listrik Sering Menyebabkan Kebakaran Apa Pemicunya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Korsleting Listrik Sering Menyebabkan Kebakaran Apa Pemicunya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bobo.id – Teman-teman pasti sering mendengar kabar atau berita di televisi mengenai kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting listrik.

Korsleting listrik adalah salah satu penyebah utama dari musibah kebakaran yang ditakuti, karena bisa menyebabkan kobakaran api besar.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan korsleting listrik dan pemicu korsleting listrik?

Lalu, apakah korsleting listrik ini bisa dicegah? Yuk, ketahui informasi mengenai korsleting listrik supaya teman-teman bisa lebi berhati-hati.

Pengertian dan Pemicu Korsleting Listrik

Korsleting listrik adalah kondisi di mana arus listrik mengalir melalui jalur yang lebih pendek, bukannya melalui jalur yang sudah ditentukan. 

Jika itu terjadi, maka akan ada lonjakan arus listrik yang cukup besar dan mengakibatkan timbulnya percikan api hingga ledakan yang cukup besar. 

Korsleting listrik ini dinilai sangat berbahaya, karena bisa mengancam jiwa seseorang, sehingga diperlukan pencegahan sebelum korsleting listrik terjadi.

Pemicu korsleting listrik adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Kebakaran Bisa Disebabkan oleh Korsleting, Apa itu Korsleting?

1. Colokan yang Menumpuk

Pemicu korsleting listrik yang paling umum biasanya terjadi karena terlalu banyak memasang colokan listrik pada kontak T atau sejenisnya.

Jika terlalu banyak terpasang, maka akan menimbulkan suhu panas yang berasal dari aliran listrik yang akhirnya menyebabkan korsleting.

2. Sambungan Kabel Tidak Rapi

Sambungan kabel yang tidak rapi juga menjadi penyebab korsleting di rumah.

Jika teman-teman harus menyambung kabel, pastikan untuk melakukannya dengan rapi. Mintalah bantuan tukang atau orang yang sudah berpengalaman untuk merapikan kabel agar terhindar dari kemungkinan korsleting listrik.

3. Kapasitas Kabel Tidak Sesuai Besaran Arus Listrik

Penyebab korsleting listrik adalah lainnya adalah kapasitas kabel yang tidak sesuai dengan besarnya arus listrik yang melintas.

Untuk itu, pastikan kabel yang dipakai sesuai dengan besar arus listriknya. Semakin besar arus listriknya, maka semakin besar pula kabel kapasitas kabel yang harus digunakan.

Baca Juga: Bukan Terbuat dari Logam, Lalu Kenapa Tubuh Manusia Bisa Kesetrum, ya?

4. Colokan Kendur

Colokan kendur juga bisa menyebabkan korsleting listrik. Sayangnya, hal ini tidak banyak diperhatikan, lo.

Colokan yang tidak stabil dan kendur dapat berpotensi menimbulkan percikan api sehingga menyebabkan hubungan arus pendek.

5. Penggunaan Listrik Berlebihan

Jangan menggunakan listrik secara berlebihan di rumah, ya. Teman-teman harus pintar dalam menghemat listrik.

Jangan lupa untuk menggunakan komponen listrik dengan tepat sesuai anjuran. Misalnya, jangan mencolokkan kabel alat elektronik secara berlebihan dan bersamaan.

6. Terkena Air

Sumber listrik yang terkena air juga dapat menyebabkan hubungan arus pendek.

Pastikan bahwa alat-alat listrik, colokan listrik, dan kabel diletakkan jauh dari sumber air, wadah air, atau tempat basah, ya.

Baca Juga: Tidak Ada Stop Kontaknya, dari Mana Sengatan Listrik yang Dihasilkan Hewan? 

7. Suhu Panas

Selain terkena cairan, hubungan arus pendek juga bisa terjadi akibat adanya suhu panas yang berlebihan.

Sumber listrik yang terpapar panas bisa menimbulkan percikan api dan menyebabkan korsleting listrik.

Hati-hati dalam menggunakan colokan berlebihan yang bisa menyebabkan korsleting listrik.

Oleh sebab itu, jauhkan peralatan listrik dari sumber panas, seperti kompor, microwave, dan alat lain yang bisa menghantarkan panas.

Itulah pemicu terjadi korsleting listrik. Diharapkan teman-teman bisa selalu berhati-hati dan jangan lupa ingatkan orang tua dan kakak dalam menggunakan komponen listrik, ya. 

Tonton video ini juga, yuk!

—-

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

PROMOTED CONTENT

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

LagiLagi Kilang Pertamina Kebakaran DPR RI Perlu Audit Teknologi dan Sistem Keamanan


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul LagiLagi Kilang Pertamina Kebakaran DPR RI Perlu Audit Teknologi dan Sistem Keamanan yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TRIBUNBJAMBI.COM – Audit terhadap teknologi dan sistem keamanan di kilang minyak Pertamina diperlukan dan diharuskan seger dilakukan.

Hal itu dikatakan anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak lantaran kerap kali terjadi musibah kebakaran yang berkaitan dengan Pertamina.

Seperti yang terjadi belakangan, kebakarang Kilang Minyak Pertamina Pekabaru, di Kota Dumai, Riau pada Sabtu (1/4/2023)o.

Dia mengatakan bahwa perlu ada audit terhadap teknologi dan sistem keamanan kilang minyak Pertamina.

Pasalnya, obyek vital Pertamina telah meledak dan terbakar secara berturut-turut.

Dimulai dari kebakaran kilang Cilacap, kilang Balikpapan, kilang Balongan, depo Plumpang, dan terbaru adalah kilang minyak Dumai.

Kebakaran juga terjadi pada kapal tanker pengangkut BBM.

Baca juga: Kilang Pertamina Pekanbaru Meledak, 9 Orang Alami Luka dan Sudah Kembali ke Rumah

Baca juga: Daftar Barang Rafael Alun yang Disita KPK, Ada Sepeda Brompton dan Hingga Uang Tunai untuk Bayar THR

“Harus dilakukan audit terhadap teknologi dan sistem keamanan kilang minyak Pertamina untuk memastikan apakah sudah sesuai dengan standar pengamanan obyek vital,” ujar Amin dalam keterangannya, Minggu (2/4/2023).

Amin berujar, beragam spekulasi terkait penyebab meledak dan terbakarnya berbagai fasilitas vital tersebut hingga saat ini tidak pernah dijawab tuntas oleh Pertamina.

Ia khawatir persoalan ini bukan sekadar menyangkut sistem keamanan kilang minyak.

“Kecelakaan bergilir semacam itu seakan terjadi secara sistemik dan ini harus segera dijawab dan dipertanggungjawabkan oleh Direksi dan Komisaris Pertamina,” ujar Amin.

Amin mengatakan, hal ini tak hanya memberi kerugian pada Pertamina, tetapi juga semakin menjauhkan dari upaya membangun kemandirian pengolahan minyak di dalam negeri.

“Lah, kalau setiap tahun ada kilang terbakar, bahkan lebih dari sekali, bagaimana Pertamina mau melakukan lompatan besar dalam upaya meminimalisir impor BBM maupun produk turunan migas lainnya?” kata Amin.

Sementara untuk mencegah spekulasi, terutama tudingan adanya motif perburuan rente ditengah melonjaknya konsumsi bahan bakar minyak, Komisi VI DPR akan meminta penjelasan Direksi Pertamina.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kebakaran Objek Vital Komisi VI DPR Desak Menteri BUMN Evaluasi Direksi Komisaris Pertamina


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kebakaran Objek Vital Komisi VI DPR Desak Menteri BUMN Evaluasi Direksi Komisaris Pertamina yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI Amin Ak mengatakan, berulangnya peristiwa kebakaran berbagai objek vital yang dikelola Pertamina menandakan ada masalah serius di tubuh Pertamina.

Amin pun mendesak Menteri BUMN agar mengevaluasi Direksi dan Komisaris Pertamina sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

Meledak dan terbakarnya berbagai obyek vital secara berturut-turut mulai dari kebakaran kilang Cilacap, kemudian kilang Balikpapan, kilang Balongan, depo Plumpang, dan kilang minyak Dumai.

Bahkan kebakaran juga terjadi pada kapal tanker pengangkut BBM.

Baca juga: Kilang Pertamina Dumai Meledak, Kaca Rumah Warga Pecah hingga Dinding Masjid Retak

“Mengapa manajemen Pertamina seperti tidak peduli dan tidak pernah mau belajar dari kecelakaan beruntun ini sehingga standar keamanan obyek vital begitu buruk. Atau sebetulnya ada masalah lain,” kata Amin, dalam keterangannya, Minggu (2/4/2023).

Beragam spekulasi terkait penyebab meledak dan terbakarnya berbagai fasilitas vital tersebut hingga saat ini tidak pernah dijawab tuntas oleh Pertamina.

Amin Ak khawatir persoalan ini bukan sekadar menyangkut sistem keamanan kilang minyak.

Kecelakaan bergilir semacam itu seakan terjadi secara sistemik, dan ini harus segera dijawab dan dipertanggungjawabkan oleh direksi dan komisaris Pertamina.

“Kilang minyak itu merupakan fasilitas vital dan strategis dan bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak menjadi aneh karena secara bergiliran dan beruntun terus terbakar,” ujarnya.

Yang jelas, bukan hanya kerugian yang diderita Pertamina akibat hal itu.

Namun juga semakin menjauhkan Pertamina dari upaya membangun kemandirian pengolahan minyak di dalam negeri.

Baca juga: Kilang Pertamina Dumai Meledak, Kapolda Riau: Api Padam dan Terdapat 9 Korban Luka

“Kalau setiap tahun ada kilang terbakar, bahkan lebih dari sekali, bagaimana Pertamina mau melakukan lompatan besar dalam upaya meminimalisir impor BBM maupun produk turunan migas lainnya?” ujar Amin.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, sudah semestinya kilang minyak itu memiliki protokol pengoperasian, pemeliharaan dan pengamanan yang ketat.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kebakaran Kerap Berulang di Jakarta Bagaimana Solusi dan Pencegahannya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kebakaran Kerap Berulang di Jakarta Bagaimana Solusi dan Pencegahannya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

TEMPO.CO, Jakarta – Kebakaran yang menghanguskan berbagai bangunan, seperti gedung, pabrik sampai kediaman ratusan warga, tidak hanya menelan korban materi, namun juga jiwa. Perisitwa itu terus berulang di Jakarta.

Dinas Penaggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyebutkan bahwa sebagian besar pemicu kebakaran adalah karena hubungan pendek arus listrik atau korsleting.

Sementara proses pemadaman juga kerap terkendala oleh keterbatasan sumber air, hingga akses jalanan yang sempit, terutama di pemukiman padat penduduk.

Contoh terbaru yang dapat terlihat adalah kejadian kebakaran di RT 013, RW 002, Kampung Pulo Kambing, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (29/8) dini hari, yang mengakibatkan 40 rumah milik 35 keluarga atau 105 jiwa ludes.

Warga mengaku ketika itu melihat api berawal dari bagian tengah permukiman dan api kian membesar. Sebanyak 80 petugas dengan 16 mobil pemadam yang datang sekitar pukul 03.30 WIB berjibaku memadamkan api hingga pukul 04.53 WIB.

Api cepat membesar di area kebakaran yang diperkirakan seluas 800 meter persegi itu, karena banyak bangunan semi permanen atau menggunakan material tripleks, kemudian gang yang sempit, hanya selebar satu meter di muka dan belakang permukiman, turut menghambat proses pemadaman, di mana mobil pemadam harus parkir di mulut gang dan menarik selang untuk memadamkan api.

Hal-hal tersebut kerap ditemui dalam berbagai kejadian kebakaran di Jakarta, termasuk dalam kebakaran besar di Simprug, Jakarta Selatan, pada Senin (22/8) yang menghanguskan 100 rumah hingga mengharuskan 133 keluarga atau 398 warga mengungsi.

Amukan Jago Merah

Gulkarmat DKI Jakarta menyebutkan dalam lima tahun terakhir sejak 2018 sampai Agustus 2022, dari 8.004 kejadian kebakaran, yang terbanyak terjadi pada 2019 dengan 2.161 kejadian, Tahun 2018 sebanyak 1.751 kejadian, Tahun 2021 sebanyak 1.532, Tahun 2020 sebanyak 1.501 dan 2022 sebanyak 1.059 kejadian.

Berdasarkan data dari dinas, penyebab kebakaran selama lima tahun terakhir, dari 8.004 kebakaran yang disebabkan “korsleting” sebanyak 4.829 kejadian (60 persen), karena penyebab lainnya 1.180 kejadian (14 persen), akibat membakar sampah 859 kejadian (10,7 persen), karena gas 804 kejadian (10,4 persen), akibat rokok 295 kejadian (3 persen), serta akibat lilin 37 kejadian (0,4 persen).

Warga mengunjungi lokasi kebakaran yang terjadi di kampung Pulo Kambing, Jatinegara, Cakung, Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022. Kebakaran yang terjadi pukul 03.30 WIB, menghanguskan 40 rumah, dengan penyebab api diduga konsleting listrik. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi mengatakan bahwa arus pendek bisa terjadi lantaran banyak warga yang masih menggunakan listrik dengan instalasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya, kemudian kualitas peralatan yang tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), bahkan kerap ditemukan pencurian listrik.

“Berbagai hal tersebut makin menambah bahaya kebakaran, karena padatnya Jakarta oleh hunian dan bangunan yang berdempetan, sehingga akhirnya api akan cepat merembet ke bangunan yang sebagian besar berbahan bangunan yang mudah terbakar,” katanya.

Di sisi lain, Satriadi juga menjelaskan bahwa pemadaman kebakaran juga dipersulit minimnya sumber air yang tersedia, meski ada infrastruktur hidran sebagai pendukung usaha pemadaman Jakarta.

Dinas Gulkarmat DKI Jakarta mengemukakan terdapat 1.213 hidran di seluruh kota Jakarta, namun hanya sekitar sepertiga atau 421 hidran yang berfungsi sempurna yang disebutnya memiliki tekanan cukup untuk pemadaman.

Hal tersebut, karena selama ini air hidran juga disuplai dari air perpipaan yang dikelola oleh Aetra dan Palyja. Namun saluran air untuk hidran perkotaan tersebut dan konsumsi perumahan bersatu yang menyebabkan tekanan air menjadi kecil.

“Terlebih air perpipaan juga belum sampai ke semua tempat. Akhirnya kami mengandalkan sumber air alam seperti got, kali atau saluran,” katanya.

Belum lagi, kata Satriadi, banyak hunian yang berkurang unsur keamanan terhadap efek kebakaran karena alasan keamanan dengan memasang teralis besi di jendela bangunan, seperti kejadian enam penghuni indekos meregang nyawa dan tiga lainnya terluka bakar dalam kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8) pagi.

Saat itu, polisi menduga korban sulit menyelamatkan diri karena teralis besi yang terpasang dari lantai dua hingga empat ruko. Terali besi yang seharusnya menjadi sarana pengaman rumah justru menjadi jebakan maut saat kebakaran.

Langkah Pencegahan

Banyaknya kebakaran yang disebabkan korsleting listrik, pihak PLN tidak menampik hal tersebut, namun menjamin akan terus melakukan inspeksi rutin terhadap jaringan listrik yang menjadi aset PLN mulai dari pembangkit sampai ke kWh meter, hingga melakukan penertiban terhadap temuan adanya kelainan pengaliran listrik sesuai daya berlangganan.

Namun demikian, PLN mengingatkan bahwa batas dan wewenang dari perusahaan listrik milik negara itu, hanya dari gardu listrik sampai dengan kWh meter, sementara aliran listrik ke dalam rumah pelanggan menjadi hak dan wewenang pelanggan itu sendiri.

“Karenanya kami mengingatkan agar menggunakan perangkat listrik yang disesuaikan kebutuhan, kemudian tidak mengutak-atik kWh meter PLN yang berada di rumah pelanggan, tidak mengambil listrik langsung dari tiang, karena selain berbahaya juga termasuk dalam pelanggaran,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan.

Terkait dengan permasalahan hidran air yang belum berfungsi baik, Gulkarmat DKI melakukan pembangunan hidran mandiri sebagai upaya mempercepat penanggulangan kebakaran di wilayah padat penduduk yang selama ini tidak punya atau jauh dari sumber air baik perpipaan maupun alami.

Hidran mandiri tersebut, dibangun di tengah perkampungan yang sumber airnya berasal dari air hujan yang ditampung pada tandon bawah tanah dan dialirkan ke berbagai titik yang sudah ditentukan untuk kemudian digunakan petugas pemadam kebakaran.

Sampai saat ini, telah ada 16 lokasi hidran mandiri di seluruh wilayah Jakarta dengan total panjang pipa penyalur air 11.529 meter, box hidran 153 buah, siamese conection 25 buah, dan sebanyak 12 buah hidran pilar.

“Ke depan kami akan menambah lagi. Kami prioritaskan pada daerah-daerah yang padat hunian, jauh dari sumber air, dan jauh dari pos pemadam kebakaran,” tutur Satriadi.

Warga mencari sisa-sisa barang di antara reruntuhan bangunan pasca kebakaran di Jalan Dakota Raya, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022. Sebanyak 72 personil dan 16 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. TEMPO/ Cristian Hansen

Terkait dengan sumber air yang masih bersatu, Kepala Dinas Gulkarmat DKI tersebut mengaku tidak memiliki jawaban karena pengelolaan air berada di tangan perusahaan air milik daerah dan bermitra dengan operator swasta yakni Aetra dan Palyja.

Namun demikian, PAM Jaya sebagai badan usaha milik Pemprov DKI dalam pengelolaan air perpipaan, belum memberikan jawaban pasti akan hal ini, namun yang pasti seluruh tanggung jawab pengelolaan air perpipaan mulai 2023 mendatang akan berada di bawah PAM Jaya.

Terkait dengan pemukiman padat yang memiliki bahan bangunan terbakar, dengan jalan yang tergolong sempit dan tidak bisa dilewati truk damkar hingga akhirnya sulit melayani dengan baik, Pemprov DKI Jakarta menyebutkan akan melanjutkan relokasi warga ke hunian baru berupa rumah susun.

Upaya Pemerintah DKI Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihak pemerintah provinsi semaksimal mungkin berusaha menempatkan warga di rusun karena memang sejak semula penghuni rumah susun dari pemerintah memang diprioritaskan untuk warga kurang mampu, warga perkampungan padat terdampak penggusuran, para korban terdampak banjir dan korban kebakaran di Jakarta.

Pasalnya, dengan menempatkan penduduk pada rumah susun yang merupakan hunian vertikal, memiliki perencanaan yang memadai dalam pencegahan kebakaran dan mengantisipasi efeknya seperti kehilangan nyawa.

“Yang pasti kita terus melakukan pembangunan rusun sewa untuk warga, dan termasuk korban banjir dan kebakaran, itu yang menjadi prioritas,” ujar Riza.

Berbagai permasalahan kebakaran di DKI Jakarta, telah teridentifikasi, namun dibutuhkan kesiapan dan keseriusan semua pihak berkepentingan dalam menjalankan usaha mengantisipasi kebakaran yang terjadi berulang di Jakarta, demi kota Jakarta dan penghuninya.

Baca juga: Riza Patria Janji Carikan Lokasi Rusun Terbaik untuk Korban Kebakaran di Simprug Golf

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kebakaran Pusat Perbelanjaan LTC Glodok Jakarta Barat Diduga Korsleting pada Panel Motor Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kebakaran Pusat Perbelanjaan LTC Glodok Jakarta Barat Diduga Korsleting pada Panel Motor Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kompas TV video vod

Minggu, 25 September 2022 | 20:33 WIB

TAMAN SARI, KOMPAS.TV – Pusat Perbelanjaan Elektronik LTC Glodok, terbakar pagi ini (25/09), kebakaran terjadi saat LTC Glodok belum buka.

Kebakaran diduga disebabkan korsleting pada panel motor listrik di lantai 5.

Masih tutupnya pusat perbelanjaan, membuat petugas kesulitan masuk ke lokasi kebakaran,

Pintu masuk LTC glodok, masih terkunci.

Petugas mengelilingi gedung, mencari akses masuk yang bisa dibuka.

Baca Juga: AHY Kritik Kinerja & Pertumbuhan Infrastruktur Pemerintahan Jokowi, Benar atau Blunder?

_____

Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam nonstop di https:www.kompas.tv,live.

Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk, subscribe channel youtube Kompas TV!

Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV. sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: https:www.kompas.tv

Sumber : Kompas TV

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar
sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

BERITA LAINNYA

KOMPAS DUNIA

Sabtu, 1 April 2023 | 19:35 WIB

Sumatra

Sabtu, 1 April 2023 | 19:25 WIB

Hukum

Sabtu, 1 April 2023 | 19:23 WIB

VOD

Sabtu, 1 April 2023 | 19:23 WIB

VOD

Sabtu, 1 April 2023 | 19:20 WIB

Hukum

Sabtu, 1 April 2023 | 19:18 WIB

VOD

Sabtu, 1 April 2023 | 19:06 WIB

VOD

Sabtu, 1 April 2023 | 19:05 WIB

Hukum

Sabtu, 1 April 2023 | 19:01 WIB

Berita Daerah

Sabtu, 1 April 2023 | 19:01 WIB


Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Bukan Arus Listrik Kebakaran 5 RT di Tambora Berasal dari Kompor Gas


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Bukan Arus Listrik Kebakaran 5 RT di Tambora Berasal dari Kompor Gas yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JAKARTA. KOMPAS.com – Lurah Duri Selatan M. Ghufri Fatchani mengatakan, kebakaran yang menghanguskan lima RT di wilayahnya disebabkan oleh ledakan kompor gas.

Temuan ini berbeda dengan dugaan sebelumnya yang menyebutkan kebakaran bermula dari korsleting arus listrik.

“Keterangan saksi yang dipercaya itu berasal dari kompor yang apinya tiba-tiba membesar,” kata Ghufri saat dikonfirmasi, Rabu (12/8/2020).

Pascasambaran dari kompor tersebut, api kemudian mulai menjalar dan membakar kediaman warga.

Kondisi permukiman yang sangat padat membuat api menyebar dengan cepat hingga lima RT menjadi korban.

Baca juga: Kelurahan Duri Selatan Siapkan Empat Tenda untuk Korban Kebakaran Tambora

Saat ini, empat tenda pengungsian telah didirikan untuk menampung korban kebakaran. Empat tenda itu diharapkan cukup untuk menampung 500 lebih warga yang terdampak kebakaran.

“Yang kita siapkan itu cukup untuk segitu, tapi kita belum tahu pasti berapa yang akan mengungsi karena sebagian ada juga yang ke rumah saudara,” kata Ghufri.

Adapun kebakaran tersebut berlangsung selama delapan jam dari Selasa malam hingga Rabu dini hari.

Baca juga: Kebakaran Selama 8 Jam, 987 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal di Tambora

Kasieops Damkar Jakarta Barat Eko Sumarno mengatakan kebakaran tersebut menjalar hingga lima RT yakni RT 001, 002, 003, 005 dan 010 di RW 005 Kelurahan Duri Selatan.

Akibatnya, hampir 1.000 jiwa terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam musibah tadi malam tersebut.

“Data sementara, total ada 382 kepala keluarga dengan 987 jiwa yang harus mengungsi akibat musibah ini,” kata Eko.

Menurut Eko, kawasan permukiman yang sangat rapat menjadikan api begitu cepat merambat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

40 Kejadian Kebakaran di Ngawi Selama 2022 Mayoritas Disebabkan Korsleting Arus Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul 40 Kejadian Kebakaran di Ngawi Selama 2022 Mayoritas Disebabkan Korsleting Arus Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kebakaran di sebuah rumah di Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada 29 Agustus 2022 lalu.

Ngawi (beritajatim.com) – Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Ngawi mencatat ada 40 kejadian kebakaran yang ditangani sepanjang tahun 2022. Mayoritas penyebabnya adalah korsleting arus listrik.

Kepala Bidang Damkar Satpol PP dan Damkar Ngawi Tri Bimo mengatakan 40 kejadian kebakaran itu mencakup rumah, kendaraan, dan lahan. Kebakaran itu mengakibatkan kerugian materiil mulai jutaan hingga ratusan juta. Mayoritas penyebabnya karena korsleting listrik. Kejadian yang jadi sorotan yakni kebakaran toko di dalam rumah milik Slamet (65) warga Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar.

Sementara untuk kendaraan adalah kebakaran pick up yang dikemudikan Jati Kusumo (30) dan menumpang istrinya Novita Hartiansari (25) yang keduanya merupakan warga Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman. Pick up jtu terbakar saat mengisi BBM di SPBU Kedungprahu Kecamatan Padas. Akibatnya, Novita mengalami luka bakar di bagian lengan dan kakinya hingga mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Widodo Ngawi.

“Betul, ada 40 kejadian dan memang ada korban yang terluka. Mengakibatkan kerugian ada yang jutaan hingga ratusan juta. Yang paling parah yakni kebakaran rumah di Katikan, Kedunggalar karena kerugiannya kurang lebih Rp200 juta. Juga yang paling mencolok soal kejadian mobil terbakar di SPBU Kedungprahu,” kata Bimo, Minggu (08/01/2023).

Dia membenarkan mayoritas karena korsleting arus listrik. Karenanya dia meminta pada masyarakat agar selalu waspada. Terlebih, bagi yang merasa ada yang tidak beres dengan instalasi listrik agar segera meminta tolong teknisi yang ahli untuk melakukan perbaikan. “Juga, kami minta agar masyarakat tidak lupa mematikan kompor atau sumber api sebelum meninggalkan rumah,” pungkasnya.

Catatan beritajatim.com, tak hanya dua kejadian kebakaran itu saja yang mencolok di tahun 2022. Ada pula rumah milik Paini (55) warga Desa Sidolaju, Widodaren yang terbakar hangus saat ditinggal bekerja di sebuah rumah potong hewan yang tak jauh dari rumahnya. Kerugiannya mencapai Rp 90 juta.

Kemudian, ada pula rumah Sumarno (74) warga Desa Tungkulrejo Padas yang hangus terbakar saat ditinggal menghadiri hajatan di Magetan. Rumah dan isinya ludes dan kerugian diperkirakan mencapai Rp100 juta. (fiq/kun)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kebakaran Hebat di Jalan Simprug Golf 2 Menewaskan Satu Orang


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kebakaran Hebat di Jalan Simprug Golf 2 Menewaskan Satu Orang yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, menghanguskan 100 rumah.

Akibat kebakaran itu, 500 lebih warga harus kehilangan tempat tinggal.

Kebakaran hebat itu juga menewaskan satu orang di dalamnya.

“Ada warga meninggal. Atas nama Pak Nanang (warga, 48) diduga karena syok dan kelelahan,” ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Deni Andreas, kepada wartawan, Minggu (21/8/2022).

Deni menjelaskan, kebakaran ini bermula dari sumber api dari rumah seorang warga bernama Sambiyo (66).

Baca juga: Kebakaran di Kebayoran Lama Hanguskan 100 Rumah, 500 Lebih Warga Kehilangan Tempat Tinggal

Api itu berkobar tepat di kontrakan atasnya.

Melihat api berkobar cepat, ia kemudian langsung turun dan berteriak ada kebakaran kepada warga sekitar.

“Karena api sudah besar dan warga berusaha memadamkan, tapi api makin membesar dan warga segera menghubungi pihak Damkar untuk meminta bantuan,” ujar Deni.

Diberitakan sebelumnya, lebih 100 rumah hangus dilalap si jago merah di kawasan padat penduduk Simprug Golf. Total luas permukiman yang terbakar seluas 2 hektare itu ditempati kurang lebih 200 keluarga.

Suasana lokasi Pemukiman Padat penduduk yang terbakar di Kawasan Simpug, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022). Kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah tersebut, membuat 120 kepala keluarga kehilangan harta benda. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

“Luas area yang terbakar 2 hektar. Ini ada ratusan keluarga yang tinggal di lokasi,” kata Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Ruwanto kepada wartawan, Minggu (21/8/2022).

Ruwanto menjelasakan, dugaan sementara titik api berawal dari lantai dua rumah yang ditempati seorang warga Sambiyo (66). Kebakaran diduga akibat korsleting listrik dan merembet ke ratusan rumah lainnya.

“Penyebab diduga korsleting listrik,” ucapnya.

Akibat kebakaran itu, total ada 100 rumah yang ditempati 200 keluarga atau 555 jiwa. Mereka kehilangan tempat tinggal dan kerugian yang dialami ditaksir mencapai Rp 5 miliar.

“Yang terbakar rumah tinggal total 100. Kerugian diperkirakan sekitar Rp 5 miliar,” tambahnya.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.