Kaleidoskop 2022 Hoaks Bertema Politik Makin Menjamur


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kaleidoskop 2022 Hoaks Bertema Politik Makin Menjamur yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta – Sepanjang tahun 2022 hoaks bertema politik semakin menjamur. Hoaks ini menyerang berbagai aktor politik mulai dari pejabat, menteri, hingga Presiden.

Tentu saja hoaks terkait politik ini bisa menganggu kehidupan bermasyarakat. Hoaks bisa menimbulkan perselisihan, bahkan konflik jika terus dibiarkan.

Terlebih tahun ini tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai. Beberapa juga sudah mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden 2024.

Hoaks biasanya tersebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan. Sehingga klarifikasi dibutuhkan agar hoaks tidak menyebar.

Lalu apa saja hoaks bertema politik yang menjadi sorotan tahun 2022? Berikut beberapa di antaranya:

Media sosial menjadi salah satu yang digunakan oleh berbagai kalangan.Tak jarang berita atau kabar palsu pun tersebar hingga menimbulkan keresahan. Demi mencegah hal tersebut, berikut pengertian hoax beserta ciri-ciri, jenis dan cara mengatasinya

Hoaks Politik Viral pada Tahun 2022

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

1. Beredar kembali di media sosial postingan yang mengklaim Ratu Elizabeth II ingin menjadikan Presiden Jokowi sebagai pewaris takhta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 September 2022.

Dalam postingannya terdapat gambar Presiden Jokowi menggunakan mahkota kerajaan bersanding dengan Ratu Elizabeth II.

Postingan itu disertai narasi:

“Ratu Elizabeth II Tertarik Menjadikan Jokowi Pewaris Takhta, Ratu: Dia Orang Jujur Dan Sederhana”

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Ratu Elizabeth II ingin menjadikan Presiden Jokowi sebagai pewaris takhta? Simak dalam artikel berikut ini…

2. Cek Fakta: Tidak Benar Foto Jokowi Tanpa Prokes Ini Membuktikan Covid-19 Hilang saat Imlek

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) protokol kesehatan (prokes) mencontohkan Covid-19 hilang saat Imlek. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 2 Februari 2021.

Klaim foto Jokowi tanpa prokes membuktikan Covid-19 hilang saat Imlek, menampilkan Jokowi sedang berkumpul dengan sejumlah orang di dalam ruangan dengan ornamen Tionghoa.

Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

“VIRUS CORONA TIBA2 HILANG & LENYAP di HARI RAYA IMLEK.

HADIR & BERKERUMUN TANPA PROKES sdh diCONTOHkan oleh Jokowi

VIRUS CORONA NTAR AKAN DIMUNCULKAN LAGI pada BULAN PUASA RAMADHAN MENDEKATI HARI RAYA IDUL FITRI”

Benarkah Klaim foto Jokowi mencontohkan Covid-19 hilang saat Imlek? Simak dalam artikel berikut ini…

3. Cek Fakta: Tidak Benar Presiden Jokowi Tolak Malaysia Jadi Anggota Penuh G20

Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim Presiden Jokowi menolak Malaysia sebagai anggota penuh G20. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 10 November 2022.

Dalam postingannya terdapat video berjudul “Jokowi Dodo Tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20”

Video itu juga disertai narasi “Jokowi tolak Malaysia menjadi anggota penuh G20, jangan remehkan Indonesia”

Lalu benarkah postingan video yang mengklaim Jokowi menolak Malaysia menjadi anggota G20? Simak dalam artikel berikut ini…

Hoaks Selanjutnya

4. Cek Fakta: Tidak Benar Anies Baswedan Dapat Gelar “Amirul Amanah” dari Arab Saudi

Beredar di media sosial postingan foto yang menyebut Anies Baswedan mendapat gelar ‘Amirul Amanah’ atau ‘Pemimpin Amanah’ dari Arab Saudi. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Mei 2022.

Dalam postingannya terdapat foto Anies Baswedan dengan narasi:

“Alhamdulillah ya Rabb, Gubernur Indonesia, Anies Baswedan mendapat gelar “Amirul Amanah” (Pemimpin yg Amanah)” dari Saudi Arabia.”

Akun itu juga menambahkan narasi “AMIRUL AMANAH….ALHAMDULILAH…”

Lalu benarkah postingan foto yang menyebut Anies Baswedan mendapat gelar ‘Amirul Amanah’ atau ‘Pemimpin Amanah’ dari Arab Saudi? Simak dalam artikel berikut ini…

5. Cek Fakta: Tidak Benar Muhammadiyah Usung Anies Baswedan untuk Pilpres 2024

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Muhammadiyah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 29 September 2022.

Dalam postingannya terdapat potongan video berjudul “Sah!! Muhammadiyah resmi usung Anies di Pilpres 2024”

Akun itu menambahkan narasi “SERBA SERBI PEMIMPIN TERBAIK SAAT INI , MESKI TERUS DIJEGAL NEO PKI BAHKAN BAWASLU IKUTAN JUGA !! BACALON AJA BELUM APALAGI CAPRES KOK SDH DITINDAK LANJUTI BAWASLU , KETOROMEN NEK BAWASLU ANTEK REZIM ANTEK CUKONG”

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Muhammadiyah mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024? Simak dalam artikel berikut ini…

6. Cek Fakta: Tidak Benar Pernyataan Wapres Ma’ruf Amin Tak Sengaja Pakai Dana Haji Pemerintah Tak Berdosa

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pemerintah tak sengaja pakai dana haji jadi tidak dosa. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 10 Juni 2022.

Klaim pernyataan Wapres Ma’ruf Amin pemerintah tak sengaja pakai dana haji jadi tidak berdosa tersebut berupa tangkapan layar artikel Vivanews berjudul

“Wapres: Pemerintah Gak Sengaja Memakai Dana Haji Jadi Tak Berdosa”

Dimuat pada Minggu, 21 Juni 2020. Ditulis oleh Lilis Khalisotussurur.

Dalam artikel tersebut terdapat foto berupa tangkapan layar artikel berjudul.

“Wapres Pemerintah Gak Sengaja Memakai Dana Haji Jadi Gak Berdosa”.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

“Owhh…. begitu ya?

Pantesan minta nambah lagi”.

Benarkah klaim pernyataan Wapres Ma’ruf Amin pemerintah tak sengaja pakai dana haji jadi tidak berdosa? Simak dalam artikel berikut ini…

7. Cek Fakta: Tidak Benar Menko Luhut Larang Lansia Keluar Rumah Selama 4 Pekan pada Juni 2022 Akibat Covid-19 Menggila

Beredar di media sosial postingan artikel yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta lansia tidak keluar rumah selama empat pekan ke depan karena covid-19 menggila. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Instagram. Postingan itu diunggah pada 12 Juni 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel Liputan6.com berjudul “Covid-19 Menggila Lagi, Menko Luhut Minta Lansia Tak Keluar Rumah Sebulan”

Akun itu menambahkan narasi:

“Oh kl lansia ga boleh keluar Rumah enter jg dunk, wapres , empud jg dll adil yeee jgn sepihak”

Lalu benarkah postingan artikel yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta lansia tidak keluar rumah selama empat pekan ke depan karena covid-19 menggila? Simak dalam artikel berikut ini…

Hoaks Lainnya

8. Cek Fakta: Tidak Benar Video Ganjar Pranowo Resmi Keluar dari PDIP

Kabar tentang Ganjar Pranowo telah keluar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 3 Oktober 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah video dari situs berbagi video YouTube berjudul “AMARAH MEGA MEMUNCAK !! GANJAR SUDAH RESMI KELUAR DARI PDIP…”

Thumbnail pada video tersebut memperlihatkan foto Ganjar Pranowo didampingi sejummlah kader dari PDIP sedang menandatangni sebuah kerjas di atas meja.

Kemudian ada juga foto Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang terlihat menunjuk ke arah ganjar. Dalam video itu juga terdapat narasi bahwa Ganjar sudah tidak lagi menjadi kader dari PDIP.

“GANJAR RESMI DI KELUARKAN MEGAWATI USIR GANJAR DARI KADER PDIP,” demikian narasi dalam video tersebut.

“Kemarahan Megawati memuncak,” tulis salah satu akun Facebook.

Benarkah kabar Ganjar Pranowo telah keluar dari PDIP? Simak dalam artikel berikut ini…

9. Cek Fakta: Tidak Benar Mahfud MD Minta 50 Persen Infak Masjid Disetor ke Negara

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Menkopolhukam, Mahfud MD meminta infak masjid dipangkas 50 persen untuk negara. Postingan ini beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 5 Desember 2022.

Dalam postingannya terdapat gambar Mahfud MD dengan judul artikel “Mahfud MD segera pangkas infak masjid 50 persen setor ke negara”

Akun itu menambahkan narasi

“LUAR BIASA, LUAR DLM PENGUASA SDH RUSAK BINASA, KOK GAK PUNY A RASA MALU YA, BEGÍT U TEGANYA, BEGITU NE KATNYA MERAMPOK DG BAHASA” SEGERA PANG KAS INFAK MASJID 50 PERSEN DISETOR KEKAS NEGARA (MAHFUD MD)”KENAPA GAK DIRAMPOK DUIT KONSERSIUM 303 SENILAI RP.155 T (MILIK FERDY SAMBO,TITO KAR NAVIAN). LEBIS PAS CAR ANYA, DUIT HASIL RAMP OK ITU DIRAMPOK,DISIT A OLEH NEGARA UTK KE PENTINGAN NEGARA, KOK INFAK MESJID YG DI PANGKAS 50 PERSEN .AMBYAR”

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Menkopolhukam, Mahfud MD meminta infak masjid dipangkas 50 persen untuk negara? Simak dalam artikel berikut ini…

10. Cek Fakta: Tidak Benar Menag Yaqut Sebut Haji Dibatalkan dan Dananya Dipakai Bangun IKN

Kabar tentang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membatalkan haji dan dananya dipakai untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun akun Facebook pada 30 Maret 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar tangkapan layar artikel yang diklaim dari merdeka.com berjudul “Menag Yaqut: Haji dibatalkan dulu tahun ini uangnya dipakai untuk bangun IKN Nusantara”.

“Menteri akhir zaman.!!” tulis akun salah satu Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook telah 36 kali dibagikan dan mendapat 113 komentar warganet.

Benarkah Menag Yaqut membatalkan haji dan dananya dipakai untuk membangun IKN Nusantara? Simak dalam artikel berikut ini…

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email [email protected].

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Kaleidoskop Fenomena Mobil SUV dan MPV yang Tetap Diminati


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Kaleidoskop Fenomena Mobil SUV dan MPV yang Tetap Diminati yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

JawaPos.com – Bila melihat Pasar otomotif Indonesia masih didominasi model-model multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicel (SUV). Kedua model ini masih saling berlomba menguasai pasar otomotif, dengan berbagai model hingga kelengkapan fitur yang diberikan.

Pasar mobil MPV di Indonesia memang lebih dulu memikat konsumen khususnya di Indoneia, pasalnya menyesuaikan karakter masyarakatnya yang lebih suka dengan mobil keluarga dengan kapasitas 7 penumbang, alias muat banyak.

Namun dalam perkembangannya model SUV muncul dengan deras dan mendapat sambutan positif di pasar otomotif Tanah Air. Namun sebenarnya tren mobil SUV beberapa tahun belakangan sudah menjadi tren global, hal ini sempat diungkapkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi ketika dalam salah satu pameran otomotif awal tahun ini di Jakarta (11/3).

“SUV kami prediksi masih akan bertahan, karena memang model SUV menjadi tren global saat ini,” jelas Nangoi.

Meski begitu, menurutnya MPV masih akan tetap bertahan dengan bayang-bayang SUV yang semakin mendominasi. “MPV memang masih mendominasi saat ini, tapi SUV terus berkembang dan tidak akan kehilangan pamor,” ujarnya.

Bahkan menurut informasi data dari JATO European tercatat pasar SUV di Eropa mampu menguasai pasar 49 persen market share pada 2021. Selain itu mobil baru pilihan konsumen pada semester pertama 2022 didominasi mobil serbaguna (multi purpose vehicle, MPV) dan sport utility vehicle (SUV).

Harus di akui bahwa daya tarik segmen SUV menguat dalam beberapa waktu terakhir. Data Gaikindo menyebutkan pada kuartal I/2021, pangsa pasar SUV mencapai 25,86 persen, menggeser dominasi mobil MPV. Tipe SUV yang sedang digandrungi umumnya yang memiliki kapasitas tujuh penumpang, atau Low SUV (LSUV).

Daya tarik segmen SUV, khususnya LSUV diperkirakan menguat berkat berbagai keunggulan yang dimiliki kendaraan tersebut, seperti kabinnya yang berukuran besar baik untuk penumpang maupun barang, begitu pula ketangguhan performa di berbagai medan.

Penyematan berbagai fitur teknologi pendukung untuk kenyamanan juga kepraktisan dalam penggunaan serta postur desainnya yang nampak gagah memberikan rasa percaya diri dan keamanan yang lebih baik bagi pengendara.

Mobil LSUV diperkirakan menguat berkat berbagai keunggulan yang dimiliki. Meskipun LSUV belum benar-benar mengalahkan dominasi LMPV di Indonesia, perkembangan yang cukup signifikan ini jelas membuka banyak kesempatan besar bagi produsen mobil untuk melakukan diversifikasi penjualan.

Tren SUV Sumringah, MPV Jalan di Tempat

Segemen SUV maupun MPV merupakan pilihan masing masing merek untuk mengatur strategi pasar. Keduanya merupakan segmen ‘gurih” dan menjanjikan dipasar otomotif Indonesia. Di Indonesia hampir semua merek mempunyai line-up di dua segmen tersebut baik SUV maupun MPV. Namun dominasi dalam penjualan masih didominasi oleh Toyota di ikuti Honda, Mitsubishi dan Suzuki.

Menurut Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales kepada JawaPos melalui WhatsApp, Kamis [22/12] “Fenomena di Indonesia sejalan dengan fenomena global. Memang saat ini trend dunia ke arah model SUV.

“Untuk Suzuki produk yang kami tawarkan merupakan hasil riset dan studi kami untuk masyarakat Indonesia. Sementara untuk MPV spesifik untuk pasar di Indonesia [tren Indonesia]. Taun depan trennya masih ada pada SUV” ujarnya.

Sementara hal senada diungkapkan oleh Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy kalau pihaknya sekarang sedang fokus melengkapi model SUV.

“Tren SUV sekarang semakin melambung, meskipun belum bisa melebihi model MPV. Kami sekarang melengkapi line up model di segmen SUV dan baru kemarin kami meluncurkan sebuah LSUV yaitu Honda WR-V,” ujarnya.

Sebagai informasi line up SUV Honda berjejer di bergai kelas yaitu CR-V, HR-V, BR-V dan WR-V yang diluncurkan terakhir.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, menurut Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu ada beberapa alasan mengapa kendaraan jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Sport Utility Vehicle (SUV) masih sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Menurut Yannes, segmen mobil MPV terbesar masih berada di kelompok generasi baby boomers yang mementingkan kendaraan dengan membawa keluarga besarnya. Sedangkan segmentasi generasi milenial memiliki kemiripan dari karakteristik baby boomers.

“Preferensi pribadi generasi milenial masih mempertimbangkan keserbagunaan kendaraan yang dapat mengangkut banyak hal. Walaupun sebenarnya frekuensi untuk itu sangatlah kecil,” terang Yannes.

Sementara untuk mobil SUV yang memiliki 3 baris bangku semakin banyak digemari kedua generasi (milenial dan baby boomers) dari sisi interior. Dimana di dalamnya memiliki fleksibilitas dan ruang kargo yang lebih besar daripada MPV.

Belakangan muncul Low SUV yang dimensinya lebih kecil, ini menarik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan (misalnya Daihatsu Rocky, Toyota Raize atau Honda WR-V), karena kemudahan dan kenyamanan berkendara pada saat melalui jalan-jalan kota yang sibuk atau jalan kecil.

Harus diakui kalau SUV memiliki keunggulan visual dari bentuk bodi yang atraktif, kendaraannya yang lebih tinggi (ground clearance). Karena secara psikologis expansion body dari kendaraan ini mampu memberikan rasa lebih aman dan lebih powerful bagi penggunanya di tengah lalu lintas yang semakin ‘semerawut’.

Perbedaan SUV dan MPV

Mengenal model SUV [SUV atau Sport Utility Vehicle]

Secara bentuk dan fungsi, perbedaan SUV dan MPV jelas terasa, apalagi belakangan ini berbagai merek memunculkan sebuah MPV dengan fitur yang sama dimiliki oleh sebuah SUV. Namun secara hirarki keduanya berbeda dan mempunyai batasan antar segmen.

Berbicara mobil SUV merupakan model mobil yang mengadaptasi desain mobil offroad dengan penambahan aksen sporty. Ini untuk menunjang kelincahan gerak mobil, baik di jalanan kota maupun alam bebas.

Seperti yang tersurat pada makna kata ‘utility’, mobil SUV didesain fungsional sehingga sanggup melintasi medan apa pun. Hingga saat ini, ada tiga jenis mobil SUV yang dibuat berdasarkan fungsinya masing-masing, yaitu:

Compact SUV

Jenis SUV pertama adalah Compact SUV. Jenis SUV satu ini cenderung berbodi kecil dengan kursi untuk 4-5 penumpang. Karakter bodi crossover pada compact SUV ditujukan untuk pengemudi bergaya ekstrem namun tinggal di area perkotaan. Mobil compact SUV nyaman digunakan bermanuver ketika macet. Beberapa contoh mobil compact SUV antara lain Honda WR-V, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.

Medium SUV

Jenis mobil SUV selanjutnya adalah medium SUV. Fungsinya tidak jauh berbeda dari compact SUV, hanya saja bodi yang dimiliki lebih besar dan umumnya memiliki tujuh buah kursi penumpang. Beberapa jenis medium SUV antara lain Chevrolet Captiva, Honda CR-V dan Nissan X-Trail.

Big SUV

Big SUV adalah model paling besar dari mobil berkelas SUV. Sesuai namanya, big SUV memliki bodi cenderung besar dengan clearance yang lebih tinggi. Mobil big SUV sangat cocok digunakan di area pegunungan dan umumnya memiliki varian 4-WD. Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero adalah beberapa contoh big SUV yang paling populer.

Mengenal Model MPV [Multi-Purpose Vehicle]

Sesuai namanya, mobil MPV diciptakan untuk menunjang berbagai keperluan, baik untuk mobil penumpang atau angkutan barang. Karakter utama mobil MPV terletak pada kursi bagian belakang yang bisa dilipat sehingga ruang bagasi jadi lebih luas sebagai tempat penyimpanan barang. Seperti halnya mobil SUV, mobil MPV juga memiliki tiga jenis desain dengan masing-masing fungsi tersendiri.

Low MPV

Mobil MPV jenis low MPV adalah mobil dengan fitur sederhana, tidak terlalu besar namun efektif menunjang akomodasi sehari-hari serta irit bahan bakar. Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio dan Daihatsu Xenia adalah contoh terpopuler untuk mobil berjenis Low MPV.

Medium MPV

Medium MPV merupakan mobil MPV dengan fitur dan besar bodi satu tingkat di atas low MPV. Karakter utama medium MPV adalah bodi mobil yang lebih lebar dibandingkan low MPV. Beberapa contoh model medium MPV adalah Toyota Sienta, Voxy, Hyundai Stargazer dan Honda Freed.

Premium MPV

Kelas tertinggi dari MPV adalah premium MPV. Mobil dengan kelas ini cenderung memiliki bodi besar dan ruangan mobil yang luas. Interior yang dipasangkan di dalamnya menggunakan kualitas berkelas VIP. Beberapa contoh terbaik dari kelas premium MPV antara lain Toyota Alphard dan Hyundai Staria.

Perbedaan SUV dan MPV dari Berbagai Segi

Setelah mengetahui perbedaan SUV dan MPV dari masing-masing pengertiannya, kini memahami pembeda keduanya dari berbagai segi, mulai dari desain hingga fiturnya. Namun, terlepas dari perbedaannya, baik SUV dan MPV.

Desain
SUV memiliki desain yang sporty, dengan kata lain dirancang lebih kuat dan tangguh di segala medan. Di sisi lain, MPV lebih diperuntukkan sebagai mobil keluarga sehingga desainnya lebih mengutamakan kenyamanan selama perjalanan.

Bodi Mobil
Bodi SUV memiliki profil yang lebih tinggi dengan rata-rata ground clerance mencapai 200 milimeter. Sebaliknya, mobil MPV cenderung memiliki ground clearance yang lebih rendah agar penumpang lebih mudah keluar-masuk mobil.

Kekuatan Mesin
Karakter petualang dari mobil SUV didukung mesin dengan kapasitas besar. Beberapa di antaranya bahkan didukung dengan turbo sebagai tambahan tenaga saat berakselerasi. MPV justru jarang menggunakan mesin berkapasitas besar untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar.

Kapasitas Penumpang
Mobil MPV memiliki kapasistas yang lebih besar hingga delapan penumpang. Hal ini sejalan dengan fungsi utama mobil MPV sebagai mobil keluarga. Sedangkan, SUV kapasitas maksimalnya hanya tujuh penumpang saja.

Fitur Penunjang
Fitur pada SUV lebih fokus kepada performanya, sedangkan fitur MPV mengedepankan kenyamanan selama berkendara.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.