Beredar Video Helikopter Jatuh dan Bakar Pengantin Fakta atau Hoaks


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Beredar Video Helikopter Jatuh dan Bakar Pengantin Fakta atau Hoaks yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Video kecelakaan helikopter yang beredar di WhatsApp diduga membakar pengantin. Hoaks atau fakta? 

Liputan6.com, Jakarta – Sebuah video beredar di WhatsApp tentang sebuah kecelakaan helikopter yang menewaskan pengantin. Video itu menyebut pasangan itu terbakar dan pihak keluarga hanya bisa menonton.

Narasi yang tertulis di video itu adalah pengantin itu menggelar pernikahan yang mewah, kemudian terjadi kecelakaan fatal. Pembaca pun diminta jangan terlalu bangga dengan harta.

“Pernikahan super mewah keluarga yang sangat kaya. Pengantin tiba dengan Helikopter saat hendak mendarat tiba-tiba jatuh ke tanah & terbakar. Bersama dengan pilot, pasangan itu terbakar sampai mati. Orang tua & tamu menyaksikan pasangan itu tanpa daya. Semua Mimpi Lenyap Dalam Sekejap….Jangan Pernah Terlalu Bangga Dengan Kekayaan,” tulis caption di video tersebut. 

Hoaks Atau Fakta?

Ketika ditelusuri, video itu memang asli, tetapi narasinya tidak sesuai realitas. Kecelakaan itu terjadi di sebuah pernikahan di Brazil pada 2018. Helikopter itu diketahui membawa pengantin wanita. 

Situs The Independent pada 8 Mei 2018 melaporkan bahwa pengantin itu selamat dari kecelakaan tersebut. Ia tidak terbakar hidup-hidup seperti narasi yang beredar di WhatsApp.

Tak hanya itu, sang pengantin juga melanjutkan upacara pernikahannya. Ada tiga penumpang lain di helikopter itu, yakni pilot, fotografer, dan seorang anak kecil. Mereka bertiga dilaporkan luka ringan.

Pengantin pria tidak berada di helikopter tersebut. 

Sementara, cek fakta dari India Today mengungkap bahwa narasi hoaks itu beredar pada awal Maret 2023. Dijelaskan bahwa narasi video tersebut memang tidak akurat, sebab pengantinnya selamat dan pernikahan berlanjut. 

Helikopter yang dinaiki rombongan Kapolda Jawa Timur, Toni Harmanto menyenggol atap rumah warga saat tengah melakukan pendaratan darurat di Tulungagung.

6 Artikel Cek Fakta Lainnya

Menteri keuangan Sri Mulyani saat di wawancarai oleh liputan6 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/3/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Berikut sejumlah artikel Cek Fakta Liputan6.com yang diterbitkan dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani dan KPK. 

1. Cek Fakta: Kabar Aset Sri Mulyani Disita KPK

Kabar tentang aset Menteri Keuangan Sri Mulyani disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 19 Maret 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “Di miskinkan KPK SITA KENDARAAN MEWAH PULUHAN MOGE DAN MOBIL SPORT SRI MULYANI”. 

Baca selengkapnya…

2. Cek Fakta: Jokowi Pusing Karena Banyak Aturan 

Di media sosial, muncul postingan yang mengklaim Presiden Jokowi pusing sendiri karena terlalu banyak peraturan. Postingan ini beredar sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Februari 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel berjudul, “Jokowi: Terlalu banyak peraturan kita pusing sendiri jadi stres.”

Baca selengkapnya…

3. Cek Fakta: Anies Baswedan Jadi Tersangka KPK

Kabar tentang Anies Baswedan ditetapkan sebagai tersangka korupsi Formula E beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 20 Maret 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “BREAKING NEWS MAHFUD MD ANGKAT BICARA SAH HARI INI ANIES JADI TERSANGKA KORUPSI FORMULA E”.

Baca selengkapnya…

Selanjutnya

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 di rumah dinas Sambo nomor 46 yang terletak di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

4. Cek Fakta: Sambo Sudah Dihukum Mati

Kabar tentang eks Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo telah dieksekusi mati di Nusakambangan atas kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Maret 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berjudul “BREAKING NEWS INNALILAHI TEPAT PAGI INI FERDY SAMBO DIEKSEKUSI HUKUMAN MATI”.

Baca selengkapnya… 

5. Cek Fakta: Webinar Hadirkan Rafael Alun Trisambodo dengan Tema Bangun Budaya Integritas

Dalam postingan yang beredar di media sosial, terdapat poster dengan judul “Talkshow membangun budaya integritas di lingkungan pemerintah”.

Poster itu disertai foto Rafael Alun Trisambodo dan disertai narasi: “Jumat, 24 Maret 2023, 10.00-11.00 WIB, doorprize: Moge Harley Davidson, mobil Rubicon. Free Live via Youtube”

Baca selengkapnya…

6. Cek Fakta: Janji Jokowi Lunasi Utang Negara di Periode 3

Beredar di media sosial postingan artikel yang mengklaim Jokowi berjanji akan lunasi semua utang negara bila menjabat satu periode lagi. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.

“Jokowi Berjanji: 1 Periode Lagi Seluruh Hutang Negara Indonesia Akan Lunas. Si Lidah Karet.”

Akun itu menambahkan narasi:

“MUNDUR SAJALAH SEGALA SESUATU YG KELEWAT BATAS ITU TIDAK BAIK BUAT DIRI SENDIRI ATAU PUN BUAT BANGSA DAN NEGARA”

Baca selengkapnya…

Edukasi Literasi Digital Juga Harus Sasar Pejabat dan Parpol

Ilustrasi menggunakan smartphone terlalu lama. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Pengamat media sosial sekaligus CEO Komunikonten Hariqo Wibawa Satria menyebut sasaran edukasi literasi digital bukan hanya masyarakat umum saja. Namun sasaran edukasi literasi digital juga harus diperluas pada pejabat maupun seluruh penyelenggara pemilu.

Terlebih menjelang pemilu, marak bertebaran hoaks dan hate speech. Jika dibiarkan tentu berpotensi menimbulkan konflik antar masyarakat itu sendiri.

“Sasaran dari literasi digital itu, titik tekannya bukanlah masyarakat yang utama. Sama kayak revolusi mental, kan sasaran utamanya itu agak salah kaprah itu masyarakat. Jadi, sasaran utama literasi digital saat ini adalah penyelenggara pemilu, parpol, peserta pemilu, para pejabat, menteri, ASN. Mereka dulu deh yang dibenerin literasi digitalnya. Kalau mereka sudah benar, baru enak memberikan teladan pada masyarakat,” ungkap Hariqo dengan tegas saat diwawancarai tim Cek Fakta Liputan6.com.

Hariqo menyebut, selama ini sudah banyak media yang berkolaborasi untuk meluruskan berbagai hoaks, termasuk di Liputan6.com.

Menurutnya, usaha media sudah cukup baik dalam hal ini. Namun, ia mempertanyakan bagaimana usaha dari partai-partai politik dalam meluruskan hoaks yang beredar terkait Pemilu tersebut.

“Selama ini saya melihat sudah banyak media membantu meluruskan hoaks-hoaks soal partai politik dan sebagainya. Tapi upaya dari partai politiknya apa? Setidaknya parpol sebagai peserta pemilu dan lembaga penyelenggara Pemilu juga melaporkan hoaks-hoaks itu dan berkoordinasi dengan pihak media sehingga setiap orang lebih mudah mendeteksi hoaks dan hate speech,” kata Hariqo.

Infografis 24 Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024 Lolos ke Tahap Verifikasi Administrasi (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.