Gerhana matahari hibrida Di mana dan kapan terjadi serta halhal yang perlu Anda ketahui


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Gerhana matahari hibrida Di mana dan kapan terjadi serta halhal yang perlu Anda ketahui yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Sumber gambar, AFP/Bay Ismoyo

Keterangan gambar,

Gerhana matahari yang baru sebagian terlihat di Jakarta, Kamis, 20 April 2023

Informasi artikel

  • Penulis, Pijar Anugerah
  • Peranan, BBC News Indonesia

Gerhana matahari hibrida telah berlangsung di Indonesia. Masyarakat di beberapa wilayah di Timur Indonesia menyaksikan gerhana total, sedangkan wilayah lainnya hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Di Jakarta dan sekitarnya, sebagian warga sempat menyaksikan proses gerhana matahari sebagian, meski cuaca berawan.

Pukul 10.45 WIB, gerhana matahari sebagian bisa terlihat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Fenomena alam itu juga disaksikan warga di Bintaro, Tangerang Selatan. Matahari yang mulai tertutup bulan terlihat di balik awan mendung.

Di Bali, gerhana matahari sebagian dengan ketertutupan yang lebih besar, sampai menyerupai bulan sabit, terlihat dari Denpasar pada pukul 12.30 WITA.

Observatorium Bosscha yang ada di Bandung Barat, Jawa Barat, juga menggelar pengamatan gerhana matahari sebagian.

Para siswa SD dan SMP menyaksikan gerhana sambil belajar astronomi.

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Sejumlah pelajar sekolah dasar antre untuk mengamati gerhana matahari sebagian menggunakan teleskop di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/4).

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Foto sekuens gerhana matahari hibrida terlihat di atas langit di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (20/4).

Di saat sebagian warga menyaksikan proses berlangsungnya gerhana matahari dengan berbagai alat yang mereka punya— seperti kacamata yang dilengkapi filter khusus sampai wadah berisi air, sebagian warga lainnya melakukan salat gerhana.

Ribuan warga di Surabaya mengikuti salah gerhana di Masjid Al Akbar Surabaya, seperti yang dilaporkan detik.com.

Salat gerhana juga digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, dan Masjid Raya Darussalam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Warga yang tidak bisa menyaksikan gerhana matahari secara langsung juga bisa menyaksikannya secara daring melalui siaran langsung melalui kanal Youtube Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Observatorium Bosscha juga menyiarkan proses gerhana matahari dari Pulau Kisar, Maluku, melalui kanal Bosccha Observatory.

Dari Pulau Kisar, masyarakat bisa melihat gerhana matahari total.

Sumber gambar, Observatorium Bosscha

Keterangan gambar,

Pengamatan gerhana matahari total yang dilakukan tim Observatorium Bosscha di Pulau Kisar, Maluku.

Sumber gambar, Antara Foto

Keterangan gambar,

Warga melihat fenomena gerhana matahari dari layar di kantor BMKG Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (20/4).

Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang dalam jalurnya mengalami dua fase sekaligus, yaitu fase cincin dan fase total.

Ini adalah fenomena langka yang jarang terjadi di wilayah yang sama, kata peneliti astronomi dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang gerhana matahari hibrida.

Bagaimana gerhana matahari hibrida terjadi?

Ada macam-macam tipe gerhana karena jarak bulan ke Bumi berubah-ubah. Orbit Bumi berbentuk elips, sehingga posisi bulan dapat berada di titik terjauh (apogee) atau terdekat (perigee).

Gerhana terjadi saat bulan berada di antara matahari dan Bumi. Pada saat bulan lebih dekat ke bumi, piringan bulan akan menutupi seluruh piringan matahari (yang ukurannya lebih besar namun lebih jauh dari Bumi) sehingga bayangan bulan atau umbra akan jatuh ke permukaan Bumi. Inilah yang disebut gerhana matahari total.

Pada saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi, maka permukaan matahari tidak tertutup seluruhnya, menyisakan bagian luar yang menyerupai cincin.

Namun ada saatnya kelengkungan Bumi turut berperan dalam menghasilkan dua jenis gerhana pada satu fenomena gerhana yang sama.

“Karena kelengkungan Bumi, bayangan bulan tidak sampai ke Bumi, dia agak menggantung sehingga membentuk perpanjangan dari bayangan, kita menyebutnya antumbra atau perpanjangan dari umbra. Nah, area yang ada di dalam antumbra inilah yang melihat gerhana matahari cincin,” kata Avivah Yamani, anggota komunitas astronomi Langit Selatan.

Di mana dan kapan gerhana terjadi?

Gerhana matahari hibrida pada 20 April akan melintasi beberapa wilayah — mulai dari Samudera Hindia, kemudian bagian utara Australia, kemudian bergeser ke Timor Leste, kemudian ke 11 wilayah di Indonesia bagian timur, dan akhirnya ke Samudera Pasifik.

Pengamat di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik akan menyaksikan gerhana matahari cincin; sementara wilayah Australia, Timor Leste, dan 11 wilayah di Indonesia timur akan menyaksikan gerhana matahari total.

Gerhana akan dimulai dari Pulau Kisar, Maluku, kemudian melintas ke Pulau Maopora, Pulau Damar, Pulau Watubela; lalu ke wilayah Papua Barat, dan berakhir di Pulau Biak, Papua.

Adapun wilayah lainnya di Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian karena terkena bayangan penumbra atau bayangan semu. Mereka hanya melihat sebagian dari permukaan matahari yang terhalang oleh bulan.

Peneliti astronomi dan astrofisika di Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa semakin ke barat Indonesia, ketertutupan matahari akan semakin sedikit. Di Jakarta, misalnya, diperkirakan ketertutupan gerhana sekitar 42%. Di Medan, hanya 12,8%.

Itu berarti ada beberapa wilayah di Indonesia yang tidak mengalami gerhana sama sekali, tapi hanya mengalami konjungsi atau fase bulan baru. Mereka adalah lima kabupaten/kota di Aceh yaitu Sabang, Banda Aceh, Pidie, Aceh Jaya dan Aceh Besar.

Puncak gerhana diperkirakan terjadi sekitar pukul 13:30 sampai 14:30 Waktu Indonesia Timur.

Karena gerhana terjadi pada siang hari, intensitas sinar matahari akan menurun dan langit menjadi gelap seperti saat malam hari selama kurang-lebih satu menit. Andi mengatakan, benda-benda langit yang sebelumnya tidak kelihatan akan terlihat pada saat gerhana matahari total.

“Jadi pada saat gerhana matahari total, kita bisa melihat bintang maupun planet yang tidak dapat kita saksikan saat siang hari karena biasanya kan bintang atau planet-planet itu hanya disaksikan ketika setelah matahari terbenam hingga sebelum matahari terbit.

“Nah, karena ada fenomena gerhana ini, bintang dan planet pun dapat disaksikan saat siang hari saat terjadi gerhana,” kata Andi kepada BBC News Indonesia.

Seberapa langka fenomena ini?

Gerhana matahari sebenarnya terjadi setidaknya satu kali dalam setahun, lokasinya selalu berpindah-pindah. Namun, khusus gerhana matahari hibrida, biasanya butuh waktu lama untuk terjadi lagi di wilayah yang sama.

Sebelum tahun 2023, gerhana matahari hibrida ini terakhir kali terjadi di wilayah yang sama pada abad ke-19 dan abad ke-20.

Jika Anda melewatkan fenomena ini pada 20 April mendatang, jangan khawatir, Anda bisa mengamatinya lagi pada tahun 2049.

Jika itu pun terlewat, sayang sekali, gerhana matahari hibrida diperkirakan tidak akan terjadi lagi sampai nanti di abad ke-23.

“Jadi, masing-masing wilayah itu tidak akan mengalami gerhana matahari hingga waktu yang lebih lama lagi, kecuali kalau untuk gerhana matahari total saja atau gerhana matahari cincin saja. Itu secara rata-rata bisa terjadi antara 3 sampai 4 tahun sekali.

“Nah, untuk gerhana matahari yang terdekat nanti ada di tahun 2027 dan 2031 itu pun juga sebagian,” Andi menjelaskan.

Bagaimana cara mengamati gerhana?

Masyarakat dapat mengamati gerhana matahari bila langit cerah di tempat yang lapang dan tidak ada penghalang, seperti di lapangan atau di atas bukit.

Avivah Yamani dari Langit Selatan mewanti-wanti untuk tidak melihat matahari secara langsung, tapi menggunakan filter untuk menyaring 99,99% cahaya matahari supaya tidak membutakan mata.

Masyarakat bisa menggunakan teropong yang sudah dilapisi filter matahari atau kacamata gerhana.

“Tapi kalau pada saat gerhana matahari totalnya sedang terjadi, ketika bulan benar benar menutupi matahari, kita enggak perlu pakai filter. Kita bisa lihat dengan mata kita, tapi juga harus hati hati karena kita harus tahu timing ketika bulan meninggalkan matahari supaya kita bisa langsung menggunakan lagi kacamata gerhana yang dilapisi dengan filter,” kata Avivah.

Kalau Anda tidak punya kacamata gerhana, Anda bisa menggunakan alat yang lebih sederhana seperti .

Cara yang lebih sederhana lagi ialah melihat bayangan matahari dari balik dedaunan pohon yang rimbun, atau saringan memasak yang memiliki lubang-lubang kecil.

Andi menjelaskan ada dua cara yang tidak disarankan untuk melihat gerhana matahari.

Pertama, menggunakan kacamata las. Meskipun memiliki lapisan film, kata Andi, kacamata las ini bersifat menyerap sinar matahari ke mata kita sehingga dapat membahayakan retina mata.

Kedua, mengamati gerhana melalui pantulan air. “Karena apa? karena meskipun saat gerhana matahari itu intensitasnya mulai berkurang tapi masih ada sedikit radiasi elektromagnetik yang dipantulkan dari permukaan air ke mata kita. Nah, pantulan ini juga yang bisa merusak bola mata kita,” kata Andi.

Apa arti gerhana matahari hibrida bagi riset antariksa di Indonesia?

Para peneliti BRIN akan memanfaatkan momen langka ini untuk mengadakan riset tentang korona, atau lapisan atmosfer matahari, yang hanya bisa dilihat saat terjadi gerhana.

Mereka juga akan mempelajari dampak gerhana matahari pada teknologi satelit seperti satelit komunikasi dan satelit navigasi.

Sementara di Bumi, peneliti BRIN akan mengamati perilaku hewan pada saat gerhana. Ketika langit menjadi gelap akibat gerhana, hewan-hewan yang biasanya aktif di malam hari (nokturnal) akan aktif.

“Jadi dengan adanya riset matahari saat gerhana tanggal 20 besok diharapkan akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru yang memang selama ini belum terungkap atau memang sebenarnya sudah terungkap namun karena momennya sangat langka, jadi baru bisa melakukan riset itu saat ini,” kata Andi.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.