Power Supply Adalah Pengertian Fungsi Jenis dan Cara Kerjanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Power Supply Adalah Pengertian Fungsi Jenis dan Cara Kerjanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Power supply adalah perangkat keras (hardware) yang menjadi salah satu komponen. Detikers, kalian tahu nggak? power supply termasuk perangkat keras yang berperan penting untuk komputer lho.

Sesuai namanya, fungsi utama power supply yaitu untuk menyuplai tenaga atau tegangan listrik. Supaya lebih paham, simak artinya power supply, fungsinya, jenis, dan cara kerjanya di bawah ini yuk.

Pengertian Power Supply

Dikutip e-book Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Sumarno, power supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyediakan tegangan langsung ke komponen, dalam casing yang membutuhkan tegangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Senada, Priyo Jatmiko dalam buku berjudul Pengenalan Komponen Industri: Part, Plc, dan Touchscreen, menuliskan power supply merupakan alat yang menyuplai tegangan listrik secara langsung, dari sumber tegangan listrik ke tegangan listrik lainnya.

Power supply komputer digunakan sebagai penghantar tegangan listrik pada komponen atau perangkat keras lainnya yang ada di komputer tersebut. Arus listrik yang dibagikan power supply ke setiap komponen komputer, seperti hardisk, motherboard (merupakan bagian utama sebuah komputer), CD-ROM, floppy, kipas (fan), dan lain-lain.

Dalam hal ini, besar tegangan yang dihasilkan power supply bisa bermacam-macam. Menurut e-book Student Guide Series Pengenalan Hardware olah Wahana Komputer, maca, arus listriknya ada yang bertegangan 5 volt hingga 12 volt.

Besaran tegangan arus listrik yang dihasilkan power supply juga tergantung pada kebutuhan masing-masing komponen. Biasanya, power supply sudah terintegrasi dengan casing.

Input supply ini bisa berupa arus bolak balik (alternating current atau AC), di mana power supply perlu mengubah tegangan AC menjadi arus searah (direct current atau DC). Pasalnya, hardware komputer hanya bisa beroperasi dengan arus searah (DC).

Jadi singkatnya, maksud dari power supply adalah alat yang berada dalam sebuah casing komputer, yang berfungsi mengatur arus listrik, lalu membaginya ke setiap komponen.

Apa yang terjadi jika power supply tidak berfungsi dengan baik? Kemungkinan besar komputer tidak bisa nyala, karena tidak ada yang penyuplai tegangan listrik ke komponen komputer lainnya.

Fungsi Power Supply

Fungsi power supply pada komputer adalah sebagai hardware yang memberikan atau menyuplai arus listrik. Dari bentuk arus listrik berlawanan menjadi arus listrik yang searah.

Power supply komputer berfungsi untuk memberikan arus listrik DC yang dibutuhkan oleh perangkat keras dalam komputer. Power supply punya beberapa konektor kabel, yang masing-masing akan memiliki fungsi yang berbeda-beda.

Jenis Power Supply

Secara umum, jenis power supply ada 2 yaitu power supply AT dan ATX. Biasanya yang paling sering digunakan adalah jenis ATX.

Dirangkum dari ebook karya dari Priyo Jatmiko dan Sumarno, berikut merupakan jenis-jenis power supply:

1. Power Supply AT

Power supply AT adalah jenis power supply yang bisa dikatakan sudah lama. Saat ini, bisa dikatakan jenis power supply sudah jarang ditemui.

Pada masa jayanya, power supply ini banyak digunakan komputer pentium (prosesor intel dengan arsitektur superskalar) II dan pentium III. Kelebihan power supply AT yaitu memiliki kabel yang terhubung ke motherboard, terdiri dari konektor P8 dan P9.

Di sisi lain, pemasangan power supply jenis ini membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kesalahan pemasangan yang bisa terjadi yaitu terbaik memasang konektor.

Pasalnya, terdapat 2 konektor penghubung. Untuk mematikan power supply jenis ini, kita harus menekan tombol power secara langsung karena power supply ini terhubung secara langsung dengan casing komputer.

2. Power Supply ATX

Power supply AT adalah jenis power supply yang memiliki tampilan lebih sederhana alias simpel, dibandingkan ATX. Jenis power supply AT kabel konektor motherboardnya sudah menjadi satu dengan jumlah 20 PIN.

Makanya, power supply AT juga dikenal dengan ATX 20 PIN. Untuk pemasangannya pun cukup mudah.

Mengingat, port pada motherboard dengan konektor tidak akan menyatu. Namun, pemaksaan pada pemasangan juga perlu dihindari. Hal itu bisa menyebabkan risiko kerusakan pada port atau konektor.

Keunggulan jenis power supply ATX yaitu pada tombol powernya, yang sudah dilengkapi dengan auto shutdown. Jika komputer dimatikan maka power supply juga ikut mati. Jadi, kita tidak perlu lagi untuk menekan tombol power-nya lagi.

3. Regulated Power Supply

Regulated power supply merupakan jenis power supply yang berfungsi menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik. Khususnya jika ada perubahan maupun variasi pada beban sumber listrik, baik itu arus input atau tegangannya.

4. Unregulated Power Supply

Unregulated power supply yaitu power supply yang arus listriknya bisa berubah ketika sumber listrik mengalami perubahan. Jenis ini ada kebalikan dari regulated power supply.

5. Adjustable Power Supply

Sesuai namanya, adjustable power supply merupakan jenis power supply yang arus atau tegangan listriknya bisa diatur sesuai kebutuhan. Penyesuaian tegangan bisa menggunakan knob mekanik.

Cara Kerja Power Supply

Cara kerja power supply adalah dengan menekan tombol power pada casing terlebih dahulu. Ketika tombol power ditekan, sebelum membiarkan sistem start (mulai bekerja), maka power supply akan melakukan cek dan tes terlebih dahulu.

Saat tes telah berhasil, selanjutnya power supply akan mengirim sinyal khusus ke motherboard. Pengiriman sinyal power supply ke motherboard disebut dengan power good.

Itu tadi penjelasan tentang pengertian power supply yaitu perangkat keras yang berperan penting dalam mengoperasikan komputer, karena berfungsi sebagai penyuplai arus listrik. Nah detikers jadi tahu kan, apa yg dimaksud dengan power supply dengan fungsi dan cara kerjanya?

Simak Video “Sensasi Makan Raos Pisaan Euy, Dapur Kraton Cimahi”
[Gambas:Video 20detik]

(khq/fds)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Induktor Pengertian Prinsip Kerja Fungsi dan Jenisnya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Induktor Pengertian Prinsip Kerja Fungsi dan Jenisnya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

KOMPAS.com- Induktor atau disebut juga coil adalah komponen elektronika pasif yang berbentuk kumparan dari susunan lilitan kawat.

Induktor memiliki kemampuan untuk menyimpan energi magnet. Kemampuan ini disebut dengan induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H).

Prinsip kerja induktor

Dikutip dari buku Dasar Teknik Listrik (2018) oleh Hantje Ponto, cara kerja induktor adalah pada saat arus mulai mengalir ke induktor, dalam komponen tersebut maka akan menghasilkan medan magnet yang disebabkan oleh perubahan arus listrik ke medan magnet dengan tidak mengubah besaran tegangan listrik. Perubahan ini disebut fluks magnet.

Baca juga: Menghitung Induktansi Induktor dan Energi yang Tersimpan

Fungsi utama induktor adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Selain itu, berikut beberapa fungsi induktor lainnya: 

  • Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
  • Meneruskan arus searah (DC) dalam rangkaian listrik
  • Menahan arus bolak balik (AC)
  • Sebagai alat yang menimbulkan gaya magnet
  • Sebagai filter maupun penalaan atau tunning
  • Dapat mebangkitkan getaran
  • Dapat melipat gandakan tegangan atau arus

Baca juga: Rangkaian Induktor pada Arus AC

Berikut ini jenis-jenis induktor yang digunakan dalam teknik listrik dan elektronika, yaitu: 

Jenis Induktor Keterangan
Iron Core Inductor induktor yang memiliki inti dari material logam atau besi
Air Core Inductor induktor yang menggunakan inti dengan bahan udara
Variable Inductor induktor yang dapat diatur besar kecilnya nilai induktansi
Ferite Core Inductor induktor yang menggunakan inti berbahan ferit
Torroidal Core Inductor induktor yang berbentuk melingkar atau cincin
Laminated Core Inductor induktor dengan inti yang terdiri dari beberapa jenis logam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Penting Stabilizer Saat Tegangan Listrik Tidak Stabil


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Penting Stabilizer Saat Tegangan Listrik Tidak Stabil yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Bisnis.com, JAKARTA – Pernahkah Anda mengalami kejadian listrik di rumah turun karena tidak stabil?

Ya, penggunaan listrik yang berlebihan dapat menyebabkan tegangan listrik menjadi tidak stabil. Ketika listrik digunakan secara berlebihan, tegangan listrik menjadi sering naik turun sehingga mengakibatkan terjadinya korsleting, lonjakan arus listrik yang besar, hingga kerusakan.

Ketidakstabilan atau naik turunnya tegangan listrik ini juga dapat menimbulkan ancaman besar bagi keselamatan barang-barang elektronik di rumah atau kantor. Tegangan listrik yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat memengaruhi kinerja peralatan elektronik dengan konsumsi listrik berat seperti AC, kulkas, komputer, TV, dan lain-lain.

Untuk mencegah terjadinya masalah ini serta melindungi barang-barang elektronik dengan konsumsi listrik berat tersebut dari kerusakan, dibutuhkan stabilizer listrik agar arus listrik bisa seimbang sehingga peralatan elektronik di rumah atau kantor dapat berfungsi dengan optimal.

Stabilizer listrik adalah alat yang berfungsi untuk mengatur dan menyeimbangkan tingkat tegangan listrik secara konstan. Kini stabilizer listrik pun telah menjadi salah satu kebutuhan penting untuk mengatasi masalah naik turunnya tegangan listrik di rumah ataupun kantor.

Jacky Herman Hardjono yang merupakan putra dari pemilik PT Gunindo Trimukti produsen Stabilizer Matsuyama mengatakan ada dua faktor yang sangat menentukan cara kerja stabilizer listrik.

Faktor pertama ialah kapasitas nilai yang dimiliki oleh barang elektronik yang sedang tersambung dengan stabilizer, sedangkan faktor kedua ialah nilai kapasitas yang diperlukan oleh stabilizer itu sendiri. Maka dari itu, pilihlah stabilizer listrik yang berkualitas baik serta sesuai dengan konsumsi daya dan kapasitas pada peralatan elektronik di rumah atau kantor.

“Stabilizer Matsuyama terdiri dari 2 kategori, yaitu  1 Phase dan 3 Phase. Model 1 Phase biasanya digunakan untuk listrik perumahan dan elektronik rumah, sedangkan model 3 Phase umumnya digunakan untuk perumahan mewah,industri atau pabrik. Dengan menggunakan stabilizer, mesin-mesin yang memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap perubahan tegangan listrik tetap dapat beroperasi dengan baik.” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik
artikel ini, di sini :

listrik tegangan tinggi

Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Stabilizer dan Cara Kerjanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Stabilizer dan Cara Kerjanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.


ilustrasi stabilizer. ilustrasi stabilizer

Merdeka.com – Sebagaimana kita tahu, kini semakin banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan arus listrik. Beberapa peralatan elektronik seperti kulkas, kompor listrik, mesin cuci, hingga rice cooker, sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski begitu, beberapa peralatan elektronik tersebut membuat tegangan arus listrik tidak normal.

Penyebab tegangan listrik di rumah naik turun tidak normal memiliki banyak kemungkinan, seperti adanya kerusakan, korsleting jaringan, dan berbagai kesalahan instalasi. Untuk meminimalisir tegangan listrik tidak normal, membutuhkan stabilizer agar bisa stabil dan terhindar dari kerusakan.

Arus listrik yang stabil sangat dibutuhkan untuk berbagai peralatan elektronik. Sebab, penggunaan voltase yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja peralatan elektronik dan rentan mengalami kerusakan. Oleh karena itu, mengetahui fungsi stabilizer sangat penting bagi Anda yang memiliki beberapa peralatan elektronik di rumah.

Lantas, apa saja fungsi stabilizer dan bagaimana cara kerjanya? Simak ulasannya yang dilansir dari laman Electronical Technology:

Mengenal Stabilizer

©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Stabilizer memiliki fungsi untuk menjaga voltase listrik agar dapat stabil dan normal. Tegangan yang stabil ini sangat dibutuhkan untuk peralatan elektronik yang Anda miliki. Hal ini digunakan jika voltase listrik yang masuk perangkat sudah tidak normal lagi.

Beberapa perangkat rumah tangga seperti kulkas, komputer, televisi, dan peralatan dengan tegangan besar lainnya sangat membutuhkan stabilizer. Dengan menggunakan stabilizer, akan meminimalisir kerusakan pada peralatan elektronik yang Anda miliki. Sehingga, peralatan elektronik di rumah Anda akan awet dan terhindar dari kerusakan.

Macam-macam Stabilizer

ilustrasi stabilizer

Stabilizer dengan relay

Stabilizer yang menggunakan relay ini akan bekerja apabila listrik naik atau turun. Sehingga, reaksinya sangat cepat namun kestabilannya kurang baik. Umumnya, jenis stabilizer ini tidak dilengkapi dengan filter.

Stabilizer dengan servo motor

Stabilizer jenis ini menggunakan servo motor untuk menstabikan listrik. Yang mana akan berputar untuk mendapatkan tegangan yang stabil, sehingga memerlukan waktu dua hingga lima detik untuk mencapai kestabilan. Selain itu, jenis stabilizer ini tidak ada filter atau penyaring terhadap gangguan listrik.

Stabilizer dengan sistem digital control

Stabilizer jenis ini lebih canggih dibandingkan dengan sistem relay dan dilengkapi dengan filter. Stabilizer dengan sistem digital control hanya memerlukan waktu 0,04 detik untuk memberikan kestablilan pada beban reaksi. Sehingga, stabilizer jenis ini lebih cepat dan stabil jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Fluktuasi tegangan (naik atau turunnya tegangan) sering kita temukan di beberapa peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik. Beberapa penyebabnya adalah salah pemasangan kabel, dan mematikan perangkat listrik secara berkala. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik.

Untuk mengatasi permasalahan naik atau turunnya tegangan tersebut, dibutuhkan stabilizer agar arus listrik bisa seimbang. Pasalnya, jika terjadi kelebihan arus listrik dan tidak tersedia stablizer, tidak menutup kemungkinan peralatan rumah tangga rentan mengalami kerusakan.

Dalam jangka waktu lama, jika tegangan berlebih terus dibiarkan akan menyebabkan beberapa kerusakan. Beberapa dampak yang biasa dialami akibat tegangan naik turun antara lain kerusakan peralatan, masa kerja alat menjadi lambat, dan kecepatan motor berkurang. Adapun a fungsi stabilizer secara umum adalah sebagai berikut:

• Melindungi dari kerusakan

• Menjaga agar power supply stabil

• Melindungi peralatan elektronik dari tegangan bawaan

• Membuat peralatan elektronik lebih awet

Adapun cara kerja stabilizer terdapat dua faktor yang sangat menentukan, yang mana kedua faktor tersebut bertujuan untuk menentukan kapasitas stabilizer. Faktor pertama yaitu kapasitas nilai yang dimiliki oleh barang elektronik yang sedang tersambung dengan stabilizer. Sementara itu, faktor kedua adalah nilai kapasitas yang diperlukan oleh stabilizer itu sendiri.

Stabilizer memerlukan suplai listrik yang memiliki tegangan besaran yang sesuai dengan spesifikasi. Semakin besar rentang toleransi (range) tegangan inputnya, tentu alat ini semakin baik.

[jen]

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Kapasitor Bank Mobil


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Kapasitor Bank Mobil yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Kapasitor Bank Mobil – Image by LQD-Denver from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Di dalam dunia mobil, kehadiran kelistrikan menjadi sangat penting. Pasalnya, kelistrikan berfungsi untuk membuat berbagai komponen dapat berfungsi dengan maksimal. Salah satu yang membutuhkan kelistrikan adalah sistem audio.

Kelistrikan di dalam dunia audio mobil memang bahkan bisa dikatakan sangat penting. Apabila kurang pasokan listrik sedikit saja, suara yang dihasilkan pastinya tidak akan maksimal. Lantas bagaimana cara mencegahnya? Di sinilah fungsi kapasitor bank mobil diperlukan. Pasalnya, fungsi kapasitor bank mobil sebagai tempat penyimpanan arus listrik.

Sebab, adanya aki pada mobil berguna sebagai sumber listrik. Umumnya, letak aki mobil ada di depan. Padahal, perangkat audio seperti power amplifier berada di bagian belakang mobil atau bagasi. Hal tersebut membuat aliran arus listrik pasti jadi lambat untuk masuk. Sebab listrik diharuskan melalui kabel yang cukup panjang. Itulah mengapa, fungsi kapasitor bank mobil salah satunya juga untuk mengakali kebutuhan akan pasokan listrik dalam jumlah besar.

Lantas apa bedanya kapasitor dengan aki? Jika melihat dari fungsinya, sebenarnya kapasitor menyimpan arus listrik kecil akan tetapi dapat lebih cepat mengalirkan arus. Beda halnya dengan aki yang punya kapasitas besar akan tetapi lambat ketika melepas arus. Padahal, audio pada mobil membutuhkan arus yang cepat dan stabil. Tujuan akhirnya, membuat suara yang dihasilkan dapat stabil.

Tapi memang, fungsi kapasitor bank mobil memang cukup jarang diketahui. Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, apa saja fungsi kapasitor bank mobil sehingga berpengaruh besar pada audio, Kamis (28/1/2021).

1. Menyimpan arus listrik

Kapasitor Bank Mobil – Ancheta Wis at English Wikipedia, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Fungsi kapasitor bank mobil bagi audio adalah berguna sebagai alat untuk menyimpan arus listrik. Di mana arus listrik yang ada di dalam kapasitor bank akan disalurkan kepada perangkat audio mobil Anda. Itulah mengapa, akhirnya Anda dapat menikmati lagu dengan lebih mudah dan tanpa gangguan berkat adanya salah satu fungsi kapasitor bank mobil ini.

2. Menyalurkan arus listrik lebih cepat

Kapasitor Bank Mobil – Thomas Bresson, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons

Proses penyaluran arus listrik dari kapasitor ke audio mobil tentunya terhitung jauh lebih cepat apabila dibandingkan proses penyaluran listrik dari aki. Sebab, penyalutan daya listrik dari aki akan terlampau jauh dan akhirnya jadi lebih lambat.

Saat komponen audio mobil secara tiba-tiba butuh daya tambahan, maka fungsi kapasitor bank mobil dapa lebih cepat mengirimkan listrik dibandingkan mengharapkan kinerja dari aki mobil Anda.

3. Mencegah turunnya daya listrik

Kapasitor Bank Mobil – Image by Caraudiocompl from Pixabay

Fungsi kapasitor bank mobil lainnya adalah mengurangi penurunan daya listrik yang bisa saja secara tiba-tiba. Sebab, tidak dapat dimungkiri jika kebutuhan arus listrik dalam sistem audio mobil tentu harus terpenuhi secara terus menerus dan stabil.

4. Seimbangkan daya listrik

Buat mengusir rasa bosan selama perjalanan, audio bisa jadi salah satu bagian penting di mobil buat pelipur lara.

Arus listrik pasti punya daya tersendiri. Supaya kondisi dari arus listrik dapat lebih seimbang, maka sangat dibutuhkan kapasitor audio mobil. Itulah mengapa, tiap arus listrik yang disalurkan ke seluruh komponen audio mobil dapat seimbang serta sesuai kebutuhan. Apbila terlalu berlebih, maka komponen audio pada mobil Anda bukan tidak mungkin dapat rusak. Maka dari itu diperlukan kapasitor.

5. Membuat suara audio stabil

Kapasitor Bank Mobil – Image by Mikes-Photography from Pixabay

Dengan menggunakan kapasitor, maka suara yang dihasilkan audio mobil Anda dapat lebih stabil. Sebab dengan adanya kapasitor, tegangan arus listrik yang disalurkan pada tiap-tiap perangkat audio mobil lebih stabil.

Dengan stabilnya arus listrik, maka suara yang keluar dari speaker audio mobil Anda dapat lebih stabil pula. Maka dari itu Anda bisa mendapatkan kualitas suara yang paling baik berkat adanya fungsi kapasitor bank mobil yang berjalan maksimal.

6. Menjaga keawetan komponen audio

Nissan memberikan gratis 3D Sound Processor setiap pembelian Grand Livina, X Traill, March dan Serena.

Fungsi kapasitor bank mobil yang terakhir, yaitu menjaga keawetan komponen yang ada di dalamnya. Sebab, kondisi arus listrik yang stabil dan terus dipertahankan akan menghindari komponen dalam audio rusak secara tiba-tiba.

Akan tetapi, meski fungsi kapasitor bank mobil sangat beragam, kapasitor rupanya punya kelemahan, yaitu pada daya tampung kelistrikan yang kecil. Kemudian, harga kapasitor bank mobil juga tergantung besaran farad dan merek. Ada yang harganya ratusan ribu bahkan sampai jutaan rupiah.

Cara merawat kapasitor bank mobil

Sound System pada mobil (Foto: Liputan6.com/Rio Apinino).

Lantas bagaimana cara merawat kapasitor bank mobil, antara lain:

– Cek rutin komponen kapasitor bank mobil dan pastikan seluruh komponen tersebut dapat berfungsi normal.

– Saat tidak membutuhkan kapasitor bank di dalam mobil, maka buang isi berupa cairan yang ada di dalam tabung kapasitor bank untuk audio tersebut. Sebab, jika isi tersebut tidak dibuang, maka setrum yang ditinggalkan bisa mempercepat proses kerusakan pada komponen di dalam kapasitor bank mobil tersebut.

– Cek kelistrikan secara berkala. Tujuannya untuk memastikan komponen kapasitor bank mobil dalam kondisi prima saat akan digunakan, terutama untuk suplai aliran listrik ke seluruh komponen audio mobil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Stabilizer dan Keuntungannya Menjaga Kestabilan Tegangan Arus Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Stabilizer dan Keuntungannya Menjaga Kestabilan Tegangan Arus Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Stabilizer Voltage / Sumber: iStockphoto.com

Liputan6.com, Jakarta Fungsi stabilizer perlu diketahui bagi seseorang yang berkecimpung di dunia alat-alat elektronik dan listrik. Selain itu, fungsi stabilizer ini juga perlu diketahui bagi kamu yang memiliki beberapa alat elektronik yang terhubung dengan listrik. Karena, fungsi stabilizer adalah untuk menjaga tegangan arus listrik agar tetap stabil atau normal.

Arus yang stabil sangat dibutuhkan untuk berbagai peralatan elektronik. Beberapa alat elektronik yang biasanya membutuhkan stabilizer adalah pendingin makanan atau kulkas, komputer, air conditioner, dan lain sebagainya.

Stabilizer biasanya digunakan untuk alat-alat elektronik rumah tangga, industri, ataupun pabrik yang membutuhkan arus yang stabil. Apabila arus tidak stabil, maka kinerja barang tersebut tidak akan berjalan secara optimal.

Oleh karena itu, penggunaan voltase yang kurang stabil dapat mengganggu kinerja peralatan elektronik tersebut, sehingga fungsi dan kegunaannya berkurang dan peralatan elektronik yang kamu miliki tersebut akan rusak. Hal ini tentunya karena disebabkan oleh tegangan listrik yang naik dan turun.

Mengenal Seputar Stabilizer Listrik

Penggunaan Listrik / Sumber: iStockphoto.com

Stabilizer atau automatic voltage regulator memiliki fungsi untuk menjaga voltase listrik agar stabil atau normal. Tegangan yang stabil sangat dibutuhkan untuk peralatan elektronik yang kamu miliki.

Perangkat rumah tangga, kantor, bahkan peralatan industry seperti kulkas, komputer, peralatan laboratorium bahkan mesin CNC juga membutuhkan stabilizer. Digunakan jika voltase listrik yang masuk ke perangkat sudah tidak normal lagi.

Dengan menggunakan stabilizer, kamu dapat meminimalisir terjadinya keruskan komponen elektronik akibat tegangan arus yang tidak stabil. Hal ini akan membuat umur alat-alat elektronik yang kamu miliki akan lebih awet dan punya umur yang panjang.

Macam-macam Stabilizer

Stabilizer yang menggunakan servo motor

Stabilizer jenis ini menggunakan motor servo untuk menstabilkan listrik. Dimana motor yang akan berputar untuk mendapatkan tegangan satbil, sehingga memerlukan waktu dua hingga lima detik untuk mencapai kestabilan dan tidak adanya penyaring atau filter terhadap gangguan listrik seperti spikes, surge, sag, dan petir.

Stabilizer yang menggunakan relay

Penstabilan listrik yang menggunakan beberapa relay bekerja bila tegangan listrik naik atau turun. Sehingga reaksinya amat cepat namun kestabilannya kurang baik. Stabilizer jenis ini umumnya tidak dilengkapi dengan filter.

Stabilizer yang menggunakan sistem digital control

Sistem ini lebih canggih dibandingkan dengan sistem relay dan juga dilengkapi dengan filter. Sistem Ferro-Resonant/line conditioner inilah yang paling penting. Untuk memberikan kesatbilan pada beban reaksi atau responnya sangat cepat yakni hanya memerlukan waktu 0,04 detik. Stabilizer dengan sistem ini adalah stabilizer yang paling stabil dibanding jenis lainnya.

Fungsi Stabilizer Listrik

Stabilizer / Sumber: iStockphoto.com

Stabilizer termasuk ke dalam aksesoris listrik yang memiliki fungsi sebagai penstabil tegangan, sementara sistem kerja stabilizer merupakan sebuah alur dimana arus dan tegangan yang tak stabil tersebut diakumulasikan kemudian keluar menuju perangkat elektronik dengan arus yang stabil dan sesuai.

Fungsi stabilizer memiliki peran yang cukup penting guna menjaga perangkat elektronik yang tidak memiliki penahan arus built-in. Sumber tegangan listrik yang kerap turun naik baik sumber listrik rumahan ataupun generator tertentu diperlukan sebuah penstabil agar proses konsusmsi perangkat elektronik lebih maksimal dan terjaga. Pada generator, gunakan stabilizer untuk genset.

Fungsi stabilizer listrik dan sistem kerja stabilizer listrik tentu tak bisa dilepaskan, karena masing-masing memiliki peran yang sangat penting. Jika terjadi kelebihan beban arus listrik dan tak tersedia penstabil, maka tidak menutup kemungkinan peralatan rumah tangga yang kamu miliki yang telah terhububng dengan listrik akan rusak secara perlahan atau bahkan saat itu juga bisa menjadi error.

Untuk menjaganya kamu membutuhkan sebuah alat yang mampu menstabilkan tegangan arus listrik yang masuk menuju peralatan elektronik rumah kamu yaitu dengan menggunakan stabilizer.

Keuntungan Memasang Stabilizer Listrik

Tegangan Listrik Konstan

Ini merupakan fungsi utama mengapa stabilizer voltage sangat diperlukan. Tegangan akan menjadi lebih konstan, misalnya saja pada listrik 1 phase, tegangannya 220 volt. Kemudian untuk listrik 3 phase, tegangannya 380 volt.

Mengantisipasi Lonjakan

Terkadang tegangan listrik bisa tiba-tiba melonjak karena beberapa faktor tertentu. Jika kamu memasang atau menggunakan stabilizer voltage ini, maka hal ini bisa diantisipasi. Barang elektronik pun akan lebih terlindungi. Alat elektronik jenis apapun dapat mengalami kerusakan jika terkena tegangan listrik dengan besar yang di luar batas maksimal.

Tagihan Listrik Normal

Daya maksimal dapat dikembalikan oleh alat ini sehingga kebutuhan listrik bisa tercukupi tanpa berlebihan atau terbuang begitu saja. Tagihan listrik pun menjadi normal, tidak berubah menjadi lebih banyak.

Peralatan Listrik Bekerja dengan Maksimal

Berbanding terbalik dengan tegangan yang semakin tinggi, jika sebuah peralatan listrik dengan ketegangan tertentu diberikan tegangan besar ia tidak akan bekerja dengan maksimal. Selain itu, tegangan konstan dan normal juga bisa membuat peralatan listrik dan elektronik berumur lebih panjang.

Hal ini bisa dipraktikkan dengan menggunakan handphone kamu. Saat di-charge, pada tegangan listrik besar maka akan ada notifikasi peringatan jika device tidak dapat mengisi daya dengan normal dan maksimal, karena tegangan yang besar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Stop Kontak dan Cara Kerjanya sebagai Aksesoris Alat Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Stop Kontak dan Cara Kerjanya sebagai Aksesoris Alat Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Perbesar

Ilustrasi Fungsi Stop Kontak, sumber foto (Neven K.) by unsplash.com
Fungsi stop kontak sangat penting untuk menunjang penggunaan listrik di rumah. Stop kontak adalah salah satu benda yang mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun, masih ada sebagian orang yang belum memahami fungsi stop kontak yang sesungguhnya. Secara umum, stop kontak berperan sebagai pengatur dan penghubung sumber listrik dengan alat rumah tangga yang membutuhkan aliran listrik untuk menghidupkannya.

Pada beberapa kasus, aksesoris listrik ini dapat menyebabkan arus pendek listrik, sehingga memicu terjadinya kebakaran. Hal ini dapat terjadi karena rendahnya pengetahuan penghuni rumah terkait risiko yang ditimbulkan dari stop kontak. Lalu, apa fungsi dan kegunaan stop kontak yang sesungguhnya? Simak pemaparannya di artikel ini.

Berikut adalah fungsi stop kontak yang perlu dipahami.

Perbesar

Ilustrasi Fungsi Stop Kontak, sumber foto (Pierre Chatel) by unsplash.com

1. Sebagai Pemutus Arus Negatif

Mengutip buku Panduan Menjadi Seorang Teknisi Laptop oleh Solihin Laptop (2020), fungsi stop kontak yang pertama adalah sebagai alat pemutus saat terjadi kontak antara arus positif, negatif, dan grounding dalam instalasi komponen listrik bangunan. Stop kontak juga dapat memutus arus listrik ketika terjadi kontak antara tubuh manusia dengan listrik.

2. Sebagai penghubung Arus Listrik dan Alat Rumah Tangga

Fungsi stop kontak yang kedua yaitu sebagai penghubung antara arus listrik dengan alat elektronik rumah tangga. Pastinya, setiap alat elektronik membutuhkan energi listrik agar bisa nyala.

Stop kontak mempunyai kawat plus dan netral. Saat alat elektronik bekerja dengan normal, maka total arus listrik yang mengalir pada kedua kawat tersebut sama.

Hal ini yang membuat kawat plus dan netral tidak memiliki perbedaan arus. Dengan begitu, maka stop kontak dapat bekerja secara optimal. Jika terjadi insiden tersengat listrik, maka kawat plus akan mengalirkan arus tambahan yang mampu melewati tubuh sampai ke tanah.

Cara kerja stop kontak ini termasuk yang paling umum, sehingga perlu dipahami dengan baik oleh masyarakat.

Fungsi saklar atau stop kontak ternyata berperan penting untuk menjaga stabilitas listrik dan keselamatan manusia. Oleh karena itu, sebaiknya alat ini digunakan dengan hati-hati dan tidak dalam keadaan tangan basah. (DLA)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Resistor dalam Kelistrikan Pahami Tujuan dan Dayanya


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Resistor dalam Kelistrikan Pahami Tujuan dan Dayanya yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Fungsi resistor sangat penting bagi komponen elektronik. Fungsi resistor biasanya berdampingan dengan kapasitor. Dalam elektronika, resistor sering digunakan untuk mengontrol arus.

Resistor diperlukan untuk mencegah korsleting. Fungsi resistor bertanggung jawab untuk menghilangkan daya dalam bentuk panas. Pada dasarnya fungsi resistor selalu untuk melawan aliran arus yang melaluinya.

Begitu pentingnya fungsi resistor, hampir tidak mungkin untuk membangun rangkaian elektronik tanpa melibatkan resistor. Fungsi resistor tersedia dengan peringkat daya 1/8 W hingga ratusan watt.

Berikut fungsi resistor, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(14/10/2021).

Temannya Tersengat Listrik, Monyet Beri Penyelamatan Darurat

Mengenal resistor

ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Resistor adalah dua termimal pasif komponen listrik. Resistor menerapkan hambatan listrik sebagai elemen sirkuit. Dalam rangkaian elektronik, fungsi resistor digunakan untuk mengurangi aliran arus, menyesuaikan level sinyal, untuk membagi tegangan, membiaskan elemen aktif, dan menghentikan saluran transmisi.

Resistor hanpur dapat ditemukan di hampir semua jaringan listrik dan sirkuit elektronik mereka dapat ditemukan. Resistansi diukur dalam ohm (Ω). Ohm adalah resistansi yang terjadi ketika arus satu ampere (A) melewati resistor dengan penurunan satu volt (V) di terminalnya.

Tujuan penggunaan resistor

ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Resistor digunakan untuk berbagai tujuan. Beberapa contoh termasuk membatasi arus listrik, pembagian tegangan, pembangkitan panas, sirkuit pencocokan dan pemuatan, kontrol penguatan, dan konstanta waktu pengaturan.

Resistor tersedia secara komersial dengan nilai resistansi pada rentang lebih dari sembilan kali lipat. Mereka dapat digunakan sebagai rem listrik untuk menghilangkan energi kinetik dari kereta api, atau lebih kecil dari satu milimeter persegi untuk elektronik.

Fungsi dasar resistor

ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Fungsi resistor yang paling dasar adalah memberikan hambatan (blocking) pada aliran elektron. Resistor digunakan untuk mengontrol aliran elektron, sehingga dapat mengontrol arus melalui suatu rangkaian. Pada dasarnya fungsi resistor selalu untuk melawan aliran arus yang melaluinya dan kekuatan oposisi ini disebut sebagai resistansi.

Ketika meletakkan resistor di jalur elektron, banyak elektron muncul di salah satu ujung resistor yang lebih dekat ke terminal negatif baterai dan ujung resistor kekurangan elektron. Ini juga menyebabkan potensial perbedaan. Karena itu, resistor dapat digunakan sebagai gulungan potensial. Ia juga menghasilkan panas sebagai perangkat termal.

Fungsi resistor

Ilustrasi Listrik (sumber: Pixabay)

Berikut fungsi resistor dalam kelistrikan:

– Fungsi resistor membatasi arus listrik yang mengalir.

– Fungsi resistor untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.

– Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistive.

– Fungsi resistor untuk pengatur tegangan output pada power supplay.

– Fungsi resistor untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.

– Fungsi resistor pembagi tegangan.

Konstruksi resistor

ilustrasi listrik (sumber: Pexel)

Komposisi karbon

Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan nilai resistansinya.

Film karbon

Selapis film karbon diendapkan pada selapis substrat isolator, dan potongan memilin dibuat untuk membentuk jalur resistif panjang dan sempit. Dengan mengubah lebar potongan jalur, ditambah dengan resistivitas karbon (antara 9 hingga 40 µΩ-cm) dapat memberikan resistansi yang lebar.

Film logam

Unsur resistif utama dari resistor foil adalah sebuah foil logam paduan khusus setebal beberapa mikrometer. Resistor foil merupakan resistor dengan presisi dan stabilitas terbaik. Salah satu parameter penting yang memengaruhi stabilitas adalah koefisien temperatur dari resistansi (TCR). TCR dari resistor foil sangat rendah.

Wirewound

Wirewound adalah resistor yang dibuat dengan membungkus kawat paduan resistif berkinerja tinggi di sekitar inti keramik resistansi termal rendah. Resistor wirewound memiliki kemampuan pulsa yang unggul dan tersedia dalam gaya non-induktif juga.

Peringkat Daya Resistor

Ilustrasi kabel (Photo by Possessed Photography on Unsplash)

Resistor tersedia dengan peringkat daya 1/8 W hingga ratusan watt. Daya yang paling umum adalah 1/4W ( 0.25W ), 1/2W ( 0.5W ), 1W, 5W dan 10W. Sangat sedikit proyek yang membutuhkan daya yang lebih tinggi, dan seringkali jauh lebih murah untuk menggunakan beberapa resistor 10W daripada satu unit 50W ( katakanlah ). Mereka juga akan sangat lebih mudah didapat.

Seperti semua komponen, lebih baik menjaga suhu serendah mungkin, jadi tidak ada resistor yang harus dioperasikan pada peringkat daya penuhnya untuk waktu yang lama. Resistor lilitan kawat dapat mentolerir kelebihan beban yang parah untuk waktu yang singkat, tetapi saya lebih memilih untuk menjaga maksimum absolut agak kurang dari 250%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Relay pada Listrik


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Relay pada Listrik yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ilustrasi listrik (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Fungsi relay pada listrik bukan hanya sebagai pengendali arus listrik, namun masih banyak yang lainnya. Pengertian relay adalah saklar elektromekanikal yang digunakan untuk membuka dan menutup rangkaian listirk serta menstimulasi listrik kecil menjadi arus yang lebih besar.

Pada dasarnya relay digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Elektromagnet yang ada pada relay akan menggerakkan switch. Dengan demikian, arus listrik dengan daya kecil dapat mendistribusikan listrik menuju tegangan yang lebih tinggi.

Cara kerja relay adalah dengan mengontrol satu rangkaian listrik dengan membuka dan menutup kontak pada rangkaian lainnya.Terdapat dua bagian pokok dari relay, yakni elektromagnet dan mekanikal. Yang dimaksud dengan mekanikal, yakni seperangkat switch atau kontak saklar.

Berikut ini penjelasan mengenai fungsi relay, jenis-jenis, dan cara kerjanya pada listrik yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (7/10/2021).

Ilustrasi Listrik PLN. Dok PLN

Fungsi relay yang utama pada rangkaian elektronika adalah sebagai media stimulus untuk mengubah listrik kecil menjadi arus listrik yang lebih besar menggunakan daya elektromagnetisme. Terdapat banyak sekali fungsi relay yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali relay digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pabrik, kebutuhan rumah, dan juga otomotif. Konversi arus listrik ini terjadi ketika input listrik mengaktifkan elektromagnet untuk membentuk atau memutus sirkuit yang ada. Berikut ragam fungsi relay lainnya yang perlu Anda ketahui, diantaranya:

1. Pengendali Arus Listrik Kendaraan

Mobil serta kendaraan bermotor lain, seperti sepeda motor juga menggunakan relay. Di sini relay digunakan sebagai pengendali arus yang cukup besar, menggunakan arus kecil. Contohnya ketika mobil sedang dinyalakan pasti akan menggunakan kontak starter. Supaya starter dapat diputar, maka diperlukan adanya arus yang besar.

2. Pengontrol Panel Listrik

Anda dapat menjumpai relay pada panel listrik. Fungsi relay di sini bermanfaat sebagai kendali atas kontaktor yang mempunyai kapasitas arus listrik yang tergolong besar.

3. Perantara Kontaktor PLC

PLC, sebagai kendali utama, pasti tidak dapat langsung mengendalikan kontaktor. Hal tersebut disebabkan karena adanya batas pada kapasitas yang bisa dilalui PLC, sehingga relay menjadi perantaranya.

4. Melindungi Kelistrikan Klakson

Perlu Anda pahami, adanya relay klakson di kendaraan bermotor, baik itu pada motor maupun mobil, tidak akan berdampak pada pemakaian aki. Hal ini disebabkan karena agar relay bisa beroperasi, maka harus menggunakan listrik. Manfaat relay pada sebuah klakson bertujuan agar tidak menimbulkan kerusakan pada sebuah kendaraan.

5. Mengontrol Motor AC

Salah satu fungsi relay dapat kita temukan pada perangkat AC. Relay AC memiliki fungsi untuk mengontrol motor kompresor, motor kipas dan motor pompa pendingin untuk dapat kita kontrol.

6. Sistem Kontrol Digital

Selanjutnya, fungsi relay adalah sebagai sistem kontrol digital.  Sistem kontrol digital ini membutuhkan relai untuk memiliki kemampuan beradaptasi dengan sinyal tingkat rendah, sensitivitas sedang, tindakan cepat, dan keandalan switching yang tinggi.

Jenis-jenis Relay

Ilustrasi listrik | Via: istimewa

Terdapat banyak sekali jenis relay yang dijual dipasaran, diantarnya seperti relay lampu, relay 4 kaki, relay 5 kaki, relay starter, relay arduino, dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun dalam ketetapan international, beberapa jenis relay adalah sebagai berikut :

1. Single Pole Double Throw (SPDT Relay)

SPDT juga termasuk dalam jenis-jenis relay, SPDT adalah relay yang mempunyai 5 buah terminal, yang mana 3 buah terminal difungsikan sebagai saklar, sedangkan 2 terminal yang lain sebagai coil.

2. Single Pole Single Throw (SPST Relay)

Terdapat berbagai macam jenis relay, SPST menjadi salah satu diantaranya. Yang dimaksud dengan SPST yaitu relay yang mempunyai 4 buah terminal yang mana 2 buah terminal digunakan sebagai saklar, sedangkan 2 lainnya dipakai untuk coil.

3. Double Pole Double Throw (DPDT Relay)

DPDT adalah relay yang mempunyai 8 buah terminal. 6 buah terminal diantaranya menjadi 3 pasang relay SPDT dan dikontrol menggunakan sebuah coil. Sedangkan 2 buah terminal lainnya berfungsi sebagai coil.

4. Double Pole Single Throw (DPST Relay)

Yang dimaksud dengan DPST yakni jenis relay yang mempunyai 6 buah terminal yang mana 4 buah terminal menjadi 2 pasang saklar, sedangkan 2 terminal yang lain sebagai coil. Jenis relay yang satu ini bisa dijadikan menjadi 2 saklar, di mana keduanya dikendalikan menggunakan sebuah coil.

Cara Kerja Relay

Sebelum memahami cara kerja relay, Anda harus mengetahui terlebih dahulu komponen yang menyusun relay. Komponen tersebut terdiri dari 4, diantaranya yaitu elektromagnetik (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring.

Saklar yang terdapat pada kontak pont sendiri dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni normally close (NC) dan normally open (NO). Yang dimaksud dengan normally close yakni posisi tertutup dalam keadaan awal ketika relay belum diaktifkan. Sedangkan yang dimaksud dengan normally open yaitu posisi terbuka pada keadaan awal saat relay belum diaktifkan.

Ketika tegangan listrik mengalir pada sebuah elektromagnetik, maka akan membentuk sebuah medan magnet. Tegangan itulah yang kemudian menjadi sumber daya pada relay. Kemudian medan magnet tersebut menarik armature yang posisinya ada di sisi atasnya. Dengan demikian, dua ujungnya akan saling terhubung (dengan posisi NO).

Setelah itu, saklar tersebut dapat menyalurkan arus listrik pada posisi yang baru, yaitu NO. Kemudian, saklar tersebut akan tersambung dengan perangkat dari luar yang akan dikendalikan relay, misalnya saja, tegangan listrik dengan daya yang tinggi dan saklar lampu.

Ketika daya listrik yang mengalir terputus, menyebabkan medan magnet yang ada di elektromagnetik akan menghilang. Kemudian, saklar akan berada pada posisi awal, yakni NC. Dengan demikian, perangkat yang sedang digunakan akan terputus secara otomatis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Listrik adalah daya atau kekuatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas, cahaya, atau untuk menjalankan suatu mesin.

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.

Fungsi Power Supply dalam Komponen CPU


Berikut adalah artikel atau berita tentang otomotif dengan judul Fungsi Power Supply dalam Komponen CPU yang telah tayang di apurboitservices.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Perbesar

Fungsi power supply dalam komponen CPU. Sumber: unsplash.com
Power supply merupakan komponen yang memasok daya ke satu ataupun lebih beban listrik. Pada umumnya, power supply ini digunakan untuk mengubah satu jenis daya listrik ke yang lain. Namun, terkadang juga digunakan untuk mengubah ke bentuk energi yang berbeda. Yuk, simak artikel berikut ini untuk ketahui fungsi power supply dalam komponen CPU.

Perbesar

Fungsi power supply dalam komponen CPU. Sumber: unsplash.com

Mengutip dari buku Pengantar Teknologi Informasi karya Agus Nurofik, Elsy Rahajeng, dan Noni Yona Sidratul Munti (2021:6), fungsi power supply dalam komponen CPU adalah sebagai berikut.

  • Menaikkan atau menurunkan tegangan dengan trafo yang bisa mengubah tegangan menjadi AC/DC sesuai kebutuhan.

  • Menyediakan beberapa metode pembagian tegangan untuk memenuhi kebutuhan peralatan listrik.

  • Mengubah tegangan AC ke tegangan DC dengan penyearah setengah gelombang atau gelombang penuh.
  • Memfilter atau menyaring tegangan DC non stabil ke tegangan stabil DC untuk kebutuhan peralatan.

  • Mengatur output power supply secara proporsional dengan beban yang diterapkan.

Adapun berbagai jenis-jenis power supply adalah sebagai berikut.

1. High Voltage Power Supply

High voltage power supply umumnya digunakan untuk peralatan industri maupun perkantoran. Khususnya pada peralatan yang membutuhkan tegangan hingga ratusan sampai ribuan volt.

AC power supply merupakan jenis power supply yang menghasilkan arus bolak-balik atau alternating current. Fungsinya adalah untuk mengubah tegangan AC ke tegangan lain.

DC power supply adalah jenis power supply yang menghasilkan arus listrik searah dan berfungsi untuk menyediakan tegangan arus listrik dengan polaritas tetap, yakni positif dan negatif sebagai beban.

4. Programmable Power Supply

Fungsi power supply yang satu ini adalah untuk menghasilkan tegangan arus listrik yang dioperasikan lewat remote control model digital maupun analog.

5. Switch-Mode Power Supply (SMPS)

SMPS digunakan untuk menyaring dan menyearahkan tegangan AC menjadi DC. Nantinya, output yang dihasilkan berupa tegangan AC untuk melewati trafo berfrekuensi tinggi.

6. Uninterruptible Power Supply (UPS)

UPS merupakan jenis power supply yang dapat menyediakan arus listrik sebagai cadangan ketika listrik padam. Jadi, pengguna komputer masih dapat mengoperasikan komputer tersebut selama beberapa saat ketika listrik mati.

Demikian penjelasan singkat tentang fungsi power supply dalam komponen CPU dan jenis-jenisnya. (Anne)

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih. Untuk berlangganan artikel seperti ini harap hubungi kami agar anda dapat artikel atau berita terupdate dari kami.